Terkadang kita harus membuka mata lebar-lebar..
Agar ia tak terbutakan..
Lantas sebuah kenyataan (pahit) mengaburkan pandangan..
Pedih. Tersamarkan..
Terkadang kita harus membuka telinga lebar-lebar..
Agar ia tak tertulikan.
Lalu sebuah kenyataan (pahit) berhembus di pendengaran..
Nyaring. Tak terbendung.
Terkadang kita harus membuka tangan lebar-lebar..
Kemudian sebuah kenyataan (pahit) terdekap.
Keras. Tak bisa dipeluk.
Seharusnya menangis saja, di tengah hujan yang mengalir.
Agar tak terbedakan, wajah basah oleh hujan atau air mata.
Namun kala hujan henti, kau harus kembali tersenyum..
Seharusnya berlari saja, di antara lorong ramai.
Agar tapak kaki tak terdengar..
Namun kala sunyi, kau harus diam di tempat..
Diam. Sampai kapan?
Sembunyi. Dari siapa?
Pergi. Kemana?
0 komentar: