Kumulai perjalanan hari itu, di antara banyaknya amanah yang
sudah terselesaikan, setengah perjalanan atau bahkan belum tersentuh sama
sekali. Di tengah kondisi fisik yang menurun drastis, berusaha menguatkan
pegangan, ,mengokohkan pijakan. Aku harus tetap berangkat, apapun yang
terjadi, sebab ini telah tertunda
beberapa hari. Batinku menderu.
Tibalah aku di tempat ini. Di tempat puluhan burung besi
mendarat. Di tempat kerumunan orang yang akan berperjalanan, termasuk aku di
dalamnya. Sulawesi Tenggara, tepatnya kota Kendari, menjadi tujuanku kali itu.
Berbekal ransel biru yang setia. Ah, ternyata si burung besi tertunda
terbangnya karena kendala teknis. Barulah siang itu ia mampu mengepakkan
sayapnya kembali. Kendari, aku datang!
Satu jam kemudian, pesawatku mendarat di Kota Daeng, untuk
transit. Kukira akan cukup lama aku disini, baru saja check in, ternyata harus
terbang lagi. Hingga tibalah aku disana, dengan penuh kelelahan. Ranjang hotel
menjadi pelampiasan segala lelahku.
Hei, siapa bilang aku benar-benar lelah? Buktinya malam hari
saat teman-teman Kendari mengajak pergi kuiyakan. Mana mungkin kusia-siakan
waktu yang hanya beberapa hari ke depan?
FYI, aku datang ke kota ini untuk mengikuti ajang PIMNAS
alias Pekan Ilmiah Nasional. Tunggu..mengikuti? Ah lebih tepatnya mendampingi.
Ya, aku diminta bapak Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan UNJ mendampingi para
peserta PIMNAS yang tak lain dan tak bukan adlaah adik-adik kelasku di FMIPA.
Hmm, seharusnya aku sudah berangkat sejak Senin, tapi beragam amanah memintaku
menunda beberapa hari. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini UNJ hanya
mengirimkan satu tim saja. Well tapi aku sangat bangga dengan kampusku ini,
bagaimanapun juga.
Lanjut, aku dan kawan-kawan MITI di Kendari melancong ke
tepi teluk Kendari. Ah, ingatanku jadi melayang..
Well disini terkenal dengan pangan lokal Pisang Pepe.
Sepanjang jalan tak habisnya kujumpai ia. Hmm tapi harga makanan disini
sebanding dengan Jakarta, malah kupikir sedikit lebih mahal. Kendari merupakan
ibukota provinsi Sulawesi Tenggara. Dulu aku sering salah menyebut akronim
antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Kukira Sulteng itu Sulawesi
Tenggara, haha. Dasar.
Jika kota lain sedang berasap, Kendari saat itu lagi
berdebu. Yap, mungkin karena banyak pembangunan disana sini. Disini hanya ada
satu PTN yaitu Universitas Negeri Haluoleo. Begitu mendnegar orang disana
bercakap-cakap, memang menuntaskan rinduku pada tanah Sulawesi deh.
Btw kalian tahu Wakatobi? Itu lho pulau yang terkenal indah
akan wisata bawah lautnya. Wakatobi itu ada di provinsi Sulawesi Tenggara.
Awalnya aku merencakana backpacking disana paska PIMNAS. Well tapi ternyata
waktu begitu amat terbatas, jadilah kupending lain kesempatan. Hmm Kendari ini
sebetulnya ga begitu luas, dibandingkan di Jakarta tapi sekolah disini
tergolong banyak, baik SD/MI, SMP/Mts maupun SMA/MA nya.
Pukul 22.00 diantar kawanku aku kembali ke kamar hotel.
Sungguh perjalanan yang amat melelahkan. Sampai jumpa di hari berikutnya ya!
Pertemuan Dua Biru di Kendari (Hari Kedua)
Rindu Telah Berlalu (Hari Ketiga)
Pertemuan Dua Biru di Kendari (Hari Kedua)
Rindu Telah Berlalu (Hari Ketiga)
0 komentar: