Highlighted Points dari Buku "The Parenting Map"



Buku The Parenting Map aku pinjam dari perpustakaan sekolah anakku. Buku dengan tebal hampir 500 halaman ini ditulis oleh seorang doktor yang telah lama berkecimpung ndi dunia conscious parenting.  Aku pernah mengulasnya disini

Ada banyak highlighted points, yuk disimak! 


Menjadi orangtua bukanlan tentang apa yang anak Anda lakukan atau tidak lakukan. Ini tentang apa yang Anda lakukan sebagai tanggapan. Ini tentanh apa yang Anda rasakan dalam memberikan reaksi. Ini tentang bagaimana Anda mengatasi semuanya secara emosional. 


Menyadari proyeksi batin kita terhadap anak anak kita merupakan langkah besar pertama dalam perjalanan kita dari ketidaksadaran menuju kesadaran. 


Pada umumnya ada tiga alasan utama yang melandasi perilaku bermasalah pada anak yaitu ketiadaan informasi, belum memiliki keterampilan, dan kurang percaya diri. 


Melepaakan kendali bukan berarti berhenti bertanggungjawab. Melepaskan kendali artinya berhenti memaksakan kendali saat aturan Anda dilanggar. 


Saat kita fokus pada keberadaan, kita fokus pada keadaan kehidupan dan keterhubungan pada momen saat ini. Saat kita berfokus pada pengalaman, kita fokus menerima apapun yang sedang kita lalui atau alami disini dan saat ini. 


Berikut dua kebenaran mendasar yang harus Anda terima sepenuhnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas; Anda tidak "menciptakan" anak-anak Anda & memiliki anak bukan tindakan tanpa pamrih. 


Sebesar keinginan kita agar anak-anak merasakaan kebahagiaan dan kesuksesan, sebesar itu pula kita menyiapkan diri untuk gagal dan kecewa saat kita terlalu fokus pada keinginan tersebut. 


Sebenarnya, salah satu tujuan conscious parenting adalah berusaha menjadi "tidak penting" bagi anak-anak kita. 


Cara paling efektif ubtuk melepaskan sindrom penyelemat Anda adalah dengan bertanya pada diri Anda

Bagaimana perasaanku saat seseorang berpendapat aku harus diselamatkan atau mereka mencoba mengontrolku? Aoakah aku suka disuruh-suruh dan "dikuliahi"? 


Dukung anak-anak dari samping, alih-alih memimpin dari depan. 


Tujuan orangtua berkesadaran adalah membuat mereka tampil dengan pendapat dan kepemimpinan mereka sendiri


Dengan terus menerus melabeli anak- anak kita, tanpa sadar kita melatih mereka untuk melihat dunia hanya pada satu sudut pandang; hitam atau putih. 


Anak-anak berusia lebih kecil memiliki kemampuan mendengarkan dan mewujudkan kebenaran mereka sendiri hanya saja mereka lebih impulsif. 


Ada tiga "saya" dalam diri setiap orang yaitu inner child, ego impostor dan diri kita sebenarnya yang menenangkan dan memelihara. 


Sebuah pemicu berawal dari "sesuatu". Yang membuatnya menjadi pemicu adalah bagaimana ia diartikan dan diolah dam pikiran kita. 


Memberi jeda membuat kita memusatkan diri kita ke dalam tubuh dan dapat memilih rencana untuk tindakan yang berbeda. 


Target pemulihan batin bukan untuk mencapai suatu tujuan melainkan menjaga agar cahaya pada batin kita tetap bersinar sehingga diri kita menjadi makin utuh. 


Frasa "Jadilah dirimu sendiri" artinya Anda merasa dihormati dan dihargai sebagai diri sejati diri Anda, hakikat diri Anda. 


Penerimaan diri sendiri dan juga orang lain menjadi tugas spiritual yang berat karena budaya kita membentuk bagaimana segala sesuatu "seharusnya" akibat pandangan mental kita yang salah. 


Anak-anak yang memiliki nilai diri mampu menggunakan sumber daya batin mereka untuk mengatasi berbagai kesulitan tanpa tenggelam dalam rasa malu dan benci terhadap diri sendiri.


Ketika orangtua terjebak di dalam ego mereka sendiri, anak-anak mungkin tidak punya pilihan lain selain ikut mengaktifkan ego mereka sendiri. 


Bisa jadi alasan mengapa kita tidak menerima anak kita apa adanya adalah karena kita tidak menerima diri kita apa adanya. 


Anak-anak pencemas namun gampang meledak butuh orangtua berkesadaran yang membantu membingkai ulang kecemasan mereka dan menemukan kemampuan mereka untuk mengarahkan diri sendiri. 


Tugs kita adakah menyelaraskan diri dengan sifat dasar anak-anak kita dan mencetak pola pengasuhan kita berdasarkan infrastruktur dasar yang mereka miliki. 


Tanyakan ini untuk menyelaraskan diri dengan sifat anak anak kita. 

Siapakah anakku sebenarnya? Dapatkah aku memahami siapa anakku tanpa menghakiminya? Dapatkan aku menyelaraskan harapanku dengan siapa anakku yang sebenarnya dan bukan dengan keinginanku sendiri? Dapatkah aku menemukan kekuatan dalam diri anakku dan menghargainya? 


Untuk melakukan penyelarasan gunakan konsep WARM; witnessing, allowance, reciprocal & mirror. 


Apa yang tidak kita sadari adalah anak-anak tidak bergerak secepat kita. Mereka jauh lebih lambat. 


Memberikan izin ke anak (allowance) harus disertai memberikan ruang aman. 


Faktanya, anak-anak tidak tahu bagaimana memancing emosi kita. Ini adalah kunci untuk menjauhkan diri dari anggapan bahwa anak anak sengaja bersikap manipulatif dan berkomplot untuk melawan kita. 


Luka batin anak tingkat pertama berupa gelombang. Tingkat kedua berupa bendera tanda bahaya. Tingkat ketiga seperi nyala api. Tingkat ke empat seperti bom wakru. 


Prinsip utama conscious parenting adalah keterhubungan sebagai prioritas. Terhubung dahulu sebelum membenahi. 


Pertimbangan sebelum membuat batasan; untuk anak atau ego Anda? 


Berbicara ke anak bukan sekadar tentang isi dan diksi namun juga nada dan energi. 


Orangtua berkesadaran menyadari bahwa guru terbaik adalah pengalaman. 


Case: anak melakukan ketidaksengajaan ketika kita sedang terburu-buru. 

Respon yang bisa dilakukan adalah berkata "maaf aku terbiasa mengendalikanmu. Dan kesalahanmu membuatku lepas kendali"


Satu-satunya cara agar kita dapat mengkomunikasikan keberanian seputar kesalahan dan kegagalan adalah dengan menerima bahwa hilang kendali adalah hal yang wajar terjadi. 


Ketika kita menormalisasi kesalahan dan kegagalan, kita melepaskan tekanan kesempurnaan dan kendali dari anak anak kita. 


Agar kita berkomunikasi lebih baik dengan anak-anak kita, gunakan metode VENT: validasi, empati, normalisasi dan netralisasi. 


Ketika kita menjalani hidup dengan menerima segala sesuatu apa adanya tanpa melabeli atau menghakimi, maka kehidupan mulai kehilangan kekuasaannya atas kita. 


Perbedaan transformasi dan perubahan. Transformasi menitikberatkan pada pengalaman emosional dan pertumbuhan batin yang terjadi. Sedangkan perubahan berfokus pada tugas eksternal yang tengah dihadapi. 


Anak anak hidup dalam keadaan "menjadi" Diri mereka sendiri sementara kita lebih fokus pada melakukan. 


Bukan tugas anak kita menyesuaikan dengan keadaan kita tapi tugas kitalah untuk menyesuaikan dengan keadaan anak. 


Case: anak meminta memiliki telepon genggam sendiri. 

Respon:

Orangtua mengurangi penggunaan telepon genggam terutama saat anak <10 tahun. Pikirkan bagaimana agar anak tidak terus menerus berinteraksi dengan layar gawai. Ketiga, bantu anak kemahami bahwa ketika mereka cukup usia mereka akan mendapatkannya, pastikan mereka tahu Anda bersedia memenuhi permintan mereka saat usia mereka mencukupi. 


Hanya karena kita tidak dapat memenuhi keinginan anak-anak pada saat ini, bukan berarti mereka tidak dapat memupuknya untuk diwujudkan di kemudian hari. 


Kepuasaan yang ditunda (delayed gratification) merupakan pelajaran hidup bahwa ada saat yang tepat untuk segala sesuatunya. 


Anak: aku mau beli barang/sepatu/mainan lagi! 

Tanggapan berkesadaran: Aku juga sering menginginkan benda benda seperti itu. Akh bisa memahani keinginanmu. Kamu kan dapat uang saku untuk kamu belanjakan sesukamu. Ayo buat anggaran dan rencana supaya kamu bisa membelinya sendiri. 


Pikiran obsesif kita terwujud dam tiga pola utama; rasa bersalah, menyalahkan dan penyesalan. 


Apakah Anda menyadari bahwa rasa bersalah, hingga tingkat tertentu, sebenarnya adalah bentuk narsisme tersembunyi yang justru menghalangi kita dari melakukan pekerjaan batin untuk memahami inti reaksi bawah sadar kita? 


Satu-satunya masa yang paling relevan adalah masa dimana kita berada disini, saat ini. 


Satu-satunya hal yang relevan dari masa lalu adalah pengaruhnya atas masa kini. 


Keinginan Anda untuk berkembang harus lebih besar ketimbang keinginan Anda untuk tetap sama. 


Perubahan terjadi sesuai waktu dan kesiapan setip individu. Orang yang yang siap menerapkan pengasuhan berkesadaran harus memulai perjalanan mereka, dan tidak peduli pada titik mana orang itu berada saat itu. 


Mana di antara poin-poin di atas yang kamu relate banget? 

0 komentar: