Surat Cinta Untukmu: Kita Akan Selalu Satu


Namun, untukmu yang termaktub di surat ini, aku rela...


Bismillahirrahmanirrahim..
Bila nanti kita akan berpisah..
Jadikan robitoh sebagai pengautnya..
Jadikan doa sebagai ekspresi rindu..
Semoga kita bertemu kembali di syurgaNya..”
Kutuliskan surat cinta ini di pagi hari, sebab saat itulah hidup baru dimulai. Dengan cinta dan semangat yang baru, sebagaimana setiap kali aku melihat wajahmu melalui dua dimensi maupun nyata ataupun mengingat tentangmu dalam memoriku..
Hei, apakah kamu mengingat jumpa pertama kita kala itu? Kala wajah ita saling berjumpa..
Hari ini,  Februari 2015.
Tak terasa setahun sudah kita berjuang bersama dalam satu atap; BEM FMIPA UNJ 2014/2015..
Kami, Badan Pengurus Harian BEM FMIPA UNJ. Kami yang menakan diri kami "10 jari, satu hati".

Teruntuk Ronny alias Ronay saudaraku yang luar biasa penuh perjuangan. Meski kau sudah mendahului kami ke jenjang yang lebih tinggi, namun kau tak pernah alpa dengan kami. Sosok pemimpin yang amat menenangkan namun juga tegas. Aku belajar banyak darimu. Tetaplah menjadi lelaki yang tenang namun juga tegas!

Teruntuk Evan saudaraku yang rada jutek, hehe. Kadang keras kepalamu membuatku juga kesal, pun dengan kejutekanmu. Namun di balik itu semua kau adalah sosok pemimpin yang amat bijak. Aku belajar itu darimu. Tetaplah menjadi lelaki yang jutek namun bertanggungjawab *eh tapi kurangin tuh juteknya :p*

Teruntuk saudaraku Mulya alias Mumul yang kerap memanggilku ‘Blue..blue..’. Tingkahmu kerap membuat tawaku muncul, membuatku lupa akan kesedihan-kesedihanku. Teman berbagi yang amat baik dan setia. Nyaris tak pernah melihatmu penuh amarah. Aku belajar rasa persahabatan dan kesetiaan darimu. Tetaplah menjadi lelaki yang humoris namun juga bijaksana!
 
Ciee Ija dan Mumul romantis beudh yaa :D
Teruntuk saudaraku Riza alias Ija yang juga amat kocak. Tingkahmu kadang amat konyol, konyol sekali, menghadirkan tawa di antara kami. Namun kau mampun memimpin kaderisasi squad menjadi begitu luar biasa, menjadikannya departemen terbaik di 2014. Tetaplah menjadi lelaki yang penuh canda namun juga serius!

Teruntuk saudaraku Faisal alias Ical yang wajahnya penuh ketegasan. Kerap mengibarkan genderang sospol di kancanh FMIPA. Perjuanganmu patut diacungi jempol dalam memipin dunia sospol di FMIPA. Tetaplah menjadi lelaki yang tegas dan berwibawa!

Teruntuk Irenie, saudariku yang penuh keibuan. Teteh selalu mampu menenangkan di kala gundaku menyapa, menghapus air mata ketika perlahan jatuh. Aku tau dan paham perasaan teteh yang jauh dari orangtua, tapi teteh selalu mampu menabahkan diri. Darimu aku banyak belajar.. Terimakasih dan tetaplah menjadi wanita penenangku :)

Teruntuk Imelda saudariku yang superaktif. Akhwat rider yang luar biasa, ga segan-segan menemani teman-temannya. Masih adakah kata tak setia bagimu? Kurasa tidak J Kamu mengajarkanku bahwa menjadi wanita haruslah kuat dan tangguh, sekeras apapun hidup dan orang-orang di dalamnya. Walau berbeda watak, tapi disitulah saling memahami kita diuji. You made it! Terimakasih dan tetaplah menjadi wanita tangguhku!

Teruntuk saudariku Azizah yang terkadang suka dibilang kembar denganku, hehe. Kala kau menangis di depanku, kala itu aku sadar bahwa memang setiap wanita punya air mata termasuk kau yang menurutku adalah wanita yang selalu ceria. Kau tak pernah marah walau kerap ‘dibully’ teman-teman BPH ataupun BEMF lainnya. Positive thinking, aku belajar darimu. Tetaplah menjadi wanita yang penuh sennyum!

Teruntuk saudariku Diana yang sangat mencintai mamanya. Inner dan outter beauty, itulah yang ada dalam dirimu. Walau kadang jadi yang paling duluan pulang tiap ada agenda tapi sesungguhnya telah banyak yang kau berikan untuk BEMF. Teirngat saat kau tak diizinkan pergi bersama kami ke Sukabumi ke rumah Teh Iren lalu kami nyaris batalkan tapi kau membujuk orangtuamu hingga akhirnya diizinkan. Tetaplah jadi wanita yang penyayang!

Ingatkah kau tentang setiap kisah yang kita jalani?
Tentang bagaimana kita belajar kesetiaan di Bogor. Kala yang satu tak bisa hadir, maka kita tak akan hadir. Bukan untuk menjadi saling tergantung, kalian cukup memahami itu, melainkan belajar tentang kesetiaan. 


Ya, kesetiaan. Saling memahami. Saling memengingatkan. Saling menyemangati. Saling mendoakan. Bahwa kamu tak pernah sendiri..
“Bayangin aja kalo 1 jari ga ada, ya mungkin jari lain masih bisa membantu tapi ga optimal. Akan lebih optimal jika kesepuluh jari bersama-sama bekerja. Begitupun dengan kita.” Itu kata Mulya yang selalu kuingat.
Kini, secara formalitas telah kita tunaiakn segaal amanah di BEM FMIPA. kini kita kembali berkutat dnegan pilihan hidup masing-masing. Satu pesanku, dimanapun kalian nerada, tetaplah menebar inspirasi. Jangan lupakan ukhuwah kita, jaga selalu hingga selama-lamanya.. Terimakasih atas segala memori yang terekam di hati, selamanya..



Jakarta, 8 Februari 2015
di istana biru Visya Al Biruni
pukul 22:57 WIB

Yang Mencintaimu karena Allah,
Evi Syahida

0 komentar: