Cerita Tujuh Hari MIPA Untuk Negeri
Delegasi MIPA UNJ |
Seseorang
memintaku membantunya menerjemahkan abstrak miliknya ke dalam bahasa Inggris.
Waktu itu masih belum terpikirkan untuk ikutan MUN 2014. Alasan yang utama
karena aku lagi PPL di sekolah. Eh malam hari—ya, malam menjelang deadline—hatiku
mulai galau #eeaa. Ikut ngga ya..
Refleksi Se-ember di Bulan September (Part I)
“Dahulu aku adalah
seorang anak yang sangat pendiam dan sangat pemalu. Bahkan teman-temanku bilang
jumlah kata yang kuucapkan setiap harinya tak pernah lebih dari jumlah jari.
Kalian tahu kan berapa jumlah jari? Sepuluh, ya, kata yang kuucapkan setiap harinya
tak pernah lebih dari itu. Berdiri disini seperti sekarang adalah hal yang tak
pernah terpikirkan dalam benakku, seorang anak yang bahkan bicara sepatah kata
saja sungguh sulit..”
Kalimat itu mengalir dari mulutku saat mengisi sebuah
talkshow di kampus. Bibirku sampai bergetar, wajahku sesekali menunduk. Kali
ini bukan karena malu, melainkan terharu. Ya, terharu karena matamorfosa yang
telah Allah berikan padaku. Itu sungguh adalah sebuah pengalaman hidupku..
Masa-Masa Antara Aku, Kamu dan Dia..
Epilog
Untuk dia, aku memang ga cocok sama dia. Kata orang
dulu sih, bagaikan langit dan bumi. Jauh banget. Dia selalu ngedeketin aku tapi
aku ga mau deketin dia. Hmm pernah sih mau ngedeketin tapi ga nyaman, eh
ngejauh lagi. Maaf ya..
Dan hei kamu, ya kamu! Terimakasih ya sudah membuat
aku jatuh sejatuh-jatuhnya! Sakit se sakit sakitnya! Tapi kamu salah, aku ngga
nangis kok. AKU BISA MOVE ON! Kamu yang minta aku tetap berusaha ngedapatin
kamu. And see.. Kita bisa bersatu kan.
Kamu pasti senang kan kuperjuangkan? ;)
90 Hari Menjadi 'Pendamping' (Hidup)
Me and my maba |
Oke tapi sekarang bukan MPAF 2011 saat aku jadi
peserta melainkan MPAF 2013 saat aku jadi panitia. Perjuangan itu dimulai sejak
bulan Mei 2013..
Langganan:
Postingan (Atom)