Caraku #BijakMembuang Limbah B3 dan Medis


Memang, dalam kehidupan sehari-hari nyaris tidak mungkin kita tidak menghasilkan sisa konsumsi maupun limbah. Menerapkan gaya hidup zero waste living juga bukan berarti nihil sisa konsumsi atau limbah sama sekali. Namun bagaimana kita berusaha mengurangi, mencegah hingga mengelola dengan bijak.


Bicara soal limbah, limbah B3 dan medis, terlebih sejak pandemi, menjadi limbah yang volumenya semakin besar diproduksi.


Tentang Limbah B3 dan Medis

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Sedangkan bahan berbahaya dan beracun adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara lngsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,  kesehatan, serta kelangsungan hidupm anusia dan makhluk hidup lain. Jadi limbah B3 dapat diartikan sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3 (PP No 101 Tahun 2014 tentang PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN).


Limbah B3 dapat diidentifikasi menurut:

  1. Sumber, terbagi menjadi sumber tidak spesifik (yang bukan berasal bukan dari proses utama, melainkan kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi dan lain-lain), sumber spesifik danimbah B3 dari bahan kimia kadaluarsa, tumpahan, bekas kemasan dan buangan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.
  2. Karakteristik, terbagi menjadi bahan mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif dan beracun.
  3. Tingkat Toksistas: jika LD50 < NAB (15 kg/berat badan) maka non toksik, jika LD (lethal dose) 50 maka menyebabkan kematian 50% populasi makhluk hidup yang dijadikan  percobaan.

sumber: beritasatu


Beberapa contoh produk limbah B3 antara lain: 

  • Produk otomotif sepeti oli, bensin, baterai.
  • Produk Perawatan Rumah seperti cat, semir kayu, kapur barus.
  • Produk Kecantikan dan Kesehatan seperti cat kuku, penghilang cat kuku, pewarna rambut, krim perawatan tubuh
  • Pestisida seperti insektisida, racun
  • tikus, pembasmikutu, herbisida, fungisida.
  • Produk Pembersih
  • Limbah medis
  • Electronic waste


Pentingnya #BijakMembuang Limbah B3 dan Medis 

Limbah B3 dan medis ternyata tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, namun juga menyebabkan beberapa kelainan berikut seperti:

• Kelainan perilaku

• Kanker

• Malfungsi fisiologis (misalnya, gagal ginjal, gangguan reproduksi)

• Mutasi genetik

• Deformasi fisik

• Cacat lahir

Limbah B3 dan medis yang terbuang di alam terbuka atau TOA juga dapat menyebabkan kontaminasi air minum, permukaan, dan air tanah.

FYI, Indonesia termasuk tujuan pembuangan limbah B3 ilegal di dunia! Di Amerika Serikat, setiap orang menghasilkan 1,8 kg (4 lbs)/ orang. Lantas bagaimana dengan Indonesia?

Dari data 100 Amazing World Maps, Far & Wide (farandwide.com), Indonesia menghasilkan 7.244 to 15.532 in thousand tonnes per year hazardous waste atau sejenis limbah B3.

Kesemua fakta dan data di atas, seharusnya membuat kita semakin tersadarkan betapa pentingnya #BijakMembuang Limbah B3 dan Medis.


Tantangan Pengelolaan Limbah B3 (LB3)

Sayangnya ada beberapa tantangan dalam pengelolaan limbah B3, namun tentunya juga ada solusi yang bis dilakukan 

  • Kurangnya data, solusinya dilakukan penelusuran dan pemantauan di tingkat masyarakat.
  • Kurangnya infrastruktur, solusinya penekanan pada 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
  • Ketidakpeduliaan, solusinya dengan peningkatan kapasitas tingkat masyarakat, kampanye mengenai LB3 pada tingkat RT.
  • Kemiskinan, solusinya dengan penekanan pada nilai ekonomi. 


Lalu, apa yang bisa kita, sebagai masyarakat dari sekotri rumah tangga, lakukan?

  • Mengumpulkan LB3 mulai dari rumah
  • Disetorkan ke Bank Sampah


Cara #BijakMembuang Limbah B3 dan Medis

Limbah Medis: Obat-obatan

- Baca label obat terlebih dahulu. Jika ada petunjuk khusus pembuangan yang tertempel, maka ikuti.

- Pisahkan obat yang sudah kadaluarsa dari kemasan

- Robek/gunting kemasan obat dan coret semua informasi pribadi pada kemasan

- Selanjutnya aku menggunakan teknik DAGUSIBU dari BPOM yaitu menghancurkan obat tablet dan kapsul dan mengocok obat cair dengan air sebelum dibuang di saluran air  namun ternyata untuk obat tablet dan kapsul, ada cara yang lebih bijak.

- Campurkan obat tablet, kapsul kadaluarsa dengan tanah, kotoran kucing, ampas kopi atau zat lain yang menyerap obat lalu masukkan plastik lalu buang. 

- Gunting tube salep/krim dan buang isinya. Setorkan ke bank sampah.


Limbah Medis: Masker Sekali Pakai

- Rendam masker dalam air panas dicampur sabun. Cuci sebentar lalu jemur kering.

- Potong menjadi beberapa bagian

- Masukkan ke dalam zipper lock plastik

- Setorkan ke UPAKARA PERSADA yang akan mengelola limbah masker menjadi pot plastik recycle. Sebelumnya kalian harus mengisi form berikut ini.

Cham & Ayah menggunting masker sebelum dikirim
(sumber: dokumen pribadi)

Masker yang sudah digunting dan dipisahkan
(sumber: dokumen pribadi)

Masker terkemas dan siap dikirim
(sumber: dokumen pribadi)



Limbah Medis: Penutup Luka, Kapas/Kasa

Jujur awalnya untuk sampah ini khususnya penutup luka (belum pernah pakai kapas atau kasa) aku masukkan ke dalam sampah anorganik dan disetorkan ke bank sampah. Sebenarnya sampah jenis ini termasuk residu alias ngga bisa direcycle, jadi lebih baik dicegah banget. 


Limbah B3: Kosmetik/Personal Care Kadaluwarsa

Biasanya untuk kosmetik kadaluwarsa aku repurpose atau alih fungsi. Misal, hair cologne untuk parfum pakaian, sabun untuk menyikat lantai, dan lain sebagainya.

Bisa juga diberikan ke perias jenazah untuk kursus merias jenazah. Sayangnya perias jenazah yang aku tahu, sekarang sedang tutup donasi. Mungkin kalian bisa googling untuk menemukan perias jenazah lainnya yang menerima donasi kosmetik kadaluwarsa.


Limbah B3: Electronic Waste

Aku biasanya menyetornya ke gudang ewasteRJ dengan langkah berikut

- kemas limbah elektronik

- isi form yang diberikan oleh kontak ewasteRJ

- kirimkan ke gudang ewasteRJ 

Selain membuangnya, ada tahapan lain dalam mengelola limbah B3 khususnya electronic waste yang terdiri dari:

  1. Reduce, gunakan produk yang ramah lingkungan, membeli segala hal secukupnya dan seperlunya serta menggunakan barang sehemat mungkin, menjaga dan merawat peralatan dengan baik.
  2. Reuse, memilih peralatan yang menggunakan batere yang dapat di-charge kembali. 
  3. Recovery dan recycle, pemanfaatan dan perolehan kembali bahan yang bernilai ekonomis dari sampah B3 rumah tangga selama ini banyak dilakukan oleh para pelaku daur ulang.


Semua jenis limbah yang kita hasilkan pada dasarnya bisa dicegah atau diminimalisir kemungkinan produksinya. Itulah fase paling awal sebelum akhirnya kita harus membuang.

Jika pada akhirnya harus membuang kakuka #BijakMembuang, tidak hanya untuk limbah B3 dan medis namun segala jenis sisa konsumsi kita lainnya. Ingat, bumi tidak butuh kita, tapi kitalah yang butuh bumi untuk kita rawat dan jaga bersama. 

#belajarzerowaste #kelasbelajarzerowaste #belajarzerowaste2021 #bzwbatch8


Referensi:

Materi "Limbah B3 dan Medis" dalam Kelas Belajar Zero Waste, Agustus 2021

16 komentar:

  1. Saya baru sadar bagaimana melakukan pembuatangan berbagai jenis sampah mulai dari sampah medis,kosmetik, elektronik. Terima kasih sudah berbagi ilmu

    BalasHapus
  2. wah terimakasih infonya lagi mbak vis, jadi masker sekali pakai harus dicuci dulu ya limbahnya. boleh deh dicoba tipsnya. mkasih ya mbak!

    BalasHapus
  3. Evi, aku baru tahu tempat-tempat yang bisa menampung limbah elektronik dan limbah medis ini. Ternyata sekarang sudah ada ya lembaga-lembaga yang mengurus itu. Nanti aku telaah lagi deh, berapa biaya operasional yang harus dikeluarkan untuk mengirim limbah-limbah ini kepada mereka.

    BalasHapus
  4. pekerjaan rumah banget emang limbah medis dan B3 ini

    limbah medis kan harus diproses perusahaan tertentu yang sudah mendapat sertifikasi pemerintah

    tapi tetap aja kita masih kecolongan

    BalasHapus
  5. Bagus banget informasinya, memang benar, sangat penting kita harus mengetahui cara nengelola limbah. Agar bumi kita tetap asri dan indah juga.

    BalasHapus
  6. Sampah selalu menjadi permasalahan terbesar yang sampai saat ini masih belum terkendali secara optimal. Artikel edukasi tentang kesadaran memilah dan membuang sampah seperti ini yang perlu disebarkan agar orang-orang bisa baca dan aware akan hal ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe semoga bermanfaat ya Mbak. Kalo menurut mbak bermanfaat, boleh banget dishare :D

      Hapus
  7. Setuju mba Evi... Penting sekali bijak membuang limbah B3 dan medis ya mba, supaya gak membahayakan lingkungan dan kesehatan orang2 sekitar...

    BalasHapus
  8. aku baru tahu lho cara menangani limba B3 seperti yang kakak paparkan, aku ijin save ya artikelnya kak. ini penting banget. karena biasanya limba B3 saya buang gitu aja kecuali limbag seperti batre dan kabel, saya kasih langsung ke pengumpul sampah

    BalasHapus
  9. masya allah mbak tlaten sekali, jujur aku tipe orang yang masih belum bisa milah sedetil ini hiks.
    padahal kalao dari ulasan mbak harusnya memang di pisah ya.
    termasuk obat kadaluarsa harus dipisah juga ya..wah aku. masih salah berarti

    BalasHapus
  10. Memilah dan membuang sampah sesuai dengan jenisnya butuh kesadaran diri setiap individu. Tapi di negeri wakanda kayaknya selalu susah kalau nggak dibarengi dengan peraturan pemerintah. Padahal pemerintah negara maju sudah menganggap soal pemilahan sampah ini serius, tapi pemerintah kita kok santai sajaa... Jadi gemes!

    BalasHapus
  11. Saya juga paling suka menggunting-gunting dulu masker sebelum dibuang. Tapi jangankan masker, kertas bekas, kain, apapun yang menjadi sampah biasanya saya potong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil, biar hemat space.

    BalasHapus
  12. Nah ini nih. Kalau buang obat obatan di rumah yang sudah kedaluwarsa aku biasanya memanfaatkan kopi bubuk. Nggak kebayang kalau diudek-udek dulu pake tanah sama kotoran kucing sih Mba. Aku rada jijik gimanaaa gitu.

    BalasHapus
  13. kudu telaten banget ya mbak demi kebaikan bersama, terutama saat mengelola sampah sekali pakai sebelum dibuang. Duuhhh, itu yang masih jadi PR banget buatku

    BalasHapus
  14. Benar mbak,limbah B3 dan medis makin banyak sejak pandemi ini. Makin perihatin juga melihatnya.
    Btw Mbak Visya, untuk tim Upakara Persada apakah ada disetiap kota, ya mbak.
    Makasih sharingnya,sangat membantu kita yang nggak paham mengolah limbah dengan aman ini.

    BalasHapus