Kenalan sama PsikoPer yuk!





Aduh, maap y, pemirsa, si biru lagi semangat semangatnya nulis nih, hhe . Semoga yang ini juga bermanfaat yah.. Ini adalah apa yang kudapat dari mata kuliah Psikoper kemarin..

Tau Psikoper? Apa? Bukan, bukan Psikopat! Psikoper.. Psikologi perkembangan, salah satu mata kuliah yang kuambil di semester 2 ini. Di awal perkenalan minggu lalu, sang dosen hanya membahas tentang kontrak belajar tapi kemarin.. Jengjeng.. Akhirnya belajar Psikoper juga, huaa aku tak sabar (lebay nih si biru :p)



Psikologi menurut beberapa ahli artinya ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan dan hubungan antar manusia (nah lho, apa bedanya sama Sosiologi?). Beda, kalo Psikologi itu lebih ke kejiwaan individu dengan individu, kalo sosiologi itu non kejiwaan, sosialnya (benar gak yah?).
"Siapa tahu beda perkembangan dan pertumbuhan??" tanya dosen Psikoper.
"Kalo pertumbuhan itu pada fisik. Kalo perkembangan itu sifatnya saja, terjadi pada non fisik." jawab si biru.
"Berarti fisik nggak akan berkembang? Coba dibaca lagi bukunya."
Nggak mau nyerah, aku coba jawab lagi. "Kalo perkembangan sikapnya kualitatif, peningkatan kualitas atau mutu. Kalo pertumbuhan kuantitas, besar dan ukuran."
"Ya, benar!"
Yesyesyes, ~(^.^)~ hha .
Bisa disimpulkan kan beda pertumbuhan dan perkembangan? (jawab di komen yah!)

Lalu sang dosen membahas lebih lanjut tentang prinsip psikologi perkembangan dan tahapan perkembangan. Prinsip Perkembangan :
1. Perkembangan bersifat kualitatif
2. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan belajar
3. Pola perkembangan dapat diramalkan
4. Perkembangan awal lebih kritis daripada selanjutnya
5. Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan
6. Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan
7. Setiap periode perkembangan harapan sosial
8. Pada setiap perkembangan ada potensi bahaya
9 dan 10 aku ketinggalan T.T

"Sejak kapan pendidikan itu dimulai?"
"Sejak dalam kandungan!"
"Iya, benar, itu kenapa ada anak umur 5 tahun sudah hafal Al Quran. Karena sang ibu dan sang ayah selalu membacakan Al Quran untuknya."
Wah subhanallah! Aku jadi kepikiran sesuatu nih.. Ide bagus... XD

"Tugas utama seorang ibu yang baru melahirkan adalah..." ucapan sang dosen tertahan.
"Menyusui!"
"Iya, betul. ASI 6 bulan itu wajib diberikan pada bayi meskipun sekarang ini banyak yang pakai susu formula juga. Padahal sebenarnya ASI sangat baik, ASI sudah lebih dari cukup untuk makanan bayi sehari2. Jadi tidak perlu makanan tambahan lainnya. Karena lambung bayi pun masih sebesar gundu."
*ngangguk2*

"Sekarang juga digalakkan Ayah ASI." kata sang dosen.
"Hah?!" kontan para mahasiswa terbelalak. Ayah ASI?
Penasaran kan apa itu Ayah ASI? Saksikan note si biru selanjutny, Insya Allah nanti malam.. Okok :D
*ngerjain kalkulus + StatMath*
Oke, nyambung lagi, setelah seharian berkutat dengan dunia..
"Kalian belum pernah lihat iklan layanan masyarakat d TV? Ada iklan itu di sana. Ayah ASI adalah ayah yang mendukung gerakan Ibu menyusui."
Tanda tanya itu pun berbuah. "Ooh..kirain.."
"Iya dong, seorang ayah itu harus mendukung sang ibu memberikan ASI untuk anaknya. Emang mau nanti anaknya jadi minum ASPI alias air susu sapi?"
Tapi emang terbukti lho, ASI itu mampu mempererat hubungan antara ibu dan anak. Selain itu konon anak yang semasa bayi megkonsumsi ASI, kecerdasannya akan lebih (katanya).

Seorang guru adalah seorang model. Jika seorang model catwalknya hanya sebatas tak lebih dari 2-3 meter, maka 'catwalk' sang guru adalah di manapun khususnya sekolah. Ia selalu menjadi panutan bagi anak didiknya. Sementara itu seorang anak adalah imitator ulung yang akan meniru apapun yang dilihatnya.

Kembali pada peran orangtua, sang dosen memberikan wejangan yang cukup penting terutama bagi mahasiswi.
"Apa yang dirasakan sang ibu juga akan dirasakan sang anak sejak berada dalam kandungan maupun saat telah lahir. Seorang ibu yang stress akan menulari sang bayi sehingga menjadi stres. Coba lihat, kenapa banyak bayi yang rewel? Itu mungkin disebabkan karena sang ibu sedang stres atau mentalnya tertekan. Jadi untuk para calon ibu, berhati-hatilah menjaga perasaan. Termasuk calon bapak nih, jangan bikin istrinya stres nantinya!"

Seorang ahli psikologi mengatakan usia 0 hingga 6 tahun adalah The Golden Age alias masa emas. Perilaku anak2 yang diterima di masa kecil akan berpengaruh pada sikap dan perilaku sepanjang hidupnya karena dasar awal cenderung bertahan dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya.

Usia kita sekarang ini sedang berada di masa remaja akhir, kalau tidak mau disebut dewasa awal. Usia ini berkisar antara 18-25 tahun. Hem, aku sendiri masih 17 tahun :3
"Kalian tahu, apa tugas masa dewasa awal?"sang dosen pun bertanya.
"Mandiri."
"Iya betul tapi kurang tepat."
"Bertanggun jawab."
"Iya, tapi kurang tepat."
Setiap kali ada yang menjawab, sang dosen selalu mengelompokkan ke dalam mandiri atau bertanggungjawab.
"Manajemen hati." ujar salah seorang temanku.
Ehem, sepertinya aku paham yang dia maksud meski ternyata dia hanya menjawab...
"Maksudnya harus bisa'mengontrol perasaan dan emosi."
"Masa segini banyak nggak ada yang tahu."
Diam. Krik krik..
Ada yang bisa menerka2 kira2 apa tugas masa dewasa awal yg dimaksud sang dosen?? ^^

0 komentar: