Aktivitas apa yang (pasti) dilakukan manusia dalam kesehariannya?
Makan untuk bertahan hidup. Makan untuk tubuh menyerap zat yang dibutuhkan. Dari kegiatan ini juga jadi sumber produksi sampah yang besar. Jadi memang aktivitas makan pangan ini bisa dibicarakan dari banyak hal; gizi (kesehatan), lingkungan atau keberlanjutan kebiasaan, hingga kebijakan (pangan).
Hari Sabtu lalu (5/7) aku hadidalam gelar wicara (talkshow) dengan topik "Berani Pilih Pangan: Sehat Buat Diri, Baik Buat Bumi" yang diadakan oleh CIDIS sebagai rangkaian dari orang acara Festival Berani Sehat.
Ada empat narasumber yang hadir yang tentunya membahas soal pangan dari empat aspek berbeda antara lain
Pangan & Kebijakan
Pemerintah sudah punya upaya untuk menanggulangi bagaimana mengendalikan makanan dengan kandungan kurang baik seperti label kemasan, label bila gizi, label pilihan lebih sehat. Selain itu juga ada wacana cukai melibatkan label minuman manis berkemasan selain pada rokok dan alkohol.
Pangan & Kesehatan
Tiga beban malnutrisi, atau "triple burden of malnutrition", merujuk pada tiga masalah gizi yang sering terjadi bersamaan, terutama di negara berkembang: kekurangan gizi (undernutrition), kelebihan gizi (overnutrition), dan kekurangan zat gizi mikro (micronutrient deficiency).
Knowledge tidak selalu berbanding lurus dengan behaviour. Tidak hanya yang high end financial tapi juga low end financial banyak yang obesitas. Penyakit Tidak Menular seperti diabetes juga meningkat berkali-kali.
Dari suatu riset menyatakan bahwa 2 dari 3 orang konsumsi minuman manis berkemasan satu kali/minggu. Sayangnya angka ini meningkat 2x lipat dalam 2 dekade terakhir. Selain itu, dalam 5 tahun terakhir untuk penyakit yang bisa menyebabkan kematian dan biaya pengobatan besar meningkat 43%. Artinya, sebanyak 6 hingga 10 triliun rupiah dalam lima tahun terkahir digelontorkan untuk pengobatan tersebut. Angka ini bisa meningkat hungga 23T di tahun-tahun mendatang!
Lingkungan kita obesegenik yang mendukung kita membeli produk yang kurang sehat, didukung dengan harga yang murah dan akses yang mudah. Sebaliknya, untuk yang lebih sehat lebih effort. Relate, ngga?
Bicara makan sehat, bukan sekadar dari apa yang kita makan tapi bagaimana kita mengeluarkannya melalui gerak dan olahraga. Karena akan jadi "percuma" kalo makan sehat tapi kita lebih banyak mager dan rebahan. Energi tidak tersalurkan, mengendap jadi lemak dan berujung penyakit.
Bersyukurlah yang sudah punya kesadaran makan sehat san mempraktikkannya. Apalagi didukung dengan gerak yang banyak.
Bagaimana cara memulai pola makan sehat tapi sederhana? Juga bagaimana soal diet sehat yang mungkin ga sesuai dengan kondisi tubuh?
Gizi yang baik mulai dari diri, lalu keluarga kemudian ke luar. Apa yang tren tidak selalu betul atau tepat, seharusnya ada expert yang mengkonfirmasi benar tidaknya tren diet tersebut.
Kita mulai dari food preparation sesuai kebutuhan di rumah, apalagi mengingat peran seorang ibu. Pastikan juga mencatat sebelum berbelanja untuk meminimalisir lapar mata. Perlu juga untuk tahu soal penyimpanan yang baik. Mulai dari rumah kebiasaan konsumsi amakanan yang sehat, bergizi dan mengurangi UPF (ultra procceseed food) .
Biasakan untuk mengurangi nyetok makanan instan dan ubah ke stok makanan real food.
Kebiasan Baik dalam Makan
Makan itu ada aturannya. Sebagian menyebutnya table manner, ada yang menyebutnya adab makan. Salah satu kebiasaan baik dalam makan adalah mindful eating atau makan dengan sadar utuh dan hadir penuh. Mindful eating mencegah kita untuk makan dengan disambi melakukan hal-hal lainnya karena ketika kita makan "sambilan", sebenarnya badan kita mengalami kebingungan; fokus kita makan atau aktivitas lainnya. Hal ini pengaruhnya besar koneksi badan (fisik) dengan pikiran (mental).
Sebaliknya, ketika kia melakukan mindful eating, fokus kita (hanya) pada makan. Sehingga ini secara tidak langsung bisa mengurangi potensi obesitas, peningkatan kolesterol, malnutrisi dan eating disorder karena koneksi antara tubuh dan makanan kita; apakah karena bosan, impulsif, badmood atau benar karena butuh.
Ketika kita mempraktikkan mindful eating, kita jadi lebih tahu apakah kita sudah kenyang atau masih lapar. Ini juga membantu pencernaan jadi lebih baik. Ada yang makannya gemuk tapi kekurangan nutrisi atau sebaliknya. Bisa jadi penyebabnya adalah makan disambi yang lain.
Dalam mindful eating, juga ada aspek spiritualnya yaitu mengapresiasi makanan yang didapat yang juga berarti bersyukur padaNya.
- Take a pause sekitar 10 detik, mengirimkan sinyal bahwa kita mau makan
- Dilihat makanannya apa dan disyukuri kehadirannya
- Cium aroma dan gunakan semua indera kita saat pangan
- Dikunyah pelan pelan dan dirasakan pelan pelan terutama kunyahan pertama
- Kenali sinyal tubuh apakah sudah kenyang atau belum
Srisa ngkin makan tanpa distraksi. No judgement, tidak mencari kesempurnaan, dinikmati saja. Kalo terlalu membatasi, cenderung malah jadi over ketika bertemu makanan tersebut.
Pangan & Keberlanjutan (Perubahan Iklim)
Sistem pangan adalah aktivitas yang meliputi lima aspek utama yaitu: ketersediaan pangan, akses pangan, pemanfaatan pangan, stabilitas pangan, dan keberlanjutan pangan.
Ketersediaan pangan adalah kemampuan suatu wilayah untuk menyediakan pangan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Akses pangan adalah kemampuan individu atau rumah tangga untuk memperoleh pangan yang cukup, baik secara fisik, ekonomi, maupun sosial.
Pemanfaatan pangan adalah mampuan tubuh untuk memanfaatkan pangan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan.
Stabilitas pangan adalah kemampuan sistem pangan untuk menjaga ketersediaan dan akses pangan yang stabil dari waktu ke waktu, termasuk saat musim paceklik atau bencana.
Keberlanjutan pangan adalah kemampuan sistem pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri.
Sistem pangan yang baik harus memperhatikan kelima aspek ini agar tercipta ketahanan pangan yang berkelanjutan dan mampu mendukung kesejahteraan masyarakat.
Dari suatu riset yang dilakukan di Jawa Barat di 350 sekolah, ada 45 remaja putri yang mengalami anemia. Ini terjadi karena sistem pangan masih mengadopsi kebijakan puluhan tahun lalu yang mengklaim beras sebagai sumber pangan "satu-satunya".
Pembukaan hutan adalah hal yang sering dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia. Pembukaan hutan membuat hutan-hutan gundul, pepohonan ditebang dengan sembarang sehingga sangat berpotensi untuk berkontribusi pada perubahan iklim ke arah yang kurang baik.
Apa saja pilihan makanan ramah lingkungan dan bagaimana cenderung orang muda di perkotaan bisa lebih sadar terhadap dampak lingkungan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari?
Ubah mindset "ngga kenyang kalau ngga makan nasi" dan beralih ke pangan lokal lainnya, at least dimixed dalam tiga kali sehari waktu makan.
Apa peran masyarakat terutama kaum muda untuk mendorong kebijakan pangan yang support kesehatan dan berkelanjutan?
Label peringatan paling "efektif" untuk dicanangkan di kemasan makanan yang tinggi kandungan zat tertentu
Selain itu, ingat, ada tiga peran kita:
1. Sebagai konsumen untuk mendukung dengan mindful eating dan pilih konsumsi yang baik
2. Sebagai netizen untuk berbagi informasi seputar kesehatan, konsumsi yang bijak dan pabgan lokal
3. Sebagai WNI, kita bisa menyuarakan ke pemerintah terkait kebijakan atau mendukung sebuah petisi.
Sesi Tanya Jawab
Bagaimana membiasakan generasi Z dan gen alfa terhadap pangan lokal dan membangun kesadaran terhadap limbah pangan?
Bullying menjadi faktor yang mempengaruhi masyarakat bermain dari real food ke UPF. Misal, dibully karna makan real food. Ini membutuhkan proses yang panjang. Bukan hanya pihak sekolah tapi juga PR pemerintah. Untuk mencegah food waste, lebih baik mengurangi porsi yang tidak disukai atau beralih ke lainnya. Bisa juga mengkaji pengolahan ikan yang paling disukai juga ajak anak mengolah menu di dapur untuk membangun kesadaran makan secukupnya dan menghabiskan porsi makan. Jangan lupa sisipkan nilai spiritualnya, terlebih jika ini di lembaga pendidikan agama. Untuk mengurangi food waste juga bisa dibuat makanan misal kulit pisang, tulang ikan dll.
Seberapa besar toleransi terhadap cheating (makan semaunya dan sesukanya)?
Dari PoV ahli gizi pada dasarnya setiap hari cheating day karena semua makanan sehat itu enak. Perlu dipahami bahwa makanan tinggi manis, dan lemak itu mengandung zak adiktif dan bisa memicu ketika kita stres dan lelah. Yang perlu dilakukan adalah hadapi bukan lawan, perlu diresapi jangan langsung impulsif.
Memastikan apa yang dimakan sesuai dengan panduan gizi seimbang. Boleh makan yang "tidak sehat" tapi dibatasi.
Penutup
Kalo ngomongin makanan kita ngomongin mulai dari;
- Mengenali kebutuhan diri kita
- Melakukan food preparation dan mencatat sebelum berbelanja
- Memilih bahan pangan yang baik dari label
- Memilih pangan lokal untuk mengurangi jejak karbon
- Memilih pangan yang ethical terhadap manusia dan alam
- Memilih konsumsi real food untuk mengurangi sampah dan less toxic
- Memimilih gizi seimbang sesuai kebutuhan tubuh
- Mengelola dengan simple cook agar gizinya tetap utuhM
- enyimpan dengan baikM
- akan dengan mindful dan mengambil makan sesuai porsiB
- Bijak membuang sisa konsumsi P
- Memperbanyak exercise
Apa yang kita lakukan hari ini berpengaruh di masa depan termasuk dalam hal konsumsi (makan). Mindset tentang pangan tidak harus nasi/beras juga perlu ditanamkan. Food first, then medicine, jadikan makan untuk mencegah sakit bukan untuk menjadikan sakit. Bijak mulai dari memilih produk, utamakan lokal karena lebih baik dari sisi lingkungan dan kandungan gizi. Dalam hal pangan, pentingnya bergerak dengan kebijakan dan kebiasaan.
0 komentar: