Tampilkan postingan dengan label Minimalist Life. Tampilkan semua postingan

Review Buku IKIGAI Rahasia Hidup Bahagia & Panjang Umur Orang Jepang

 

Review buku


Orang Jepang percaya bahwa setiap manusia memiliki ikigai ( alasan untuk hidup) yang membuat mereka bahagia dan selalu semangat menjalani hidup. Dan buku ini merupakan hasil penelitian terhadap rahasia hidup orang Jepang dengan rata-rata usia di atas 100 tahun (centenarian) yang tinggal di zona biru. Mereka selalu bangun di pagi hari dengan semangat dan aktif bekerja di bidang yang disukai sampai tua tanpa benar-benar "pensiun" -sebuah kosakata yang tidak akan kita temukan dalam bahasa Jepang. Tak heran, jika ikigai telah mengantarkan bangsa Jepang masuk dalam deretan manusia dengan rata-rata harapan hidup tertinggi di dunia.

Itulah setengah bagian dari blurb buku berjudul IKIGAI? Apakah kamu pernah membacanya?

Tiga Tips Memilih Peralatan Makan Minimalis

Interior rumah


Sudah tiga tahun terakhir sejak aku dan keluarga mulai menerapkan prinsip hidup minimalis. Dan jujur, kami menikmatinya hingga saat ini. Minimalis bukan sekadar pada barang, tapi juga pikiran dan komitmen hidup. Dalam arti, kami hanya "memasukkan" apa-apa yang menurut kami bermanfaat, dibutuhkan dan spark joy bagi kami. 

Mengabadikan Portofolio Tumbuh Kembang Anak Lewat ID Photo Book

 

"Dulu waktu kamu kecil, Ibu sama Bapak rajin nyetakin foto kamu sampai beberapa album. Kok ini Icham belum ada albumnya?" suatu kali bapak bertanya padaku.

Hmm, memang sih kuakui, untuk soal mengabadikan momen, orangtuaku "rajin" sekali. Padahal tahu sendiri tahun 95-an itu teknologi belum cukup maju zaman sekarang. Karena album foto itu juga aku jadi bisa dan seeing mengulang masa kecil yang ngga masuk dalam ingatanku. Tepatnya ketika aku masih di bawah tiga tahun.

Hidup Minimalis dengan Enam Cara Meringankan Kadar Stress

 



Hidupmu milikmu, kamu yang merencanakan dan merancang, meski tetap Tuhan yang menentukan hasilnya, termasuk merancang bagaimana jiwa kita bisa bahagia.

Sebagian besar orang tentu menjadikan 'merasa bahagia dan tanpa stres' adalah hal yang diidam-idamkan. Dalam prinsip hidup minimalis, hidup dengan less stress termasuk bagian di dalamnya. Ya, minimalis bukan sekadar materi maupun barang-barang fisik, melainkan juga kondisi mental atau jiwa seseorang yag secara langsung berkaitan dengan kadar stres.

Review Buku LAGOM Rahasia Hidup Bahagia Orang Swedia

Lagom book


Tahun ini masuk tahun ketiga sejak aku menganut prinsip hidup minimalis. Namun sejujurnya baru di pertengahan tahun ini intens membaca beragam buku dengan tema hidup minimalis. Hingga suatu kali aku membaca review sebuah buku bertema tersebut. Judulnya LAGOM. Uhh.. auto penasaran dong!

Hidup Minimalis dengan #HabiskanMakananmu

 

Minimalist Lifestyle


Kadang suka sedih kalau lihat di sekitar ada makanan bersisa. Memang ada yang berniat akan dihabiskan nanti, meski ngga menjamin rasanya akan tetap seenak saat ini, tapi bagaimana dengan yang bersisa lalu dibuang?

Hidup Minimalis dengan #PakaiSampaiHabis

 


Jika kalian anak kos, pasti kalian sudah ngga asing dengan "kegiatan" memotong kemasan pasta gigi kan? Atas nama penghematan akhir bulan, begitu biasanya alasannya.


Eits.. ternyata apa yang dilakukan para anak kos itu termasuk bagian kecil dari prinsip hidup minimalis lho!

Kok bisa?

Ya terlepas atas alasan berhemat, upaya mereka memakai pasta gigi sampai benar-benar habis adalah bagian kecil dari hidup minimalis yang biasa disebut #PakaiSampaiHabis.

Mengenal Metode Pengasuhan Minimalist Parenting

 



Minimalis, sebuah kata yang bagi sebagian orang yang asing, sebagian lagi sudah mengenal bahkan menjalaninya. Ada yang mengartikan minimalis sekadar konsep rumah, interior atau furnitu. Ada juga yang mispersepsi mengartikan minimalis sebagai hidup serba irit. Minimalis sebagai gaya hidup dapat diartikan sebagai pola hidup berkesadaran dalam memiliki, penuh syukur dan makna.

Secara spesifik, minimalis bisa diterapkan pada gaya pengasuhan atau biasa disebut minimalist parenting. Apa itu minimalist parenting atau pola asuh minimalis?

Tiga Metode Menata Pakaian Agar Tak Ada Pakaianmu yang Terlupakan

Minimalist Lifestyle



Setelah sekian lama ngga ng-onten (bahasa apa itu? :D) seputar minimalist mom journey ala aku, akhirnya aku kembali dengan konten tersebut.

Di postingan-postinganku sebelumnya aku sering menyampaikan bahwa salah satu hal yang sangat mindful kulakukan adalah saat membeli fashion. Ya, segitu ketatnya aku ketika membeli fashion: seberapa butuh? Bisakah didapatkan dengan cara lain Selain membeli yang baru? So, di positingan ini aku mau bahas seputar fashion atau berpakaian.

Oh ya, meskipun judulnya metode berpakaian tapi aku ngga akan menjabarkn bagaimana berpakaian yang stylish, modern dan sebagainya. Because I am not a fahsion stylist 😁 Aku akan menjabarkan dari kacamataku sebagai seorang Minimalist Mom.

Pernah ngga sih kalian cenderung memakai baju yang sama hanya karena alasan suka sementara masih banyak baju pengganti lainnya?

Pernah ngga sih kalian merasa lupa pakaian mana saja yang baru-baru ini dipakai?

Misal, hari ini di rumah pakai baju kasual A. Dua hari kemudian baju itu 

Pernah terpikirkan untuk memakai pakaian secara bergantian? Atau kalian tipe yang pakai sesukanya?

Tentunya ada lebih dari satu pakaian yang kita miliki di lemari. Pakaian yang kumaksud disini adalah atasan, bawahan, dress sampai aksesori seperti kaus kaki, dalaman jilbab dan underwear.

Bagaimana sih supaya semua pakaian yang kita miliki bisa terpakai dengan maksimal dan tak ada yang terlupakan?

Review Film Happy Old Year dan Enam Langkah Melepaskan Barang-barang

 

Happy Old Year

Seperti yang pernah aku bahas di tips awal memulai hidup minimalis, aku menyarankan buat menonton film yang berkaitan dengan minimalis atau decluttering. Salah satunya adalah Happy Old Year. Jujur aja aku bukan tipe yang preferensinya menonton film, melainkan lebih ke baca buku. Tapi demi mencari inspirasi gaya hidup minimalis, baiklah aku lakukan.

And.. finally I've watched it over!

Sepanjang nonton, ngga ada kata ngantuk. Yang ada pengen  nonton terus sampai habis. Iseng-iseng nanya di sosmed siapa yang mau baca reviewnya, ternyata lumayan banyak. Baiklah aku review ya!

Tujuh Langkah Awal Meringankan Isi Rumah Untuk Hidup Minimalis


Gaya Hidup Minimalis

Menjalani hidup dengan ringan, siapa yang tak ingin? Bukan berarti bebas masalah, namun mampu mengelolanya dengan baik. Bukan berarti ngga punya aktivitas, melainkan mampu mengatur jadwal dengan efektif. Ngomongin hidup ringan, dari buku Seni Membuat Hidup Jadi Lebih Ringan yang aku baca beberapa waktu lalu memaparkan definisi hidup ringan. Salah satunya adalah meringankan isi rumah.

Wah maksudnya gimana? 

Langkah Awal Memulai Belajar Hidup Minimalis

Belajar Hidup Minimalis


Bermula tiga tahun silam saat aku menamatkan buku berjudul The Life Changing of Tidying Up atau yang lebih sering disebut Konmari karena ditulis oleh Marie Kondo, pelopor gerakan Konmari. Buku tersebut menceritakan tentang metode bebenah ala Konmari. Sungguh insightful! Sst, bukunya bisa dibeli di @birupinkstore lho!


Sejak itu aku dan suami mulai menerapkan nilai-nilai Konmari khususnya tentang metode bebenah. Mulai dari isi lemari, rak buku, barang-barang kenangan. Oh ya metode Konmari juga mengajarkan cara melipat pakaian dalam lemari. Sayangnya hanya beberapa bulan aku berhasil menerapkannya. Setelahnya aku kembali nyaman dengan metode lipat konvesional.