Untukmu, Para Penjual Online (Amatir)




Bismillahirrahmanirrahim.

Dear, bloggers! Kali ini aku kembali dengan cerita baru. Sebagai intro, sudah hampir 2 bulan aku membuka usaha online bookstore bernama Birupink Bookstore. Meskipun baru 2 bulan tapi sudah ada begitu banyak kisah pengalaman selama berjualan. Ada suka, duka, dan yang tak terduga-duga. Alhamdulillah~

Nah di postingan kali ini aku ingin sekedar sharing seputur To-Do-List untuk para penjual (online) amatir. Tulisan ini bukan untuk mendikte yaa tapi hanya berbagi berdasarkan pengalamanku sendiri. Akupun juga masih belajar banget.  Have a nice reading!

Di era kini banyaaaaak banget bermunculan para penjual onlen. Rasa-rasanya cukup banyak orang di sekitarku yang jadi online seller. Mulai dari baju, kerudung, makanan, hingga pernak pernik. Ada juga istilah reseller, dropshiper, marketer, dll. Berbagai buku jago jualan pun bermunculan, tentunya harganya juga cukup merogoh kocek. Hehe.


Nah.. apa sih yang sebaiknya kita lakukan sebagai seorang penjual online amatir?

1. Tentukan "Mau Jual Apa? Kenapa?"
First of all, sebenarnya adalah tentukan barang apa yang ingin kamu jual. Nah penentuan ini bisa dilihat dari kebutuhan dari target pasar atau passionmu. Aku sendiri punya passion membaca dan menulis. Itulah yang mendasariku menjual BUKU, barang yang sangat related dengan menulis dan membaca.

Eits tapi ngga semua genre buku aku jual. Lagi-lagi aku lihat passionku. Pendidikan dan parenting adalah passionku belakangan ini. That's why aku menjual buku dengan genre pendidikan (secara umum/pembelajaran di kelas/metode mengajar), keluarga dan parenting. Alhamdulillah semua itu ditunjang dengan sebelumnya aku sudah bergabung di komunitas ibu-ibu, mereka lah target pasarku awal-awal.

Kalo dibuat diagram, kurang lebih pilihan langkahnya sebagai berikut guys! *dasar anak RnD*


2. Tentukan akun bank mu sebagai sarana jual-beli
Di era digital kini yang kian maju segalanya kadang terlihat mudah. Pilih barang-transfer-duduk manis di rumah menunggi paket tiba. As simple as that. Segala pembayaran dilakukan via transfer (meskipun ada yang COD juga) maka SANGAT DIANJURKAN untuk para online seller memiliki minimal 1 akun bank aktif.

Pengalamanku di awal aku menggunakan akun bank suamiku yang bercampur dengan uang gaji beliau. Sebetulnya kami punya beberapa akun bank tapi diperuntukkan untuk saving bulanan. Tapi akibatnya kami kelimpungan sendiri. Well saranku, tentukan 1 akun bank khusus jual beli guys. Tapi boleh juga menggunakan beberapa akun bank sebagai pilihan bagi buyer. Tergantung pilihanmu guys.

FYI, baru-baru ini (ngga baru baru banget sih) ada aplikasi yang menggratiskan transfer beda bank. Yang tadinya mau transfer uang dari bank A ke bank B kena charge Rp6.500, nah dengan aplikasi ini GRATIS. Meski piliha bank yang tersedia di app ini belum banyak, tapi cukup membantu lho guys.

Bisa coba diunduh 'Flip' di Playstore-mu. Bukan promosi yaa, hehe.

3. Memiliki Akun Mbanking
Tak hanya punya akun bank yang aktif tetapi juga SANGAT DIANJURKAN memiliki akun mbanking. Kenapa? Karena dengan begitu kita bisa mengecek setiap transaksi tanpa harus ke ATM apalagi ke bank. Ini tentunya menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Buat akun mbanking juga umumnya simpel kok guys, kamu tinggal datang ke bank dan melapor ingin buat akun mbanking. FYI, mbanking terdiri dari internet banking dan SMS banking. Internet banking menyedot kuota (tapi ngga banyak banyak kok), SMS banking menyedot pulsa reguler. Tinggal tentukan pilihanmu guys!

Lagi-lagi belajar dari pengalaman, saat awal-awal berbisnis aku ngga kepikiran bikin mbanking. Aku hanya bergantung pada struk bukyi transfer yang dikirimkan oleh setiap pelangganku. Waktu itu customerku lagi banyak-banyaknya, mencapai 80 orang! Tentu sulit bagiku untuk bolak balik ATM tiap kali ada yang transfer hanya untuk bilang "Uangnya sudah masuk, barang akan dikirimkan". Tapi apa yang terjadi?

Saat melakukan perhitungan kasar di rumah, aku dan suami merasa uang kami kurang. Tapi wong namanya cuma pakai feeling jadi ngga pasti benar atau ngga. Waktu itu belum sempat ke bank karena memang baru baru lahiran. Lalu, masuklah pesan dari salah seorang customer kami.

"Mbak, coba dicek uang yg saya transfer kemarin masuk ngga? Soalnya di rekening saya masih full."
FYI, beliau transfer sebesar Rp1.380.000 dan barangnya sudah diterima beliau.

Akhirnya lusa suamiku cetak rekening koran. Daaaan benar saja tak ada uang masuk sejumlah 1.38 juta itu! Langsung kuserahkan bukti cetak rekening ke sang customer, dan dengan sgera beliau pun mentransfernya.

Ya Allah, uang sejumlah itu bukan jumlah sedikit untuk usaha kami yang baru berjalan. Alhamdulillah Allah berikan customer berhati jujur itu... padahal bisa saja beliau berbohong (FYI, saat transfer kemarin beliau sudah menyertakan buktu transfer meskipun ternyata belum nasuk).

Kejadian itu benar-benar membuatku bersegera membuat akun mbanking.

4. Nice Packaging is A Must
Guys, apa yang kamu pikirkan begitu menerima barang orderanmu tak berbungkus rapi? Dan apa yang kamu pikirkan ketika menerima barang orderanmu dalam bungkus yang rapi? Pasti beda ya perasaannya. Itulah yang disebut "how packaging can steal your heart". 

Awal awal jualan aku ngga terpikirkan hl ini. Saat suamiku bertanya
"Nanti bukunya mau dibungkus pakai apa?"
Spontan kujawab "Lah ngga usah dibungkus lagi. Kan nanti dari jasa kurirnya dibungkus pake plastik juga."
Suamiku mulai mengutarakan opininya tentang betapa pentingnya packaging yang baik dan dari situlah mata hatiku terbuka.
"Iya juga ya.."

Yup kami pun memutuskan memberikan packaging yang terbaik meski sedikit butuh usaha. Misalnya dengan memberi pembungkus yang rapi dan memberikan stiker printed-out nama penerima-pengirim 
Salah satu hikmah berjualan adalah aku jadi belajar cara membungkus yang rapi. Maklum ngga terbiasa dengan aktivitas itu. Bahkan jika disandingkan, bungkusan ala suamiku jauuuuh lebih rapi daripada aku :')

Eits tapi ngga semua barang harus sama jenis packaging nya alias packaging juga harus disesuaiku dengan barang jualanmu. Packaging buku tentu ada sisi bedanya dengan packaging baju atau barang elektronik.

5. Buat Daftar Kontak Customer-mu
Awal buka PO buku di akhir Agustus alhamdulillah Birupink Bookstore sudah punya 80-an customer. Setelah semua pesanan terkirim, awalnya niat mau nge-save no HP para customer tapi kok males ya? Ya ngga jadi deh.

Seiring berjalannya waktu mulai menyadari para customer ini adalah link pembuka jalan bagi bookstore ku. Tanpa babibu aku save no mereka satu persatu, walaupun agak pegel hehe.

Secara berkala perlu juga mengirimkan broadcast ke customer kita. Tapi ada 2 hal yang harus diketahui. Pertama apa yang mau dibroadcast, artinya kita harus bikin broadcast yang menarik. Eits tapi jangan melulu soal jualan. Seseksli kasihlah info-info bermamfaat lainnya ke slcustomer, lebih bagus lagi kalo sesuai dengan barang jualan. Misal kita jualan madu alami, seskali boleh lah broadcast soal manfaat madu bagi kesehatan.

Kedua, JANGAN SPAMMING. Itu bikin iflil. Coba aj  bayangkan dirimu adalah customer mu. Mau kah kamu setiap hari diberondong dengan broadcast jualan? Main cantik yuk ahh...

6. Aplikasi Edit Foto? Penting!
Sebagai seorang seller "wajib" hukumnya punya aplikasi edit foto baik di haep ataypun di laptop. Untuk usaha yang sudah well ongoing, mereka pastinya punya tim desain sendiri. Bahkan mereka biasanya take fotoya Pakai DSLR. Tapi untuk para amatiran, jangan khawatir. Di eta kini banyak kok apliasi edit foto yang bisa dîunduh dari hape. Apalagi sekarang ini kamera smartphone semkain canggih. Apalagi tinggal cekrek cekrek, edit sesuka hati dan JANGAN LUPA KASIH watermark. Unggah deh.

Fyi, buatlah jenis pengambilan gambar ala kamu. Contoh-contohnya bisa dilihat di IG usaha online yang sudah well on going ya guys.

Contoh aplikasi edit foto: phptogrid, snapseed.

Ingat, ngga hanya foto tapi caption menarik pun juga PENTING. Ini barangkali yang disebut copywriting. Buatlah caption semenarik mungkin, jangan pangsung to the point tapi juga jangan bertele-tele.


7. Logo Punya Arti
Salah satu hal penting sebelum memulai bisnis online adalah membuat logo. Ini sangat diperlukan terlebih jika kamu adalah seorang online seller di sosialedia yang mengharuskan mengunggah foto profil. Eits logo bukan sekedar logo. Tau kah kamu? Perusahaan-perusahaan multi nasional pun rela merogoh kocek jutaan rupiah untuk sebuah logo! Bahkan tak jarang perusahaan pemerintah/swasta menyelengaarakan kompetisi desain logo berhadiah jutaan rupiah. Itu mengindikasikan beta pentingnya logo/maskot perusahaan karena itu pula sebuah perusahaan akan cepat dikenali.
Untuk kita sebagai amatiran, relakanlah sekitar 50-150k untuk desain logo ini pada ahlinya. Lebih bagus lagi kalo kita bisa mendesain sendiri, hehe. Buatlah logo yang tak rumit, mudah dikenali tapi filosofis yaa!

8. Buat Financial Report 
Meskipun aku menyebutkannya di akhir bukan berarti dia paling ngga penting. Sebaliknya, penting banget. Jangan sampai udah capek capek jualan, barang banyak terjual eh tapi kok uangnya seperti 'menghilang begitu saja'. Pernah ngga sih kalian begitu guys? Salah satu penyebabnya adalah laporan keuangan yang kurang rapih.

Well meskipun bukan anak ekonomi/akuntansi aku merasa perlu melakukam ini tapi sebagai anak matematika aku merasa ilmu ku perlu dipraktikkan disini. Hmm untuk amatiran macam aku, aku buatnya yang ngga ribet ribet. Simpel aja.

Buat doc baru di excel. Di bagian bawah doc buat 5 subdoc (prmbelanjaan, minggu I, minggu II, minggu III, minggu IV).

Subdoc pembelanjaan memuat:
Nama Barang | Jumlah | Harga Beli | Keterangan (biasanya kuisi beli dimana)

Nah di tiap subdoc minggu I - IV buat:
Nama Pembeli | Alamat | Nama Barang | Junlah | Harga Beli | Harga Jual | Profit |Keterangan

Lalu di bagian bawah setelah habis pekan itu, ditotallah profitnya. Jangan lupa sertakan kolom 'pengeluaran'. Kalau aku biasanya kolom ini berisi pengeluaran tak terduga seperti ongkos kirim, potongan diskon customer, dll. 

Last but not least, yuk luruskan niat untuk apa berjualan? Semoga aktivitas ini tak hanya mbawa profit finansial semata bagi diri sendiri tapi juga membawa kebermanfaatan bagi orang lain ya. Aamiin.

Well sekian sharing-sharing tentang to-do list bagi amateur online sellers. Sekali lagi bukan bermaksud sok tahu, hanya berbagi sedikit ilmu. Semoga bermanfaat.

Oiaaa kalo butuh rekomendasi buku bisa cek n ricek IG Birupink Bookstore, hehe. Insya Allah buku-bukunya baguus baguus, inspiratif dan harga terjangkau. ;)

Berikut beberapa buku yang ada di katalog kami :)







26 komentar:

  1. Terima kasih saring ilmunya, saya dari dulu ingin jualan online. Tapi ya masih mikir mau jualan apa ya. Kebanyakan mikir, tapi ga action2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalo tulisanku ini bermanfaat mbak hehe ayooo mbaa segera dipikirkan masak nasak dan segera dieksekusi hehe semoga dimudahkan Allah ;)

      Hapus
  2. Nggak ada bukukuuu... Hehe.... Nggak jual buku anak2 ya. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi insya Allah ke depannya mbak. Mau reseller-in buku mba Retno bisa kah? Hehe

      Hapus
  3. Mbak..kemarin itu karena nulis antologi jadilah saya jualan buku saya itu. Dan rempong habis, karena say enggak tau tips yang seperti disebutkan di atas. Seperti saya belum punya mBanking/internet banking, jadi musti cek ATM melulu. Terus kena complain karena packaging dari penerbit (saya dropship) jelek, jadi rusak bukunya. Lalu ada buku yang enggak sampai...Pusing saya hahaha. Ternyata olshop itu ada juga ilmunya. Baru belajar.,,
    Btw, trims tipsnya. Oke banget ini terutama buat pemula seperti saya:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masama mbaa. Semoga bermanfaat hehe dan berkah juga jualannya yaah.

      Hapus
  4. sharingnya bagus mbak. Saya juga termasuk penjual online, masih amatir sich kayaknya, hehe ... Point 7 dan 8 yang belum dilakukan hihi ..

    BalasHapus
  5. Wah bermanfaat banget ini artikelnya
    Terutama buat pemula yang baru merintis bisnis online
    Saya jadi banyak belajar mbak
    Terimakasih ya

    BalasHapus
  6. Setuju banget nih, harus jelas dulu di awal mau jualan apa, trus iya packing bagus itu bikin cust happy! :)
    Daftar kontak cust juga penting ya mbak.

    Duh aku kangen jualan, hihihi..

    BalasHapus
  7. Persaingan bisnis online sekarang emang sangat keras ya Mbak. Di semua lini ada kompetitor, yang juga selau berusaha lebih baik dan terdepan. Mau gak mau ya kita sipemilik bisnis juga harus bertempur dengan keterbatasan sendiri agar bisnis tetap berkembang. Selamat berjuang..:)

    BalasHapus
  8. Aku pun berbisnis online sebagai reseller aksesoris handmade di akun Instagram @tamanrahasia_shop mba. Pembelinya masih teman teman terdekat atau kenalan, karena aksesoris kali ya.

    Main ke artikel ini happy banget. Soal poin packing, karena aku menjual aksesoris handmade pun berusaha bungkus sebaik mungkin. Sampai pake kertas kado untuk bagian luarnya. Biar cantik saat diterima.

    BalasHapus
  9. mantap, kudu dipraktekin sama olshop. Saya pun salut sama olshop yang saya tahu masih baru, tapi packagingnya rapi dan indah sekali. Bakal jaminan beli lagi

    BalasHapus
  10. Ingin mulai usaha bisnis online ini tapi kendala terbesar di saya yang tinggal di pelosok Cianjur Selatan ini adalah jasa pengirimannya. Semoga kedepannya jasa pengiriman punya kantor cabang dekat rumah hehehe...

    BalasHapus
  11. Jadi ingat dulu pernah jualan online juga. Jual produk herbal. Karena rekening pembeli macam-macam bank, akhirnya saya sampai buka 4 akun bank waktu itu. Yang biasa dipakai aja sih, yaitu: Mandiri, BCA, BNI dan BRI.

    BalasHapus
  12. Noted...mbankinh emang perlu banget. Pernah beli ama olshop, dia mesti cek atm dulu uang udah masuk atau belum. Yassalam...lama amat.

    BalasHapus
  13. Dulu aku bikin akun mbanking/ inetbanking jg krn jualan hehe. Dulu jualan buku2 parenting gtu dan baju buat bumil busui. Skrng waktunya yg gak ada, entahlah kalau suatu saat nanti #malahcurcol :D

    BalasHapus
  14. Aplikasi edit foto memang sangat penting, untuk menunjang tampilan agar lebih menarik pengunjung

    BalasHapus
  15. Bagus semua tipsnya, save ah sapa tahu ntr mau jualan

    BalasHapus
  16. Kalau saya senang belanja online yang infonya lengkap, termasuk harga. Soalnya saya suka malas banyak nanya. Kalau lengkap infonya dan saya tertarik, biasanya akan beli

    BalasHapus
  17. Trims ya sharingnya. Sepertinya saya sudah salah langkah di awal sebab kurang perhatikan segmen pasar dan sasaran jualan. Saya dulu resseler tas dann dompet. Saat masih kerja, laris manis karena yg beli ya teman2 kerja. Setelah resign dan pindah kota tinggal, yg beli berkurang. Lama2 saya gulung tikar. Hiks

    BalasHapus
  18. Berjualan online klo niatnya diseriusin memang kudu diplanning dengan baiq ya Mbak. Kecuali buat senang2 dan mengisi waktu luang. Alhamdulillah, customernya langsung banyak ituuuu ;) semoga online bookstorenya semakin besaar dan besaaaaar

    BalasHapus
  19. Semua list di atas sebenarnya hal-hal sederhana saja tapi seringkali terlupa di awal. Kayak menentukan pangsa pasar, itu kan ya penting juga agar lebih tertarget. Ada niatan juga pengin jualan online, tapi kayaknya masih belum siap stand respon customer-nya, karena nge-online ya jarang-jarang. Sementara cukup mengagumi pebisnis online yang menurutku setrong banget

    BalasHapus
  20. Mbak...dirimu memang ya, ilmunya warbiyasah..
    Aku seneng baca artikel ini dan dari sisi customer aku membenarkan semuanya
    Karena kadang sebel juga, sudah pernah beberapa kali beli eh giliran pas WA enggak nyimpen datanya mereka. Atau packaging yang asal...duh pokoknya harusnya penjual online tuh tahu kalau sekalinya customer kecewa bakal mikir buat balik lagi ke sana

    BalasHapus
  21. Keren nih tipsnya. Tar aku rekomendasiin ke temanku. Soalnya temanku lagi usaha jualan online juga.

    BalasHapus
  22. Aku baru tau ada aplikasi 'flip'yang bisa bebas biaya admin kalau lain bank.

    BalasHapus
  23. Foto di watermark itu perlu banget, aku kadang suka malas eh malah pernah kecolongan diambil orang gambarnya.

    BalasHapus