Dering alarm
ponselku terdengar saat jam digital membentuk angka 04.45. Ya, 04.45 WITA.
Segera ku beranjak dari ranjang untuk menunaikan sholat dan bebersih diri.
Dengan pakaian yang sudah rapi, aku berdiri di beranda rumah. Kuhirup udara
pagi di tanah yang akan kudiami selama beberapa waktu ke depan. Ah, segarnya,
Rote. Dari kejauhan kulihat mutiara-mutiara berbaris rapi, melewati beranda
rumah dan menyapa.
“Selamat pagi!”
katanya keras tapi malu.
“Hei, selamat
pagi!”
Ah tak sabar
rasanya menemui mereka dalam jumlah yang lebih banyak. Hari ini. Pagi ini.
4 komentar: