Memaknai Romantisme Rumah Tangga dari Film 3 Dara 2


Sebagai seorang parenting and marriage enthusiast aku selalu tertarik pada hal-hal berkaitan dengan dunia pengasuhandan  rumah tangga. Buku yang kubaca maupun film yang kutonton ngga jauh jauh dari itu. Menurutku keduanya bermanfaat banget untuk aku dalami, secara sesuai banget dengan posisiku sebagai orangtua dan istri dari seorang suami.

Nah, beberapa hari lalu aku mendapatkan kesempatan buat nonton film 3 Dara 2. Lantas apa hubungannya film ini dengan niche-ku: marriage enthusiast. Eits tentu ada dong! Yuk simak review  no spoiler dariku. Ngga nyesel deh!

Tiga Skill Utama Bagi Mom Blogger Pemula


Bismillahirrahmanirrahim..
Dear MOMbloggers! Gimana kabarnya? Malam ini udah nidurin anak? Ngapain me-timenya? Semoga everything runs well ya Moms.

Btw sudah sejak kapan kalian ngeblog? Duh, datang datang langsung nyodorin pertanyaan, hehe. Well, let me tell you. Aku pribadi masuk ke dunia tulis menulis sejak duduk di bangku SMP di tahun 2007. Saat itu udah  kenal blog, sudah punya akun blogspot tapi SELALU lupa password. Seriuously!

Alhasil ngga pernah diisi deh. Barulah di tahun 2013 aku punya blog dan berdomain. Merasa ngga mau sia-sia alhasil blog itu kuisi secara konsisten hingga hari ini.

Pengalaman ngeblog selama lima tahun ngga lantas menjadikanku sebagai professional blogger. Lha wong saat itu ngeblog baru sebatas suka suka. Suka-suka kalo mau isi ya isi, lagi malas ya kosong. Hehe. 

SKM: Tak Membahayakan Asal Tahu Aturan



Beberapa tahun lalu saat saya duduk di bangku sekolah dasar, menu sarapan sehari-hari yang diberikan oleh orangtua saya berbeda dari kebanyakan anak. Biasanya anak-anak diberi makan nasi di pagi hari, saya? Cukup susu dan roti. Sekitar 20 menit saya habiskan untuk menyesap roti yang dicelup dalam susu coklat. Ah, nikmat.

Sekurang-kurangnya 6 tahun perjalanan pagi saya dilalui dengan sarapan menu itu, merek roti dan susu yang sama pula!

Hingga akhirnya masuk ke dunia SMP, saya mulai memperhatikan postur tubuh.
"Kok pahaku gemuk banget ya? Lenganku kok bergelambir sekali?"

Rasa was-was mulai melingkupi. Akhirnya saya mulai menyalahkan susu yang saya konsumsi dan bertekad berhenti meminumnya. Saya harus diet!


Perjalanan diet berjalan tanpa susu? Hasilnya, berat tubuh saya turun drastis. Saya semakin menyalahkan SKM! Semua benar-benar karena SKM saya menjadi gemuk, batin saya mencerca saat itu.

Manfaat ASI & Menyusui Untuk Bayi, Ibu & Ayah




"ASI adalah hak bayi. Menyusui bukan saja kewajiban tapi juga hak seorang ibu."

Sepenggal kalimat di atas menjadi peganganku ketika masa menyusuiku telah tiba. Ya, ketika bayiku terlahir ke dunia pada 16 Juli 2017. Duh, mengingat momen itu mata jadi merembes deh Moms.

Baca: Kisah Di Balik Prestasi Terbaikku

Rasanya ingat betul, saat itu aku masih meraba-raba pengetahuanku soal ASI & menyusui. Bayangkan aja, aku baru baca-baca buku berkaitan dengan itu beberapa pekan sebelum melahirkan dan berlanjut sampai pekan pekan awal pasca pprsalinan. Telat? Better than never. Walaupun sebenarnya ngga telat-telat juga menurutku.

Hari pertama ASI ku belum keluar. Sebagai seoramg ibu baru tentu bingung. Tapi untunglah suami keukeuh bayi kami tidak untuk diberi susu formula ketika dokter anak menyarankan demikian. Olala, lesson life banget sih ini Moms, untuk pilih rumah sakit/klinik persalinan dan bidan/dokter anak/dokter kandungan yang PRO ASI!

Ibu Melek Obat dengan DAGUSIBU


Beberapa pekan lalu, Ahnaf demam disertai batuk dan pilek. Sesuai beberapa artikel ilmiah yang saya baca, sebaiknya diobservasi 1-2 hari sebelum dibawa ke dokter. Tiap malam saya kompres dengan stiker kompres. Pun saya susui sesering mungkin, tapi tetap mengusahakan ada asupan makanan yang dikonsumsinya. Syukurlah, demam menurun, tapi batpil (batuk pilek) tak kunjung membaik. Keputusan selanjutnya, ia saya bawa ke dokter.

Begitu diperiksa, dokter memberi resep obat. Saya tebus tanpa bertanya lebih lanjut, pun saya berikan padanya. Soal penyimpanan? Saya taruh di bufet. Begitu Ahnaf sembuh, obatnya saya buang begitu saja. Kemasan dan isi masih menyatu. Bahkan ada juga yang saya biarkan begitu saja di tempat obat. Barangkali di lain waktu dibutuhkan, pikir saya.

Moms, siapa yang pernah mengalami hal serupa dengan saya? Anak sakit, diperiksa dokter, disuruh tebus obat ibu itu manggut-manggut saja? Berdasarkan survei mini yang saya lakukan di instastory, demikianlah jawabannya.



See, masih banyak yang menjawab YA.

Oke, tadi soal mendapatkan obat. Soal penyimpanan dan pembuangan obat, adakah Moms yang melakukan hal yang sama dengan saya? Asal simpan saja, asal buang saja (plus isi daa kemasan masih bercampur)?

Nah lagi-lagi saya melakukan survei mini dan inilah hasilnya.

Review Buku Jatuh Hati pada Montessori


Bismillahirrahmanirrahim.

Alloha Moms! Welcome to my first post about #booksharinybybundavisya. Berikut informasi buku yang bakal aku sharing.

Judul Buku: Jatuh Hati pada Montessori
Pengarang: Vidya Dwina
Tahun terbit: Oktober 2017

Pertama kali mendengar kata montessori melalui buku ini. Ternyata montessori adalah sebuah metode pengasuhan anak usia dini yang ditemukan oleh dr.Maria Montessori. Berawal ketika beliau sedang bertugas di sebuah rumah sakit anak berkebutuhan khusus, beliau melihat anak anak senang sekali menyentuh atau memegang sesuatu. Nah inilah pondasi awal beliau menciptakan metode Montessori, metode pengasuhan dengan merangsang indera peraba anak (pada awalnya, kemudian ke semua indera peraba).