KPPA Luncurkan Aliansi PKTA Menuju Indonesia Bebas Kekerasan terhadap Anak 2030


Pekan lalu tepatnya tanggal 14 Mei 2018 saya mewakili Mom Blogger Community menghadiri peluncuran aliansi Penghapusan Kekerasan terhadap Anak (PKTA) yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (KPPA) di Hotel Grand Sahid Jakarta. Acara dipandu oleh perwakilan Aliansi Remaja Indonesia. Di awal acara Ketua Presidiun PKTA, Zubedy Koteng, menyampaikan narasi pernyataan atas tragedi teror bom di Surabaya yang baru-baru ini terjadi.

PKTA mengecam tindakan teror bom, terlebih di dalamnya melibatkan anak-anak baik sebagai korban maupun anak dari pelaku. Setelah berdoa bersama, audiens diajak menonton video berisi opini anak-anak seIndonesia mengenai kekerasan anak di sekitar mereka. Isinya menyentuh sekali!


Secara resmi kegiatan ini dibuka oleh menteri PPA, Ibu Yohana Yambise, yanh juga menyampaika  keynote speech-nya.

"KPPA adalah kementerian yang setiap harinya selalu menerima berbagai laporan kasus terbaru berkaitan dengan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Banyak sekali. Saya menjadi saksinya." tutur Mama Yo.
Ini mengimplementasikan bahwasanya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tak pernah ada jedanya. Ibu Yohana terinspirasi oleh gerakan dialog keluarga yang diadakan oleh pemerintah Iran dimana para pemangku kepentingan berkaitan deegan keluarga duduk bersama membahas persoalan mengenai keluarga dan mencari solusinya bersama. Beliau berpendapat di berbagai instansi di Indonesia sebut saja BKKBN, Kemendikbud, KPPA, sebenarnya sudah memiliki bidang mengenai keluarga. Hanya saja belum pernah duduk bersama membahas persoalan terkait keluarga Indonesia. Maka dari itu beliau menginginkan hal ini dapat terealisasi.




"Tak hanya perempuan dan anak, pihak laki-laki yang nptabene sebagai pelaku kekerasan juga harus dibina dan dibimbing." ungkap beliau.


Riset yang dilaksanakan oleh kementerian maupin lembaga pada tahun 2013 menunjukkan 1 dari 3 anak laki-laki dan 1 dari 5 anak perempuan berusia sekitar 13-17tahun pernah mengalami kekerasan baik fisik, emosi maupun seksual dalam 12 bulan terakhir.  Tak hanya itu, berbagai kasus kekerasan di sekolah pun kerap terjadi, bullying adalah kasus yang paling marak. Maka dari itulah KPPA menginisiasi aliansi PKTA. Sekilas tentang aliansi PKTA yakni koalisi masyarakat sipil Indonesia yang anggotanya terdiri dari organisasi-organisasi yang memiliki kesamaan tujuan dalam memperjuangkan penghapusan kekerasan terhadap anak di Indonesia. Hal ini sejalan dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) 16.2 yakni Menghentikan perlakuan kejam, eksploitasi perdagangan san segala bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap anak.

Aliansi PKTA beranggotakan 27 organisasi pemerintah di antaranya:
Aliansi Remaja Independen, Childfund Indonesia, Plan International, ICT Watch, Fatayat Nahdatul Ulama, Sejiwa, Setara, dan lain sebagainya. PKTA menjadi alarm bagi kita semua bahwasanya hak anak harus dilindungi dan segala bentuk kekerasan terhadap anak harus ditindaktegas!

Usai keynote speech daa berfoto bersama, acara dilanjutkan dengan talkshow bertema Sekolah Tanpa Kekerasan yang menghadirkan Deputi Tumbuh Kembang Anak KPPA, Sirjen Pendidikan Menengah Dasar & Menengan Kemendikbus,d, Seputi Keluarga, Perempuan, Anak dan Olahraga Bappenas, Aliansi PKTA, Perwakilan Forum Anak Jakarta, Kepala Sekolah SMA 3 Jakarta dan Pengawas Sekolah Kota Semarang yang berhasil menerapkan Disiplin Positif di Sekolah. Diskusi berjalan santai namun dinamia dipandu Ariyo Wahab, musisi yang dikenal sebagai ayah penyayang. 

Semoga dengan peluncuran aliansi PKTA bisa menjadi sarana berkurangnya angka kekerasan terhadap anak. Tentunya dalam hal ini peran masyarakat pun dibutuhkan dalam mewujudkan Indonesia Ramah Anak 2030.

9 komentar:

  1. Dari peluncuran aliansi Penghapusan Kekerasan terhadap Anak (PKTA) sy melihat bahwa banyakbsekali pihak yg mendukung atau ikut keroyokan demi indonesia bebas kekerasan anak 2030. Selain itu yg pling penting peran keluarga nomer satu. Aku setuju bgt sm tulisannya 😊

    BalasHapus
  2. Iya mbaa akupun sebagai orang yg konsen di pendidikan anak emrasa tercerahkan melalui event kemarin :)

    BalasHapus
  3. Aamiin ya rabbal alamin. Semoga tercapai renstra 2030 indonesia bebas kekerasan pada anak

    BalasHapus
  4. Semoga dengan adanya aliansi PKTA, dan sosialisasi anti kekerasan pada anak, tidak ada lagi anak-anak yang menderita dan target tahun 2030 bebas kekerasan anak bisa tercapai.

    BalasHapus
  5. sebuah aksi yang perlu didukung nih mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba. Ayoo dukung aksi kebaikan ini bersama sama :D

      Hapus
  6. Terima kasih atas kehadirannya dan tulisannya mbak. Semoga cita-cita kita semua terwujud ya. Menciptakan Indonesia yang bebas kekerasan terhadap anak.
    Salam

    BalasHapus