Sang Pejuang Biru |
“Semua
menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu”
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu”
Atas sebuah ajakan
seorang saudari di ROHIS, kulangkahkan kakiku ke sebuah tempat. Sebuah tempat
yang menjadi saksi pertama kalinya aku mendengar tentang Palestina, tentang
Gaza. Awalnya aku hanya tahu ada sebuah negara bernama Palestina, sebuah negara
Islam. Tak lebih dari tiga kata tersebut. Namun perlahan mataku terbuka usai
menghadiri simposium itu. Aku tak menyesal, walau harus nyasar di tengah jalan.
Palestina, ada apa denganmu?
“Saat
langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir”
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir”
Masih teringat jelas di
benakku saat kedua kali mendengar tentang Palestina, tentang Gaza. Kala itu
pertengahan tahun 2011. Ketika aku dan serombongan mahasiswa dari berbagai
universitas di Jakarta merapatkan barisan. Ya, aku satu-satunya siswa di antara
ratusan mahasiswa tersebut. Nekat? Penasaran? Ah, entahlah rasa apa yang
membuat batinku tergerak mendatangi tempat itu dan bergabung bersama mereka.
Namun yang jelas dadaku begitu bergemuruh, semangatku menggelora. Palestina must be free! Palestina must be free! Palestina must be
free!
Visya, Juni 2011 |
“Ketika
yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah ditanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad palestina”
Merah berkesimbah ditanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad palestina”
Mataku menelusuri
sepanjang LCD monitor laptopku. Sesekali aku menampakkan wajah nyinyir,
sesekali terharu. Barisan mujahid dan mujahidah itu berdiri tak gentar
menghadapi serangan Israel. Ada pula mereka tampak jatuh berkesimbah darah,
mati syahid! Allahuakbar! Aku memang hanya melihat melalui dua dimensi mereka,
namun terasa betul perjuangan mereka, merayapi setiap mili aliran darahku. Allahuakbar!
Allahuakbar! Allahuakbar!
“Perjuangan telah kau bayar
Dengan jiwa, syahid dalam cinta-NYA”
Dengan jiwa, syahid dalam cinta-NYA”
Mati Syahid,
itulah cita-cita tertinggiku. Syahida, seperti nama yang disematkan kedua
orangtuaku padaku. Ya Allah, bantu aku memperjuangkan nama Islam di bumi ini.
Ya Allah bantu aku menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, umat dan
bangsaku. Ya Allah, Allahumma yassir wa laa tu’assir.
Jadi, ada
apa dengan Palestina?
Palestina
akan bebas. SEGERA!
Tulisan ini dibuat dalam program penulisan artikel dwi-minggua Komunitas Blogger UNJ (Kombun) :)
Tulisan ini dibuat dalam program penulisan artikel dwi-minggua Komunitas Blogger UNJ (Kombun) :)
0 komentar: