Teruntuk, DSP Rangers :)

Assalammu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

We are DSP Ranger ^^

Kutuliskan surat ini di pagi hari; saat cerahnya mentari mencari celah di antara jeruji jendela, saat tetes embun menjatuhkan dirinya di tanah. Kebersamaan kita selama ini tereka ulang dalam memori jiwaku, mengelupas setiap epidermis kenangan. Kebersamaan denganmu begitu indah untuk tak dikenang, begitu manis untuk dilupakan. Sebab itulah kutulis surat ini, sebagai bagian curahan hati yang belum sempat tersampaikan secara lisan.

SPS On Fire!

Bismillahirrahmanirrahim.

Hellow, dunia!
Rindu kah kalian padaku? #eeeaaa
Apa? Harus dong! *maksa*

Well, ga kerasa yah rasanya baru kemarin aku jadi maba. Rasanya baru kemarin ikutan MPA 2011. Rasanya..ya, rasanya... Tapi sekarang aku sudah memasuki semester DELAPAN. Ya, semester terakhir, insya Allah. Aamiin. Aku mau kilas balik sedikit perjuanganku di semester 7 yang luar biasa banget.

Luar biasa?

Gimana ngga? Di semester itu aku disibukkan dengan PKM (Praktek Ketrampilan Mengajar) di SMP Negeri 43 Jakarta, menjadi guru Matematika 4 hari dalam 5 hari. Selain itu juga masih sempat-sempatnya aku ikutan PIMNAS di bulan Agustus di Semarang dan backpacker-an keliling Palu dan Bali. Eits, bukan sembarang backpacking, melainkan menebar dakwah, asiik dah. Ngga hanya itu, akupun ngambil mata kuliah SPS alias Seminar Pra Skripsi. Nah ini dia yang mau kuceritakan...

Surat Cinta Untukmu: Kita Akan Selalu Satu


Namun, untukmu yang termaktub di surat ini, aku rela...


Bismillahirrahmanirrahim..
Bila nanti kita akan berpisah..
Jadikan robitoh sebagai pengautnya..
Jadikan doa sebagai ekspresi rindu..
Semoga kita bertemu kembali di syurgaNya..”
Kutuliskan surat cinta ini di pagi hari, sebab saat itulah hidup baru dimulai. Dengan cinta dan semangat yang baru, sebagaimana setiap kali aku melihat wajahmu melalui dua dimensi maupun nyata ataupun mengingat tentangmu dalam memoriku..
Hei, apakah kamu mengingat jumpa pertama kita kala itu? Kala wajah ita saling berjumpa..

Aku Telah Menjatuhkan Pilihan..dan Melepaskan..

Maret 2011
Pakaian putih abu-abu lengkap dengan hijab masih melekat di tubuhku. Yap, aku masih tercatat sebagai siswa sebuah SMA Negeri di Jakarta Selatan. Sekalipun bulan itu aku baru saja menyelesaikan UAN dan Ujian Praktik. Ah, legaa... Meski masih menunggu pengumuman SNMPTN Undangan.

Aku aktif mencari info tentang perkuliahan. Oalah ternayata masa studi di perkuliahan yang normal adalah 4 tahun dan 3,5 untuk akselerasi. Detik itu juga aku langsung mengazzamkan diriku.

AKU HARUS MASUK MATEMATIKA MURNI ATAU FISIKA MURNI. AKU HARUS LULUS 3,5 TAHUN.
Mulai saat itu setiap kali ke toko buku, dominasi buku yang kuincar adalah yang berkaitan dengan SAINS dan AL-QUR’AN. Semata-mata untuk mencari ide skripsi. SKRIPSI?

Binte Ketjeh!

Bismillahirrahmanirrahim.
Makanan. Siapa sih yang ga suka--atau setidaknya--pernah makan? Setiap manusia, bahkan setiap makhluk hidup. Well tapi di postingan kali ini  aku ga akan ngomongin tentang pencernaan makanan maupun kandungan dalam makanan. Tapi aku bakal ngomongin makanan yang menurutku unik
banget! Namanya BINTE. Hmm kayak gimana ya??

Cerita Seru dari Palu part I: (Kakak) Malaikat Itu Ada Dimana-mana!

Bismillahirrahmanirrahim.

Kamis, 4 Desember 2014
Ini hari ke-empatku berada di Palu.  L Hari ini aku ingin memaksimalkan hariku. Kumulai dengan mengunjungi salah satu tempat wisata, sekaligus tempat yang kuidam-idamkan sejak bertahun-tahun silam jika aku mengunjungi kota Palu. 

Tadi malam padahal aku pulang jam 23.00 tapi saking semangatnya sampai-sampai jam 04.00 aku udah bangun. Pukul 06.00 aku berangkat. Di tengah jalan aku sempat membeli nasi kuning khas Palu. Hmm kalo di Jakarta makanan paginya nasi uduk, kalo disini nasi kuning. Ada juga pendamping nasi kuning yang disebut—aduh aku lupa apa namanya—. Bukan kaledo, bukan. Tapi model lontong gitu deh pokoknya tapi dibuat dari ketan plus santan.

“Masa sih, Sya, di Jakarta ngga ada?” ada orang yang ngotot banget pas ditanya tentang makanan itu trus aku bilang ga ada. Woii emang ga ada keleus -__-

Dan yak.. perjalanan pun dimulai. Naik motor mendaki...gunung! Iya, gunung! Nah lho, aku juga baru kali ini mendaki gunung naik motor, orang mah dimana-mana pakai kaki yak.. Dan, apakah perjalananku ini berlangsung mulus???