Gado-Gado's Day (From Jakarta to Donggala part II-END)

Suasana desa ^_^
Bismillahirrahmanirrahim.
Bagi yang belum baca, bisa baca disini ya ceritaku sebelumnya. Hari Pertama Penuh Cerita - From Jakarta to Donggala

Selasa, Desember 2014
Aku bangun pukul 04.30 WITA, ternyata Bu Yula dan Pak Amin juga sudah bangun. Begitupun dengan om dan tante serta mbah. Tinggalah para sepupu yang masih asyik tidur.
Sekitar pukul 05.30 WITA keluarga besar Bu Yula pamit kembali ke rumah karena anak-anak harus sekolah jam 07.00. Yaps disini anak SD masuk jam 07.30 WIB. Lama banget yeh, beda dengan disini jam 07.00 WIB bahkan yang SD negeri jam 06.30 WIB.
Pukul 06.00 WITA aku, Bu Yula, Rais dan Tita (anak dari keponakan Bu Yula) jalan-jalan di sekitar rumah. Kami berjalan melewati SD tempat beliau mengajar dan SMP tempat Zuma sekolah. Rais dan Tita sudah duluan sementara aku dan Bu Yula mampir dulu ke tukang pulsa. Tetiba hujan turun lebat tapi kami rela menembus hujan hingga tiba di rumah. Wah awan mendung sekali.

"Is, mandi dulu." kata Bu Yula pada Rais.
"Sah, makan dulu." kata ibu padaku.
Well sebenarnya aku tak biasa sarapan dengan nasi, melainkan susu dan roti. Tapi aoa boleh buat. Aku harus belajar menyesuaikan diri.
"Kak Visya makaaaan!" teriak adik Rais dari dalam dapur.
"Rais, mandii dek!" balasku.
"Ini yang kakak susah disuruh makan. Adiknya susah disuruh mandi. Ampun deh."
Aku dan Rais hanya tertawa. Rais pun mandi dan aku sarapan bareng ibu. Pagi itu kami makan nasi dan ikan lele. Alhamdulillah.

 
Jam 07.15 WIB Bu Yula dan Rais berangkat ke sekolah. Awalnya aku mau ikutan tapi karena aku belum siap-siap dan rencana mau nyuci akhirnya kubilang aku nyusul aja.
Seperginya Bu Yula, aku dan mbah masak di dapur. Hari ini kami mau masak lodeh ikan lele. Yap lagi-lagi ikan, ikan lagi ikan lagi, hehe. Sambil masak, sambil ngobrol sama mbah. Beliau adalah seorang transmigran asli Jawa Timur. Meskipun sudah puluhan tahun tinggal di Donggala tapi masih kentara banget logat jawanya. Ah jadi kangen mbah putri ku ya Allah.
Mbah :D
Mbah lanjut masak, aku baru ingat mau nyuci. Akhirnya aku nyuci. Luar biasa kamar mandinya desa banget, alhamdulillah :'D Karena di luar masih hujan akhirnya kutaruh jemuranku di dekat pintu belakang.
Setelah selesai masak dan nyuci, aku dan mbah nyantai di ruang keluarga sambil nonton sambil tiduran coba aku, berasa rumah sendiri kali yeh.  Udah mana aku pake daster. Beuh..asli berasa jadi ibu rumah tangga banget dah aku tuh. Banyak yang kuobrolin sama mbah sampe tiba-tiba bapak datang.

"Sah, nyuci ya?"
"Oia lupa jemur, Pak." segera kujemur pakaianku di halaman belakang.

Setelah menjemur, aku langsung berganti pakaian menuju sekolah. Hujan gerimis, aku pamit pada mbah dan bapak. Di tengah jalan aku sempat nyasar, lupa jalan ke sekolah. Tapi alhamdulillah sampai juga.
Nah udah di sekolah aku ngga berani masuk, cuma ngeliatin dari depan gerbang. Banyak murid-murid ngeliatin aku.

"Halo, assalammu'alaikum." sapaku, mereka malah tampak keheranan.
"Foto yuk." ajakku dan mereka berbondong-bondong menuju gapura untuk kufoto.
Ah lucunya mereka :')

Tiba-tiba seorang ibu menghampiriku, mengajakku untuk duduk di warung dekat sekolah. Aku mengikuti, eh aku malah diajak ngobrol ibu-ibu disitu. Ternyata mereka sudah tahu aku akan datang, Bu Yula memberitahu bahwa akan ada anak perempuan yang menginap di rumahnya -_-
Untunglah tak lama kemudian Bu Yula dan Rais keluar sekolah. Dan..kita pun pulang bersama. Hmm aku jadi membayangkan suatu hari nanti mengajar di sekolah di pelosok negeri bersama anakku yang juga bersekolah di tempat aku mengajar. :)
Sesampainya di rumah, Zuma juga sudah pulang. Ia tampak malu-malu denganku saat kuhampiri di kamarnya ia sedang menulis. Ada Rais juga.

"Rais, Zuma, belajar yang rajin ya dek. Biar bisa jalan-jalan lebih jauh daripada kak Visya." aku berusaha menyemangati mereka.
Siang hari kami makan siang bersama. Aku cuma makan sedikit. Itu membuat Bu Yula menyuruh Zuma membelikan gado-gado untukku. Ah, ibu...
Gado-gado
Akhirnya kami makan gado-gado bareng dengan mbah, Rais dan Zuma. Btw disini jarang ada warung, lumayan sepi dan jarang rumah tapi masih asri banget.
Setelah makan, aku main bareng adik Rais. Lelah bermain kamipun tertidur. Oh ya sejak hari kedatanganku hingga siang hari masih mati lampu lho :''
Alhamdulillah sore hari listrik menyala dan langsung kucharge hapeku. Ah in3ku masih tak ada sinyal~
Hari itu seperti gado-gado yang aku makan :D
Oke sekian sampe gitu aja deh ceritaku, hehe. Ada hal-hal yang ngga bisa diceritain ke khalayak ramai :')
Intinya aku sangat terinspirasi dengan keluarga ini..

Dari mbah aku belajar tentang ketabahan atas kehilangan orang yang dicintai..
Dari ibu aku belajar tentang perjuangan membesarkan anak walau kadang 'sendiri'..
Dari bapak aku belajar tentang pengorbanan luar biasa seorang laki-laki, suami sekaligus ayah..

Terimakasih, bu, pak, mbah... Maaf pada akhirnya aku harus pulang.. Jangan lagi sedih atas kepergianku ya.. Insya Allah aku kembali, di waktu yang lebih tepat, dalam keadaan yang lebih baik. Aamiin.
Sekian ceritaku dari Donggala. Semoga semakin menguatkanku untuk mengabdi di pelosok negeri. Aamiin. Semangat, bu guru! :)
Aku dan Ibu :)
Aku dan adikku :)

0 komentar: