
Kaki kaki kecilku membentuk langkah besar di hutan itu sambil menyenandungkan syair di atas. Aku, si anak rumahan, akhirnya bisa juga turun ke hutan. Letaknya ngga begitu jauh dari Jakarta, tepatnya di Kabupaten Bogor. Bukan tanpa tujuan, aku dan teman-teman akan mengadakan pengabdian masyarakat di sebuah desa. Dan untuk sampai ke desa itu, kita harus melewati hutan.
Sayangnya aku ngga mencaritahu apa nama hutan itu, yang jelas perjalanan susur hutan saat itu sangat berkesan. Duh, rasanya seperti menyatu dengan alam!
Pengalamanku melakukan ta'aruf membuatku ingin terus berbagi soal ta'aruf. Akupun beberapa kali menerima beragam pertanyaan tentang ta'aruf khususnya dari para muslimah yang sedang (menuju) melakukan hal tersebut.
Dalam hal ini posisiku sebagai seorang perempuan yang diajak menikah oleh lelaki yang belum pernah kukenal sebelumnya, meskipun kami ada beberapa kesamaan circle pertemanan.
Oh ya soal ta'aruf itu apa dan bagaimana, pernah aku bahas disini secara visual, dan lengkapnya disini.
Ketika masa MPASI datang, sebisa mungkin aku selalu selipkan menu buah dan sayur dalam keseharian Cham. Aku meyakinu bahwa "alah suka karena terbiasa". Kini di usianya yan baru masuk tiga tahun, Cham tumbuh dengan kegemaran sayur dan buah. Hampir semua jenis sayur dan buah dia suka. Beruntung pula aku karena punya suami yang gemar makan buah dan sayur. Aku rasa itu juga Salah satu faktor yang memicu. Yha meskipun ada kalanya sebagai balita pada umumnya, Cham mengalami GTM.
Ups, di postingan ini aku bulan membahas topik MPASI melainkan sesuai judul, tips dan trik agar anak gemar makan buah dan sayur. Tips ini kudapatkan dari kuliah Whatsapp dari Popmama yang aku ikuti tempo lalu dengan tema yang sama.
Kalau sebagian orang bilang, masa SMA paling berkesan. Bagiku? Masa kuliah, masa penuh kisah. Unforgettable! Di tahun pertama ...