Prinsip Pengasuhan Anak Ala #KeluargaKita




Setiap individu memiliki peluang menjadi orangtua, terlepas karena keinginannya maupun 'keterpaksaan'. Di era millenial seperti saat ini, sudah bukan hal yang sulit belajar ilmu parenting atau pengasuhan. Lihat saja, banyaknya kelas online pengasuhan, e-book yang dibagikan gratis hingga seminar parenting bertebaran di mana-mana. 

Hal utama yang perlu diperhatikan dalam memulai pengasuhan adalah PRINSIP. Di awal pernikahan saya dan suami mulai merancang prinsip pengasuhan ala kami. Prinsip pengasuhan sejatinya berisi karakter bawaan anak (INPUT), tentang apa yang ingin dicapai (OUTPUT) dan proses di tengah jalan (PROCCESS). Memang apa pentingnya prinsip pengasuhan?



Pertama, ia menyatukan pikiran dua kepala. Sebab pengasuhan dilakukan oleh ayah dan ibu, dua manusia berbeda pikiran. Prinsip pengasuhan adalah buah dari pikiran kedua insan yang telah sama-sama disepakati.

Kedua, mengistiqomahkan diri. Dalam agama yang saya anut, pedoman kami membuat kami terus terjaga dalam alur kebaikan dan perintah Tuhan kami. Pun prinsip pengasuhan. Ini dapat meminimalisir perdebatan di tengah jalan, misal tentang ada tidaknya TV di rumah, jam belajar anak, dst. Kalaupun ada kerikil di tengah jalan, kembali lagi pada prinsip yang telah disepakati bersama.
 Lantas seperti apa contoh prinsip pengasuhan?

Berikut beberapa prinsip pengasuhan yang saya ambil dari buku berjudul Keluarga Kita karangan Najelaa Shihab. Dalam singkatan CINTA.
sumber: www.instagram.com/birupinkstore


(C)ari Cara Sepanjang Masa
Pengasuhan bukanlah proses instan, sekali ucap langsung jadi. Pengasuhan adalah sebuah perjalanan yang tentunya selalu ada tantangan berbeda di setiap fase. Oleh karenanya orangtua harus aktif mencari cara pengasuhan yang non instan. Contohnya, cara mengatasi setiap anak yang tantrum tentu berbeda-beda. Orangtua si anaklah yang paling tahu bagaimana mengatasinya. 

Ingat Impian Tinggi
Keluarga adalah unit terkecil kehidupan. Ia berisi beberapa individu, tentunya rasa individualistis selayaknya dienyahkan. Karenanya impian yang dimiliki adalah impian bersama. Misal, ingin menjadi keluarga hafidzulqur'an, keluarga penulis, dst. Orangtua harus selalu berpikiran positif sehingga anggota keluarga lainnya dapat meniru.

(N)erima Tanpa Drama
Keluarga adalah tempat kita kembali saat yang lain tak menerima. Maka sudah selayaknya cinta tak bersyarat itu ada di keluarga, dalam kondisi apapun. Orangtua tak melulu bangga dengan prestasi anak, tapi juga menerima kekurangan anak dengan terus menyemangati dan membantu 'menutupi' dengan potensinya. Karena itu merupakan modal penting bagi kepercayaan diri anak. 

(T)idak Takut Salah
Setiap manusia di dunia taj pernah luput dari kesalahan, begitupun dengan orangtua dan anak. Orangtua terus belajar menjadi orangtua yang baik, tak malu mengaku salah di depan anak tanpa menurunkan harga dirinya sebagai orangtua. Pun anak tak takut kalah dan salah dalam mencoba sebagai modal awal dalam berkompetisi hidup.

(A)syik Main Bersama
Salah satu kunci keluarga harmonis adalah sering piknik bersama atau dalam kata lain sering menghabiskan waktu bersama. Sayangnya banyak pula anak maupun orangtua lebih sering memghabiskan waktu dengan teman-teman di luar. Mengapa menghabiskan waktu bersama itu penting? Karena disitulah kedekatan antar anggota terjalin, sehingga tempat curhat pertama adalah keluarga.

That's all prinsip pengasuhan ala Keluarga Kita. Banyak ilmu yang saya dapat dari buku ini. Saya pribadi dapat rekomendasi buku ini dari suami saya uang akhirnya mendorong saya untuk berbagi (re: menjual) lewat buku ini, hehe. Iya saya jualan ini buku, intinya. Barangkali ada yang minat bisa cus ke Birupink Bookstore.

Tapi jauh dari itu saya ingin banyak orang merasakan ilmu pengasuhan yang ditulis oleh Ibu Najelaa Shihab ini.

Selamat menyusun prinsip keluarga. Selamat menjalankannya!

53 komentar:

  1. Menarik nih, zaman makin edan, ada baiknya kita sebagai ortu gak pernah malas untuk mempelajari semua ilmu parenting :)

    BalasHapus
  2. Waah baca review nya sepertinya menarik deh mba..mau coba koleksi juga bukunya, agar tercipta keluarga CINTA di dalam Rumah ku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget mba, akupun sangat tertarik. Boleh mba, cuss langsung order di Birupink Bookstore. hehe.

      Hapus
  3. Tetap yah kembali ke Agama. Sebagai Muslim saya selalu mengambil ayat ayat dalam mendidik anak. Dibacakan ketika mau tidur. Dibisikan secara perlahan. Thanks for sharing. Sangat bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Good to try mba. Salah satu upaya mendekatkan diri anak pada Allah sejak dini ya.

      Hapus
  4. Saya dan suami benar - benar dari keluarga yang berbeda cara pengasuhan tetapi Alhamdulillah saat ini kami bisa kompak menerapkan prinsip pengasuhan buat anak - anak kami. Yang terpenting anak - anak merasa nyaman juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mba, sayapun berbeda dengan suami di masa lalu tapi insya Allah di masa kini dan masa dpan sudah disamapersepsikan, hehe. Betul, kenyamanan yg utama

      Hapus
  5. Jadi pengen baca bukunya deh. Ya meskipun blum punya anak, namun setidknya bisa menjadi tambahan ilmu jika saya punya anak nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cocok dibaca oleh para pasutri mba, baik yg sudah memiliki anak ataupun belum. hehe. Kalo beli di Birupink Bookstore di bawah harga normal #eh

      Hapus
  6. Menerima kekurangan sang anak perlu mental yang kuat terhadap cibiran, sindiran . dibalik kekurangan anak ada kelebihan

    BalasHapus
  7. Tidak takut salah bener banget itu. Justru dengan salah malah jadi belajar dari kesalahan itu sendiri biar nggak mengulanginya lagi.

    BalasHapus
  8. Wah bagus isi bukunya ya. Justru bikin prinsip ini yang lama, karena harus pemikiran dua kepala dengan pola asuh yang beda yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup. Hal pertama dan utama: menyamakan visi misi pengasuhan.

      Hapus
  9. Saya pernah sekali mengikuti beliau waktu beliau sebagai bintang tamu di acara pembukaan "Buku panduan memilih sekolah". Tapi belum pernah baca buku punya beliau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada beberapa bukunya mba dan bagi saya semua recommended. Kalo penasaran bisa cek @birupinkstore, hehe. Saya tahu buku Panduan Memilih Sekolah itu bagus yaa spertinya :)

      Hapus
  10. Bener banget prinsip ini point utama. Dan harus konsisten disertai sabar yg bersumber dr kewarasan emak. Kalau ga ada kedua itu bye2 aj sm segala metode apapun. Hihi.

    BalasHapus
  11. Eh ada bukunya ya? AKu baru tau.
    Dulu pernah ikutan talkshow parenting sama keluarga kita dapat poster2 prinsip2 pengasuhan ini. Bagus isinya dan mudah diterapkan, moga2 aja konsisten hehe.
    Coba ntr liat2 Birupink Bookstore TFS :D

    BalasHapus
  12. Bisa jadi buku panduan untuk yang baru atau belum nikah nih bukunya. Oke noted, berarti harus beli hehe

    BalasHapus
  13. Bener juga, ya. Apalagi sekarang era gadget. Malah kebersamaannya lebih sering dihabiskan bersama gadget. Harus sering kumpul keluarga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Abis ini bakal sering piknik bareng ya mba, hihi.

      Hapus
  14. Ini bener banget kak. Kalo antara ayah dan ibu sudah satu visi, omongan mertua maupun ibu sendiri kadang gak jadi masalah jika mereka gak suka cara kita. Karena memang kadang yang jadi momok itu omongan dari luar.

    BalasHapus
  15. Noted, makasih mba sharing nya. Setelah menjadi ibu saya baru merasakan ternyata mengasuh anak tidak semudah bayangan saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuuup mba. Terimakasih tak terhingga utk ortu ortu kita :'' n semangat utk kita para new parents :'''

      Hapus
  16. Bener! Sebetulnya saat paling baik untuk menjadi orang tua adalah sebelum punya anak. Kadang nyesel banget dulu aku kok males banget enggak belajar. Tapi yaudahlah, better late than never kan yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akupun kak baru belajar lebih dalam pas hamil, wkwk. Yuup keep learning mom ;)

      Hapus
  17. Kereen akronimnya cinta, dan tiap poin harus banget diaplikasikan. Semoga keluarga kita semua penuh "cinta" apalagi poin terakhir, asyiknya main bersama buatku ini penting banget. Semakin sering main bersama semakin erat kekeluargaannya. Salam Cinta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mba kreatif banget yaa Bu Elaa. Kudussering main bareng emang :D

      Hapus
  18. Waah ini masuk ke salah satu must buy list buku parenting aku mbaak. Makasih sharingnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi recommended banget buku ini mba. Eh kalo minat boleh loh lirik ke Birupink Bookstore, haha :D masamaa mbaa

      Hapus
  19. bagus ya bukunya
    harus banyak belajar parenting nih
    secara anak baru satu dan kadang kewalahan juga klu lagi manja
    tapi klu piknik memang tiap minggu meski yg dekat dekat
    secara waktu full untuk keluarga memang hanya minggu

    BalasHapus
  20. Parenting kadang mmg ga cukup teori.
    Tp jg kekompakan kedua org tua
    Ga cukup si ibu yg bergizi dgn ilmu parenting, tp si ayah jg hrs mau membaca dan menerapkan
    Dan kadang ini banyak yg terjadi di dlm keluarga

    BalasHapus
  21. Jadi ingat juga habis ikut kegiatan berbagi Keluarga Kita, tapi belum sempat sharing. Bagus memang bukunya ya Mba, enak dibaca berulang.

    BalasHapus
  22. Alhamdulillah ya sekarang sebetulnya mudah banget mencari ilmu parenting. Tinggal orang tuanya aja nih yang semangat belajar teori dan terutama praktiknya.

    BalasHapus
  23. membaca buku parenting seperti sarana untuk supervisi keluarga snediri ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuppp mba karena buku adalah teman duduk terbaik #tsaah

      Hapus
  24. Buku yang barus buat para ortu kayak saya. Terimakasih infonya Visya, ditunggu review buku parenting lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mba sama sama. Boleh kalo ada recommended books hehe

      Hapus
  25. Keren bukunya..
    Memang sulit menyatukan dua latar belakang pengasuhan. Buku seperti ini diantaranya bisa jadi panduan
    Terima kasih reviewnya Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mba dua kepala yg kudu satukan hehe. Masama mbaa.

      Hapus
  26. Bagus mba ...sharing dan tips yg sangat berguna bagi hubungan ank dan orangtua ,harus baca dan d praktekkan ya

    BalasHapus
  27. Visya...review-annya kece. Sebenernya salah satu ketakutanku dengan profesi guru, kalau udah berkeluarga adalah bisa mendidik anak orang tapi nggak bisa ngedidik anak sendiri. Kadang baru ngeh juga peran ayah penting banget. Nggak cuma emak-emak aja yang urus anak. Hehe...buku ini kudu baca aku. Pelajaran parenting pra nikah banget. ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Kriiim. Btw kalo butuh buku pra nikah boleh banget colek Birupink Bookstore :D

      Hapus