Selamat Datang di Kota Tolaki, Sya! #TrilogidariKendari

Kumulai perjalanan hari itu, di antara banyaknya amanah yang sudah terselesaikan, setengah perjalanan atau bahkan belum tersentuh sama sekali. Di tengah kondisi fisik yang menurun drastis, berusaha menguatkan pegangan, ,mengokohkan pijakan. Aku harus tetap berangkat, apapun yang terjadi,  sebab ini telah tertunda beberapa hari. Batinku menderu.

Tibalah aku di tempat ini. Di tempat puluhan burung besi mendarat. Di tempat kerumunan orang yang akan berperjalanan, termasuk aku di dalamnya. Sulawesi Tenggara, tepatnya kota Kendari, menjadi tujuanku kali itu. Berbekal ransel biru yang setia. Ah, ternyata si burung besi tertunda terbangnya karena kendala teknis. Barulah siang itu ia mampu mengepakkan sayapnya kembali. Kendari, aku datang!
Satu jam kemudian, pesawatku mendarat di Kota Daeng, untuk transit. Kukira akan cukup lama aku disini, baru saja check in, ternyata harus terbang lagi. Hingga tibalah aku disana, dengan penuh kelelahan. Ranjang hotel menjadi pelampiasan segala lelahku.
Hei, siapa bilang aku benar-benar lelah? Buktinya malam hari saat teman-teman Kendari mengajak pergi kuiyakan. Mana mungkin kusia-siakan waktu yang hanya beberapa hari ke depan?
FYI, aku datang ke kota ini untuk mengikuti ajang PIMNAS alias Pekan Ilmiah Nasional. Tunggu..mengikuti? Ah lebih tepatnya mendampingi. Ya, aku diminta bapak Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UNJ mendampingi para peserta PIMNAS yang tak lain dan tak bukan adlaah adik-adik kelasku di FMIPA. Hmm, seharusnya aku sudah berangkat sejak Senin, tapi beragam amanah memintaku menunda beberapa hari. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini UNJ hanya mengirimkan satu tim saja. Well tapi aku sangat bangga dengan kampusku ini, bagaimanapun juga.
Lanjut, aku dan kawan-kawan MITI di Kendari melancong ke tepi teluk Kendari. Ah, ingatanku jadi melayang..
Well disini terkenal dengan pangan lokal Pisang Pepe. Sepanjang jalan tak habisnya kujumpai ia. Hmm tapi harga makanan disini sebanding dengan Jakarta, malah kupikir sedikit lebih mahal. Kendari merupakan ibukota provinsi Sulawesi Tenggara. Dulu aku sering salah menyebut akronim antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Kukira Sulteng itu Sulawesi Tenggara, haha. Dasar.
Jika kota lain sedang berasap, Kendari saat itu lagi berdebu. Yap, mungkin karena banyak pembangunan disana sini. Disini hanya ada satu PTN yaitu Universitas Negeri Haluoleo. Begitu mendnegar orang disana bercakap-cakap, memang menuntaskan rinduku pada tanah Sulawesi deh.
Btw kalian tahu Wakatobi? Itu lho pulau yang terkenal indah akan wisata bawah lautnya. Wakatobi itu ada di provinsi Sulawesi Tenggara. Awalnya aku merencakana backpacking disana paska PIMNAS. Well tapi ternyata waktu begitu amat terbatas, jadilah kupending lain kesempatan. Hmm Kendari ini sebetulnya ga begitu luas, dibandingkan di Jakarta tapi sekolah disini tergolong banyak, baik SD/MI, SMP/Mts maupun SMA/MA nya.
Pukul 22.00 diantar kawanku aku kembali ke kamar hotel. Sungguh perjalanan yang amat melelahkan. Sampai jumpa di hari berikutnya ya!

Pertemuan Dua Biru di Kendari (Hari Kedua)
Rindu Telah Berlalu (Hari Ketiga)

0 komentar: