NICE HOMEWORK+MATERI(1)-Adab Menuntut Ilmu


*RESUME*

*KELAS MATRIKULASI BATCH #4*
*INSTITUT IBU PROFESIONAL*

☘☘☘☘
*ADAB MENUNTUT ILMU*
Senin, 15 Mei 2017

_Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional_

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.
Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.
Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU

Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan


Masa-masa kehamilan tak bisa disepelekan disebut sebagai periode awal mendidik anak. Sekalipin secara fisik ia belum tampak dalam hadapan kita tapi ia sudah melekat dalam tubuh ibunya. Bahkan di usia 120 hari ruhnya sudah ditiupkan, artinya ia sudah menjadi seorang makhluk hidup! Ia sudah bisa mendengar suara-suara dari luar, merasakan cahaya, gelap dan stimulus lainnya.

Lantas apa saja yang bisa dilakukan ibu hamil dalam mendidik janinnya?

Parenting Talkshow oleh Abah Ihsan: Bagaimana Menerapkan Metode Pengasih dan Penyayang pada Anak?


Bismillahirrahmanirrahim.

Jumat, 28 April 2017 aku mengikuti parenting talkshow yang diadakan sebuah komunitas muslimah. Pembicaranya adalah Abah Ihsan. Seingatku aku pernah mendengar nama beliau, langsung saja kudaftarkan diri. Ngomong-ngomong masalah parenting dulu aku paling'males' ikut seminar sejenis ini. Cukup anti lah. Tapi lama kelamaan Allah menyentuh hatiku dan berkata "Sudah saatnya belajar ilmu parenting". Berikut resume salah satu seminar parenting yang kuikuti.

Visyandi Jelajah Curug Bidadari

Minggu, 19 Maret 2017

Bismillahirrahmanirrahim. Well guys kembali lagi denganku sang Muslimah Backpacker dengan cerita ngebolangku. Setelah hibernate selama beberapa bulan, i am back!! Eits tapi kali ini ngebolangnya ga sendiri melainkan sama si dia, si kekasih halal #ehm.

Awalnya kami berniat pergi Sabtu pagi tapi apa daya ternyata hujan deras mengguyur hingga sore hari. Alhamdulillah keturutan di Minggu pagi. Dan tujuan kami adalah... Curug Bidadari! Dimana tuh? Ada apa aja ya?

BURGER TORTILLA IS NOW OPEN ORDER!! 🍔

Bismillahirrahmanirrahim..


💎For Your Information💎
.
.
.
Wanna try healthy-delicious-yummy food?

Akhirnya (Setengah) Aku Berada di Perbatasan RI-Malaysia!


Bismillahirrahmanirrahim..
Setiap manusia berhak untuk menuliskan rencana dan target-target hidupnya. Tapi pada akhirnya Allah lah yang berhak mengedit dan mengeksekusinya di akhir. Sebagaimana yang terjadi dalam hidupku.. Kembali kucoba tuangkan kisah dalam secarik kertas menggunakan tinta-tinta kenangan. Semoga ada hikmah yang terkandung di dalamnya.

Agustus 2016
Pada suatu hari, sekitar dua pekan sebelum pernikahanku, Mbak Ila, Mbak perantara kami, meng-chat-ku.
“Tolong tanyakan Visya, dia lebih suka pergi Nunukan atau NTT?”

Tak perlu waktu lama bagiku mengetahui itu adalah pertanyaan dari kak Andi yang diajukan untukku melalui Mbak Ila. Yap beginilah cara kami berkomunikasi, selain di grup Whatsapp yang diisi olehku, Kak Andi, Mbak Ila dan saudariku. Namun untuk hal-hal yang bersifat privasi biasanya CPP (Calon Pengantin Pria) akan menjapri Mbak Ila untuk diteruskan padaku.

Tunggu.. Mengapa Kak Andi mengajukan pertanyaan ini padaku? Saat itu aku sungguh tak mengerti maksudnya. Meski aku tahu Nunukan dan NTT adalah dua dari beberapa daerah penempatan guru konsultan oleh sebuah NGO di bidang pendidikan. Itupun kuketahui bukan dari ia bercerita langsung, melainkan di tahun 2015, setahun sebelum aku mengenalnya, lewat kenalan-kenalanku yang terlibat di dalamnya. Jadi, apa maksudnya ya?

Tanpa berniat bertanya balik, akupun langsung menjawab.
“Nunukan. Sebatik. Sekolah Tapal Batas.”