Ilmu (Baru) Untuk Ibu (Baru)





Bismillahirrahmanirrahim..
Intermezzo:
Malam itu, Jumat 22/12/17 saat asyik berselancar di dunia kaya kudapati info kegiatan. Mom Me Month. Sepertinya seru! Tanpa tedeng aling2 aku menge-chat dan mem-forward poster kegiatan itu suamiku. "Besok ikut ini yuuk jam 8."

Keesokan harinya..
"Ketika kamu jadi istri dan ibu, hidup bukan cuma tentangmu tapi juga anak-anak dan suamiku.."
Well emang bener yaa kalimat di atas. Ketika pagi tiba, rutinitas adalah cuci piring-rendem baju (kalo sempat sekalian nyuci baju)- mandiin baby-nyiapin pakaian suami. Anak resik, suami beres, saatnya mandi. Eits tapi pas awal awal ngelahirin mandinya mah jam 05.00 abis subuh. Seriuusss, hahahaha.  Tapi makin kesini makin mundur waktunya. Singkat cerita jam 08.00 baru berangkat ke tempat acara di Galeri Nasional.

Sharing pertama oleh seorang ibu konselor menyusui seklaigus aktivis baby wearing. Beliau dulunya adalah seorang ibu bekerja tapi belakangan memutuskan resign dan fokus menjadi konselor menyusui.  Here is the resume in my style of writing. Please enjoy!


Poin 1
Sejak zaman old mungkin kita udah paham konsep "Suami kerja, istri di rumah" lebih dominan. Seiring bertabah tahun, ga sedikit konsep "Suami istri sama sama bekerja" teraplikasikan. Nah ini juga yang jadi momok para buibu zaman now. Antara ibu bekerja dan ibu rumah tangga

Eita jangan salah, walau 'hanya di rumah' buanyaaak buibu RT yang juga 'bekerja'. Yap working at home. Sebagian besar dari mereka adalah online sellers alias punya usaha online yang 'cuma' bermodalkn jejaring dan smartphone. Tinggal klik klik, uang pun tetap mengalir ke rekening. Kreatif yah!

Di era kini ga sedikit working mom yang memutuskan untuk resign. Saya pribadi termasuk working mom at home, hehehe. Saya membuka usaha toko buku online Birupink Bookstore.

Percaya deh buibu rezeki itu ga akan tertukar. Dia akan tetap mengalir lewat suami kita dan tentunya diiringi oleh doa kita ya :) Kalo misal kita dan suami sama sama bekerja, penghasilan 50+50=100, nah kalo suami saja yang bekerja, tetap 100 kok . Insya Allah :)

Poin 2
Wanita itu mulia. Ada 3 tugas--biasa disebut 3M-- yang hanya bisa dilakukan oleh wanita, bukan pria. Yap, MENGANDUNG, MELAHIRKAN & MENYUSUI. Maka bersyukurlah terlahir sebagai seorang wanita. Dengan 3M tu wanita secara insting akan mempelajari ilmu tentang 3M itu. 

Mengandung, buibu yang sudah pernah hamil mungkin pernah mengalami NGIDAM? Well ternyata NGIDAM itu ga bener-bener ada loh ibu, kata para ahli psikolog itu hanyalah perasaan 'ingin' atau 'butuh ekstra kasih sayang suami'. Saya sendiri ngidamnya adalah makan nasi padang. Hahaha. Itu sih bukan ngidam, cuma kepengen :D Makanya para paksu kudu ekstra perhatian yaah sama istri-istrinya yang lagi hamil. Sadarilah bahwasanya kalian dulu juga dikandung oleh ibu kalian dengan susah payah :')

Melahirkan. Setelah kurang lebih 9 bulan 10 hari mengandung, medan jihad para muslimah hamil tampak di depan mata. Ya Allah jadi teringat momenku saat melahirkan Ahnaf :') Jangan lupaaa persiapan ya buibu yang mau melahirkan. Mulai dari survei faskes, sampai ke printilan-printilan barang bawaan. Daan pastinya JANGAN LUPA IMD (INISIASI MENYUSUI DINI). Yap, INISIASI MENYUSUI DINI, BUKAN INISIASI MENYUSU DINI.

Loh bedanya apa? Kalo menyusui, ibu memberi susu pada bayi. Sedangkan menyusu adalah bayi meminum susu dari ibu. Aku pribadi selain baca buki buku tentang ASI & menyusui, juga gabung di grup onlen macam AIMI. Banyak ilmu yang didapat deh!  

Menyusui, tadi sudah dibahas di atas ya buibu. Jangan lupa IMD dan menyusui hingga bayi berusia 2tahun, at least.

Btw pernah dengar mitos ibu yang baru melahirkan baru boleh keluar rumah setelah 40 hari pasca melahirkan? Well sebenarnya ga harus buibuuu.. Mitos itu muncul lantaran takut bayi terlontaminasi kuman/bakteri. Hellow.. apa kabar kalo bayi ke RS? Yap, bayi di usia 1 minggu harus balik lagi ke faskes, dimana banyak orang sakit.

Buibu yang sudah pernah melahirkan--apalagi yang dulunya mostly aktivitas di luar rumah--PASTI ngerasain banget yang namanya JENUH. Manusiawi ya buibu apalagi new mom, macam saya, hehe. Tiap hari berhadapan sama bayi dan dinding. Bahagia? So pasti, tapi ada kalanya ingin melihat dunia luar... Jangan sampai stres buu! Bakal ngaruh ke ASInya.. Jadi busui (ibu menyusui) must be happy as always ya ;)

Jadi menurut saya--ilmu baru dari pembicara materi ini juga-- ga mesti nunggu 40 hari. Asalkan bayi sehat, boleh kok diajak keluar. Jalan jalan ke taman, dll. Eits tapi tetap pertimbangkan tempat yah dan semua kembali ke ayah dan ibu masing-masing ;)

Poin 3
Bagi new mom, yang aru ngurus baby pasti ngerasain namanya panik kalo baby kenapa kenapa. Ya ngga? Yang paling sering menyerang bayi adalah demam. Lantas apa yang harus dilakukan? Pertama, jangan GEGABAH. Jangan panik, tetap rileks. Perlu diingat, demam adalah bentuk pertahanan tubuh bayi terhadap kuman/bakteri yang masuk ke tubuhnya. So, it's very possible to happen, buu.. Ngga perlu langsung tunggang langgang ke DSA. Obatnya hanya 1; ASI. Yap, sering-seringlah susui bayi. Dan tetap pantau suhu bayi ya buu.. Kalo masih di bawah 39, it's. normal. Kalo di atas 39 bisa diberikan paracetamol cair atau ibuprofein (jenis obat, bukan merek). Eits, ingat, hanya berlaku bagi bayi usia 6 bulan ke atas yang sudah masuk usia MPASI.

FYI, saya pernah baca sebuah postingan di sosmed. Seorang ibu WNI yang sedang menetap di Belanda. Ia membawa anaknya yang demam ke DSA tapi DSA hanya menasihati tetap berikan air putih yang banyak. That's it. No medicinies at all. Usut punya usut ternyata di LN memang ga disarankan obat ini itu penurun demam. Apalagi kalo masih kurang dari 3 hari. Misalkan sudah 3 hari ga reda juga, baru sebaiknya ibu periksakan ke lab di hari ke-4. Karena hanya di hari ke-4 baru bisa ketahuan kao memang kenapa kenapa. Tapiii semoga anak anak kita sehat selalu ya buibu :))

Oh ya tadi di awal saya sempat sebutkan babywearing. Apa yaa? Babywearing dalam bahasa Indonesia artinya menggendong, sebuah aktivitaa yang pentiiiing banget buat para buibu dengan anak balita. Di akhir sesi, pembicara sempat sharing soal 'keajaiban menggendong'.

- Babywearing is a bonding
Yap, menggendong adalah menciptakan bonding antara bayi dan ayah/ibu. Apalagi jika ada proses skin to skin antara keduanya.
- Babywearing must be comfortable
Yap, menggendong itu harus menciptakan kenyamanan antara bayi dan ayah/ibu. Ingatkah buibu teknik menggendong ala emak emak zaman old? Ketika pembivara meminta beberala peserta sukarelawan mempraktikkan teknik menggendong menggunakan kain jarit yang mereka ketahui, well semuanya menggendong ala kadarnya. Disampirkan ke belakang leher, ikat. To be honest, aku juga taunya kayak gitu loh! Sejak awal bisa gendong bayiku, aku gendongnya juga pake ringsling, agak anti dengan kain jarit, kayaknya susah gituuu. Tapiii pikiranku berubah saat melihat pembicara mempraktikkan teknik menggendong dengan kain jarit. Masya Allah ternyata dari selembar kain jarit bisa dibuat macam macam jenis gendongan! Bisa gendongan depan, gendongan belakang, biaa juga ala ring sling.

-M Shape is better
Dalam dunia pergendongan (?) ada namanya menggendong teknik M-shape, alo mau dibayangin, bayangkan gendongan depan hipseat yang akki bayi membentuk huruf M. FYI jenis menggendong begitu bisa dipraktikkan bahkan ketika bayi baru berusia beberapa hari loh buibu. Mungkin kita biasanya menggendong dengan teknik konvensional; bayi tiduran, kepala di atas tangan penggendong. Ternyata teknik begitu ada beberapa sisi negatifnya; bayi sulit terlihat ibu/penggendong karena kepala 'tersembunyi'. So we dont know what happen while we are busy. Dan pastinya ga kiss-able, hehe.

Well lagi lagi semua kembali ke pilihan masing masing :)) Thanks so much buat banyaaak ilmu barunyaaa, Bu (lupa namanya euy :D )

Sharing ke-2 disampaikan oleh seorang momblogger namanya mba Echa. Beliau datang dengan 2 putranya; sekitar usia 4th dan 1.5th. Pertama kali lihat, sosoknya kok kayak familiar ya? Tapi sampe sekarang masih ngga inget, hehe.

Sebagai intermezzo, mba Echa adl seorang sarjana kedokteran hewan dan S2 FMIPA. Masya Allah magister... Dulu beliau sempat kerja 'enak' selama kurang lebih 10 tahun. Tapii memutuskan resign ketika punya anak dan fokus di rumah.  Aku yakin, ini bukan sebuah keputusan yang mudah. Ini juga yang membuatku bertanya "Bagaimana bisa mba? Ga ada nyinyir kah?" Beliau jawab kurang lebih begini:
"Yang namanya penolakan pasti ada, datangya dari mama saya. Saya dengarkan dan ga membantah dengan kata-kata. Saya hanya ingin emmbuktikan lewat tindakan bahwasanya saya kuga bsa bekerja walau dari rumah. Dan sekarang saya menggeluti hobi saya sebagai pekerjaan yang menghasilkan uang; ngeblog. Alhamdulillah maam saya menyadari passion saya yanh berpenghasilan ini. Kalo ada yang meragukan, biarkan saja, cukup kita buktikan lewat tindakan. Biarkan waktu membuktikan.."

Aslii suka banget sama jawaban mba Echa. Inspiring :')

Then aku lanjut tanya "Saya juga suka ngeblog tapi merasa belum ada penghasilan dari blog..padahal tertarik jadi momblogger juga. Gimana ya? Sempat sih kemarin ada yang 'numpang' muat artikel dua kalo di blog saya feenya 200- 300k/artikel."

Dan lagi lagi jawabannya inspiring. Ternyata beliau menggeluti dunia kepenulisan sejak SMA dan dulu maaih dibayar jauh dari sekarang--sekarang bisa sampe jutaan per postingan beliau dibayarnya--. Dan sekali lagi betul, memang semua butuh waktu. Butuh jam terbang. Butuh pengorbanan.. Kalo kita mau blog kamu dikenal, ya perkenalkan blog kamu, kuti komunitas yang relevan dan aktif di dalamnya. Masya Allah jleb banget, selama ini cuma sekedar nulis tanpa peduli berapa yanh baca, iapa yang ngeshare padahal katanya mau dapat penghasilan dari blog. Nonsense.. :')

Tadi itu pertanyaanku ke mba Echa, selanjutnya aku share poin-poin yang kudapatkan dari beliau:

-Jika memutuskan jadi IRT, jadilah IRT yang 'eksklusif'. Kalo ditanya "Eh mau kemana?" jawabnya bukan sekedar "Biasa belanja aja." tapi bisa "Mau belanja karena nanu mau ada meet up sama komunitas A, trus sharing session blabla. Teteup bawa anak dong".

-Siapkan persiapan aktivitas esok di malam hari jangan di pagi hari karena berakibat 'gedebak gedebuk'. Jleb banget nih, hehe.

-Menjadi ibu adalah menjadi seorang multitasking

- Hindari judging sesama ibu

Semoga kita semua bisa memberdayakn diri dan lingkungan ;)


Terimakasih inspirasinya... ga nyesel datang kesini bertiga sama baby n paksu deh walau pesertanya ga banyak, tapi ilmu ilmunya sangat berkualitas semua!!

Jakarta, 29 Desember 2017
alhamdulillah tersampaikan, ditulis ketika baby sedang pulas tertidur :')



27 komentar:

  1. Berat banget perjuangan seorang ibu, yaaa.

    Semoga kesusahan yang dialami oleh para ibu di dunia ini akan menjadi ia semakin mudah dan cepat menikmati surgaNya. Amiiin

    Salam
    Www.aulaandika.com

    BalasHapus
  2. Percaya nggak percaya aku baru bisa nggendong anak sendiri pakai kain jarik pas anak ketiga loh. Anak pertama kedua kalau gendong pakai kain jarik pasti ada yg benerin. Tapi emang menggendong itu bener-bener bikin bonding ibu dan anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Never too LATE TO learn yaa mbak alhamdulillah, saya juga nihh masih banyak belajar ttg caraemggendong yg THICKS :))

      Hapus
  3. ‘Jadilah IRT yang eksklusif’. Ini saya banget sih mbak. Suami lagi ngajar, saya mau ke toko buku, izin by WA. Belanja buku itu eksklusif kan ya, hahaaa :D

    Sambil gendong beby nya ini yang belum :(((

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga disegerakan mba. Tetap semangaaattt insya Allah it Will be COMING soon :))

      Hapus
  4. Ilmu baru 😍
    btw gabung dikomunitas menggendong emang asyik yaa, punya temen yang aktif banget di komunitas ini, dan dia jadi jalan banyak orang paham bagaimana cara menggendong yang benar. Artikel ini sebagai pengingat untuk saya sesegera mungkin belajar menggendong, sambil menanti kelahiran buah hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mba saya aja yg baru gabung ngerasa udh banyak ilmu yg didapat hehe. Gabung komunitas menggendong apa mba?

      Hapus
  5. Banget...jd seorang ibu apalagi baru bgt sangat butuh ilmu2 parenting ini. Dan saya semakin sadar menjadi ibu itu butuh perjuangan. karena bukan mengurus kita saja. Ada amanah baru yang diitipkan Allah. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah.. Betul sekali mba. Dan insya Allah ini jadi jalan jihad kita sbg seorang muslimah :')

      Hapus
  6. The power of emak-emak selalu bikin kagum. Entah ia bekerja atau full menjadi manajer rumah tangga, kekuatannya mewujudkan cinta bagi keluarga sungguh luar biasa...😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuuup working mom or full time mom sama sama pu ya kelebihan Masing2 ya mba :)

      Hapus
  7. Anak saya yang bungsu umur dua minggu sudah bolak-balik diajak cari paspor ke imigrasi karena mau ikut Bapaknya sekolah, Mbak. Jadi asalkan sehat, Insya Allah kuat.
    Semangat ngeblognya Mbak..nikmati prosesnya, nanti hasilnya akan mengikuti..:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masya Allah si dedek kuat yaa semoga sehat selalu dedek n mamah nyaa

      Hapus
  8. Saya dulu berani gendong anak pertama setelah umur dua minggu. Belum berani.. Hihihi

    BalasHapus
  9. Owh sama mba Echa ya, Blogger parenting keren mah dianya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenal juga mba? Hihihi keren emang. Semoga bs bertemu kembali..

      Hapus
  10. Setelah menjadi ibu dan hiduo di perantauan, rasanya proses belajar ini lebih cepat mgkn karena terpaksa, tp di situlah hebatnya wanita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ala bisa karena biasa ya mba. Saya jg pernah ngerasain kayak mba, tinggal bertiga doang sama suami n baby. Saat suami kerja ya berdua doang sama baby hehehe

      Hapus
  11. Saya jadi kepo cara gendong pake kain jarik mba, saya belum bisa. Pasti melorot 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku pun masih sangat belajar mbak hehe ayoo semangattt

      Hapus
  12. Berat memang ya tugas ibu itu. Karena itu pahalanya besar. Allah maha tahu.

    BalasHapus
  13. selamat menikmati masa masa bersama babynya ya mbak..mengamati perkembangan bayi dari hari ke hari pasti asyik sekali, sembari menjalankan hobi menulis :)

    BalasHapus
  14. Saya masih termasuk ibu baru... terima kasih sharenya mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah New mom ji-a mba. Saling mendoakan menyemangati dan berbagi yaa mba :)

      Hapus