Tampilkan postingan dengan label review buku. Tampilkan semua postingan

Review Buku "The Book You Wish Your Parents Had Read"



Percaya kan, kalo kita yang sekarang sedikit-banyak terbentuk dari pola asuh orangtua kita? Pun, anak kita sekarang terbentuk dari pola asuh kita. 

Tapi bukan berarti kita hanya menyalahkan, jika menah dirasa ada yang kurang tepat, fokus pada perbaikan. Seperti yang berkali kai disampaikan penulis buku The Book You Wish Your Parents Had Read karya Philippa Perry. 

Review Buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring


Berduka mungkin bisa diibaratkan kita sedang mendaki tebing yang terjal, atau melalui malam yang sangat panjang untuk menuju pagi atau perumpaan umum lainnya. Tapi.. berduka ibarat mencuci piring? Hmm, sejujurnya, aku belum pernah mendenagr perumpaan tersebut sampai akhirnya menemukan buku ini 

Istilah-istilah Medis dalam Buku "Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring"

 



Buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring ditulis oleh seorang dokter psikiatri. Di dalamnya juga bercerita bagaimana bliau melalui fase kedukaan, akibat ditinggalkan anaknya, yang sebensrnya juga masuk ranah medis, tepatnya kesehatan jiwa. Jadi, tidak heran buku ini memuat beberapa istilah medis yang mungkin bagi non tenaga kesehatan ini istilah baru. 

Review Buku "The Little Book of Sloth Philosophy"



Dunia semakin hari semakin bergerak cepat. Hari ini lagi tren A, lusa udah berubah jadi tren B. Tantangan orang orang khususnya milenial di daerah urban jadi lebih besar; setiap hari harus bangun pagi, mengerjakan serentetan tugas dan pekerjaan bahkan ngga sedikit yang tidak punya waktu me time atau melambat. 

Ya, melambat. Beda lho dengan terlambat atau malas dalam arti negatif. 

Salah satu, atau bahkan mungkin satu satunya, makhluk hidup yang bisa dijadikan "teladan" untuk hidup melambat, santai namun tetap produktif adalah hewan kungkang. 

Review Buku Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa Apa



Ketika masih berusia kanak-kanak, mungkin sebagian dari kita merasa heran dengan kehidupan orang dewasa. Kita juga menganggap orang dewasa paling berkuasa dengan melihat contoh orangtua kita sebagai orang dewasa yang paling dekat dengan kita. 

Kita juga mungkin banyak mendengar nasihat ini itu yang hanya diperuntukkan bagi orang dewasa. 

"Jangan nonton film itu, itu film orang gede."

"Kalo ibu bapak kan sudah dewasa, kamu masih kecil."

Setidaknya itu semua yang aku alami dan rasakan. Bagaimana dengan kalian?  

Review Buku Abiku Memang Beda

 


Apa yang kamu lakukan di usia 11-12 tahun?

Saat itu mungkin sebagian besar dari kita berada di kelas 4-6 SD. Mungkin juga sebagian besar dari kita sedang asyik menikmati peralihan dari fase anak-anak ke fase remaja. Itu juga yang aku lakukan. 

Intinya bukan sesuatu yang wow banget. Paling paling "hanya" berhasil lulus dari Sekolah Dasar sebagai murid dengan nilai terbaik dan masuk ke SMP Negeri favorit. 

Berbeda dengan yang dilakukan anak lelaki kelahiran tahun 2008 dari pasangan Adi Satyalaksana dan Novi W yang bernama lengkap Badiuzzaman Umar Humam atau akrab disapa Umar.  

Anak usia 12 tahun nulis buku?

Yap, itu faktanya. Di tahun 2020 saat usianya (masih) 12 tahun, ia menulis sebuah buku! Uniknya lagi, buku itu ditulis sebagai syarat kelulusan di Sekolah Dasar Abinya. 

"Wait.. sekolah dasar Abinya?"

"Maksudnya di sekolah swasta milik Abinya?"


Biar terjawab, yuk simak review bukunya berikut ini!

Review Buku Goodbye Things; Hidup Minimalis Ala Orang Jepang



Goodbye Things. Pertama kali mendengar judul buku ini di tahun 2020 tapi sejujurnya belum tertarik membacanya. Pikirku waktu itu, mungkin ini semacam buku panduan minimalis yang ekstrim. Tapi ternyata aku SALAH!

Review Buku Curhatan Bunda Milenial, Ada Ilustrasinya Juga!


Empat tahun sudah aku menjadi bunda.. empat tahun sudah hidupku sungguh berbeda..


Itulah lirik lagu yang kerap aku nyanyikan di depan anakku. Bukan lagu yang hebat, hanya bait lirik sederhana yang lahir dari realita menjadi seorang bunda versiku. Hmm tapi rasa-rasanya semua ibu sepakat dengan kalimat di atas, bukan begitu, Bun? 

Review Buku Transisi: Memahami Proses Perubahan dalam Hidup


Life is like a roller coaster. Ada kalanya kita bahagia, ada kalanya sedih. Ada kalanya bangga, ada kalanya kecewa. Perasaan-perasaan negatif tidak bisa benar-benar dienyahkan. Jika saat ini kami mengalami kejenuhan, burn out, bahkan depresi, mungkin itu salah satu tanda kamu membutuhkan sebuah transisi. 

Wait, memang apa sih bedanya transisi dan perubahan?

Review Buku Makin Sedikit Makin Bahagia



Less is more
Frase ini bisa dibilang jadi basic value dari minimalism. Sedikit itu banyak. Sedikit barang, sedikit waktu yang diperlukan untuk membersihkan, banyak waktu berkualitas untuk hal lainnya. Sedikit stess, banyak bahagia dan definisi less is more lainnya yg tentu aja berbeda-beda personally.

Aku pribadi? Makin sedikit barang, makin sedikit waktu membersihkan, makin bahagia, makin banyak waktu buat baca dan nulis dan main sama anak :D

Makin Sedikit Makin Bahagia, itulah judul buku yang kutamatkan beberapa waktu lalu. Saking bagusnya menurutku buku ini, aku ingin kalian juga menyelami apa sih konten buku ini.

Review Buku Minimalisme Seni Menyederhanakan Hidup

Sejak semakin menekuni hidup minimalis empat tahun terakhir, buku-buku yang aku baca tak jauh tentang minimalis itu sendiri. Aku biasa menyebutnya nilai-nilai hidup minimalis dengan istilsh minimalism, sebuah istilah dalam bahasa Inggris. Hingga akhirnya terpikirkan, apakah dalam bahasa Indonesia artinya Minimalisme?

Review Buku Going Offline, Saatnya Senyapkan Gadget




Di salah satu grup minimalis yang aku ikuti, cukup banyak yang melontarkan pertanyaan "bagaimana mengurangi screen time?" hingga "bagaimana lepas dari sosial media?". Aku pribadi yang menganut prinsip minimalis juga orang yang menjadikan media sosial sebagai media informasi, branding juga mencari cuan.