A to Z dan Tips Merencanakan Dana Pendidikan Anak




Anak adalah anugerah dari Nya yang tak ternilai harganya. Sebagai manusia, tentu ada kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Terlebih, salah satu hak anak atas orangtuanya adalah tercukupi kebutuhannya. Ingat, tercukupi, bukan harus yang wah.

Sekalipun rezekinya anak telah diatur, namun orangtua juga harus merancang biaya kebutuhan anak sebagai bentuk ikhtiar. Moms, Kita semua tentu sepakat di era industri 4.0 ini pendidikan adalah kebutuhan bagi setiap individu termasuk anak. Pemerintah mewajibkan belajar 12 tahun sejak SD, SMP hingga SMA. Di luar itu pula sebelum masuk ke jenjang SD, sebagian orangtua memasukkan anaknya ke PAUD atau KB (Kelompok bermain).

[Ulas Buku] 90 Days Mission Mom Possible: Temukan Potensimu, Ciptakan Ruang Berkaryamu



Berangkat dari seorang aktivis kampus dan dunia keilmiahan yang Asyik melanglangbuana ke berbagai tempat, kemudian "berkecimpung" di dunia baru yang disebut "rumah". Siapa yang tak merasa jetlag?

Begitupun aku.

Satu kalimat di atas sesungguhnya mewakili diriku. Setelah melalui tahun pertama, barulah masuk ke tahun kedua aku mulai menemukan kembali ruang berkaryaku. Lewat komunitas dan dunia tulis menulis. Aku berasa hidup!
Hingga suatu waktu seorang teman akan menerbitkan antologi terbarunya. Membaca judulnya membuatku langsung membelinya.

Judul dan Tampilan Halaman Muka
Judul: 90 Days Mission Mom Possible: Temukan Potensimu, Ciptakan Ruang Berkaryamu
Penulis: Tim Penulis Buku RBI#2
Penerbit: Wonderland Publisher
Tahun Terbit: Okober 2019
ISBN: 978-623-7268-62-8
Jumlah Halaman: vi+230 halaman

sumber: dokumen pribadi

90 Days Mission Mom Possible, itulah judul buku itu. Kata "Mom Possible" sendiri diambil dari diksi impossible. Kalian tentu pernah mendengar frase "Mission Possible" yang dalam bahasa Indonesia berarti misi-misi yang berhasil diselesaikan. Nah, 90 Days Mission Mom Possible kurang lebih artinya 90 hari para ibu menyelesaikan misinya.u Judul yang unik, menurutku. Cukup merepresentasikan isi bukunya.

Halaman muka buku ini didominasi warna ungu dengan ilustrasi para tiga wanita (ibu) dan background aneka barang (kalender, jam, buku, dan lain-lain).

Review Konten Buku
90 Days Mission Mom Possible merupakan kumpulan kisah 55 ibu yang tergabung dalam proyek Ruang Berkarya Ibu yang digagas komunitas Ibu Profesional Jakarta.

Baca Juga:

Struktur buku ini terdiri dari lima bagian atau lima tema. Di setiap awal bagian, terdapat review materi pembelajaran dan dilanjutkan kisah para ibu. Dalam kisahnya, para ibu bercerita tentang pengalaman mereka dalam berkarya di rumah yang dikaitkan dengan tema  yang dipilih
.
Pada dasarnya kisah mereka memiliki persamaan: pengalaman menjadi ibu, adaptasi status, ada anak yang harus diasuh di rumah namun memiliki semangat berkarya. Ya, para ibu ini disatukan oleh semangat berkarya dari dalam rumah.

Bagian 1: Memahami Bakat
Pada bagian ini diulas materi kuliah WhatsApp oleh Abah Roma bertema "Memahami Bakat lewat Talents Mapping". Yap, di awal para ibu diajak memahami bakat masing-masing dengan tools yang sudah diberikan, untuk kemudian membuat karya. Beberapa karya para penulis bab ini adalah Sakura Kitchen, Kebun Cinta, Ilantara, dan lain-lain. Di akhir bab, pembaca diminta melakukan tantangan mengidentifikasi 7 bakat dominan diri & membuat ruang untuknya.


Bagian 2: Manajemen Waktu & Konsistensi
Tema ini sepertinya menjadi salah satu momok bagi para ibu, baik full-time mom maupun working mom. Pada bagian ini diulas materi "Dari Do What You Love Menjadi Love What You Do" dengan narasumber Sri Haryati & Kusuma Dyah Sekararum.

"Manajemen waktu bukanlah tentang mengorbankan diri, melainkan memberi waktu u tum setiap peran sesuai haknya dan menikmati persan yang ada di hadapan kita."
Demikian kutipan di akhir materi tersebut.


Pada bab ini para ibu berbagi cerita dan tips seputar manajemen waktu yang diakhir dengan karya. Beberapa karya para ibu dalam bab ini antara lain Rumah Baca dan Main Rezvani, Fun Planner Board, Rumah Athalla, dan lain-lain. Di akhir bab, pembaca diminta melakukan tantangan mengenali peran, membuat skala prioritas dan menyusun program aktivitas harian.

Oh ya lewat bab ini juga aku baru tahu istilah kandang waktu, artinya pengaturan jadwal khas setiap keluarga. Misal dalam kandang waktu ibu A, aktivitas anak dimulai pukul 09.00-12.00 lalu istirahat, pada ibu B dimulai pukul 09.00-13.00 lau istirahat.


Bagian 3: Merancang Big Picture Keluarga
Keluarga adalah tim yang harus memiliki visi misi ke depan. Karenanya penting merancang big picture keluarga, mau apa dan mau kemana keluarga kita dipbawa. Pada bab ini, diulas materi bertema "Big Picture Keluarga, Rencananya Sekarang, Nikmati Kemudian" dengan narasumber Dodik Mariyanto. Beberapa karya para ibu dalam bab ini antara lain Slumuth Family, Rumah Bintang, Science Project dan lain-lain. Di akhir bab, pembaca diminta melakukan tantangan membuat big picture keluarga.


Bagian 4: Bertemu Maestro dan Ilmu Pendukung
Menuntut ilmu bagi seorang ibu amatlah penting. Selain ibu adalah sekojah pertama anak-anakny, menuntut ilmu juga merupakan hak ibu. Tak harus di ruang kelas formal, namun bisa juga lewat seminar, workshop atau kelas online. Pada bab ini diulas materi bertema "Bertemu Maestro & Ilmu Pending untuk Menemukan Bakat Diri" dengan narasumber Diena Syariefa.

Beberapa karya para ibu dalam bab ini antara lain R-Ibu, Art Space Mamak, Safio Craft dan lain-lain.

Di akhir bab, pembaca diminta melakukan tantangan mengidentifikasi ilmu pendukung dan menentukan maestro yang tepat.

Bagian 5:Transformasi Bakat Menjadi Karya
Pada bab ini

Keunggulan Buku
Ada beberapa hal yang aku suka dari buku ini dan membedakannya dengan buku lainnya. Let we see...
📕Daftar isi dibuat dengan hiasan gambar, menjadikannya lebih menarik
📕 Dilengkapi materi di setiap awal bab, sehingga pembaca yang tidak menjadi peserta dapat mengetahui isi kuliah WhatsApp
📕Sebagian besar tulisan disertai ilustrasi, bahkan ada beberapa menyertakan juga apa yang dibuat (misal, journal, mind mapping, dan lain-lain)
📕Di tiap akhir bab terdapat tantangan yang dapat dilakukan oleh para pembaca. Melalui ini pembaca diajak turut berkarya juga.
📕Ada bonus pembatas buku.


Saran 
Jika semua cerita ditambah foto ataupun tangkapan layar karya ibu pada setiap tulisan (misal, tampilan web/sosial media tempat berbagi, dan lain-lain), pembaca dapat lebih memvisualisasikannya.

Rating: 9/10

Melalui buku ini aku sungguh mendapatkan motivasi baru untuk tetap berkarya walau sudah berstatus istri & ibu. Kisah di dalamnya juga relate dengan diriku.
Oh ya, bagi yang berminat membacanya, bisa mendapatkannya melalui Mbak Leila Niwanda seharga Rp 65.000 saja.

Inspirasi Produk Jualan Sesuai Lewat 16 Kategori Produk di Blibli.com



Merintis usaha online Birupink Bookstore sejak tiga tahun belakangan, benar-benar memberikan pengalaman baru buatku. Mulai dari senangnya produk laku keras, bertemu beragam pembeli hingga hampir merugi jutaan rupiah. Iya, alhamdulillah-nya hampir aja.

Jaga Kesehatan & Kebersihan Diri Secara Menyeluruh dengan BETADINE Natural Series

 

Musim penghujan masih berlangsung, artinya penyakit terus bermunculan. So, it's a must to keep our body health. Apalagi emak-emak seperti kita ya, Moms?

Eits, tak hanya saat musim penghujan, setiap hari kita juga harus menjaga kebersihan diri agar terhindar dari penyakit & infeksi. Nah, hari ini (27/2) BETADINE menggelar peluncuran BETADINE ® Natural Series. Acara yang digelar di Platatan Venue & Dining ini juga dibarengi dengan penyerahan sertifikasi halal dari MUI.

Lima Hal Tak Terlupakan Selama Menjadi Finalis BI Netifest



Begitu bangun  tidur, biasanya aktivitas apa yang kalian lakukan Moms? Cek HP? Sama. Pagi itu, aplikasi pertama yang kubuka adalah email, biasanya mah WhatsApp.

Selamat Anda Terpilih Menjadi Finalis BI Netifest
Masih dalam posisi tiduran aku buka email dengan subject itu.

What? BI Netifest? Kapan aku daftar? Trus kok finalis?

Langsung cek WhatsApp dan... Benar saja. Ada grup baru, finalis lomba blog BI Netifest. Setelah merewind ingatan barulah aku ingat, Bulan Oktober 2019 pernah ikut lomba blog yang diadakan Bank Indonesia. Kupikir pengumumannya udah, dan aku ngga juara.

Ealah ternyata ada acara grandfinalnya dan baru pengumannya! Ada workshop nya! Nginap tiga malam! Nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan? Alhamdulillah...

Allah Tahu Waktu Terbaik
Kayaknya hampir setiap ibu merasa satu tahun pertama kelahiran anak pertama adalah sebuah adaptasi besar. Akupun demikian. Berangkat dari (mantan) aktivis kampus dan kompetisi, tiba-tiba harus jadi ibu rumahan.

Masuk tahun kedua anak, pengen ikut lomba lomba lagi. Pengen berkarya, ketemu temen-temen baru. Beberapa lomba dengan karantina finalis kuikuti tapi ngga ada yang lolos. 😥

Allah tahu, belum waktuku..

Ternyata Allah kasih kesempatan itu lewat kegiatan BI Netifest. Alhamdulillah..

Pengalaman Menjadi Finalis Dimulai
Singkat cerita, di hari Rabu 15 Januari 2020, sampailah aku di hotel. Baru juga nyampe, dapat kabar anak diare di rumah. Emak mana yang ngga kepikiran? Tapi mau pulang yo ngga mungkin. Akhirnya dikuat-kuat-in aja.

Oh ya BI Netifest atau Bank Indonesia Netizen Festival sendiri merupakan puncak acara dari Festival Keuangan Bank Indonesia (FESKABI) Yang diselenggarakan sejak Oktober 2019 di beberapa kampus di Indonesia. Kemudian diadakanlah lomba content creator seperti blog, vlog, short movie, animation dan one minute video.

Dari kelima kategori, masing-masing dipilih 30 finalis untuk mengikuti karantina di Jakarta. Sebagai warga Jakarta aku sebetulnya berharap diadakan di kota lain, biar  sekalian traveling 😁
 
BI Netifest, Ini yang Tak Terlupa
Sepanjang empat hari tiga malam tentu banyak momen yang terjadi, baik maupun kurang baik. Tapo so far menurutku lebih banyak good moments-nya.

1. Dua Hari Ikut Kelas Blog
Sekalipun sudah memulai kiperah ngeblog sejak 7 tahun silam, tapi yha you know dulu masih curhat mode. Ngga terlalu merhatiin konten, desain blog dan lain sebagainya makanya aku sellau bersemangat ikutan blogging class. Nah di BI Netifest ini.


2. Malam Keakraban dengan Para Content Creator
Biasanya aku ikut konferensi/grandfinal lomba yg pesertanya mahasiswa. Yang ini campuran pemuda/i dan emak2 berbayi. Dan aku irisan keduanya, dari segi usia masuk pemudi, dari status masuk emak emak😂 Kalo sama yang para pemuda ngomonginnya soal dunia kampus atau prestasi. Kalo sama emak-emak ngomonginnya pengalaman hidup dan pengasuhan. 🙆



3. Touring Museum Bank Indonesia dan Mengenang Sejarahnya
Museum Bank Indonesia berada di wilayah Kota Tua. Hmm, siapa sih yang ngga tau Kota Tua? Apalagi para millenial.

Kalau ditanya pernah ngga ke Kota Tua, jawaban tentu pernah. Sepanjang 2011 aku sering ke sana karena lagi ikut pelatihan menulis yang basecampnya di daerah sana. Dengan pedenya kubilang udah pernah ke Museum BI padahal ternyata yang dulu kukunjungi adalah Museum Bank Mandiri. Duh malu!


Ah ngga papa alhamdulillah berkesempatan ke Museum BI. Sesuai namanya, museum ini memuat sejarah tentang Bank Indonesia sejak zaman Hindia Belanda. Mulai dari awal mula munculnya bank di Indonesia, hingga kini Bank Indonesia menjelang menjadi bank millenial. Fasilitas-fasilitas di dalamnya pun dibuat modern, bukan sekadar museum tempo dulu. Ah emang udah saatnya museum "ramah millenial" ya.

4. Nonton Live Concert Sampai Tengah Malam
Jujur aja selama single aku nggae pernah sekslipun nonton live concert. Jangankan suruh bayar, gratis pun ngga mau. Yha karena kurang tertarik. Salah Satu hal yange jadi perbincangan peserta adalah kehadiran Sheila On 7 di puncak acara. Aku sih biasa aja. Nah, pas live concert itu kok asik juga? Hihi, pengalaman pertama emang biasanya berkesan. Kapan lagi coba nonton live concert?


5. Staycation dan Photo Studio Gratis
Di hari kedua siang hari, ada spare waktu sebelum touring. Aku dan Mbak Dian manfaatkan untuk ambil foto-foto di area spa & pool. Waah aku suka pamandangannya, banyak hijau-hijau. Lumayan lah ada simpanan foto sendiri dan foto buku. Ngga hanya di kolam renang, interior dalam juga bagus buat berfoto meski akue pribadi lebih suka latar alam.


6. Dapat Banyak Wejangan & Pembelajaran dari Rommate
Sebagaimana acara-acara pemerintah, urusan kamar sudah pasti diacak siapa dengan siapa selama masih satu gender. Betewe, aku belum cerita ya dengan siapa aku sekamar? Jadi, sejak awal datang demi mengantisipasi tidur sendiri, aku udah ngetag sekamar Sama blogger yang sudah datang. Kebetulan saat itu Mbak Dian Restu sudah datang tapi teman sekamarnya belum. Alhamdulillah Mbak Dian oke. Setelah koordinasi dengan teman sekamar masing-masing, lega deh.


Sepanjang malam pertama aku dan Mbak Dian asyik bercerita. Pun dengan malam-malam selanjutnya maupun siang ketika adae istirahat die kamar. When lebih tepatnya aku dapat banyak pembelajaran dari kehidupan Mbak Dian yange ngga ujug ijug seperti sekarang. Au juga dapat
Wejangan Dari. Hihi senang sekamar dengan beliau.

Eits buat kalian yang belum berkesempatan menjadi finalis di tahun ini atau tahun sebelumnya, no worries. Semoga kalian berkesempatan di tahun berikutnya ya! Bagi yang sudah mencoba tapi belum berhasil, semangat mencoba! Kalau masih gagal, berarti Allah pengennya ngasih another way ke kalian. Keep positive thinking. Bagi yang belum mencoba, wajib coba, hehe biar ngga penasaran.

Ahh.. mana sangka aku bakal ikut kegiatan BERFAEDAH ini? Menjadi finalis BI NETIFEST adalah pencapaian pertama di tahun ini yg jadi booster aku buat semakin berkarya di kepenulisan💙