My Minimalist Skincare-ing With Scarlett



Merawat wajah atau aku biasanya mengistilahkan dengan skincare-ing mulai aku lakukan sejak tahun 2018 saat usiaku sekitar 23 tahun. Entah ini sebuah keterlambatan atau keterlalu-cepat-an. Yang jelas aku tidak merasakan keduanya. Sebelum-sebelumnya aku memang cukup acuh soal perawatan wajah. Untungnya kulit wajahku tidak rewel, nyaris tidak pernah mengalami masalah kulit yang mengganggu. 

Perkenalanku dengan skincare-ing bermula ketika aku sedang menghadapi skripsi  Oh ya sebagai informasi, aku menikah dan memiliki anak saat masih mengurus skripsi. Mungkin karena energi dan mood terkuras alhasil kulitku sering bermasalah. Sejak itulah aku memulai skincare-ing yang 5 step itu. Iya benar-benar 5 step.

0 komentar:

Review Buku Minimalisme Seni Menyederhanakan Hidup

Sejak semakin menekuni hidup minimalis empat tahun terakhir, buku-buku yang aku baca tak jauh tentang minimalis itu sendiri. Aku biasa menyebutnya nilai-nilai hidup minimalis dengan istilsh minimalism, sebuah istilah dalam bahasa Inggris. Hingga akhirnya terpikirkan, apakah dalam bahasa Indonesia artinya Minimalisme?

10 komentar:

Pengalaman Melakukan Trash Audit Selama Sepekan

 


Hidup minim sampah dan bijak kelola sampah, bukan sebuah trend tapi sebuah kesadaran dan tumbuh dari rasa tanggung jawab atas sisa konsumsi yang kita hasilkan, karena kita MENGHARGAI KEHIDUPAN dan berusaha selalu MEMANUSIAKAN MANUSIA.


Itulah kutipan yang aku dapatkan saat perkuliahan Belajar Zero Waste di materi kedua. Materi kedua di Kelas Belajar Zero Waste adalah Trash Audit yang disampaikan oleh mas Aang Hudaya. 

2 komentar:

Kontribusi Saratoga Bersama SMK Ora Et Labora Cetak Lulusan Terampil dan Siap Kerja

 


Semasa SMA dulu ingat banget paling anti masuk vokasi. Bukan, bukan karena underestimate SMA vokasi alias SMK tapi karena terlalu ingin masuk jurusan Matematika murni di perkuliahan nanti. Tapi memang sih dulu sempet mikir kalo SMK pasti ujungnya kerja...

16 komentar:

Mau Dibawa Kemana Sisa Konsumsi (Kita)?

 



"Buang saja ke kali. Ikat yang kencang."

Begitulah kurang lebih jawaban yang aku dapatkan ketika awal-awal tinggal di kampung ini dan mengalami kebingungan perihal membuang sampah.


Mendengar jawaban itu aku menelan bulat-bulat saja. Itu, tiga tahun yang lalu..


23 komentar:

Pentingnya Memantau Tumbuh Kembang Anak di Masa New Normal

 


Sebagai orang tua dengan anak balita, aku tahu dan sepakat bahwa perkembangan fungsi kognitif anak berada dalam masa puncak pada usia 2 tahun dan terus berkembang hingga usia 5 tahun. Karenanya nutrisi, stimulasi dan afeksi yang cukup sangatlah penting. Terlebih saat ini kita sedang dihadapi dengan tantangan Covid19. Pemantauan tumbuh kembang dan kesehatan anak pada masa ini sangat penting, mengapa? 

0 komentar:

We DO Virtual Concert & Fan Meet Persembahan PrudentialXSuperM Untuk Bangkitkan Semangat dan Kesehatan Fisik

 



Siapa disini yang suka dance dan nyanyi? Kayaknya sebagian besar orang suka nyanyi yaak, at least di kamar mandi, hihi. Di sisi lain, ternyata, akses pengguna konsultasi kesehatan jiwa naik hingga 80% pada fase awal pandemi 1 lho. Ini artinya masyarakat semakin aware pentingnya asuransi kesehatan. Trus apa hubungan ya, dance dan kesehatan?

1 komentar:

Review Buku Going Offline, Saatnya Senyapkan Gadget




Di salah satu grup minimalis yang aku ikuti, cukup banyak yang melontarkan pertanyaan "bagaimana mengurangi screen time?" hingga "bagaimana lepas dari sosial media?". Aku pribadi yang menganut prinsip minimalis juga orang yang menjadikan media sosial sebagai media informasi, branding juga mencari cuan.

10 komentar: