Taubatnya Sang (Emak) Blogger

Aku Emak Blogger (dokumen pribadi, 2018)

"Duh passwordnya apa ya? " seorang gadis SMP bergumam di depan layar komputer. " Ah bikin lagi aja deh. "
Sebulan kemudian... 
" Kok gagal mulu ya.. Bikin lagi aja deh.. "
Masih gadis yang sama. Dengan kasus yang sama. Untuk yang ke sekian kalinya. 


Ya,  gadis itu tidak ingat kata sandi blog yang dibuatnya.  Akibatnya ia harus membuat akun blog baru.  Akun lama? Goodbye! Blog dengan nama alay itu pun teronggok begitu saja.  Iya,  alay.  Namanya juga anak SMP. 

Tapi lagi lagi itu semua tak bertahan lama, menginjak ke bangku SMA,  ia sudah melupakan itu semua.  Nulis tetap jalan. Kembali ke masa konvensional; nulis di buku. Blog pun terlupakan.  Hidup pun terus berjalan, bahkan hingga ia memasuki bangku perkuliahan. 

Seiring dengan hijrah nya ia dengan berpakaian syari,  dibarengi pula dengan keseriusan ia memiliki blog pribadi resmi. Iya,  punya blog dengan nama tidak alay. Blogger syari atau Muslimah Blogger,  begitu ia melabeli dirinya sendiri yang tentunya hanya diketahui ia sendiri.  Tapi sayangnya blog yang katanya resmi itu hanya sesekali diisi.  Bulan ini diisi,  bulan depan tidak.  Begitu seterusnya.

Di tahun 2014 ia bersama temannya, Agni menggagas kmunitas blog di kampus mereka bernama Komunitas Blogger UNJ atau KOMBUN. Tak disangka antusiasmenya tinggi, banyak yang berminat untuk bergabung di dalamnya.
(KOMBUN, 2014)

"Sya ayo dong diisi blog nya. Masa punya komunitas blogger tapi ngga ngisi blog?" suatu kali  Agni,  mengingatkan. 
"Ah aku agak males ngisi blog.  Mending di status. Biarin aja blog nya berdebu. " jawab Sya. 
" Atau kamu belikan saja domain untuk  blogmu?" Agni sedikit memaksa. 
"Aku ga ngerti yang kayak gitu. Nanti juga kalo lagi rajin aku ngeblog kok.  Hehe. "

Rupanya percakapan ini didengar oleh salah seorang teman mereka, namanya Key. Tanpa tedeng aling aling,  ia berinisiatif tinggi.  Lumayan buat kado ultah dia,  pikirnya. Ya,  memang beberapa hari lagi Sya si 'muslimah blogger'  ini berulangtahun. 

Tepat di hari ulangtahunnya,  Key menyapanya lewat dunia maya dan memberikan hadiah itu.  Sebuah domain resmi blog. 
"Sya,  kuberikan domain ini sebagai hadiah ulangtahun untukmu.  Semoga bermanfaat."

" Aneh. " pikir Sya kala itu.  Tapi tentu yang keluar dari mulutnya adalah. "Terimakasih ya."

Hari berganti hari,  Sya teringat pada domain blog nya. Seketika ia pun khilaf. 
" Ya ampun,  aku punya blog resmi.  Udah dibeli mahal mahal,  tapi ngga dipake?  Sayang banget.. "

Sejak saat itulah ia berazam setidaknya dalam satu bulan ia menulis di blog sekali. Komitmennya pun berjalan. Tapi begitulah, hanya sekedar menulis tanpa peduli siapa yang baca. Tanpa mau tahu isi blog orang lain. Padahal setahun setelah itu ia sendiri mengantisipasi sebuah komunitas blog di kampusnya.

"AKU INGIN JADI SEORANG BLOGGER. " ditulis besar besar mimpinya itu di buku catatan nya. 

Budaya ngeblog masih ia lakukan,  sayangnya ia melupakan blogwalking alias jalan jalan ke blog orang lain. Tapi setiap kali main ke blog orang ia selalu merasa minder tatkala melihat banyaknya feed back di postingan blog temannya sementara dirinya?  Kosong. 

Sekalinya ada yang berkomentar,  hanyalah orang yang memasarkan produknya. Menumpang buka lapak. Ia tak berhenti menulis. Sesekali ada juga yang membagikan tulisannya.  Mungkin itulah salah satu yang menjadi penyemangatnya. 

Tahun berganti tahun,  hingga ia menikah dengan seorang lelaki shalih. Tak lama,  ia pun hamil. Kejenuhan mulai datang.  
"Aku bosan.  Mau traveling kayak dulu udah ga mungkin.  Trus aku kudu piye? "

Alhasil sehari hari ia hanya memelototi layar ponsel.  Entah apa saja yang dilihat. Ia melupakan kembali blog dan aktivitas menulisnya. 

Kemudian ia melahirkan seorang bayi laki laki. Kejenuhan kembali menghampirinya.  Bagaimana tidak?  Sehari hari ia hanya di rumah,  mengurus bayi seorang diri. 

"Aku ingin di rumah tapi ingin berpenghasilan tapi aku bisa apa? "

Suatu ketika ia mengikuti sebuah seminar pengasuhan yang menghadirkan seorang momblogger. 
"Dari ngeblog saya bisa dapat penghasilan walaupun saya hanya di rumah.. " sebuah kalimat yang menampar nya.

(KOMBUN, 2014)
Teringat pada mimpinya menjadi seorang Blogger. Teringat pada masa ia bersusah payah membangun komunitas blog.  Jadi untuk apa semua dihabiskan dan dilakukan?  Ia merenung dalam dalam sambil sesekali menyesap kopi hangat yang dibuatnya.
(KOMBUN, 2016)

"BANGUN, SYA,  BANGUN! " seakan alam bawah sadarnya berteriak.

"AYO DISERIUSIN NGEBLOG NYA. SIAPA TAHU BISA JADI LADANG AMAL DAN PENGHASILANMU."  kali ini alam bawah sadar ya berteriak lebih kencang.

Terhentak. Segera ia beristigfar. Selama ini ia mencari cari karya apa yang bisa dibuat.  Selama ini ia terbingung bingung cara mendapat penghasilan dari rumah. Saat ini Allah telah membuktikan jalan baginya. Mengingatkan kembali dirinya akan mimpinya.  Mengingatkan kembali untuk menekuni dunia blog.  Satu jalan terbuka.


Tak lama berselang,  tak disangka sebuah tawaran tulisan berbayar di blog nya diterimanya.  Seminggu kemudian tawaran kedua hadir. Setidaknya ia telah mengantongi beberapa ratus ribu dari keduanya. Jalan kedua terbuka.

Tak hanya itu,  sepekan lalu ia kembali bergabung di sebuah login tas Blogger Muslimah.  Ja banyak berjumpa dengan teman sesama blogger yang tentu menambah semangatnya untuk berkiprah di blog.  Jalan ketiga terbuka.
bersama komunitas Blogger Muslimah (BM, 2018)

Tak perlu menunggu jalan keempat dan seterusnya,  ia langsung kembali bersemangat menghidupkan kembali blog nya, memastikan kembali semangat menulis ya.

Maka sejak saat itu sang muslimah Blogger pun bertaubat.  Kini bukan lagi single Blogger melainkan emak Blogger.  Ya, inilah sepinggan kisah taubatnya sang emak blogger.

Dengan menyebut nama Allah.  Semua ini diniatkannya untuk berbagi wawasan dan menyalurkan hobi. Jika ini me jadi ladang penghasilan maka hanyalah bonus dariNya.

Menjadi seorang muslimah syari sekaligus istri dan ibu bukanlah penghalang untuk tetap berkarya melalui tulisan,  baginya. Inilah yang menjadi salah satu motivasi hidupnya sebagaimana tagline hidupnya; berkarya,  berprestasi dan menginspirasi.

Semoga ada hikmah yang terkandung di dalamnya. 

2 komentar:

  1. Wah panjang jalan nge blognya ya Mbak..pasang surut :)
    Semoga ke depan makin semangat untuk menebar manfaat lewat blog cantik ini :)

    BalasHapus