Namun, untukmu yang termaktub di surat ini, aku rela... |
Bismillahirrahmanirrahim..
“Bila nanti kita akan berpisah..Jadikan robitoh sebagai pengautnya..Jadikan doa sebagai ekspresi rindu..Semoga kita bertemu kembali di syurgaNya..”
Kutuliskan surat cinta ini di pagi
hari, sebab saat itulah hidup baru dimulai. Dengan cinta dan semangat yang
baru, sebagaimana setiap kali aku melihat wajahmu melalui dua dimensi maupun
nyata ataupun mengingat tentangmu dalam memoriku..
Hei, apakah kamu mengingat jumpa
pertama kita kala itu? Kala wajah ita saling berjumpa..
Tak terasa setahun sudah kita berjuang bersama dalam satu atap; BEM FMIPA UNJ 2014/2015..
Kami, Badan Pengurus Harian BEM FMIPA UNJ. Kami yang menakan diri kami "10 jari, satu hati"..
Teruntuk Ronny alias Ronay saudaraku yang luar
biasa penuh perjuangan. Meski kau sudah mendahului kami ke jenjang yang lebih
tinggi, namun kau tak pernah alpa dengan kami. Sosok pemimpin yang amat
menenangkan namun juga tegas. Aku belajar banyak darimu. Tetaplah menjadi
lelaki yang tenang namun juga tegas!
Teruntuk Evan saudaraku yang rada
jutek, hehe. Kadang keras kepalamu membuatku juga kesal, pun dengan
kejutekanmu. Namun di balik itu semua kau adalah sosok pemimpin yang amat
bijak. Aku belajar itu darimu. Tetaplah menjadi lelaki yang jutek namun
bertanggungjawab *eh tapi kurangin tuh juteknya :p*
Teruntuk saudaraku Mulya alias Mumul yang kerap
memanggilku ‘Blue..blue..’. Tingkahmu kerap membuat tawaku muncul, membuatku
lupa akan kesedihan-kesedihanku. Teman berbagi yang amat baik dan setia. Nyaris
tak pernah melihatmu penuh amarah. Aku belajar rasa persahabatan dan kesetiaan
darimu. Tetaplah menjadi lelaki yang humoris namun juga bijaksana!
Teruntuk saudaraku Riza alias Ija yang juga
amat kocak. Tingkahmu kadang amat konyol, konyol sekali, menghadirkan tawa di
antara kami. Namun kau mampun memimpin kaderisasi squad menjadi begitu luar
biasa, menjadikannya departemen terbaik di 2014. Tetaplah menjadi lelaki yang
penuh canda namun juga serius!
Teruntuk saudaraku Faisal alias Ical yang
wajahnya penuh ketegasan. Kerap mengibarkan genderang sospol di kancanh FMIPA.
Perjuanganmu patut diacungi jempol dalam memipin dunia sospol di FMIPA.
Tetaplah menjadi lelaki yang tegas dan berwibawa!
Teruntuk Irenie, saudariku yang
penuh keibuan. Teteh selalu mampu menenangkan di kala gundaku menyapa,
menghapus air mata ketika perlahan jatuh. Aku tau dan paham perasaan teteh yang
jauh dari orangtua, tapi teteh selalu mampu menabahkan diri. Darimu aku banyak
belajar.. Terimakasih dan tetaplah menjadi wanita penenangku :)
Teruntuk Imelda saudariku yang
superaktif. Akhwat rider yang luar biasa, ga segan-segan menemani
teman-temannya. Masih adakah kata tak setia bagimu? Kurasa tidak J Kamu mengajarkanku bahwa menjadi wanita haruslah kuat dan tangguh,
sekeras apapun hidup dan orang-orang di dalamnya. Walau berbeda watak, tapi
disitulah saling memahami kita diuji. You made it! Terimakasih dan tetaplah
menjadi wanita tangguhku!
Teruntuk saudariku Azizah yang
terkadang suka dibilang kembar denganku, hehe. Kala kau menangis di depanku,
kala itu aku sadar bahwa memang setiap wanita punya air mata termasuk kau yang
menurutku adalah wanita yang selalu ceria. Kau tak pernah marah walau kerap ‘dibully’
teman-teman BPH ataupun BEMF lainnya. Positive thinking, aku belajar darimu.
Tetaplah menjadi wanita yang penuh sennyum!
Teruntuk saudariku Diana yang sangat
mencintai mamanya. Inner dan outter beauty, itulah yang ada dalam dirimu. Walau
kadang jadi yang paling duluan pulang tiap ada agenda tapi sesungguhnya telah
banyak yang kau berikan untuk BEMF. Teirngat saat kau tak diizinkan pergi
bersama kami ke Sukabumi ke rumah Teh Iren lalu kami nyaris batalkan tapi kau
membujuk orangtuamu hingga akhirnya diizinkan. Tetaplah jadi wanita yang
penyayang!
Ingatkah kau tentang setiap kisah
yang kita jalani?
Tentang bagaimana kita belajar
kesetiaan di Bogor. Kala yang satu tak bisa hadir, maka kita tak akan hadir.
Bukan untuk menjadi saling tergantung, kalian cukup memahami itu, melainkan
belajar tentang kesetiaan.
Ya, kesetiaan. Saling memahami.
Saling memengingatkan. Saling menyemangati. Saling mendoakan. Bahwa kamu tak
pernah sendiri..
Kini, secara formalitas telah kita tunaiakn segaal amanah di BEM FMIPA. kini kita kembali berkutat dnegan pilihan hidup masing-masing. Satu pesanku, dimanapun kalian nerada, tetaplah menebar inspirasi. Jangan lupakan ukhuwah kita, jaga selalu hingga selama-lamanya.. Terimakasih atas segala memori yang terekam di hati, selamanya..“Bayangin aja kalo 1 jari ga ada, ya mungkin jari lain masih bisa membantu tapi ga optimal. Akan lebih optimal jika kesepuluh jari bersama-sama bekerja. Begitupun dengan kita.” Itu kata Mulya yang selalu kuingat.
Jakarta, 8 Februari 2015
di istana biru Visya Al Biruni
pukul 22:57 WIB
Yang Mencintaimu karena Allah,
Evi Syahida
0 komentar: