Tampilkan postingan dengan label Backpacking. Tampilkan semua postingan

Visyandi Jelajah Curug Bidadari

Minggu, 19 Maret 2017

Bismillahirrahmanirrahim. Well guys kembali lagi denganku sang Muslimah Backpacker dengan cerita ngebolangku. Setelah hibernate selama beberapa bulan, i am back!! Eits tapi kali ini ngebolangnya ga sendiri melainkan sama si dia, si kekasih halal #ehm.

Awalnya kami berniat pergi Sabtu pagi tapi apa daya ternyata hujan deras mengguyur hingga sore hari. Alhamdulillah keturutan di Minggu pagi. Dan tujuan kami adalah... Curug Bidadari! Dimana tuh? Ada apa aja ya?

KARMA KANDARA, KEINDAHAN PANTAI BALI YANG TERSEMBUNYI


                Bali masih menjadi magnet utama bagi pariwisata di Indonesia. Selain menyajikan panorama alam yang begitu Indah, memiliki kekayaan budaya, sejarah, dan wisata bahari yang sangat memukau. Kalau berkunjung ke Bali, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan objek wisata seperti pantai Kuta dan pantai Sanur semua lokasi wisata itu sudah menjadi ikon utama wisata di Bali. Namun, pernahkah Anda mendengar Pantai Karma Kandara? Mungkin belum begitu banyak wisatawan yang mengetahuinya.

Dekat di Mata, Dekat di Hati(2)



Bismillahirrahmanirrahim..
Baca cerita di dua hari sebelumnya disini ya.

Minggu, 5 Juni 2016

Pukul 04.25 aku terbangun dan mendapati di kanan dan kiriku ada kak Hasna, Desy dan Mbak Merry, sedangkan di depanku ada Rita dan Rahmi. Sebenarnya dari semalam aku udah mikirin gimana caranya ambil wudhu buat tahajud dan subuh? Hmm lebih tepatnya gimana cara ambil wudhu di tengah kegelapan. Secara aku takut gelap ._.

Dekat di Mata, Dekat di Hati (1)



Bismillahirrahmanirrahim..
Sebelum lanjut ke bawah, baca dulu prolognya disini yaa~

Jumat, 3 Juni 2016
Setelah semalam pulang cukup larut, begitu bangun kurasakan kondisi fisikku menurun. Badanku sedikit panas dan suaraku mulai serak. Hm sepertinya radang. Tapi..tidak, tidak, tidak! Aku ngga boleh sakit hari ini! Hari ini aku akan melaksanakan sebuah misi! Aku harus sehat!

Dengan segala ikhtiar beberapa jam, aku tetap nekat berangkat. Bismillah ya Allah ridhoi aku!

Dekat di Mata, Jauh di Hati


Bismillahirrahmanirrahim..

Sejak tahun 2012 aku tertarik pada dunia kegiatan sosial sekaligus menerjunkan diri di dalamnya. Pengalaman pertama saat itu adalah menjadi guru sebuah Taman Pendidikan Al Quran bagi anak-anak. Beranjak ke tahun berikutnya aku mulai merambah mengadakan program pengabdian ke daerah luar Jabodetabek. 

Menepi Sendiri di Bali #DwilogidariBali


Bismillahirrahmanirrahim.. Baca cerita sebelumnya disini.

Hari Kedua, Desember 2014
Oh ya aku belum cerita ya. Di hotel ini aku sekamar dengan Amel, Fitri dan Leoni. Amel dari Padang, Leoni dari Jakarta dan Fitri dari Aceh. Mereka berdua dari Sumatera dan merupakan finalis siswa. Yap di lomba ini ada dua kategori yaitu mahasiswa dan siswa. Ihh ketjeh ya mereka masih SMA udah ikutan lomba, dari Sumatera ke Bali pula! Cuma aku yang paling ‘muda' :3

Palu-Makassar-Surabaya-Denpasar: Sembilan Jam di Udara #DwilogidariBali


Sepanjang jalan Denpasar-Singaraja



Bismillahirrahmanirrahim..
Kisah ini nyaris setahun berlalu. Semoga hikmahnya masih terus bertalu.

November 2014
Kulihat sebuah pengumuman lomba esai. Bukan lomba esai biasa, tepatnya bukan tempat yang biasa. Ya, Universitas Pendidikan Ganesha di Bali menjadi penyelenggaranya. Mengacu pada hobi menulis dan backpackingku, tak kusia-siakan kesempatan ini.

Hari itu deadline, susah payah aku mencari warnet sebab laptopku sedang bermasalah.
Kuketik naskah dengan segera. Lalu, klik. Naskah terkirim. Lega.

Cinta itu Ada di Darat, Udara dan Laut!


Dunia kampus telah beriku pengalaman luar biasa. Yang tak mampu terulang dengan sempurna. Beragam tempat telah kudatangi, memberiku kisah tak terganti. Rote, salah satunya. Ini kisah tentang perjuangan. Ini kisah tentang pengorbanan. Kebersamaan. Perjalanan. Merengkuh cinta.

Rindu Telah Berlalu #Trilogi dari Kendari



Bismillahirrahmanirrahim.. Ini cerita sebelumnya
Selamat Datang di Kota Tolaki, Sya!
Pertemuan Dua Biru di Kendari

Jumat, 9 Oktober 2015
Mentari bersinar lebih lama hari ini. Mungkin ia sudah berfirasat bahwa aku akan segera pergi. Meninggalkannya, kembali pada ranahku sendiri. Pagi ini aku Cuma punya waktu 7 jam sejak adzan subuh berkumandang, sebelum pesawatku lepas landas menuju Jakarta.

Pertemuan Dua Biru di Kendari #TrilogidariKendari

Bismillahirrahmanirrahim

Baca ceritaku sebelumnya di..  Selamat Datang di Kota Tolaki, Sya!

Mentari menelusup masuk dari celah ventilasi kamarku. Kulihat ponselku, masih pukul 04.00. Eh, 04.00? Itu Artinya pukul 05.090 WITA. Ah aku lupa jamku belum kuganti mengingat waktu dimensi waktu disini satu jam lebih cepat dari dimensiku sebelumnya. 

Dimensi waktu yang berbeda. Disini WITA, disana WIB, jauh kesana lagi WIT. Walau ada tiga dimensi waktu, yang kuyakini Indonesia terbagi menjadi dua (saja) yaitu barat dan timur. Walau ada tiga dimensi waktu, bukankah kita masih memandang langit yang sama, duhai biru?

Selamat Datang di Kota Tolaki, Sya! #TrilogidariKendari

Kumulai perjalanan hari itu, di antara banyaknya amanah yang sudah terselesaikan, setengah perjalanan atau bahkan belum tersentuh sama sekali. Di tengah kondisi fisik yang menurun drastis, berusaha menguatkan pegangan, ,mengokohkan pijakan. Aku harus tetap berangkat, apapun yang terjadi,  sebab ini telah tertunda beberapa hari. Batinku menderu.

Mutiara dari Pelosok Rote




Dering alarm ponselku terdengar saat jam digital membentuk angka 04.45. Ya, 04.45 WITA. Segera ku beranjak dari ranjang untuk menunaikan sholat dan bebersih diri. Dengan pakaian yang sudah rapi, aku berdiri di beranda rumah. Kuhirup udara pagi di tanah yang akan kudiami selama beberapa waktu ke depan. Ah, segarnya, Rote. Dari kejauhan kulihat mutiara-mutiara berbaris rapi, melewati beranda rumah dan menyapa.

“Selamat pagi!” katanya keras tapi malu.
“Hei, selamat pagi!”

Ah tak sabar rasanya menemui mereka dalam jumlah yang lebih banyak. Hari ini. Pagi ini.