Menyusui di Tengah Paparan Covid19, Yay or Nay?

 

Kalau ditanya apa momen tak terlupakan ketika mengasuh anak? Pastinya too many to be mentioned. Banyak banget! Apalagi saat itu aku masih menyandang status mahasiswi ketika anak pertamaku lahir. Jadi kayaknya setiap momen tak terlupa, hehe.


Salah satunya adalah momen menyusui. Gara-gara menyusui juga, BBku langsung menyusut kurang dari sebulan pasca melahirkan! Entah pengaruh gender bayi atau tidak tapi aku sangat bersyukur.

Sekilas Mengenal ASI

ASI atau air susu ibu bisa dibilang adalah sumber utama kehidupan bayi khususnya usia 0-6 bulan. Tetesan ASI yang keluar pertama atau biasa disebut kolostrum adalah ASI yang diproduksi segera setelah bayi lahir, meski kadang dapat juga diproduksi pada akhir masa kehamilan. Kolostrum dapat berwarna kuning, oranye atau putih, bertekstur kental dan lengket. Kolostrum kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin A, nitrogen, garam, sel darah putih dan beberapa antibodi tertentu.

Meski hanya beberapa tetes, kolostrum juga sebagai imunisasi pertama bayi ini, memiliki kadar gula dan lemak yang lebih rendah daripada ASI yang dihasilkan kemudian.

Kandungan dan karakteristik ASI tak selamanya sama namnun mengikuti fase perkembangan dan kebutuhan bayi. Misalnya, kandungan ASI pada ibu yang melahirkan bayi pada usia kehamilan normal (cukup bulan) akan berbeda dengan kandungan ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur. Seiring waktu, kandungan ASI juga berubah sesuai pertambahan usia bayi. Nutrisinya akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi pada tiap tahap tumbuh kembangnya.

Manfaat Menyusui
Berat badan menyusut adalah sedikit dari banyaknya keajaiban dan manfaat menyusui bagi ibu maupun bayi. Ada beberapa manfaat menyusui lainnya bagi bayi dan ibu:
  1. meningkatkan daya tahan tubuh bayi
  2. Mencegah Terserang Penyakit
  3. Membantu Perkembangan Otak dan Fisik Bayi
  4. Meningkatkan Perkembangan Kognitif
  5. Membantu mencapai berat badan bayi Ideal
  6. Menimbulkan rasa kenyang
  7. Memenuhi Seluruh Kebutuhan Nutrisi
  8. Mencegah obesitas pada bayi
  9. mempercepat pemulihan rahim pascapersalinan
  10. sebagai kontrasepsi alami
  11. menurunkan risiko ibu mengalami depresi pasca melahirkan
  12. menurunkan risiko ibu terserang penyakit
  13. Bonusnya, praktis dan ekonomis.

See, banyak kan, dari sisi psikologis, ada, dari sisi kesehatan, ada juga pastinya, dan sisi lainnya.

Pandemi dan Kasus Covid19 pada Bayi
Pandemi sudah berlangsung lebih dari satu tahun. Banyak keadaan berdampak karena pandemi ini, termasuk juga proses menyusui.

"Maksudnya bagaimana?"

Ibu harus lebih memperhatikan higienitas diri dan peralatan menyusui (jika ada). Berlebih-lebih ketika ibu, bayi ataupun keduanya terpapar Covid19!

Moms tentu tahu, 'kan, sejak Lebaran kasus Covid19 semakin menjadi-jadi? Bahkan muncul varian baru yaitu varian Delta yang lebih "ganas"; penularannya cepat dan angka kematiannya tinggi! Salah satu penyebabnya diduga karena melemahnya prokes kantaran kelonggaran peraturan dari pemerintah juga. Akibatnya kasus melonjak dari "level 1" ke "level 3". Tanpa bermaksud menyalahkan pemerintah, tentunya kesadaran juga harus muncul dari individu ya.

Selama ini mungkin yang banyak kita dengar adalah kasus pada orang dewasa atau lansia. Bagaimana dengan bayi atau balita? Apakah bisa dibilang baik-baik saja atau justru sebaliknya?

Dilansir dari MedicineNet, bayi yang berusia di bawah 12 bulan lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh pada bayi masih belum berkembang dengan benar dan saluran udaranya lebih kecil. Sehingga masih rentan bila terinfeksi, termasuk infeksi COVID-19.

Dari data Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan secara kumulatif hingga 16 Juli 2021 ada 777 anak di Indonesia meninggal dunia akibat COVID-19. Persentase Angka Kematian Tertinggi (CFR) berada pada kelompok usia 0-2 tahun, diikuti kelompok usia 16-18 tahun dan usia 3-6 tahun.

Memang, kasus positif pada bayi jauh yg di bawah kasus pada usia lainnya namun jika kita bandingkan dengan negara lain khusus kasus bayi, angkanya ngga bisa anggap remeh lho! Angkanya juga terus merangkak naik dari hari ke hari.

Semua informasi di atas aku dapatkan dalam Live Shopee yang diadakan oleh Philips Avent. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Sabtu (7/8) lalu menghadirkan narasumber dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A dan dipandu oleh Cherisha Lidia dengan tema New Parents Amidst the Covid19 Pandemic dalam rangka World Breastfeeding Week 2021.

Kembali lagi ke kasus bayi. Sebenarnya apa sih gejala Covid19 pada bayi?

Nah ini yang "unik". Jika pada fase usia selain bayi dan anak-anak mudah ditemui gejalanya dan nyaris sama seperti badan linu, anosmia, pusing dan demam, berbeda dengan kasus bayi. Mengapa?

Karena gejala pada bayi sungguh sangat beragam, mulai dari diare, demam, infeksi saluran pernapasan atas, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, nyeri otot yang menyebabkan sering menangis dan sulit tidur lain sebagainya.

Pandemi dan Aktivitas Menyusui
Beragam kondisi dialami para oenyintas Covid19 termasuk para ibu yang sedang dalam fase menyusui, tentunya dijumpai kasus demikian. Lantas jika ibu dalam posisi tersebut, apakah sebsiknya berhenti sementara menyusui atau tetap dilanjutkan? Apakah saat menyusui bisa menular ke bayi?

Ragam pertanyaan tersebut banyak diterima oleh dr. Andreas.

Perlu diketahui dan digarisbawahi bahwa virus Covid19 tidak menular melalui ASI, melainkan droplet seperti percikan air liur atau percikan bersin. Proses menyusui tidak akan menjadi perantara berpindahnya virus dengan syarat droplet tidak pindah dari ortu ke anak. Direct breastfeeding juga boleh dilakukan asalkan gejala ringan atau tanpa gejala pada ibu.

Lantas.. Apa yang harus dilakukan oleh ibu positif saat memompa atau menyusui bayi negatif Covid19?
  1. Pastikan selalu cuci tngan sebelum dan sesudah menyusui
  2. Gunakan masker
  3. Pastikan peralatan yang digunakan higienis dan steril.

Bagaimana memastikan alat steril?
Peralatan yang digunakan harus steril, mulai dari alat sampai wadah yang mau diberikan. Jika diperlukan, boleh pakai sarung tangan. Perhatikan bahan alat pendukung, wajib aman jika harus disteril suhu tinggi. Alat wajib dihangatkan ketika sampai di bayi sebelum diminum.

Bagaimana jika keduanya negatif?
Seki lagi, jika kondisi ibu cukup fit boleh menyusui secara langsung.

Tanya Jawab
Apa yang harus dilakukan supaya hasil pumpingnya  banyak?
Jawab:
Pertama, ingat konsep ini, semakin sering payudara dikosongkan, produksi ASI akan semakin banyak. Artinya penting untuk secara berkala memompa payudara terutama setelah menyusui. Kedua ibu harus happy, nyaman pumping. Happy cukup makan cukup istrihat ngga banyak pikiran. Supaya ibu tidak kurang istirahat, bisa disiasati ketika bayi terbangun dini hari, ASI diberikan oleh ayah melalui cup feeder.

Bagaimana proses penyajian ASI yang tepat?
Jawab:
ASI tidak boleh berubah drastis suhunya. dari freezerr harus ke chiller baru dihangatkan. 

Ibu menyusui wajib menjaga asupan makanan. Jangan coba coba diet ketat. 


Mengapa bayi bisa mengalami bingung puting?
Jawab:
Umumnya karena sering mom direct breastfeeding atau penggunaan dot atau pemberian dot langsung oleh ibu  Ketika pakai dot, ngga perlu tenaga ekstra jadi maas menyusu.

Solusinya, terus berikan ASI dengan direct breastfeeding. Perlahan berhenti menggunakannya dot. Jika terpaksa, bisa menggunakan cup feeder tapi diberikan oleh orang lain, jangan oleh ibu.

Mengapa produksi ASI bisa menurun semasa WFH?
Jawab:
Biasanya karena keluhan ibu merasa overwhelmed dengan kegiatan WFH sehingga produksi ASI turun. Bisa juga karena kurang istirahat, kemudian rasa lelah dan stres terbawa ke anak menyebabkan anak rungsing.

Solusinya, fokus ketika bekerja dan ngurus anak. Bisa juga lakukan pijat laktasi untuk membuka saluran kelenjar susu. Kalau bisa lakukan secara rutin, setiap hari dilakukan. Pijat laktasi untuk kenyamanan, bisa juga untuk teknik SADARI mengenali jika ada benjolan di payudara juga meningkatkan produksi ASI.

Saat masa MPASI apakah tidak apa-apa memberikan makanan instan pada bayi?
Jawab: makanan instan atau makanan fortifikasi boleh saja diberikan. Namun hendaknya pilih-pilih makanan fortifikasi karena ada yang kelebihan kadar gula. Sebelum membeli, lihat kandungannya. Idealnya 2gr gula dan 1 gr garam.

Untuk bayi yang baru mulai MPASI, berikan makanan yang mengandn prohe, vit D. Pada dasarnya bayi belum perlu sayur buah.

Kesimpulan

Jika ditanya menyusui di tengah Paparan Covid19, Yay or Nay? Seharusnya sih tetap Yay karena bayi terlebih usia 0-6 bulan masih sngat membutuhkan ASI. Apalagi, jika ternyata bayi terpapar Covid19, ASI bisa banget menjadi terapi untuk mengusir virus tersebut. Tinggal bagaimana ibu memperhatikan higienitas dan tetap patuhi protokol kesehatan. Tentunya berbeda kasus jika ternyata ibu mengalami gejala parah yang mengakibatkan harus masuk ruang ICU, misalnya. 


Mengenal Produk Philips Avent Untuk Dukung Proses Menyusui

Nah tadi ngomongin alat penunjang menyusui, berikut ini beberapa rekomendasi produk Philips Avent untuk dukung proses menyusui ibu.

Philips Avent Comfort Double Elektrik


Pompa ASI ganda untum memompa kedua payudara secara bersamaan. Produksi ASI akan lebih banyak dalam waktu yang lebih efisien.

Philips Avent Comfort Single Elektrik

Pompa ASI elektrik yang nyaman digunakan sehari-hari baik di rumah maupun di kantor.

Kelebihan Pompa ASI Elektrik Philips Avent
  1. Bantal pijat lembut untuk stimulasi ASI lebih lancar
  2. Sistem selang tertutup, mesin lebih awet
  3. Design khusus, mudah dipasang dan dibersihkan

Philips Avent Comfort Manual

Moms butuh pompa ASI yang ringan dan ringkas? Pompa ASI manual jni sangat ergonomis. Nyaman digunkan sambil bersandar

Philips Avent Gelas penyimpanan ASI SCF619/05


Pompa, simpan, dan berikan ASI Moms dengan efisien, menggunakan gelas penyimpanan ASI Philips Avent. Volume 1 gelas sama dengan 180ml/6oz. Satu paket terdiri dari 5 buah gelas.

  • Menyimpan ASI dengan aman dengan tutup anti-bocor
  • Botol penyimpanan ASI Philips Avent memiliki tutup dengan segel yang aman sehingga aman disimpan atau dibawa bepergian.
  • Mudah mengetahui tanggal dan isi.
  • Mudah diatur rapi dalam lemari es & freezer

Philips Avent Pensteril SCF 291/01 Avent


Sterilkan hingga enam botol beserta aksesori hanya dalam 10 menit. Bottle Sterilizer Advanced yang ramping tapi berkapasitas besar bekerja secara cepat dan efisien, membunuh 99,9% kuman* hanya dalam 10 menit.

Sterilisasi lembut, efektif, dan bebas dari bahan kimia dengan Philips AVENT. Setiap pensteril menggunakan tenaga uap murni–tidak lebih, tidak kurang– untuk membunuh 99,9% kuman berbahaya*.i Sklus sterilisasi hanya berlangsung 10 menit, setelah itu alat sterilisasi akan mati secara otomatis.

  • Dirancang untuk mengurangi kemungkinan bau tak sedap dari tetesan air susu.
  • Fleksibilitas yang menghemat tempat
  • Tetap steril selama 24 jam*
  • Cepat dan mudah dibersihkan

Botol Natural

Mudah dikombinasikan dengan ASI, berkat dot yang berbentuk alami dengan kelopak yang nyaman.
  • Dot seperti payudara agar menyusu terasa alami
  • Katup Anti Kolik yang dirancang untuk mencegah kebocoran saat menyusu
  • Leher botol yang lebar agar mudah diisi dan dibersihkan
  • Bebas BPA
  • Tingkat aliran dot yang berbeda sesuai pertumbuhan bayi.

Botol Classic +

Terbukti secara klinis mengurangi kolik*
Dipercaya oleh jutaan ibu sejak 1984

  • Katup anti kolik yang dirancang untuk mencegah kebocoran saat menyusu
  • Leher botol yang lebar agar mudah diisi dan dibersihkan
  • Bebas BPA
  • Tingkat aliran dot yang berbeda sesuai pertumbuhan bayi.

Aplikasi dari Philips Untuk Pantau Tumbuh Kembang Buah Hati
Philips Avent menghadirkan aplikasi Pregnancy + untuk memantau tumbuh kembang janin. Moms bisa mendapatkan info harian mengenai kehamilan Moms, menulis catatan harian serta perkembangan berat badan si kecil, mengatur jadwal pertemuan dengan dokter, merencanakan nama serta daftar belanjaan untuk si kecil hingga mengetahui seberapa lama dan sering terjadinya kontraksi dengan Contraction Timer.

Tak hanya itu, ada pula aplikasi Baby + untuk ibu memantau perkembangan bayi dan balita.


Dalam rangka Breastfeeding Week 1-7 Agustus 2021, Philips Avent memberikan potongan harga untuk pembelian produk-produk penunjang menyusui. Moms bisa lihat info selengkapnya di:
Instagram:
Website: www.philips.co.id
 

Referensi:
VOA Indonesia Web
Hello Sehat Web
Halodoc Web
Kompas.com

0 komentar: