Agar Melahirkan Jadi Menyenangkan


 Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillahirabbil'alamin tepat 16 Juli 2017 aku telah 'menuntaskan' kehamilan pertama dan menjalani persalinan pertamaku dengan lancar. Di postingan ini, aku tidak akan share soal makanan dan minuman apa yang harus dikonsumsi dan atau tidak untuk dikonsumsi para bumil, aku yakin para bumil sudah tahu itu. Well aku akan coba share hal-hal 'sepele' yang mungkin kerap terlewatkan oleh para bumil khususnya yang akan segera melahirkan. Have a nice reading, bumils! ;)


Rutinkan Pemeriksaan
Sebenarnya ini berlaku sejak awal kehamilan. Kamu bisa melakukan pemeriksaan rutin di puskesmas bersama bidan atauun rumah sakit bersama dsog pilihanmu setiap bulan sekali. Jelang persalinan, kamu harus kontrol setiap minggu, ditambah juga cek darah sebagai bagian dari persiapan persalinan.

Ini sangat berguna bagiku sendiri. Apalagi aku jadi tahu kalau ternyata hemoglobinku rendah sehingga aku bisa segera menaikkannya sebelum persalinan berlangsung.

"Ah orang dulu ga ada check up check up, langsung brojol."

Eits jangan samakan sekarang dan dulu ya Bun. Kalau sekarang sudah bisa dilakukan dan sudah difasilitasi, kenapa tidak? Toh demi kebaikanmu dan janinmu :)

Poin ini juga berkaitan dengan kamu harus menentukan dimana nantinya kamu akan bersalin dan dengan bidan/doktr siapa. sehingga jelang HPL nantinya kamu bisa bersiap-siap. Misal, kamu ingin melahirkan di rumah bersalin di kampung, maka begitu memasuki bulan ke-9 kamu harus stay di kampung.

Latih Kakimu
Organ yang bisa dibilang paling berperan dan aktif mengeluarkan tenaga saat melahirkan adalah kaki. Ia berfungsi menumpu tubuh terlebih saat proses mengejan dilakukan, tentunya ia harus kuat. Kaki yang kuat adalah kaki yang terbiasa aktif bergerak. Maka dari itu bagi para bumil, khususnya trimester akhir, rajin-rajinlah berjalan kaki terlebih di pagi hari saat matahari masih hangat-hangatnya. Bisa disambi berbelanja ke pasar (aku sih seringnya begitu, hehe). Berjalan kaki melatih otot-otot kaki agar tidak kaku. Selain berjalan kaki, perlu juga lakukan senam hamil. Cukup gerakan sederhana yang bisa dilakukan di rumah seperti:
- menyelonjorkan kaki dan menggerak-gerakkan tumit ke atas dan ke bawah
- berbaring ke kiri dan mengangkat kaki kanan ke atas dan ke bawah (lakukan bergantian, baring kanan)
- telentang, kedua kaki menekuk, angkat setengah badan ke atas dan ke bawah
- posisi seperti mengepel dengan tangan, kepala diangkat ke atas dan ke bawah, lalu ke kanan dan kekiri.

Lakukan ini setiap hari sesering mungkin.

Oh ya, jangan lupa untuk latihan mengejan. Really, walau kelihatannya bisa dilakukan saat hari H tanpa latihan tapi ga sesimple itu loh! Ada teknik mengejan yang tepat. Ingat, mengejan di pan*** bukan di leher.

Pengalaman saat melahirkan (proses mengejan) saya kehabisan nafas dan gagal mengejan. Selain karena nafas saya pendek, juga mungkin karena saya ngga pernah terpikirkan untuk berlatih mengejan.

Periksa Janin Lewat USG
Di awal-awal masa kehamilan aku beberapa kali melakukan USG (hampir tiap bulan) tapi belum sampai mengetahui JK janin. Di trimeser akhir, sempat galau harus USG atau tidak. Tapi demi kesehatan janin dan ingin tahu kondisi terkininya akhirnya aku dan suami melakukan USG di 36 minggu usia janin. Ini cukup bermanfaat karena aku jadi tahu bahwa janinku sudah cukup beratnya sehingga aku jadi mewaspadai diri agar janin tidak kelebihan berat yakni dengan mengurangi makanan manis dan makanan/minuman dingin.

Negatifnya adalah saya jadi agak parno dengan makanan manis dan minuman dingin (dalam pikiran selalu bilang 'No sweet foods, no cold drink!'). Well, semua kembali ke pikiran bunda masing-masing ya! :)

Siapkan Perlengkapan
Perlengkapan yang dimaksud adalah perlengkapan ibu dan bayi baru lahir (newborn) karena tentu pasca persalinan ibu dan bayi akan menjalani rawat inap selama beberapa hari sebelum akhirnya kembali ke rumah. Apa aja perlengkapannya? Menyusul ya di posingan berikutnya :)

Kenali Kontraksi
Terjadinya kontraksi adalah suatu tanda bahwa proses melahirkan akan sgera tiba sebab kontraksi terjadi karena si janin mulai bergerak mencari jalan lahir. Masya Allah, luar biasa Allah menciptakan manusia ya, sejak janin sudah diberi kecerdasan! That's why kontraksi  juga disebut gelombang cinta karena biasanya rasanya seperti gelombang dan gelombang itulah yang akan mempercepat pertemuan kita dengan si buntalan cinta (re: sang janin).

Eits ga hanya barang, kontraksi juga ada yang palsu. Biasanya terjadi di trimester akhir. Perut rasnya berkontraksi tapi itu bukanlah tanda akan melahirkan. Kenali beda kontraksi palsu dan kontraksi sebenarnya.

Aku pribadi membedakannya dengan durasi waktu. Jika kontraksi hadir per 30-60 menit sekali dan cepat menghilang maka ia kontraksi palsu, jika ia hadir per 3-5 menit sekali, kemungkinan besar ia adalah kontraksi asli.

Proses persalinanku sendiri diawali dengan kontraksi palsu lalu lanjut ke asli.

Oia selain ditandai dengan kontraksi, proses melahirkan akan terjadi juga ditandai dengan keluarnya darah/lendir putih. Hmm biasanya ini terjadi saat penbukaan sudah di atas dua.

My Hubby, My Coach
Jauh hari sebelum proses persalinan, berkomunikasilah dengan suami. Upayakan agar dirinya berada di sampingmu sepanjang persalinan dan minta dirinya menjadi birth coach. Tentunya setiap ibu mengharapkan hal itu, bukan?

Apa itu birth coach (BC)? BC adalah orang yang memandu sang ibu sepanjang proses persalinan agar tetap tenang dan rileks. Bagaimana caranya?

Suami harus belajar teknik pernfasan saat kontraksi hadir dan memandu ibu melakukannya saat kontraksi hadir sebab biasanya meski ibu juga suda berlatih, di hari H ibu justru kehilangan kendali. Terlebih jika ini pengalaman pertama melahirkan.

Tak sedikit para suami ikut merasa tegang saat istri melahirkan, bahkan beberapa di antaranya tak berani melihat prosesnya. Suami juga harus belajar merilekskan diri dan berkata-kata positif. Hal ini ditujukan untuk menyemangati istri sepanjang proses persalinan dan juga agar pikiran tetap rileks sekalipun harus memgambil keputusan di saat-saat genting. Beruntunglah yang punya suami seorang motivator atau trainer. Yaa meskipun ga menjamin juga ilmu motivatornya akan berhasil dilakukan.

Suamiku sendiri sebelum persalinan berkata bahwa dirinya ragu akan berani melihatku bersalin, ditambah ia agak panikan. Namun apa yang terjadi? Mestakung--semesta mendukung--di hari H justru ia begitu tenang dan menenangkan! Selalu memanduku menarik nafas dan melepaskan perlahan tiap kali aku menahan sakitnya kontraksi.


Thankyou so much honey for always be there for me and our baby :-*

Siapkan Tenagamu
Yang namanya proses persalinan tentunya butuh ekstra tenaga. Nah selain menyiapkan perlengkapan baju, siapkan juga makanan dsn minuman bergizi yang dapat dikonsumsi ibu sepanjang persalinan seperti buah, susu, biskuit. Yang simple namun bergizi saja karena biasanya saat sedang kontraksi ibu akan sulit untuk makan, jangankan makan, bicarapun mungkin sulit (lagi-lagi ini biasanya berlaku bagi yang baru kali pertama melahirkan).

Beberapa kasus ibu kehabisan tenaga terjadi. So, walaupun sulit, harus diupayakan ada konsumsi makanan yang masuk ke mulut ibu ya!

Stay Positive and Keep Praying
Last but not least. Selalu berpikir positif dan hindari suudzhon. Yakin bahwasanya kamu bisa melalui persalinan normal. Yakin bahwasanya proses persalinanmu akan terlalui dengan lancar; kamu dan bayimu sama-sama sehat dan sempurna. Sekalipun mungkin ada judgement yang negatif, selagi kamu tetap menjaga komunikasi dan afirmasi dengan si janin, insya Allah everything is gonna be fine!

Dan pastinya selalu meminta kepada Sang Maha Pencipta karena dengan izin dariNya segalanya jadi mungkin. Bagi para bumil muslimah, perbanyaklah beribadah wabilkhusus yang sunah. Jangan hanya musik klasik, tapi perbanyaklah dengarkan murottal al Qur'an pada janin agar ia terbiasa.

"Al Qur'an adalah buku pertama bagi janinku.." anonim

This is the end...
Kamu udah yakin kalo itu kontraksi asli? Atau keluar darah/lendir dari jalan lahir? Jangan tunda lagi, segera pergi ke bidan/Dsog tujuanmu. Apalagi jika ini adalah anak pertama. Jangan lupa sekalian bawa perlengkapan ibu & bayi yang sudah disiapkan. Ajak juga suami, jika suami tak ada di tempat, ajak orang terdekatmu ya.
Nah kadang ada bidan yang menyatakan "Pembukaan masih awal, ibu boleh pulang dahulu."

Kalo aku pribadi saat itu memutuskan menunggu di ruang bersalin daripada pulang. Pertimbangannya, khawatir saat pulang pembukaan bertambah dan membuatku kian sulit bergerak. Hmm kembali ke pilihan bunda masing-masing ya :)

Yup sekian share dariku. Semoga bermafaat dan semoga dilancarkan proses persalinannya ya, bunda-bunda! :)

0 komentar: