Sejak baru lahir Abrisham (Icham) termasuk bayi dengan frekuensi menyusu sangat sering. Katanya sih memang begitu bayi pada umumnya apalagi di bawah enam bulan, belum makan apapun selain ASI.
Mulai usianya 6 bulan ia sering kutinggal untuk mengurus skripsi di kampus. Dot dan ASIP jadi andalanku. Dalam waktu 6 jam tiga botol ASIP berukuran 120ml setidaknya habis diminum. Itulah juga caranya tidur ketika aku tak ada. Ya, lagi-lagi menyusu.
Tapi ajaib, begitu aku selesai skripsi-an, tepatnya sebulan sebelum wisuda, ia menolak dot sama sekali sehingga kalau aku tinggal, dia tidak minum susu sedikitpun. Ya sih, aku sudah sidang, tapi masih harus urus pemberkasan ini itu. Jadilah setiap hari harus berkejaran dengan waktu. :')
Waktu Berjalan, Dua Tahun Semakin Dekat
Ketika diasuh ibu, Icham bisa tidur dengan cara dielus punggungnya. Aku sungguh takjub. Karena aku pernah mencobanya sekali dua kali, dan.. gagal! Ujung-ujungnya nyusu.
Pun ketika di perjalanan naik kendaraan, dia langsung menunjuk ke dadaku. Ya, nyusu berujung lelap. Aku tahu, itu caranya mencari ketenangan, tapi....
Beribu tanya berputar di kepalaku,
"Bisakah kelak ia tidur siang dan malam tanpa harus menyusu?"
"Bisakah ia berperjalanan (motor/mobil) tanpa menyusu?"
"Bisakah ia berhenti menangis ketika rewel atau terjatuh tanpa harus menyusu?"
Karena aku rasa susu (bunda) adalah 'candu' baginya. Sementara waktu terus bergulir. Di tahun 2019 ini Icham akan menggenapi usia dua tahun, usia penyapihan.
Misi 1: 'Tidur Malam Tanpa Menyusui' Selesai
Beberapa bulan sebelum bulan Juli, tepatnya di awal tahun 2019, aku dan suami bersepakat untuk menyapih Icham di usia 2 tahun. Baca artikel ini itu, melahap beragam kelas online seputar penyapihan, sudah kami lakukan. Bekal ilmu sudah dipersiapkan, tinggal aksinya saja. Kami juga sudah mulai sounding ke Icham.
"Icham, bulan Juli sudah dua tahun. Sudah tidak minum susu Bunda lagi ya."
Mendekati bulan Juli, tepatnya sejak bulan Mei, mulai lebih sering soundingnya. Alhamdulillah sudah jauh berkurang frekuensi menyusu Abrisham. Ia pun sudah bisa tidur malam sendiri atau dielus-elus, setidaknya tanpa menyusu.
Suatu kali bunda ajak Icham main ke kantor Ayah. Disana ia asyik bermain, lari kesana kemari, mondar-mandir seperti gasing.
Malam harinya ternyata ia bisa tidur sendiri! Keesokan harinya ia pun lebih sering bermain di luar, malamnya ia kembali bisa tidur sendiri. Fixed, akhirnya dapat juga kuncinya; perbanyak aktivitas supaya lupa dengan nyusu dan lelah sendiri, bisa tidur sendiri. Meskipun di luar itu semua ada bunda yang lelah mengekori kesana kemari :')
Icham Bisa, Ketika Ayah Bunda Yakin
Bulan Juli terlewati, ternyata target dua tahun tepat menyapih secara sempurna tidak terlaksana.
"Kasih dot saja."
"Kasih pahit-pahit atau pedas-pedas nen nya."
Begitulah kira-kira saran dari sana sini. Tapi kami sepakat, tidak memberinya "pengalaman buruk". Kami telah memilih untuk menyapih dengan cinta, versi kami.
No worries, kami tetap berusaha.
Icham sudah bisa tidur malam sendiri dengan metode dibedakin. Misi selanjutnya adalah menghilangkan kebiasaan menyusu saat mau tidur siang dan saat terbangun tengah malam. Ya, walau sudah bisa tidur malam sendiri, tapi tetap, Icham masih sering terbangun tengah malam. Ia hanya bisa tidur kembali ketika menyusu. Pun ketika tidur siang masih belum bisa sendiri. Mungkin karena siang cenderung terang (?)
Sungguh bagiku banyak godaan untuk misi yang satu ini.
Misalnya, saat jam tidur siang, sudah niat ngga akan menyusui, ternyata aku ngantuk berat, akhirnya kususuindemi dia bisa bobo dan aku juga, haha.
Ketika terbangun di tengah tidur malam, kami coba gendong aja tapi useless. Ia tetap menangis. Karena ngga enak sama tetangga, akhirnya disusui deh. Begitu seterusnya sepanjang bulan Juli hingga awal pekan kedua Agustus.
Misi Ke-2: Tidur Malam Tanpa Terbangun
Pekan kedua Agustus. Disinilah pertarungan dimulai!
Di bulan Agustus ini Ayah padat jadwal dinas keluar kota, Icham ngungsi di rumah mbah buyut. Biasanya kalau sudah ngungsi, tidur malam pun mesti nyusu karena ya ga mempan dielus bundanya, ngga ada bala bantuan juga kalo malam.
Tapi sudah beberapa hari ini dia bisa tidur malam sendiri tanpa metode. Kebangun tengah malam totally dari beberapa hari cuma dua kali. Itupun nangis bentar, lanjut tidur sendiri. Fixed, pola ini sengaja aku lanjutkan. Mana tau dia berhasil tidur siang sendiri juga.
Tapi tak semudah itu, Ferguso. Zonk!
Sepanjang hari setiap kali nunjukin gelagat minta nyusu, langsung aku alihkan dengan ajak main keluar. Capek? Ngga usah ditanya~Beruntung aku ada liputan di luar dua hari berturut-turut jadi dia bisa tidur siang karena dielus mbahnya.
Kunci tidur malam tanpa terbangun adalah pastikan ia tidak tidur dalam kondisi lapar namun juga tidak kekenyangan, pastikan suhu kamar tidak terlalu gerah maupun dingin dan cobalah membiarkan (bukan melarang) anak tidak tidur siang sesuai keinginannya supaya saat malam tingkat ngantuknya terakumulasi.
Kunci tidur malam tanpa terbangun adalah pastikan ia tidak tidur dalam kondisi lapar namun juga tidak kekenyangan, pastikan suhu kamar tidak terlalu gerah maupun dingin dan cobalah membiarkan (bukan melarang) anak tidak tidur siang sesuai keinginannya supaya saat malam tingkat ngantuknya terakumulasi.
Kembali Ke Rumah Untuk Misi Ketiga: Tidur Siang Sendiri
Alhamdulillah selama di Jakarta Icham tidur malam sendiri dan tanpa kebangun. Happy? Banget lah.
Jengjeng, saatnya kembali ke Bogor. How it will be?
Sehari dua hari tidur malam Masih dielus ayah. Besoknya bunda coba, yippie, berhasil tidur malam dielus bunda!
Sehari dua hari tidur malam Masih dielus ayah. Besoknya bunda coba, yippie, berhasil tidur malam dielus bunda!
Alhamdulillah kebiasaan tidur malam sendiri tanpa terbangun masih berlanjut, dnegan metode bedakin.
Tidur siang gimana? Ternyata DIA BISA TIDUR SIANG SENDIRI. Alhamdulillah lagi, 1,5-3 jam. Tapi untuk tidur siang, lebih mudah terbangun (ya iyalah). Kalo udah ngelilir sendiri, udah aja bangun, ngga bisa diapa-apain.
Ada aja caranya sendiri untuk tidur siang. Mulai dari ngoceh sendiri berujung tidur sampai yang kocak; lagi makan siang sama ayah, mata kriyep-kriyep, eh bobo deh.
Kenapa aku sebut ala Ayah Andi & Bunda Visya? Karena untuk proses menyapih butuh kerjasama orangtua. Ngga bisa ibunya doang atau ayahnya doang.
Hufff.. Tiba-tiba ngerasa tertampar sendiri...
Aku yang dulu sempat meragukan anakku, ternyata dia bisa..
Aku yang dulu sempat ragu dia bakal sudah tidur tanpa nyusu, ternyata dia bisa..
Kuncinya? Tanamkan keyakinan, sebelum masa sapih kami coba meyakinkan diri dia bisa, bisa, bisa. Meski godaan keraguan sempat menerjang.
Hikmahnya? Anak akan bisa ketika orangtua juga yakin dan tentunya juga berikhtiar.
Hingga hari ini Icham sudah terbiasa tidur siang sendiri dan tidur malam sendiri tanpa bangun tengah malam.
Hingga detik ini resmi sudah 32 hari Icham ngga nyusu sama sekali. Ahh sebuah kebanggaan bagiku karena memang ga mudah. Ada sebuah perjuangan di baliknya :')
Bonding kami pun aku rasa masih sedekat dulu dan harus tetap sedekat dulu karena berhenti mengASI bukan berarti berhenti mengasihi...
Misi Ke-4: Berkendaraan Umum/Pribadi Tanpa Menyusu
Pekerjaanku sebagai blogger, kadang membuatku harus bolak balik Bogor-Jakarta karena sebagian besar lokasi liputan di Jakarta. Sekaligus ketika aku bekerja, Icham kutitipkan pada ibu yang tinggal di Jakarta. Tentunya ini membuat aku dan Icham sering naik kendaraan umum.
Ketika naik kendaraan umum/pribadi, Icham pasti ada momen rewelnya. Jika sudah begitu, menyusuinya adalah obatnya. Sempat aku merenung, bagaimana kelak saat menyapih? FYI, kerewelan terjadi karena rasa ketidaknyamanan. Maka ketika menyapih saat berkendara, kita harus membuat anak nyaman (tidak kepanasan, tidak kelaparan).
Kunci utama misi ke-empat yaitu tidak menyusu selama berkendaraan umum/pribadi adalah mengurangi bepergian keluar dengan kendaraan umum/pribadi. Kunci selanjutnya adalah meyediakan amunisi yang sekiranya bisa menghentikan kerewelan anak (camilan, mainan atau lainnya) dan harus siap turun kendaraan umum atau menghentikan kendaraan pribadi ketika anak mulai rewel dan sulit dihentikan.
Misi ke -5: Memastikan Icham Benar-benar Lulus Penyapihan
Icham mulai proses penyapihan per 16 Agustus 2019 dan kini, Januari 2020 kami bisa katakan ia lulus penyapihan. Mengapa?
Indikator Lulus Penyapihan ala Ayah Andi & Bunda Visya:
Pekerjaanku sebagai blogger, kadang membuatku harus bolak balik Bogor-Jakarta karena sebagian besar lokasi liputan di Jakarta. Sekaligus ketika aku bekerja, Icham kutitipkan pada ibu yang tinggal di Jakarta. Tentunya ini membuat aku dan Icham sering naik kendaraan umum.
Ketika naik kendaraan umum/pribadi, Icham pasti ada momen rewelnya. Jika sudah begitu, menyusuinya adalah obatnya. Sempat aku merenung, bagaimana kelak saat menyapih? FYI, kerewelan terjadi karena rasa ketidaknyamanan. Maka ketika menyapih saat berkendara, kita harus membuat anak nyaman (tidak kepanasan, tidak kelaparan).
Kunci utama misi ke-empat yaitu tidak menyusu selama berkendaraan umum/pribadi adalah mengurangi bepergian keluar dengan kendaraan umum/pribadi. Kunci selanjutnya adalah meyediakan amunisi yang sekiranya bisa menghentikan kerewelan anak (camilan, mainan atau lainnya) dan harus siap turun kendaraan umum atau menghentikan kendaraan pribadi ketika anak mulai rewel dan sulit dihentikan.
Misi ke -5: Memastikan Icham Benar-benar Lulus Penyapihan
Icham mulai proses penyapihan per 16 Agustus 2019 dan kini, Januari 2020 kami bisa katakan ia lulus penyapihan. Mengapa?
Indikator Lulus Penyapihan ala Ayah Andi & Bunda Visya:
- Bisa tidur siang sendiri, meskipun jika ia benar-benar mengantuk saja
- Ketika ditanya "Icham masih nyusu?" dijawabnya "Dah dua tahun." alias menolak dengan penuh kesadaran
- Ketika naik kendaraan, sudah nyaris tidak pernah rewel (biasanya rewel dan senjatanya nyusu)
Jadi, kalo disimpulkan ada 5 mission impossible ala Ayah Andi & Bunda Visya:
- Tidur Malam sendiri
- Tidur malam tanpa terbangun di tengah -tengah
- Tidur siang sendiri
- Berkendara tanpa menyusu
- Memastikan lulus penyapihan
Semua tidak terlepas dari keteguhan orangtua terutama ibu. Ya, keteguhan, bukan ketegaan, hehe. Meskipun di awal aku memaai metode membiarkannya menangis di malam hari. Tapi setiap ibu punya cara berbeda bukan? :)
Asalkan, menurutku, jangan sampai membohongi anak. Moms yang ingin sharing seputar penyapihan, boleh kontak aku ya disini.
Asalkan, menurutku, jangan sampai membohongi anak. Moms yang ingin sharing seputar penyapihan, boleh kontak aku ya disini.
Menyapih penuh cinta tuh memang harus membutuhkan kerelaan ibu dan anak :D Dan menurutku kita harus memberikan ASI kepada anak hingga dua tahun :)
BalasHapusBtw, aku salfok nama anak kita sama haha. Waktu baru lahir, kita sepakat manggilnya Abi. Lalu pas dia uda bisa ngomong, dia mutusin sendiri mau d panggil Esam. Wkwk. Dulu Esam juga nyapih sendiri, tetiba aja gitu. Malamnya kita blg, ga nyusu lagi ya. Yo wes.. Ga nyusu sampe skrg. Ga crancky juga.
BalasHapusTernyata menyapih anak itu butuh waktu ya?? Aku tidak merasakan menyapih karena Anak2ku gagal asi eksklusif jadi gunain sufor deh.
BalasHapusMa sya Allah, Kk Icham pinterrr. Jempol juga untuk ayah dan bundanya atas kerja sama yang baik, sehingga bisa mengambil keputusan bersama dan menjalankannya dengan tetap penuh cinta.
BalasHapusSaya belm punya anak....jadi belum relate hehe. Tapi pengalaman dari bunda Visya ini bisalah jadi bekal saya ketika nanti punya anak hehe.
BalasHapusSaya juga begitu ke murid saya. Awalnya saya sangsi mereka bisa hafal.....tapi setelah beberapa kali pertemuan tanpa ada paksaan keras, hanya bimbingan yang menyenangkan...mereka bisa hafal! Disitu sy jd tertampar huhu krn sdh meremehkan mereka.
Terimakasih sudha berbagi ya bunda :)
Aku dan suami juga butuh perjuangan buat menyapih dengan cinta anak pertamaku. Alhamdulillah tepat di usia 2 tahun, ia bisa disapih. Apalagi saat itu, ada masukan dari orang terdekat buat dijampi-jampi dan dibawa ke orang pintar, tapi untungnya aku dan suami berhasil menolak.
BalasHapusIh keren cerita sapihnya
BalasHapusMasih ada 2 misi lagi y
Semangat
Wah, kalau aq tidak pernah merasakan menyapih, karena anak-anakq berhenti menusu usia 4 bulan, karena ASI kering
BalasHapusTau banget perjuangan menyapih tu kayak gimana waktu lihat ponakanku sendiri. Pasti rasanya antara seneng sm sedih ya, karena anak udah beranjak gede tp rasanya masih pengen dia jadi bayi terus aja. Tp seneng juga kalo berhasil nyapih.
BalasHapusWah memang harus mempunyai kepercayaan kepada sang anak ya bun
BalasHapusAnakku masih satu tahun aja aku udah kepikiran gimana nanti nyapihnya dong. Karena sampai sekarang kalau tidur pasti harus nenen... Mbak semangat ya masih ada dua step lagi. Pasti bisa! :)
BalasHapusMasyaaallah mba, anaknya pintar trus tips menyapih ini beneran bermanfaat buat buibu yang sedang proses menyapih anaknya
BalasHapuskereeeennn, aku cuma bisa kasih Asi ke semua anak2ku selama 7-8 bulan :(
BalasHapusTiap anak punya keunikan masing2 ya mba, dlu anakku berhasil lulus sapih dalam waktu kurang lebih 1 minggu , mksh sharing nya y mba
BalasHapusBarakallah Icham. Seru ya pengalaman menyapih dengan cintanya. Yes, brifing is a must ya mba. Sama seperti yang kulakukan pada kedua anak-anakku. Kira-kira 4 bulan sebelum usia 2tahun selalu di brifing utk berhenti "nena" diganti dengan yang lain. Hihi. Alhamdulillah berhasil.
BalasHapusAlhamdulillah seneng banget kalau menyapih tak ada drama. Dan seorang ibu emang harus dituntut kuat ya...hehehe. dulu saya suka mewek saat proses menyapih anak...hehhe
BalasHapusJadi ingat waktu menyapih anakku... dari sebelum benar-benar di sapih sudah dikasih tau. Menjelang mau di sapih masya Allah drama, ngambek setiap malam. Hahahaaha... tapi ahamdulillah lama-lama berhsil pakai dot.
BalasHapusaku tuh bangga banget bisa ngasih anakku asi walau gak sampai 2tahun dan banyak cerita seru dari proses pemberian asi sampai akhinya di sapih
HapusAlhamdulillah 3 misinya berhasil ya. Semangat terus ayah dan bunda menjalani misi menyapih ke-4 dan ke-5.
BalasHapusBenernya sih cerita menyapihnya Zee cukup menyedihkan soalnya dia berhenti sendiri gara-gara bingung puting huhuhu.. 😠sedih deh. Cuman ya itu, jadinya gak ada drama cari-cari nen sambil tantrum gegara dia sendiri yang gak mau.
BalasHapusMasing-masing anak punya kisahnya masing-masing yaa...
BalasHapusAnakku yang pertama, alhamdulillah sapih tanpa drama.
Dan yang kedua malah lebih nurut lagi, hehehe...alhamdulillah.
Kereeeen banget mba Visyaaa, kece banget setiap misi nya nih. Karena ak masih belum kebayang kalo menyapih anakku nanti, bahkan ada yg ngasih lipstik merah gitu d puting bundanya, kan memberikan pengalaman buruk buat dia :'(
BalasHapusWah Mba terima kasih banyak sharingnya. Anakku juga udah mau 22 bulan. Dari kecil gak pernah pisah sama sekali. Paling lama enggak krtemu 1 jam kalau sy ke pasar. Sisanya nempel trus wkwwk. Dari 6 bulan lalu udah disounding kalau asinya tingga berapa bulan gitu hoho. Kadang mikirin bisa enggak ya? Tapi kuncinya yakin dan berusaha ya. Semoga nanti lancar juga nyapihnya aamiin...
BalasHapuswalah mba 6 bulan lagi anakku masuk 24 bulan dan aku juga mesti sounding nanti buat sapih iya yah perbanyak aktifitas bikin anak tidur terlelap duh kok aku jadi deg2an yah bisa ga yah menyapih dengan mudah hehehe
BalasHapusMasya Allah.. pasti senang banget ya kalo anak berhasil lepas dari asi.. semoga jadi anak yang tangguh dan soleh ya icham :*
BalasHapusTapi benar juga. Saya alami waktu menyapih Fahmi. Siangnya ia dirangsang untuk aktif bermain dan kegiatan lain. Jadi malamnya tertidur lelap, mungkin karena lelah. Lupa dech minta susunya.
BalasHapuskisahnya inspiratif banget mba Visya, bisa jadi rekomendasi aku nih saat proses menyapih anak-anak aku nanti, jadi kita gausah memberikan pengalaman menakutkan dari langkah-langkah agar ia sudah tidak perlu nen lagi. Temen aku ada yg ngasih lipstik merah gitu lho d daerah puting, kan serem
BalasHapusWah hehe macem2 ya cerita pengalaman menyapih para ibu, jd teredukasi walaupun belum menikah dan punya anak tp hal kayak gini tuh tetep harus tau kan ya kak hehe btw udah kufollow ya blognyaa
BalasHapusHehe iyaa mbaa.
HapusAku mau follback tapi belum nemu tombol follow :''
Alhamdulillah ya Icham sudah lulus ASI. Selamat!
BalasHapusAnak pertamaku ASI sampai 2 tahun 1 bulan dan Adiknya 2 tahun 2 bulan
Jadi 1 dan 2 bulan ini proses sapihnya :D
Proses ini tidak bisa dikatakan mudah ya karena tentunya juga harus menguatkan hati ya agar bisa menyapih anak
BalasHapusAnakku ga mau ASI dengan sendirinya pas 17 bulan wkwk. Dari setahunan lebih dia udah tidur semaleman sih. Ga bangun buat nyusu. Karena dia yang duluan stop eh akunya yang baper huhuhu
BalasHapusSedih saya gak bisa cerita serunya menyapih anak dari ASI. Karena kebetulan 2 anak saya tersapih sendiri sejak bulan-bulan awal lahir.. Semangat terus, Bunda Vista, semoga misi-misi berikutnya lancar terlaksana.
BalasHapusWah perlu perjuangan ya mbk. Nggak bisa langsung gitu, harus bertahap dan yang pasti tetep bikin anak nyaman. Semoga si kecil sehat selalu dan bisa melewati hari2 tanpa nyusu :-)
BalasHapusWaduh gimana ini, anakku bentar lg tgl 10 Okt 2thn, aku msh belum siap nyapih krna dia makan dikit bgt & susah ☹️ kondisi berbeda bgt dgn 2 anak sebelumnya, makan gampang bgt
BalasHapusMenyapih itu salah klo dibilang menyapuh si kecil menurutku, karena ketika proses menyapuh terproses adalah memisahkan candu ibu dan anak saling terbiasa, terikat satu sama lain. Moment menyusui sekian lama..anak tantrum, ibu baper. Jadi dua duanya harus bekerjasama dengan cinta agar proses sapih sama sana ikhlas
BalasHapusAnakku ya cuma 3 hari saja saat penyapihan itu, sudah lulus. Palingan dia kalo tidur usap-usap nenen mamanya, tapi gak disedot. Cuma usap-usap aja karena dia tau rasanya udah gak enak. Pernah dicobain juga memang sudah gak enak dan gak keluar lagi susunya. Jadi gak sampe berbulan-bulan kok. Apalagi itu Hisyam sudah 32 hari gak nenen. ASI nya juga pasti udah gak ada.
BalasHapusAnakku bentar lagi mau disapih nih. Aduh jadi mellow sekalogus takut juga. Takut gak berhasil. Haha
BalasHapusMenyapih PR setiap busui ya mba, karena biasanya aku juga harus belajar ikhlas dan gak baper hehe. Kasian klo ada yang nyapih pakai ditakut-takuti anaknya ya. Setuju menyapih dengan cinta
BalasHapusSaya gagal saat menyapih Azzam di usia 2 tahun dan baru sukses setelah usianya 3,5 tahun. Semua karena saya gak tegas dan merasa ga tega saat anak nangis minta susu. Makasih tips dan info nya Moms
BalasHapusEmang paling happy kalo anak udah lepas asi yah moms jadi kitanya lebih lega dan anak lebih mandiri
BalasHapus