Stimulasi Perkembangan Karakter Anak dengan Dongeng Aku dan Kau dari Nestlé DANCOW


Saat duduk di bangku kuliah, aku tidak sekadar kuliah tapi juga berorganisasi dan mengajar. Saat itu aku menjadi guru TPA di masjid fakultas, mengajar anak-anak usia dini yang tinggal di wilayah sana. Selain mengajar ngaji Al Qur'an, aku juga selalu mendongengkan mereka, tentunya dengan cerita-cerita Islami.

Tidak hanya itu, aku juga beberapa kali emngikuti kegiatan kerelawanan dan menjadi pendongeng amatir bagi anak-anak. Ya, masih amatir, tanpa properti ini itu, tapi aku menyukainya. Jujur saat itu orientasiku hanya karena aku suka dengan anak-anak.

Mana paham aku bahwa ternyata bercerita atau mendongeng punya banyak manfaat buat anak-anak?

Caraku #BijakMembuang Limbah B3 dan Medis


Memang, dalam kehidupan sehari-hari nyaris tidak mungkin kita tidak menghasilkan sisa konsumsi maupun limbah. Menerapkan gaya hidup zero waste living juga bukan berarti nihil sisa konsumsi atau limbah sama sekali. Namun bagaimana kita berusaha mengurangi, mencegah hingga mengelola dengan bijak.


Bicara soal limbah, limbah B3 dan medis, terlebih sejak pandemi, menjadi limbah yang volumenya semakin besar diproduksi.

Upayaku Mengelola Sisa Konsumsi Organik di Rumah

 



Untuk ketiga kalinya di blog ini aku membahas seputar topik foodwaste, sebuah topik yang rasa-rasanya di setiap rumah berpotensi memproduksinya. Tapi khusus di postingan ini aku akan menggunakan istilah sisa konsumsi organik, jadi tidak terbatas pada sampah makanan (matang) saja tapi juga bisa dari beragam kulit buah, kulit sayuran, sisa potongan sayuran dan sejenisnya.

Yakin deh, siapa sih rumah tangga yang ngga menghasilkan sisa konsumsi organik tersebut? Sekalipun rumah seorang sultan, hohoho.

Menyusui di Tengah Paparan Covid19, Yay or Nay?

 

Kalau ditanya apa momen tak terlupakan ketika mengasuh anak? Pastinya too many to be mentioned. Banyak banget! Apalagi saat itu aku masih menyandang status mahasiswi ketika anak pertamaku lahir. Jadi kayaknya setiap momen tak terlupa, hehe.

Caraku #BijakMembuang Pakaian Tidak Layak Pakai



Sejak semakin giat menjalani hidup minimalis, membuatku lebih berkesadaran dalam melakukan sesuatu. Dalam arti, sebelum melakukan, mempertimbangkan mana yang lebih bijak, termasuk ketika decluttering barang fisik. 

Proses decluttering tidak berhenti sampai pada kita mengeluarkan barang dari tempat penyimpanananya namun kita juga harus menentukan "rumah" baru bagi si barang ini. Aku biasa menyebutnya dengan Mindful decluttering atau bijak membuang.
"Lho, tapi kalo barangnya sudah rusak parah tidak layak pakai apa masih ada yang mau menerima?"

Upayaku Cegah Sisa Konsumsi di Rumah Tangga dan Bisnis

 


Cegah agar meminimalisasi kegiatan pilah yang membuat lelah.


Itulah kalimat yang cukup ngena buatku saat memasuki materi ketiga dari Kelas Belajar Zero Waste. Ahh iya memang dalam segala hal, mencegah lebih baik daripada mengobati, ya.