Aku Menjadi Kucing

Blue cat clipart
Blue Cat
(Sumber: Clip Art Library)

Halo, teman-teman. Di postingan kali ini aku mau memenuhi tantangan menulis yang diadakan oleh Rumah Belajar Menulis IP Jakarta.

Kalian heran dengan judulnya? Akupun. 😁

Tapi... Semoga menghibur!
Selamat menikmati~

Tujuh Tips Pewangi Terserap Maksimal pada Pakaian



Jika dulu semasa kuliah, IPK cum laude adalah salah satu indikator karya & prestasi seorang mahasiswi, berbeda halnya ketika ia sudah menikah dan menjadi ibu. Pakaian bersih dan wangi adalah karyanya seorang ibu rumah tangga.
Sempat terpikirikan merendam pakaian dalam seember pewangi. Tapi kok rasanya agak sayang ya? Apalagi kalo harganya puluhan ribu.

[Ulas Buku] Baper Gak Pakai Lama: Kisah Inspiratif Para Ibu yang Pernah Baper

Baper Gak Pakai Lama

"Ihh baper amat sih?"

"Jangan baperan gitu dong."

Baper. Baper-an. Istilah itu jadi hits sejak beberapa tahun silam. Ya beginilah negeri 62, dimana banyak istilah baru yang tercipta dan somehow selalu viral meskipun ngga berujung tersemat di KBBI.

Back to baper atau bawa perasaan adalah sebuah kondisi dimana seseorang merasa sedih atau melankolis terhadap kata atau perbuatan orang lain. Ya singkatnya, mirip-mirip sensitif atau mudah tersinggung. Ngomongin baper, beberapa waktu lalu salah seorang teman mempromosikan antologi karyanya dan teman-teman di komunitasnya.

Rangsang Motorik & Penuhi Kebutuhan Gizi Anak dengan Milna Nature Puffs Organic


 

Setiap orangtua adalah fasilitator anaknya dalam setiap fase perkembangannya, bahkan sejak ia dalam kandungan. Lalu berlanjut ke fase menyusui dan MPASI. Ngomong-ngomong soal MPASI, bagiku, fase tersebut merupakan fase tak terlupakan sepanjang tumbuh kembang Abrisham, anak pertama dan saat ini satu-satunya. Bagaimana tidak? Di fase itu Abrisham pertama kalinya merasakan makanan selain ASI dan mengunyah dengan giginya. 

Review Buku Jelajah Perpustakaan 23 Negara: Menebar Semangat Membaca dari Lima Benua

 

Jika ada istilah,

"Buku adalah jendela dunia."

Atau,

“Membaca buku ibarat menjelajah kota atau bahkan negara lain.”

Aku setuju banget. Terlebih ketika membaca buku berjudul Jelajah Perpustakaan 23 Negara ini. Aku seperti diajak keliling dunia!

 

Serba-serbi Menstrual Pad: Alasan Memakai, Tips Hingga Ulasan



Perempuan baligh identik dengan siklus bulanan. Kecuali ibu hamil, sebagian ibu menyusui atau perempuan-perempuan dengan kondisi tertentu. Selama ini pembalut sekali pakai atau disposable pads sudah lumrah menjadi "teman bulanan" para perempuan, termasuk aku. Tapi belakangan aku berhasil melepaskan diri dari disposable pads, beralih ke menspad. 

Sebenarnya aku pribadi mendengar kata menstrual pad (menspad) sudah sejak lama. Mendengar lho ya, belum sampai cari tahu apalagi mencoba. Alasannya simple, ngga mau ribet. Iya, se-negative thinking itu aku sama menspad. Selain karena posisiku sebagai ibu baru yang mau serba praktis. Hehe.

Sampai akhirnya anakku menjalani toilet training. Dan singkat cerita, yippie, we live with no diapers at all. No worst again. Eits, tapi kok bundanya masih "nyampah" pembalut sekali pakai?

Oke mulai dari situ aku mulai tersadarkan. Aku juga harus live with no disposable pads nih! Terlebih aku baru saja meluncurkan buku tentang zero waste bersama teman-teman komunitas menulis, masa  ngga diaplikasikan sih. Maka, bismillahirrahmanirrahim, aku memulainya.

Menspad adalah jenis cloth pad berupa pembalut cuci ulang yang bisa digunakan hingga sekitar dua tahun. Cloth pad terdiri dari menstrual pad dan cloth diaper atau biasa dikenal clodi untuk balita.


Sebelum membeli, kucoba browsing menspad. Harganya beragam. Ada yang satuan, ada pula yang paketan 6 pieces. Aku memutuskan membeli paketan dengan harga Rp 33.000. Iya aku kira awalnya paketan, ternyata satuan. Iya, satuannya Rp 33 ribu. Tapi menurutku worthed. Kenapa?

Yuk baca ulasanku!