![]() |
Juni 2021 adalah titik balik kehidupanku. Hmm, bukan, bukan karena aku mengalami peristiwa hebat yang traumatis melainkan di saat itulah aku akhirnya menerjunkan diri dalam...
..dunia investasi. Ya, aku, seorang ibu rumah tangga sekaligus fulltime bloger. Aku percaya bahwa untuk mulai berinvestasi tak harus menunggu status kita berubah dari jelara menjadi orangnya. Apalagi era digitalisasi seperti saat ini.
Menanam modal di usaha teman menjadi portofolio pertama kali, dilanjutkan dengan deposito di beberapa bank. "Panggilan Hari" pun membuat aku menginvestasikan dana juga pada peer to peer lending yang membantu pemodalan UMKM di daerah. Sampai akhirnya aku berada di titik "tinggal monitoring". Tapi tentu aku ngga kau berhenti belajar, aku masih suka mengikuti kegiatan edukasi terkait investasi.
Review Buku Memilih (Menjadi Investor) Bahagia
Kalo kamu mengira buku ini bakal bikin pusing karena bahas saham, reksadana, pasar modal, you are totally wrong. Buku yang ditulis oleh Pak Wuddy Warsono ini bukan technically ngomong gimana cara investasi. Bukan juga ngomongin diagram saham/reksadana atau model investasi lainnya. Bahkan buku ini juga ngga secara eksplisit "mem-push" mu buat segera berinvestasi.
Meskipun aku suka mendalami soal onvestasi, di awal diminta membaca "buku bertema investasi" ini aku sempat agak maju mundur. Saat melihat sampulnya, akhirnya mulai maju meski ada sedikit "ketakutan". Lalu saat mulai membaca halaman demi halaman... Ya ampun, tak seperti "ketakutanku"! Enakeun banget buat dibaca plus banyak ilustrasinya.
Melalui cerita dalam buku ini, tanpa perlu membaca profil penulis, aku tahu bawah penulis, Bapak Wuddy Warsono CFA adalah seorang investor yang sudah malang melintang selama 22 tahun. Jangan disangka perjalanan hidup beliau selalu mulus atau auto jadi investor besar. Beliau bahkan memulai karirnya sejak kuliah menyambi sebagai kuli tinta! Iya kuli tinta.
"Lho kok bisa jadi investor?"
Pastinya kamu akan memahami ketika menamatkan atau setidaknya membaca setengah bagian buku ini. Tak melulu terkesan serius atau, bahkan sebagian cerita didominasi sisi humoris beliau. Setiap tuntas membaca satu kisah, aku sengaja mengambil jeda merenung.
Alasannya karena apa yang beliau tuliskan di setiap cerita itu semacam antimainstream point of view. Orang-orang biasa punya sudut pandang A, penulis justru melihatnya dengan sudut pandang Z. Contohnya pengalaman beliau saat berkunjung ke Ngawi dengan masyarakat yang notabene "slow living". Untuk sebagian orang mungkin menganggap ini sebagai bentuk "ketidakmajuan", berbeda dengan penulis yang menganggap ini kesempatan untuk menikmati hidup saat ini dengan doing nothing sehingga akhirnya meminimalisasi rasa ketakutan & kekhawatiran.
Mungkin begitupun orang yang pintar menarik hikmah kehidupan. Segala sesuatu selalu terlihat positif, meski secara manusiawi pernah juga terlintas "pikiran negatif" tapi pada akhirnya si positif yang menang.
Sebagai seorang investor yang kerap melakukan perjalanan ke berbagai kota bahkan negara, beliau sering bertemu dengan orang-orang dan mengalami beragam kejadian. Perjalanan itu memberikan kesempatan pada beliau punya pengalaman baru dan akhirnya menghasilkan cerita berhikmah.
Oh ya ilustrasi kaver dan ilustrasi di dalam buku ini dirancang oleh Joelle Warsono yang tak lain adalah anak beliau.
Meski buku ini bukan buku teknis atau panduan, lebih ke cerita motivasi, tapi sekali lagi karena judulnya motivasi aku tidak menampikkan bahwa goalnya kesana. Sebagian besar orang yang membaca tidak secara langsung tersulut untuk segera berinvestasi atau berinvestasi lebih banyak, melainkan memandang investasi sebagai sesuatu yang positif hingga akhirnya tertarik melakukannya. Meski tetap, tidak disarankan untuk impulsif, melainkan secara bahagia dan sadar (mindful). Cara yang inovatif, tanpa menggurui.
Ngomong-ngomong soal mindful, ini bagian yang aku suka dari buku ini. Pada beberapa cerita, penulis menyinggung soal mindful, minimalism, kebahagiaan. Secara tidak langsung kita pasti menyadari bahwa penulis mengajak kita untuk hadir pada kehidupan saat ini, tidak terjebak masa lalu dan larut dalam angan masa depan tapi tetap punya tujuan (hidup) dan mengambil pembelajaran dari yang lalu. Penulis juga mengajak kita untuk ada kalanya bergerak perlahan, alih-alih terburu-buru dan gegabah. Dan tentunya penulis mengajak kota, berinvestasi secara sadar penuh, tidak mudah terkompori, melakukan segalanya dengan ilmu dan pertimbangan.
Dalam sebagian besar ceritanya, penulis menuliskan sumber-sumber literasi yang jujur membuatku menulis daftarkan bacaan beliau karena dari judulnya begitu menarik seperti Range: Why Generalist Triumph In A Specialized World,
- ditulis oleh ahlinya yaitu seorang certified financial analyst
- bahasanya mudah dipahami
- disertai ilustrasi yang menarik
- fisik buku lentur
Tak ada gading yang tak retak, tapi sejujurnya hingga detik ini aku sudah menamatkan buku ini, belum kutemukan "kelemahan" buku ini. Tapi buatku penggemar baca buku, akan lebih senang jika penulis menuliskan daftar buku yang menjadi rekomendasi atau referensi ketik menuliskan cerita-cerita dalam buku.
Hehe jangan kecewa dengan jawaban saya ya. Insya Allah kalian juga ngga akan kecewa saat membaca buku ini.
Per 6 April 2021, buku ini bisa kamu dapatkan secara offline toko buku Gramedia dan secara online di website Gramedia & Elex Media.
"Karena bagiku investasi bukan (sekadar) untuk cuan, tapi juga soal manajemen keuangan hingga kebahagiaan."
Apakah kamu juga memilih (menjadi investor) bahagia?
makasih reviewnya
BalasHapus