7 Langkah Bangun Bisnis Wedding Organizer di Masa Pandemi

 



Saat menikah dahulu aku meminta bantuan teman-teman terdekat untuk menjadi. Itu kulakukan atas dasar referensi melihat pernikahan kakak-kakak senior. Padahal ternyata soal kepanitiaan dalam pernikahan bisa lho dilimpahkan ke wedding organizer. Hmm berhubung aku awam banget soal WO jadilah tidak terpikirkan memakai jasanya. 

Tapi ternyata banyak keuntungan menggunakan jasa WO lho!


Salah satunya adalah membuat seluruh keluarga fokus pada acara, alih-alih keriwuhan.

Semasa pandemi memang bisnis wedding organizer ini sempat "terpuruk". Tapi Landemi berangsur membaik, semoga seterusnya ya, bisnis wedding organizer siap kebanjiran order lagi nih. Tak mau kehilangan momen cuan kan? Coba mulai 7 langkah bangun bisnis WO ini!


1. Tentukan Target Pasar

Langkah pertama yang harus dilakukan saat hendak memulai bisnis adalah membuat perencanaan bisnis. Adapun elemen penting pertama dari perencanaan bisnis yang patut dipikirkan matang-matang adalah terkait target pasar. Target pasar biasanya dibagi menjadi tiga yakni menengah ke bawah, menengah ke atas, atau kalangan atas saja.

Pilihlah salah satu. Sebab, hasil dari keputusan ini nantinya akan mempermudah Kita menentukan perencanaan bisnis selanjutnya. Mulai dari konsep bisnis, partner vendor/supplier, perencanaan keuangan dan lain sebagainya.


2. Siapkan Konsep yang Menarik

Ada banyak sekali bisnis wedding organizer di Indonesia. Agar tak tersingkir sebelum berperang, pikirkanlah konsep paket wedding yang ‘out of the box’. Upayakan pula agar konsep tersebut bisa sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang tidak ada di banyak kompetitor.


Oleh karena sekarang masih masa pandemi, coba buatlah konsep paket wedding yang ketat protokol kesehatan namun tetap kental unsur estetikanya. Contohnya, Kamu bisa membuat konsep intimate outdoor, yang mana skala wedding dibuat sedang saja dan di outdoor yang sirkulasi udaranya bagus.


Bisa juga menawarkan paket siaran langsung. Jadi, tamu di luar keluarga inti dan teman dekat bisa tetap menyaksikan wedding klien lewat aplikasi Zoom atau Google Meet. 


3. Buat Daftar Kebutuhan

Ada beberapa perlengkapan yang wajib dimiliki untuk memulai bisnis wedding organizer. Meski butuh modal besar, akan tetapi perlengkapan tadi bisa dipakai berulang kali dan dalam jangka waktu panjang. Bila mampu menjalankan bisnis dengan strategi yang tepat, akan balik modal dengan cepat.

Berikut daftar perlengkapan wajib wedding organizer:

  • Rangka Tenda
  • Set Pelaminan
  • Perlengkapan Pernikahan
  • Meja dan Kursi
  • Perlengkapan Foto dan Video
  • Perlengkapan Makan
  • Sound System


4. Bentuk Tim yang Solid

Langkah selanjutnya adalah membangun tim inti yang solid. Carilah orang-orang yang bisa Kamu percayai untuk bekerja sama. Setelah itu, baru rekrut freelance untuk job desk dengan keahlian tersendiri, misal freelance fotografer, wedding band, dan lain sebagainya.


Untuk berjaga-jaga, buka juga lowongan freelance yang membantu saat pernikahan berlangsung. Apalagi saat Kamu dapat tawaran resepsi skala besar. Tenaga tambahan tentu dibutuhkan. Alasan kenapa freelance, karena demi menghemat biaya karyawan, mengingat bisnis ini termasuk bisnis musiman.


5. Urus Perizinan

Agar bisnis berjalan lancar ada baiknya segera mengurus izin. Caranya dengan membuat surat izin usaha Event Organizer yang meliputi pengurusan surat legalitas PT maupun CV. Sampaikan mulai dari RT dan RW setempat sampai ke Kecamatan.


6. Mulai Promosi

Bisnis apapun perlu melakukan promosi. Tanpa kegiatan promosi, bisnis jadi kurang dikenal masyarakat, akhirnya bisa terancam gagal. Nah, di zaman serba digital seperti sekarang ini, kegiatan promosi sebenarnya bisa dilakukan secara online saja. Akan tetapi, promosi secara offline juga tak kalah penting.

Promosi online bisa dilakukan secara gratis maupun berbayar. Caranya ya lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube atau bahkan TikTok. Sedangkan, cara promosi offline bisa dengan cara memasang pamphlet atau brosur dan menyiapkan portfolio dan harga paket wedding yang ditawarkan.


7. Otomatisasi keuangan

Last but not least, otomatisasikan lah keuangan bisnismu! Kemampuan mengelola uang masuk dan keluar yang baik juga menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Maksudnya di sini bukan sekadar mampu mengontrol pengeluaran dan pemasukan saja. Melainkan juga, mengelola keuangan kini harus efektif, harus bisa menghemat waktu dan energi.


Caranya dengan mengotomatisasi sistem keuangan bisnismu. Meski skala bisnismu masih terbilang kecil, otomatisasi sistem keuangan tetap perlu lho! Kamu bisa memulai proses otomatisasi dengan memanfaatkan software akuntansi untuk proses pembukaan. 

Software semacam ini bisa membantu pencatatan transaksi dan penyimpangan bukti pembayaran secara digital dan lebih mudah dilacak. Software tersebut biasanya juga bisa melakukan konsolidasi akun perusahaan secara otomatis, sehingga Kamu tak perlu lagi menghabiskan waktu untuk konsolidasi bank secara manual di akhir bulan.

Setelah itu, Kamu bisa menggunakan platform pembayaran digital atau aplikasi transfer uang dan menghubungkannya dengan software akuntansi tadi. Hal ini penting agar semua tagihan dan pengeluaran bisnismu bisa dibayar tepat waktu. Jadi, Kamu nggak perlu khawatir lagi telat bayar, sekaligus hemat waktu juga. Sebagai referensi, Kamu bisa menggunakan platform Spenmo


Bagaimana sudah siap belum bangun bisnis wedding organizer di masa pandemi? Semoga sudah siap lahir dan batin ya. Good Luck!


Referensi:

https://www.cermati.com/artikel/5-tips-sukses-kelola-bisnis-wedding-organizer https://money.kompas.com/read/2021/04/25/163909926/bisnis-wedding-organizer-mulai-bangkit-konsep-intimate-di-lokasi-outdoor https://katadata.co.id/doddyrosadi/berita/5fc3294ab98ed/strategi-wedding-organizer-bertahan-di-masa-pandemi https://insight.mbiz.co.id/2018/12/25/bisnis-wedding-organizer/ https://blog.jejualan.com/bisnis-wedding-organizer/ https://www.plaminan.com/blog/bagaimana-cara-memulai-bisnis-wedding-organizer/ https://blog.spenmo.com/id/cara-mengelola-keuangan-usaha

0 komentar: