Review Buku "The Little Book of Sloth Philosophy"



Dunia semakin hari semakin bergerak cepat. Hari ini lagi tren A, lusa udah berubah jadi tren B. Tantangan orang orang khususnya milenial di daerah urban jadi lebih besar; setiap hari harus bangun pagi, mengerjakan serentetan tugas dan pekerjaan bahkan ngga sedikit yang tidak punya waktu me time atau melambat. 

Ya, melambat. Beda lho dengan terlambat atau malas dalam arti negatif. 

Salah satu, atau bahkan mungkin satu satunya, makhluk hidup yang bisa dijadikan "teladan" untuk hidup melambat, santai namun tetap produktif adalah hewan kungkang. 


Btw kalian tahu hewan kungkang? Kalau aku pribadi, jujur pertama kali dengan istilah kungkang itu dua tahun lalu saat suami mendongengkan cerita hewan kungkang (saat itu anakku nyebutnya kangkung, wkwk) ke anakku. 


Meski begitu aku ngga tahu mendetail seperti apa hewan kungkang. Sampai akhirnya aku yang memang belakangan sedang concern mendalami hidup berkesadaran dan slow, menemukan sebuah buku berjudul The Little Book of Sloth Philosophy. 


Sekilas Tentang Kungkang

Sebelum aku ngebahas buku ini, aku kayaknya perlu memberitahu seperti apa sih hewan kungkang itu. 


Spesifikasi Buku 

Buku dengan tebal (yang menurutku ngga terlalu tebal) ini punya 177 halaman dengan dua bagian (bab) dan beberapa sub-bab. Jennifer McCartney menulis buku ini di negara asalnya dengan judul asli The Little Book of Sloth Philosophy: How to Love Your Best Sloth Life, yang kemudian diterjemahkan oleh Penerbit Renebook dengan judul yang sama namun subjudul dalam bahasa Indonesia. 



Judul: The Little Book Of Sloth Philosophy: Seni Hidup Santai, tapi Produktif ala Kungkang

Penulis: Jennifer McCartney

ISBN: 9786236083215

Jumlah Halaman: 188

Penerbit: Renebook

Tanggal Terbit: 12 Des 2021

Berat: 0.16 kg

Bahasa: Indonesia


Blurb

Kerja 85 jam seminggu, olahraga ekstrem, dan makanan cepat saji, membuat kita kehilangan fokus terhadap diri sendiri. Melupakan salah satu hal penting bahwa diri sendiri juga butuh diperhatikan.

Kungkang menawarkan pola hidup bahagia yang dapat membantumu memperlambat langkah, rileks, dan menemukan kembali keseimbangan diri.

Buku ini berusaha menyingkirkan mitos yang terlalu rumit tentang produktivitas dan menegaskan bahwa tidak masalah bersantai ala kungkang.

Tarik napas dalam-dalam, siapkan selimut hangat serta beberapa cemilan, duduklah dengan tenang, dan mulailah membaca!

Kalau orang Indonesia punya kredo “Biar lambat asal selamat”, Sloth sudah jauh melebihi itu. Ia sangat lambat tetapi juga sangat save. Slot sudah membuang jauh-jauh mitos yang rumit tentang produktivitas. Binatang lucu nan bijak ini mengajarkan satu hal: tak masalah kamu lamban, tetapi fokus pada tujuan dan kamu akan menangkan dirimu.

Sloth atau nama Indonesianya kungkang, adalah mamalia berbulu lebat berlengan panjang. Struktur tubuhnya mirip monkey, tetapi lebih kecil dan tidak seramping itu. Yang jelas wajahnya jauh lebih lucu.

Tingginya hanya 0.8 meter dengan bobot maksimal hanya 7,7 kilogram. Cukup mungil untuk hidup di hutan Amazon, habitat asalnya.

Kalian yang tak kenal sloth sudah pasti suudzon. Si lamban ini sering dituding malas, bodoh, tidak punya visi, dan lain sebagainya. Mungkin itu cukup beralasan karena sloth menghabiskan sebagian besar waktunya hanya tiduran di atas pohon. Hanya untuk menegakkan kepala dan berkedip saja dilakukannya dengan slow motion, mirip adegan gol yang direplay.



Sekilas Isi Buku 

Membaca blurb-nya saja sudah bikin jleb, ya ngga sih? Hehe. Benar benar little Book karena ukurannya hany 19x13cm saja~ 


Setelah halaman kaver, terdapat foto dan deskripsi singkat tentang kungkang, dilanjutkan dengan daftar isi. 


Nah ini dia yang aku suka dari buku terbitan Renebook; ada Peta Buku yang didesain menarik!




Bagian Satu: Mari Belajar tentang Kungkang

Di bagian ini dibahas tentang filosofi kungkang yang kalau boleh aku singkat, ada beberapa kata kunci

- tidak tergesa gesa

- hati-hatu dalam bertindak & introspektif

- santai tapi tetap fokus 

- punya motto hidup "hidup santai dan siap mati kapan saja"

Keberadaan kungkang sejak jutaan tahun lalu hingga kini seperti menjadi bukti bahwa gaya hidup mereka tepat dilakukan. 


Kemudian dibahas juga metode SLOW yang merupakan penerapan dari filosofi kungkang antara lain:

- Sleep In (wajar jika merasa lelah)

- Leave Your Phone at Home (abaikan ponselmu)

- Opt Out (memilih untuk tidak melakukan sesuatu bukan masalah) 

- What's The Rush (batasi keinginan untuk mengerjakan sesuatu sekarang juga) 



Sekilas mungkin kita akan langsung terbengong-bengong "hah?" tapi coba deh lanjut ke halaman halaman selanjutnya, setidaknya kita akan diberikan penjelasan detail dari penerapan filosofi kungkang di berbagai aspek kehidupan yang akhirnya membuat kita menganggukkan kepala. 


Jennifer sebagai penulis tidak ingin membual, ia menuliskan siapa saja tokoh dunia yang menerapkan filosofi kungkang dan berhasil mencapai produktifitas dan kesuksesan hidup, setidaknya berhasil mengerjakan yang harus dikerjakan sesuai waktu mereka sendiri-sendiri. 


Di bagian ini aku teringat pendiri Apple & Tesla yang memang sempat disebutkan di salah satu halaman. Ya, pendiri kedua perusahaan besar tersebut adalah penganut hidup minimalis & melambat yang pada akhirnya berpengaruh terhadap spesifikasi produk mereka. 


Bagian Dua: Pedoman Praktis

Nah bagian ini lebih nyata dan praktis, khususnya bagi kita para manusia. Disini dijelaskan bagaimana menerapkan filosofi kungkang di setiap aspek kehidupan; kesehatan fisik, kesehatan mental, tidur, bersantai & bersenang-senang,  love and relationship, bekerja dan sekolah, hingga kecantikan dan perawatan diri. 

Penyampaiannya tidak terkesan menggurui dan straight seperti "untuk mencapai kesehatan fisik, kamu harus..." melainkan secara tersurat namun memotivasi. 

Contohnya, di sepanjang halaman 27 hingga 54 dibahas beberapa filosofi kungkang antara lain

- Pelan-pelan jika ingin lebih sehat 

- Tarik napas dalam-dalam meskipun dala posisi jungkir balik

- Cari tempat yang tenang 

- Jangan biarkan orang yang membencimu menjatuhkanmu 

dan lain sebagainya

Kesemuanya secara tidak langsung membahas praktik filosofi kungkang pada aspek kesehatan fisik & mental.  Format penulisan yang sama juga pada sub-bab lainnya. Setiap penjelasannya hanya 2-6 halaman. Singkat, jelas dan menggugah.


Kelebihan & Kekurangan Isi Buku

Terdapat kuis pada beberapa sub-bab di bagian dua. Meskipun hanya 3-4 pertanyaan tapi cukup membuat pembaca tertarik. 

 

Terdapat ilustrasi sederhana disertai caption atau text yang kadang membuat tersenyum dan menggugah pada setiap awal subbab. 

 

Meskipun aku sepakat pada sebagian besar yang disampaikan, namun pada beberapa hal aku juga kurang sependapat. Wajar lah ya~


Kesimpulan

Setiap yang diciptakan olehNya pasti memiliki tujuan, termasuk hewan yang mungkin dinilai sebagian orang "tidak ada baiknya" seperti kungkang. Lewat kungkang, ternyata kita bisa belajar tentang hidup pelan-pelan, santai tapi tetap fokus & produktif demi kesehatan fisik dan mental. Lewat kungkang juga kita diajarkan untuk lebih "menyatu" dengan alam dengan sesederhana menikmati hembusan udara yang keluar dan masuk. Dengan begitu kesadaran jadi penuh dan kita lebih siap melakukan tugas dengan perlahan namun terselesaikan. 

Aku merekomendasikan buku ini buat kalian yang; merasa hidup serba cepat dan tergesa-gesa, butuh inspirasi dan motivasi ingin hidup lebih melambat ataupun sekedar ingin tahu isi buku ini. 

Buku ini bisa kalian sewa ataupun beli baru di Birupink Bookstore ya! Klik disini.

1 komentar:

  1. Terimakasih mba reviewnya,aku baru tahu kalo sloth yang aku kenal di film zootopia ini menjadi salah satu pilihan gaya hidup. Yang rush kaya di kota besar.

    BalasHapus