Blogging Class: How to Create Powerful and Positive Vibes Contents



"Positive vibes only!"
"Keep having positive vibes."


Sejak setahun terakhir aku cukup sering mendengarnya istilah positive vibes atau dalam bahasa Indonesia berarti lingkungan positif. Banyak orang yang menggaung-gaungkan soal positive vibes. Yaa, siapa juga sih yang ngga mau hidupnya penuh dengan positive vibes? Apalagi di era digital yang kayaknya lebih mudah menciptakan konflik atau aura-aura negatif.

Tapiii, guys, positive vibes ngga cuma berlalu buat kehidupan melainkan juga TULISAN. Iya, tulisan.

"Wah, maksudnya apa tuh?"

Jadi Ibu Cerdas Bersama Bright Gas


"Kakak, gas habis. Aku ga bisa masak. Tolong nanti pas pulang, pasangin ya."

Rasanya hampir setiap dua pekan sekali aku memborbardir suami yang sedang di kantor dengan pesan Whatsapp seperti itu. Apalagi alasannya kalau bukan dua hal: gas habis, aku ngga berani pasang sendiri.

Untung aja suami tipe yang selow. Pulang-pulang langsung menuruti mau istri. Yha kalau ngga gitu, ngga bisa masak. Aku sih senang-senang aja, bisa jajan. 😁

Relawan Berharga Bagi (Pemersatu) Bangsa



Relawan (terkadang) tak dibayar bukan berarti tak berharga. Mereka berharga terlebih bagi (pemersatu bangsa). Ya, bangsa ini butuh pemersatu, gerakan kerelawanan solusinya.

Mengenal dunia relawan sejak duduk di bangku kuliah, memberiku candu. Aku tak peduli walau tak dibayar materi. Hingga kusadari, gerakan kerelawanan adalah salah satu alat pemersatu bangsa.

Empat Alasan Transaksi Pakai QR Code Ngga Bikin Kamu Menyesal


"Bayar pakai DANA aja, ada cashback 50%!"
"Eh, ngopi yuk. Weekend ini GOPAY lagi promo besar-besaran!"
"Mom, coba deh belanja pakai OVO, lagi ada promo potongan harga lho!"

Beberapa percakapan di atas sejak setahun terakhir seringkali kudapati, baik secara langsung ataupun tidak. Sejak menjadi seorang ibu sekaligus manajer rumah tangga, entah kenapa obrolan seputar diskon, cashback dan sejenisnya menjadi topik yang sangat menarik.

Enam Hal yang Kami Lakukan di Malang dalam Dua Hari


Malang. Sebuah kota di Jawa Timur yang ramai namun bukan sebagai ibukota.

Ngomongin Malang, jadi teringat memori Februari 2015 saat kuliah Kerja Lapangan (KKL) bersama teman-teman sekelas di kampus. Selama sepekan Jamie mengelilingi pulau Jawa mulai dari Jakarta-Madura-Surabaya-Malang-Jogja hingga Bandung. Kisah-kisah tak terlupakan. Makan, tidur, bercengkrama di dalam bus.

Sebenarnya tujuan utama kami adalah pulang ke kampung jalanan suami di Blitar. Berhubungan Malang tak begitu jauh dari Blitar, yo wislah mampir Malang dulu. Aku, suami dan anak kami, Icham.

Nah, ada beberapa hal yang kami lakukan selama masa singgah itu.