Alhamdulillahirrabbilalaamiin. Sabtu 21 April 2018 saya berkesempatan berkumpul bersama para inspiring womenpreneurs. Kumpul sambil mengikuti workshop tentang Financial & Time Management yang diselenggarakan oleh Srikandi Bukalapak dan Commonwealth Bank. Financial Management diperuntukkan bagi para pebisnis wanita dan time management untuk ibu rumah tangga nyambi jualan online/offline.
Nah di postingan ini saya akan share materi tentang financial management. Have a nice reading, everyone!
Berbicara soal finance, bukan hanya perlu dipelajari oleh mereka dari jurusan IPS. Tapi oleh SEMUA orang, sebab orang-orang tidak bisa lepas dari yang namanya kegiatan keuangan setiap harinya (re: jual beli). Apalagi untuk para pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah), perlu laporan keuangan usaha. Kunci dari itu adalah PENCATATAN. Dan kunci dari pencatatan adalah DISIPLIN & KONSISTEN.
Lantas mengapa membuat laporan keuangan usaha itu PENTING?
Pertama, untuk pendataan penjualan/pembelian. Kedua, mengetahui laba rugi usaha dan neraca. Ketiga, mengetahui naik/turun dan perkembangan usaha. Poin ketiga SANGAT PENTING guna mengatur strategi promosi ke depannya.
Selain pencatatan transaksi/keuangan, perlu juga BUDGETING. Untuk apa?
- Membagi sumber daya yang terbatas
- Merencanakan pertumbuhna dan biaya atas peluang baru
- Membantu penghematan dan efisiensi biaya
Tadi saya sempat menyinggung LABA RUGI. Tentunya setiap periode para pelaku usaha menghitung total pendapatan dan biaya yang dikeluarkan. Apakah laba/untung? Ataukah rugi? Simple penghitungannya:
PENDAPATAN-BIAYA=LABA/RUGI
Jenis-jenis biaya terdiri atas:
- Biaya pokok/modal
- Biaya usaha (misal: cixilan utang, biaya listrik, air, sewa kios/tempat, dll)
- Biaya pemasaran (katalog, kartu nama, brosur, dll)
- Biaya lain-lain (margin pengiriman, sumbangan jalan, dll).
Selanjutnya ada NERACA yang berguna untuk mengetahui harta/aset, hutang dan modal serta menganalisa kemampuan usaha dalam menyelesaikan hutang.
Berikut beberapa tips memisahkan keuangan pribadi dan usaha:
- Buatlah rekening bank terpisah
- Pisahkanlah tagihan pribadi dan t tagihan usaha (khususnya yang menggunakan kartu kredit).
Dalam keuangan usaha dibutuhkan pula DANA DARURAT, yaitu dana yang dibutuhkan dalam keadaan genting. Misal ketika orderan meningkat =untuk modal) atau ketika (naudzubillah) mengalami kerugian (sebagai modal awal kembali atau penggantian pihak-pihak tertentu). Oleh karenanya dana darurat sebaiknya dalam bentuk cair (baik uang tunai maupun di rekening), bukan berupa barang. Jumlahnya 6-12 kali daru pendapatan bulanan.
Dalam dunia usaha, tak bisa lepas dari modal. Ada 3 jenis modal:
- Modal investasi awal (bangunan toko, dan peralatan fisik lainnya)
- Modal kerja (bahan pendukung pembuatan produk)
- Modal operasional (gaji karyawan, puksa, listrik, dll).
Sumber modal bisa didapat dari tabungan bantuan keluarga/suami/istri dan pinjaman bank. Untuk pinjaman dari bank beberapa dokumen yang dibutuhkan antara lain:
- dokumen kredit (aplikaai pinjaman SME)
- dokumen legal (NPWP, surat izin usaha, anggaran dasar)
- dokumen jaminan (sertifikat tanah, dll)
- dokumen keuangan (rekening koean, laporan keuangan)
Nah nah nah.. disinilah peran PENCATATAN TRANSAKSI DIBUTUHKAN.
Lantas bagaimana tips mengambil pinjaman?
- Total pinjaman maksimal 50% dari total aset
- Total pinjaman maksimal 30% dari pendapatan rata-rata bulanan
Selain pinjaman, yang tentunya menjadi poin penting adalah TABUNGAN. Yap, namanya juga usaha, hasilnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari juga sebaiknya untuk ditabung. Tabungan usahan minimal 20% dari pendapatan rata-rata bulanan. Lebih? Boleh banget.
Nah, Commonwealth Bank beberapa tahun terakhir mengeluarkan aplikasi WISE (Women Investment Series) dam membantu pengaturan keuangan usaha.
- Mudah mengelola keuangan
- Terdapat beragam artikel dan informasi terbaru mengenai keuangan
- Ada dunia seru dalam berbagai berita menarik
Berbicara usaha, berbicara pula mengenai PEMASARAN.
- Tentukan segment, target dan positioning (nilai plus)
- Lakukan bauran pemasaran (7P) yaitu product, price, place, promotion, people/karyawan, process, physical evidence
Jualan online jga butuh strategi lho, Ladies. Apa aja ya?
- kenali & cintai produk jualan
- kenali produk pesaing
- Buat informasi produk yang lengkap
- Buat tampilan menarik
- Kenalkan brand Anda
- Fokus pada konsumen, kalo bisa buatlah komunitas. Misal, jualan buku parenting, buat komunitas parenting.
Dont's ketika berjualan online:
- menjatuhkan pesaing
- menggunakan bahasa kasar
- memakai topeng
- komunikasi satu arah
- "hanya jualan", tidak ada aktivitas komunikasi lainnya
- berbicara politik
Last but not least, bagi muslimah sebenarnya bunda Khadijah sudah mencontohkan perilaku pebisnis wanita yang baik. Rasulullah pun dulunya berdagang, ini sebagai bukti bahwa umat Islam sudah selayaknya berwirausaha.
Sukses untuk kita semua, dear womenpreneurs!
bicara politik dan jualan kadang bikin gemes. apalagi sekarang ini mau pilkada. rame banget
BalasHapusMaksudnya mba? Hihi msh blm mudeng saya 😆
Hapuskeren ni mba tulisannya... kasih ide saya buat tulisan lain lagi. kebetulan sering curcol sebagai online seller hihih...
BalasHapusoh ya, ada salah typo di paragaraf terakhir kayaknya ya? Do's harusnya don't bukan?
salam kenal ya mak
Hihi iyaa makasih koreksinya mak :D ditunggu sharung curcolnya sesama online seller XD
HapusIparku mau buka usaha nih. Nnti aq kirim link artikel ini aja. Thanks ya mba
BalasHapusWaah makasih sudah merekomendasikan mba. Semoga sukses usaha iparnya :)
Hapus