Womenpreneur Summit 2013; Sehari Tak Terlupakan Bersama 99 Wanita Hebat Indonesia!

Alhamdulillahirrabbil alaamiin, pada tgl 23 Januari kemarin, aku berkesempatan mengikuti Womenpreneur Summit yang diadakan di Dept.Keu, JakPus. Banyak cerita, ilmi dan relasi baru yang kudapatkan. Berikut ilmu yang sekiranya dapat kusharing. Semoga bermanfaat.

Pada sesi I yakni Seminar Nasional menghadirkan 3 pembicara; Ibu Mooryati Soedibyo (Foundr Mustika Ratu), Johari Zein (Managing Director of JNE) dan Dr.Syahrial Yusuf (LP3I).


Siapa yang tak kenal dengan 'Mustika Ratu'? Sebuah brand kosmetik ternama. Namun apakah di antara kita semua mengetahui siapa dalang di balik kemunculannya? Nama beliau Mooryati Soedibyo, seorang wanita pendiri Mustika Ratu. Awal pendirian Mustika Rati, bukanlah awal yang semulus jalan raya. Ada berbagai hambatan dari niat yang ada. Masa pensiun sang suami yang kian dekat, menjadi salah satu faktor yang melatarbelakanginya mendirikan usaha tersebut. Beliau sempat dikita menurunkan wibawa laki-laki karena keinginannya tersebut. Namun berbekal keterampilan dan dukungan dari sang suami, berasal dari kemauan bukan suruhan serta keyakinan akan keberhasilan, beliau berhasil mewujudkan mimpinya.

Disadari atau tidak, tidak semua wanita mampu berwirausaha. Pada dasarnya ada faktor X dan faktor Y yang melatarbelakangi hal tersebut yakni tekad, budaya serta ketakutan. Tekad yang kurang bisa diakibatkan dukungan yang tidak seimbang dari orang-orang terdekat. Budaya sekitar yang mungkin masih menganggap wanita hanya sebagai 'orang rumahan' memenjarakan keinginannya. Ketakutan akan kekalahan dan kegagalan juga memegang peranan yang cukup kuat.

Menurut Pak Johari Zein, karakter entreprenur terbagi menjadi dua. Pertama, mereka yang bertanya 'Berapa keuntungan saya?' dan kedua, mereka yang bertanya 'Berapa besar kontribusi saya?'. Karakter pertama adalah entrpreneur jangka pendek, artinya ia hanya 'siap' sukses untuk beberapa waktu. Sementara karakter kedua adalah entreprenyr jangka panjang yang siap meraih sukses dan mempertahankannya. Menurut Managing Director JNE, Johari Zein, tahun ini JNE akan mengeluarkan produk baru berupa jasa pengantaran air susu ibu. Hal ini dilatarbelakangi semakin banyaknya para wanita karir, sementara anak-anak mereka masih harus mendapatkan ASI fresh dari sang ibu.

Kembali pada tema wanita secara global, jumlah wanita di Indonesia lebih dominan yakni mencapau 49,13%. Jumlah tersebut harus mampy diberdayakan. Jika di zaman dahulu, laki-laki yang memutuskan pembelian, maka saat ini zamannya para wanita. Maksudnya, umumnya dulu di kerumahtanggaan, suami lah yang menentukan apa-apa yang harus dan tidak harus dibeli, namun kini sang istri lah yang mendominasi.

Pasar Indonesia memiliki sebuah kekuatan yang bernama TODAY MARKET POWER. Dalam skemanya berbentuk seperti ini.

Pemuda, waniya dan pengguna internet membentuk irisan, mendominasi senior, laki-laki dan citizen. Artinya ketiga tokoh tersebut lah yang saat ini menguasai pasar Indonesia.

Menurut Dr.Syahrial Yusuf selaku founder LP3I, setidaknya ada 7 hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang entrepreneur. Hal tersebut antara lain; suks berbohong, suka tidak menepati janji, tidak berbakti pada orangtua, menyakiti hati orang lain, pergi ke dukun, tidak amanah, dan suka mengeluh.

"Jika engkau ingin memperbaiki ummat dan negara ini, maka perbaikilah wanita/ibu-ibu kalian." Ya, saking dipercayanya wanita sebagai pilar kemajuan bangsa, sehingga jika wanita/ibu-ibunya baik, niscaya akan lahir generasi-generasi yang baik pula.

"Kalau tidak mau rugi, bersedekahlah. Kalau ingin untung, bersyukurlah. Itulah cara berbisnis dengan Tuhan."

Ya, sedekah menjadi salah satu kunci untuk melancarkan setiap usaha. Setidaknya ada dua pertanyaan yang sulit dilakukan kebanyakan orang mengenai kehidupan.

1. How to plant your vision to other? Hal ini hampir serupa dengan seorang guru yang memberikan ilmunya pada muridnya. Sekilas memang tamapk mudah, namun tidak semudah kilasannya. Ada murid yang hanya mengerti setengah dari yang dijelaskan atau bahkan tidak mengerti sama sekali. 2. How to move money of others to your pocket? Ini berkaitan dengan kinerja seorang entrepreneur yang cenderung memindahkan uang orang lain ke sakunya sendiri melalu apa yang dijual/diproduksinya.

Di Indonesia setidaknya baru ada 0,2% pengusaha 'real', maksudnya pengusaha yang benar-benar bervisi menjadi pengusaha jangka panjang seperti yang telah dipaparkan sebelumnya. Sementara itu di Jepang ada sekita 4-7% pengusaha 'real'. The Power of Kepepet, barangkali itu yang melatarbelakangi para pembicara hingga bisa membangun bisnis sampai saat ini. Sebenarnya situasi kepepet terjadi bukan hanya karena sebuah ketidaksengajaan, melainkan dapat diciptakan sendiri. Intinya, jangan mau dijajah okeh orang asing di bidang wirausaha, di tanah kita sendiri. Mulai saja, mulai dengan visi supaya tahu arah sebab tanpa visi, Anda akan tersesat!

---

Beranjak ke sesi ke 2 yakni Workshop yang disampaikan oleh Ibu Antarina S.F. Amir (Founder High Scope Indonesia), Ibu Mira Kusumarini (Ashoka) dan Pak Roy Darmawan (Guru besar FEUI).

Menurut Ibu Antarina (High Scope Indonesia), sociopreneur yang berasal dari suku kata social dan entrepreneur, melihat dampak apa yang dilakukannya terhadapa masyarakat, bisa profit, bisa pula non profit. Semakin tinggi pendidikan, semakin rendah tingkat kemandirian dan kewirausahaan.

Perusahaan yang sukses adalah yang bergerak dalam ranah kreativitas, bukan pekerjaan rutin. Sebab kegiatan rutin dapat dilakukan oleh mesin saja dan cenderung membosankan. Dalam bidang pendidikan, terdapat dua pokok teori yakni behavourist (passive learner) dan constructivist (active learner). Kesuksesan cenderung diikuti oleh kualitas diri. Kualitas diri dapat ditunjukkan dalam perilaku hidup sehari-hari. Manusia setiap harinya dihadapkan pada 'pengambilan keputusan'. Jadi, kuncinya adalah berikan yang terbaik.

Berbicara mengenai pendidikan, sistem reward-punishment menurutnya adalah salah satu sistem pendidikan dan pola asuh yang dapat menghancurkan karakter anak. Pemberian reward dapat membuat anak takut, padahal 98% anak TK lebih kreatif. Selain itu, harus dibedakan pula antara membiasakan kebenaran yang JELAS BERBEDA dengan membenarkan kebiasaan. Ini bukan masalah betapa cerdasnya kamu, tapi seberapa pintarnya kamu?

Selain itu, berbicara mengenai marketing, word of mouth adalah cara terampuh dalam memasarkan jasa/produk. Di Indonesia, berdiri sebuah asosiasi bernama AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) yang didirikan oleh Mia Sutanto. AIMI didirikan atas dasar keprihatinan beliau terhadap anak-anak Indonesia dari ibu wanita karier dan kebutuhan anak-anak Indonesia terhadap ASI eksklusif.

Unsur-unsur Sociopreneur terdiri atas ide, penggagas dan institusi. Ide terbagi menjadi empati dandiscover. Penggagas terbagi menjadi entreprenurial, kreatif dan beretika. Institusi terdiri dari sumber daya kreatif, intrapreneur dan berkesinambungan.

Beralih ke pembicara ketiga, Bu Muniyati Ismail selaku founder Rumah Autis Bina Mandiri. Pendirian sekolah ini bermula dari disabilitas yang diderita sang anak, membuatnya bingung mencari sekolah untuk sang anak. Di satu sisi, tak ada sekolah umum yang mau menerima penyandang disabilitas. Di sisi lain, ia ingin anaknya bersekolah di tempat yang juga ditempati anak-anak umum. Akhirnya beliau membuat sebuah sekolah terapi yang kemudian menjadi sekolah inklusi. Jangan salah, di sekolah tersebut juga terdapat anak-anak umum yang kurang umpu. Sekolah tersebut unggu dalam bidang kesenian. Beberapa kegiatannya antara lain Tata boga, kebun organik, seni tari dan seni membuat songket. Beberapa kali mereka memenangkan kejuaraan dalam bidang seni, meski diakui mereka masih harus banyak dan ekstra belajar untuk hal akademik.

Kuncinya hanya dua, berani berkreasi dan sungguh-sungguh, yakin serta disiplin. Salah seorang bertanya mengenai penanganan yang tepat bagi anak Down Syndrome. Motivasi, itulah kunci utama yang harus diberikan pada anak penderita DS. Gali potensinya dan asah serta yakinkan ia untuk terus mengembangkannya.

Roy Darmawan selaku Guru besar FEUI memberi penjelasan mengenai psikopreneurship. Orang yang memiliki sifat enrepreneurial berarti orang yang memiliki visi besar. Suatu perubahan yang direncanakan sudah tertanam dalam mindset-nya. Baginya sukses adalah sebuah pilihan. Beliau memberikan beberapa pesan untuk para entrepreneur:

Percaya diri, jangan takut salah, just do it; pengalaman dan proses, jangan terpaku pada satu alasan, be creative; berani dan do it, positive thinking is collecting the energt dan terakhir..OPTIMIS!

---

Sesi terakhir yakni konferensi, peserta dibagi menjadi sepuluh kelompok yang masing-masing terdiri atas 10 orang. Kami diberi waktu 15 menit untuk mendiskusikan permasalahan bangsa berkaitan dengan wanita dan perekonomian. Aku dan teman sekelompokku mendiskusikan mengenai TKI. Saat presentasi, hanya 1 orang sebagai perwakilan kelompok yang diperkenankan menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Aku maju ke depan sebagai perwakilan kelompok 2.

Berikut apa yang kudapat dari perwakilan kelompok lain dan para juri...
Ada salah satu kelompok yang membicarakan persoalan Manajemen Keuangan Rumah Tangga. Dahulu saat Ibu Sri Mulyani masih menjabat sebagai Menko Perekonomian RI, sistem manajemen di kementrian menggunakan manajemen Ibu Rumah Tangga. Tapi tanpa disadari hal itu mendatangkan manfaat tersendiri. Mungkin tak banyak di antara kita berpikir untuk menuliskan pemasukan dan pengeluaran setiap harinya. Padahal hal tersebut bermanfaat untuk mengatur keuangan kita, terlepas dari bentuk tekanan diri melainkan kedisiplinan diri. Selain itu wanita pun harus mandiri dalam keuangan atau berindependsi dari laki-laki tanpa mengesampingkan peran laki-laki dalam menafkahi wanita.

Berbicara mengenai lahan bisnis, umumnya wanita cenderung bergerak di lahan industri makanan. Namun ada beberapa problema yang didapati pada wanita pelaku usaha antara lain;

Modal manusia, Finansial, kultural dan sosial. "Setinggi apapun pendidikannya, pada akhirnya hidup wanita hanya berujung di dapur, kasur, sumur. Bahkan kalau dalan Bahasa Jawa, tugas wanita hanya masak, macak dan manak."

Begitu ungkap salah seorang perwakilan kelompok. Sementara itu berkaitan dengan TKW, alangkah baiknya mereka mengembangkan industri rumahan. Umumnya buruh pabrik/manufaktur adalah wanita. Mengapa? Sebab wanita cenderung lebih telaten, lebih rajin dan teliti. Hal ini sama sekali bukan bermaksud merendahkan kaum wanita, hanya sebagai bentuk pemberdayaan utama. Sekali lagi, harus diingat, peran wanita hanyalah sebagai tambahan finansial rumah tangga. Bagaimanapun juga kaum adam lah yang menjadi pencari nafkah utama.

Sungguh, hari yang tak terlupakan. Mendapat ilmu baru, menoreh kisah baru dan mendapat relasi baru. Atas dasar kepedulian pada kaum wanita lah yang menyatukan kita di ruangan itu selama satu hari full. Semoga ukhuwah ini dapat terus terjaga. Majulah wanita Indonesia! Dedikasi Perempuan Indonesia Untuk Kemajuan Bangsa...

0 komentar: