"...yang kami lihat saat memberikan zakat fitrah itu memang kondisi masyarakat prasejahtera, sebuah diksi sebagai pengganti kosakata miskin. Ada rumah yang gelap sekali. Udara tidak masuk dengan lancar. Pengap di dalam. Panas sudah tentu. Tapi di situlah ada keluarga yang tinggal dan menggantungkan keseharian dari kerja seorang ayah yang serabutan."
Itulah cuplikan cerita yang aku baca di salah satu situs jurnalisme masyarakat (citizen journalism) yang ditulis oleh Adian Saputro ketika menjadi amil zakat fitrah.