Suatu hari aku berkunjung ke rumah salah seorang teman yang baru melahirkan anak keduanya. Jarak anak pertama dan anak kedua sekitar 2 tahun. Saat itu aku melihat anak sulungnya tantrum melihat sang ibu menggendong si adik yang menangis.
Kemudian tanda tanya besar bersemayam di benakku,
"Bagaimana menghadapi adik kakak dalam situasi seperti di atas?"
Lama kelamaan aku menemukan istilah siblings rivalry. Apa yang dialami temanku tersebut merupakan salah satu bentuk siblings rivalry.
Saat ini Abrisham masih berstatus anak tunggal. Tapi bukan tidak mungkin kelak ia akan memiliki adik, karenanya aku tertarik mengetahui lebih dalam soal siblings rivalry ini.
Penyebab siblings rivalry umumnya adalah perasaan tidak nyaman pada diri anak yang berkaitan dengan kehadiran saudara lain sehingga membuatnya merasa tidak aman (insecure). Munculnya karena pada dasarnya anak takut ketahilangan kasih sayang orangtua. Biasanya mengandung unsur kompetisi.
Polling SeputarSeputar Siblings Rivalry
Kemarin aku sempat membuat polling di instastory seputar siblings rivalry. Berikut pertanyaan dan hasil pollingnya.
1 . Apakah Moms memiliki anak lebih dari satu?
2. Apakah Moms tahu tentang siblings rivalry?
3. Apakah anak Moms pernah mengalami siblings rivalry?
4. Apakah Moms tertarik mengetahui siblings rivalry?
Polling SeputarSeputar Siblings Rivalry
Kemarin aku sempat membuat polling di instastory seputar siblings rivalry. Berikut pertanyaan dan hasil pollingnya.
1 . Apakah Moms memiliki anak lebih dari satu?
2. Apakah Moms tahu tentang siblings rivalry?
3. Apakah anak Moms pernah mengalami siblings rivalry?
4. Apakah Moms tertarik mengetahui siblings rivalry?
Kesimpulannya, sebagian besar followersku mwsih berstatus lajang/baru menikah/memiliki anak satu. Pun sebagian besar Moms belum mengetahui tentang siblings rivalry namun 83% ingin mengetahuinya. So, here i write this for you, Moms.
Oh ya, hampir seimbang, sebanyak 44% dari mereka anaknya pernah mengalami siblings rivalry.
Oh ya, hampir seimbang, sebanyak 44% dari mereka anaknya pernah mengalami siblings rivalry.
Faktor Internal & Eksternal
Ada dua faktor yang mempengaruhi munculnya siblings rivalry yaitu internal (dalam diri anak) dan eksternal (lingkungan sekitar).
Fakto Internal
💙 anak merasa kurang diperhatikan/tidak diterima
💙ingin menunjukkan kekuatannya pada adik/saudaranya yang lain
💙 emosi anak yang labil
💙merasa dibandingkan dengan saudaranya yang lain
💙tidak terbiasa mengungkapkan keinginannya dengan jelas
Fakto Eksternal
💙 Perbedaan usia yang dekat
💙Sikap orangtua yang secara tidak sadar membandingkan dengan saudara kandungnya yang lain
💙Kondisi orangtua yang stress atah Lelah sehingga emosinya labil, anak akan melihat bagaimana orangtua menyelesaikan nasalah yang dapat ditirunya
💙Orangtua tidak "melatih" anak menyampaikan apa yang diinginkan/dirasakan/dibutuhkan.
Dampak Negatif & Positif Siblings Rivalry
Dampak negatif siblings rivalry terbagi menjadi tiga antara lain bagi anak, saudara kandung dan orang lainnya.
Bagi anak
- Anak akan mudah tantrum untuk mengekspresikan emosinya. Orangtua ikut tantrum
- Terjadinya regresi atau kemunduran perkembangan pada anak misal tingkahnya menjadi lebih manja
- Menurunnya kepercayaan diri anak
Bagi saudara kandung
- Terjadinya agresi (tindakan) fisik dan atah verbal
- Tidak mau berbagi
- Selalu melaporkan dan mencari-cari kesalahan saudaranya pada orangtua
Bagi orang lain
- Perubahan sikap menjadi buruk
- Buruknya pola hubungannya dengan orang sekitarnya
Eits ngga hanya dampak negatif, siblings rivalry juga punya dampak positif karena pads dasarnya siblings rivalry adalah WAJAR dan PERLU. Mengapa?
❤Anak terbiasa melatih menyelesaikan masalah ketika di luar
❤Melatih anak bernegosiasi tidak Hanya dengan orangtua melainkan saudara kandungnya
❤Melatih anak mengendalikan keinginan atau self control. Ini yang diharapkan kelak ketika dewasa anak memiliki self control.
❤Membuat orangtua lebih oeka terhadap perasaan anak. Setelah adanya pertikaian saudara, orangtua baru tersadarkan bahwa si anak tidak suka diperlakukan buruk.
Tips Mengatasi Siblings Rivalry
Siblings rivalry yang berdampak negatif sebaiknya dihindari. Bagaimana tips-tipsnya?
🌸Mengapresiasi setiap sikap baik anak.
🌸Berusaha memahami, menghargai dan menerima perasaan anak. Misal dengan kalimat "Ibu/Bunda yakin kok kamu bisa lebih sabar menghadapi kakak/adik."
🌸Menghindari membanding-bandingkan anak. Jika perlu membandingkan, bandingkan dengan sikapnya di masa lalu. "Adik kemarin makannya banyak ya. Sekarang pasti adik bisa seperti itu lagi."
🌸 Efektif menghadapi pertengkaran anak. Dalam Sampai subjektif menghadapi pertengkaran anak. Orangtua sebagai penengah, bukan hakim.
🌸 Ajak anak untuk menemukan problem solving terutama anak usia besar. Dengarkan dulu pemaparan kakak/adik dan bersikaplah netral
🌸Berikan aturan dan aktivitas bersama sebanyak mungkin dalam rumah secara adil sesuai usia. Buat anak merasa diakui di rumah, bukan merasa tersisihkan. Jangan lupa berikan konsekuensi dan reward.
Tanya Jawab
1. Kapan kah waktu terbaik mengenalkan anak debgab saudaranya? Apa bahkan sebelum saudaranya belum lahir? Bagaimana cara agar tidak ada sibling rivalry bila si adik belum lahir?
Jawab:
Waktu tepat mengenalkan saudara kepada adik memang idealnya dari sebelum melahirkan. Yang perlu diingat bahwa cara memberitahukannya harus sesantai mungkin tapi tidak berlebihan. Karena banyak terjadi, ortu biasanya akan bilang ke kakak bahwa nanti dia akan senang punya adik, punya teman main punya teman baru dll. Padahal kenyataannya, saat adiknya bayi kakak tidak bisa langsung bermain dengan adik, dan kakak akan melihat adik banyak digendong oleh ibu misalnya. Hal ini akan menjadi masalah , bahkan si kakak merasa dibohongi karena yang disampaikan sebelum lahiran kok beda dengan kenyataannya. Jadi sebaiknya berikan pemahaman tentang adik secara wajar dan sesuai kenyataan.
2. Saya punya anak 3 bersaudara dimomong sendiri semua tanpa bantuan orang lain selain suami. Otomatis sebagai ibu lelah banget ya Bun. Bagaimana kita membekali diri kita agar tetap sabar menghadapi anak kita apalagi kalau sedang alami siblings rivalry?
Jawab:
Tentunya menjadi tantangan tersendiri sekaligus menguras emosi dan kesabaran. Lelah ya Bu? Pasti.. dan itu sangat wajar. Ibu boleh bilang bahwa ibu lelah kok. Kalau untuk cara membekali diri agar tetap sabar sebenarnya hal pertama yang harus diketahui adalah ibu harus mengenali dulu diri sendiri. Hal apa yg ibu paling sukai dan nyaman ketika bersama anak, lakukan. Begitu juga hal yang kurang ibu sukai saat bersama anak, itu juga perlu diidentifikasi.
Setelah itu, kenali hal2 apa yang dapat memunculkan emosi negatif dalam diri ibu muncul, misalnya hal apa sih yg bikin ibu bisa marah besar, hal apa yg bikin ibu nyaman, dan lain-lain.
Peka terhadap diri sendiri sebenarnya sangat menolong untuk antisipasi jika sewaktu-waktu stok kesabaran menipis. Jangan lupa untuk selalu komunikasikan yang ibu rasakan dengan suami. Ajak curhat suami, saling berbagi pengalaman yang dialami seharian dengan suami dapat meredakan emosi negatif dan cukup mampu meningkatkan kesabaran dalam menghadapi anak.
3. Saya menikah dengan suami pertama dan dikaruniai seorang anak laki laki (4 thn) lalu saya bercerai. Selanjutnya saya menikah dengan suami saya sekarang ini dan dikaruniai seorang anak perempuan(2thn). Tentu perlakuan suami saya berbeda dengan anak kandungnya dan anak saya yang laki laki sepertinya memiliki ciri ciri yang tertera pada artikel contohnya sering berbicara kasar. Bagaimana cara memperbaiki anak yang telah sibling rivalry?
Jawab:
Saya dpt memahami kebingungan ibu saat ini. Apalagi ibu pst sedih melihat perubahan perilaku si kaka. Perubahan perilaku termasuk berbicara kasar sebenarnya adalah suatu bentuk protesnya, di samping juga memang ingin mencari perhatian kedua org tuanya. Coba lebih sering lagi dampingi si kakak ya, Bu, tanyakan perasaannya. Lakukan aktifitas bermain berdua tanpa adik misalnya. Lalu tdk lupa pula komunikasikan dengqn suami saat ini ttg apa yg terjadi pada kaka dan coba mendiskusikan jalan keluarnya.
4. Saya sudah berusaha agar tidak terjadi sibling rivalry pada kakak dan adik. Namun terkadang lingkungan luar keluarga inti yang menganggap kakak sudah besar, mencontohkan hal yang baik dan harus selalu mengalah pada adik. Bagaimana mengatasi hal ini? Saya takut kakak menjadi tidak nyaman dan muncul rasa cemburu berlebihan pada adiknya.
Jawab:
Kekhawatiran ibu sebenarnya adalah hal yg wajar dan syukurlah saat ini ibu ingin mencari solusinya. Memang pola pengasuhan itu hrs konsisten dan sama prinsipnya antar anggota keluarga inti dengan keluarga besar. Namun, jika sudah terlanjur anak dilabel sebagai kakak yg selalu harus baik sebagai contoh dan harue selalu mengalah, kitalah sbg ortunya yang sebisa mungkin objektif.
Tadi yang saya sampaikan saat mengatasi sibling di poin "Bersikap efektif dalam menyelesaikan pertengkaran". Disitu nanti bisa diterapkan bagaimana ortu sebagai penengah bukan HAKIM, artinya tetap menganggap situasi perselisihan anak sebagai suatu yang objektif dan rasional.
5. Saat ini saya punya 2 anak perempuan. Yang pertama 3,5 tahun dan yang kedua 10 bulan. Pertanyaan saya, bagaimana cara saya agar bisa adil dan sabar, menghadapi kakak dan adik pada saat bersamaan rewel dan menangis. Yang mana didahulukan kakak atau adik ?
Jawab:
Jika dlm waktu yg sama kedua anak rewel dan menangis bersamaan, upayakan kita dapat melihat dulu apa penyebab mereka rewel hingga menangis. Karena perilaku rewel dan menangis pada anak biasanya terjadi kar na anak merasa ada yg tidak nyaman dalan dirinya tapi dia tidak bisa ungkapkan dengab jelas.
Nanti setelah kita tau apa sih kebutuhan masing2 anak, kita bs coba penuhi kebutuhan tersebut. Dalam kondisi seperti ini, memang tdk mudah dan diperlukan ketenangan dalam diri kita sebagai ibu.
Coba lakukan time out dulu, artinya berpindah tempat sesaat ke ruangan berbeda. Tarik nafas mininal 5x masing2 5 hitungan. Hal ini kita lakukan agar pikiran kita tetap jernih sehingga mampu mengidentifikasi penyebab anak rewel dan lebih tau apa yang dibutuhkan anak.
6. Saya ibu dari 2 anak laki-laki usia 29 bulan dan 4 bulan. Saat ini kami tinggal bersama orang tua dan kakak laki2 bersama anaknya (19 bulan), istrinya sudah meninggal setahun lalu. Kami (saya dan suami) mencoba tetap memberi perhatian lebih ke Abang, karna menurut kami nanti dia juga akan mencontoh perlakuan kami. Dan yg kami rasa sekarang Abang sangat sayang sama adiknya dan bisa dibilang protektif, sampai kadang adik nggak boleh digendong siapapun selain saya.
Masalahnya perlakuan orang2 sekitar lebih perhatian sama anak kakak, mungkin karna orang-orang menganggap "kasihan" karna ibu si anak sudah meninggal. Abang jadi galak kalau main sama sepupunya itu.
Bagaimana cara supaya Abang tetep bisa main bersama dengan perlakuan kurang adil dari orang-orang sekitar?
Jawab:
Memang untuk kondisi ini kalian sebagai ortu harus berkomitmen untuk bersama-sama menerapkan pola pendidikan yg lebih konsisten dan kuat. Karena ada peran anggota keluarga lain dalam pengasuhan anak di dalam rumah.
Sikap galak abang sebenarnya adalah bentuk protes dan mungkin perasaan tidak adil yang diterimanya.
Sebagai orang tua, bunda dan ayah perlu menekankan bahwa walau bagaimanapun abang tetap anak baik, abang punya kelebihan sendiri yg mungkin tdk dimiliki oleh sepupunya (sambil disebutkan kelebihan diri anak yang juga dia ketahui dan sadari). Karena di usia 29 bulan (2,5thn) anak sdh dpt berkomunikasi, tolong ajarkan juga abang untuk menyampaikan hal2 yg tidak disukainya jika mendapat perlakuan tidsj adil dari siapapun (bukan hanya ketika tdk diperlakukan tidak adil oleh keluarga besar saja). Hal ini sebagai bentuk antisipasi bagi anak untuk dapat mengidentifikasi hal-hal yang tidak disukai serta berani menyatakan diri jika ada hal-hal yang tidak nyaman dirasakannya.
7. Bagaimana tips menghadapi sibling rivalry untuk anak yang berbeda gendernya?
Jawab:
Tips menghadapi sibling rivalry untuk anak beda jenis kelamin sebenarnya sama saja. Intinya sebagai orang tua tetap objektif dalam melihat pertengkaran yang terjadi pada anak.
Namun, perlu ditekankan bahwa jangan sampai memberi label yang salah tentang perbedaan peran gender, misal "Kakak kan laki-laki, harusnya kakak ngalah dong kan adik perempuan?", atau "Adik kan laki-laki, masa gitu aja adik nangis? Laki-laki kan tidak boleh nangis."
Nah, usahakan hindari memberi label tsb, krn hal ini akan membuat anak merasa tidak dihargai perasaannya. Anak laki-laki boleh kok menangis. Anak perempuan tidak selamanya harus dibela.
Jika ia salah dia pun harus mampu menerima konsekuensinya. Jadi tetap objektif melihat permasalahan yang terjadi pada anak serta berusaha tetap menjadi penengah dan mendengarkan hal-hal yg anak sampaikan.
Jika ia salah dia pun harus mampu menerima konsekuensinya. Jadi tetap objektif melihat permasalahan yang terjadi pada anak serta berusaha tetap menjadi penengah dan mendengarkan hal-hal yg anak sampaikan.
8. Bagaimana cara menghadapi kakak yang suka merebut mainan adiknya? Padahal kakak sudah punya mainan sendiri. Diajak main barengpun pelit sama mainannya.
Jawab:
Perilaku merebut mainan biasanya dipelajari loh bun, coba ingat lagi kenapa anak bisa spontan merebut. Jangan-jangab dia pernah punya jg pengalaman tidak menyenangkan sebelumnya ketika "sesuatu" yang dimiliki direbut org lain.
Nanti jika melakukan hal yang sama lagi usahakan tahan diri untuk tidak langsung menunjukkan ekspresi marah. Dekati dulu kaka lalu peluk. Coba sampaikan bahwa yabg dia lakukan tidak seharusnya. Lalu sampaikan apa yang dapat ia lakukan untuk dapat bermain.
9. Bagaimana menjelaskan pada keluarga besar (kakek, nenek, dll) terhadap emosi si kakak? Karena terkadang kakak berubah jadi tantrum dan cari perhatian kalau sedang banyak orang. Sementara org dewasa selain orangtuanya menganggap sikap mrk hanya becandaan terhadap kakak. Hal ini justru memicu perasaan bersaing si kakak terhadap adik.
Jawab:
Ini perlu konsistensi ortu dalam menerapkan pola pengasuhan pada anak. Peran nenem kakeknya sulit dikontrol. Pendekatan boleh dilakukan. Sampaikan akibat anak jika keluarga besar lainnya menganggap ini lelucon.
Lalu yang paling penting kita pastikan anak cukup mendapat perhatian dan dilatih kemampuannya mengemukakan sesuatu ywng diinginkan, sehingga dia tidak mencari perhatian lebih dari org lain.
10. Apa yang harus dilakukan ketika anak sedang tatrum? Anak pertama saya perempuan dan sedang beranjak remaja, dan saya sadar akan kesalahan saya waktu dulu selalu memarahi anak saya ketika ia mengganggu adiknya. Saya juga selalu memarahi dia ketika membuat kesalahan. Sekarang ini anak saya begitu tertutup dengan saya, bahkan ia tidak pernah mau bercerita mengenai masalah yang dia hadapi saat itu. Apa yang harus saya lakukan mbak?
Jawab:
Yang dapat dilakukan ketika anak tantrum adalah memeluk. Peluk dengab erat tanpa berkata apapun. Biar anak merasakan bahwa dirinya diterima perasaanya (tantrumnya). Anak tantrum biasanya terjadi karena anak sulit menyampaikan apa yang diinginkan dan hanya bisa mengekspresikannya dengan cara menangis/rewel. Jangan lupa latih juga anak untuk menyampaikan apa yabg dirasakan dan diinginkan.
Tidak ada kata terlambat, sekarang waktunya mba untuk re-parenting. Artinya lakukan lagi pendekatan emosional dengan anak. Minta maaf pada anak dengan tulus. Lalu lakukan pendekatan perlahan-laha . Jika berbicara secara langsung menjadi canggung, Bunda boleh sampaikan melalui chat WA misalnya. Sampaikan hal yang selama ini mba sesali dan apa yg ingin a perbaiki ke depannya. Bunda adalah ibu yang baik, anak pasti sangat menyayangi Bunda.
11. Sibling rivalry sebenarnya tdk terbatas pada usia brp, hanya dimulainya memang ketika anak merasa tidak nyaman karena kehadiran saudara lain?
Jawab:
Sampai kapan? Sampai dewasa juga bisa terjadi mba. Dan ini jg dialami oleh banyak org dewasa. Karena apa? Karena sejak kecil kondisi sibling rivalry nya tdk diatasi dgn baik. Istilahnya unfinished bussiness dengan saudara kandung.
Sehingga menjadi penting untuk kita org tua peka thd gejala sibling rivalry pada anak-anak kita sehingga tidak berkelanjutan.
Materi di atas adalah ilmunya, meskipun I feel you banget praktiknya ngga semuda itu. Tetap semangat ya Moms 🤗
Moms, punya pengalaman tentang siblings rivalry Moms sebagai anak atau anak Moms sendiri? Atau punya tips menghadapi siblings rivalry? Share yuk di kolom komentar :)
Disclaimer:
Materi disarikan dari Kuliah WhatsApp yang diselenggarakan Haibunda bersama Motherhope Indonesia dengan narasumber Novy Yulianty M.Psi, Psikolog pada Rabu 19 Maret 2020 pukul 19.00-21.00.
makasih sharingnya
BalasHapusWaktu hamil anak kedua, aku memang sengaja nunggu si Kaka berumur 4 THN, berharap dia sudah mengerti kalo akan mempunyai adik. Dan Alhamdulillah nya dia ga ngerasa kesaing dengan lahirnya si adik.malah seneng. Walopuuuun, skr mereka udh rada gedean, Kaka 8 THN, adik 4 THN, udh mulai kadang2 berantem :p. Tp penyebabnya bukan Krn saingan ato apa, LBH Krn saling jail:D.
BalasHapusKadang kalo mereka udh mulai berantem gini, di situ sih aku tekanin, kalo mereka itu cuma berdua Kaka beradik. Ntr kalo udh gede, bakal saling tolong menolong. Jadi hrs saling datanglah intinya. Pernah waktu itu, aku sengaja bawa adeknya pergi ke rumah adikku, dan ditinggalin di sana. Si Kaka yg tdnya seneng adiknya dibawa pergi, tp menjelang malam mulai kuatir :p. Pas aku bilang adik bakal tinggal di rumah bunda (adikku) , supaya ga ribut trus Ama Kaka, dia lgs nangis. Minta maaf ga bakal ribut lagi :D. Minta adiknya dibawa pulang :D. Dalam hati seneng ternyata taktikku berhasil :D. Seneng Krn si Kaka Deep inside masih sayang Ama adiknya :D
Waaah nano nano yah rasanya Mbak. Alhamdulillah yah si kakak dan adik tetap rukun
Hapusmaaksih banget mbaaa aku emang lagii butuh banyak ilmu ttg sibling rivaly ini dan memahami diri sendiri
BalasHapusmaaksih banget mbaaa aku emang lagii butuh banyak ilmu ttg sibling rivaly ini dan memahami diri sendiri
BalasHapusAnakku 5 mba..
BalasHapusBisa dibilang rapat-rapat. Meski sebenarnya yang ke 3 sama ke 4 udah agak jauh jaraknya karena emang gak nyangka hamil.
Eh, ternyata pas anak ke 4 masih menyusui aku hamil lagi.
Untuk mengurangi sibling rivalry, aku tetap menyusui si kakak no 4.
Meski perih aku tetap bertekad karena si kakak pun gak mau berhenti menyusui meski udah dikit ASI-nya.
Setelah adiknya lahir, dia masih 1.5 tahun. Aku tandem nursing.
Jelas repot. Tapi perhatian aku ke dia, gak mau berkurang. Kadang aku lebih mendahulukan si kakak agar dia merasa emaknya gak ada perubahan meski dia punya adik..
Emang ada ya keluarga yang nggak ada sibling rivalry? Mungkin kalo jaraknya jauh kali ya
BalasHapusMakasi ya Mba sharing ya, aku tuh suka kebawa emosi kalo Abang Adik berantem. Masih belum bisa juga melerai dengan bijak, masih suka memihak satunya pdhl taju yang aku Bela itu yg memulai pertengkaran.
BalasHapusseru banget mba visya sharingnya ini nih, dan jadi ingin bercerita aja ada sebuah keluarga dan itu aku rasakan rivalry siblings nya itu dari kedua orangtuanya mereka, dan istilah anak bungsu yg paling dimanjakan itu ya ga berlaku disini
BalasHapusSiblings rivalry bagi aku, gimana kepekaan orang tuanya dalam memperhatiakan yang adil bagi si kakak dan si adik. Anakku 3 ya begitu juga perasaan rivalrynya
BalasHapusTerimakasih ulasannya Mbak. Kalau di kampung, sekian banyak anak yg dimiliki sebuah keluarga, jarang terlihat adany sibling rivalry ini. Mungkin karena kondisi kali ya. Seolah setiap punya adik, si kakak nerima saja hehee...
BalasHapusTema yang tak pernah lekang ditelan zaman. Ngerasain banget dulu waktu kecil. Saingan sama adik dan kakak dalam hal cari perhatian ke ortu. Dan sekarang anak-anak ke aku. Pinter-pinter ortunya ya biar anak-anak gak ngerasa dipilih kasih.
BalasHapusAku sebagai anak ga punya cerita sibling rivaliry, maka aku berusaha anakku pun sama. Sejauh ini karena gender sama tapi jarak umur lumayan jauh (5 tahun) Insya Allah mereka baik-baik saja. Berantem kecil tapi sepele dan cepat selesai
BalasHapusSuamiku juga menanamkan jangan sampai anak-anak begitu. Karena di korban sibling rivalry...
Terima kasih pelajarannya mbak, saya baru merasakan hal ini anak pertama dan kedua saling berebut mainan. Masalahnya, si kakak enggak pernah mengalah dan selalu mengambil mainan si adik walaupun mainan laki2. Pernah sekali memarahinya dan saya menyesal, sekarang setiap terjadi hal ini saya langsung peluk si kakak karena sepertinya sudah kesal sama saya mbak.
BalasHapusAlhamdulillah anakku walau usianya deketan gak sampai ngalamin sih, soalnya pas hamil anak kedua si anak pertama juga kusiapin dan kusounding kalau akan punya adek. Setelah adeknya lahiran jg sayang.
BalasHapusTapi yg kedua ini aku godain punya adek kyknya dia belum terima hahaha, pdhl godain doank. Yg penting abis anak berikutnya lahir jgn sampai perhatian ke anak lbh tua berkurang.
Intinya jangan selalu membandingkan antara anak pertama dan selanjutnya ya. Agar tidak terjadi kegundahan perasaan dan tetap nyaman bersaudara
BalasHapusJangan suka membandingkan anak,karena sebenarnya semua anak sama cuma karakternya yg berbeda
BalasHapusIni persis kayak ponakanku waktu dulu punya adik. Selisih umurnya 2,5 tahun. Waktu adiknya lahir, dia gak rela kalo ibunya ngeloni si adik. Sekarang mereka udah sekolah SD dan TK, sibling rivalry kadang masih ada. Bukan rebutan ibu lagi,tapi rebutan mainan. Hehe
BalasHapusAku salah satu yang merasakan sibling rivaly nih mom, jadinya ada rasa benci dulu lihat adik ku.
BalasHapusWih thank you mbak insightnya. Rio belum punya adek lagi sih hahaha. Cuman ini membantu banget biar ada gambaran kalau aku hamil lagi :D
BalasHapusIntinya peran orangtua di sini penting banget ya mom. Jadi belajar banyak aku tuh.
BalasHapusRayhan memanng belum punya adik, tapi melihat gelagatnya yang "bunda adalah milikku", sepertinya bakal berat.haha
Makasih sharingnya, Mom. Pas banget aku punya anak 2 dengan jarak lumayan dekat. Paling pusing itu kalau keduanya sudah rebutan mainan soalnya kakaknya nggak mau minjamin mainannya. Heu
BalasHapus