Rasanya ibu rumah tangga tak bisa dipisahkan dari dunia sinetron. Betul? Termasuk saya. Ya walaupun ngga sampai maniak, tapi saya suka juga nonton sinetron. Meskipun isinya itu-itu aja. Paling umum tentang warga sipil dan (maaf) miskin, pinjam uang ke rentenir, ngga mampu bayar. Harta benda disita, dan seterusnya. Duh miris!
Tahu sendiri kan rentenir itu bagaikan lintah darat. Minjam ngga seberapa tapi bunganya we-o-we! Awalnya saya ngga percaya itu terjadi di dunia nyata. Masa iya ada orang sejahat itu?
Tapi pemikiran saya berubah ketika melihat fakta tetangga saya sendiri harta benda nya disita lantaran hutang pada rentenir. Hiks!
Tentu tetangga saya punya alasan kuat kenapa akhirnya memilih meminjam uang pada rentenir.
Beberapa pekan lalu saya dengar soal finance technology alias fintech. Setahu saya itu semacam aplikasi yang dapat meminjamkan uang. Tapi saya masih kurang paham gimana-gimananya. Tapi saya kepo!
Ke-kepo-an saya terjawab!
Beberapa pekan yang lalu, saya berkesempatan menimba ilmu di forum Fintech Day. Nah dari sinilah saya tercerahkan.
Ternyata, fintech bukanlah bank maupun multifinance. Fintech adalah singkatan dari ‘financial’ dan ‘technology’ yaitu sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan yang menggunakan sistem teknologi (sumber: duniafintech.com). Konsep pengembangan FinTech adalah peer-to-peer (P2P) landing, dimana semua komputer bertindak sebagai server untuk komputer lainnya, jadi semua komputer adalah server sekaligus juga klien. Secara singkat, fintech adalah sebuah platform yang mempertemukan peminjam dana dan pemberi dana. Ibarat kata fintech adalah 'biro jodoh plus plus'. Wah analogi yang unik ya!
Anyway, fintech itu ramai bukan lantaran banyak kasus penipuan dalam pinjaman, melainkan karena sebelumnya peminjaman hanya via offline.
Secara umum, produk dalam fintech terbagi menjadi 3 yakni:
- UMKM
- Produk syariah
- Multiguna
You know what? Selama 9 bulan pertumbuhan fintech yaitu 440% (data dari OJK) atau sebesar 11,8 T! Artinya transaksi melalui aplikasi fintech di Indonesia kian berkembang pesat.
Pertama, tantangan terbesar dari fintech adalah LITERASI KEUANGAN. Kenapa? Karena banyak peminjam memanfaatkan 'ketiadaan' hubungan antara satu platform dengan platform lainnya utk sebanyak2nya meminjam pd banyak platform. Karenanya fintech punya 'tugas' untu memberikan edukasi mengenai literasi keuangan pada para peminjam dan calon peminjamnya.
Kedua, tantangan lainnya adalah Illegal Peer To Peer. Karenanya Fintech membutuhkan full support dari pemerintah untuk membuka akses ke Dukcapil (Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil) guna menjamin keakuratan data peminjam.
Secara umum saya mengkriteriakan beberapa yang dapat menjadi peminjam dana antara lain:
- para pebisnis amatir yang berniat mengembangkan bisnisnya dengan serius
- mereka yang membutuhkan transpprtasi pribadi untuk memudahkan mobilisasi kerja
- mereka yang terlilit hutang, punya penghasilan tetap namun belum mencukupi untuk melunasi hutang.
Nah jika kalian termasuk salah satu darinya, boleh banget lho melirik fintech ini.
Siapa saja dapat menjadi pemberi dana atau investor, nah untuk kriteria minimal dana investasi tergantung pada aplikasi fintech masing-masing.
No worries ada sistem scoring dalam fintech yang dapat dipercaya. Pemberi dana tidak boleh menagih langsung oleh pemberi pinjaman, melainkan lewat fintech. Dan kabar baiknya untuk jadi investor ga perlu berjuta juta bahkan milyaran. Bermodal 500ribu kamu bis ajadd invesyor lho! Ww o we!
Hal terpenting dalam menggunakan aplikasi fintech, antara peminjam dana maupun pemberi dana adalah TRUST atau kepercayaan. FYI, fintech dapat mengetahui dimana lokasi seorang peminjam ketika hendak meminjam dan domisili aslinya. Jadi jangan coba coba bohong ya! :D
"Takut ah, jangan-jangan sebelumnya si peminjam pernah kena kasus!"
"Bagaimana kita tahu apakah dia pernah nunggak sebelumnya atau tidak? Entah itu kartu kredit atau pinjaman lainnya?"
Lagi dan lagi, no worries fintech tidak akan memberikan blank recommendation kepada pemberi pinjaman. Semaksimal mungkin fintech menggali informasi calon peminjam. Hal ini salah satunya bisa diketahui lewat rekam jejak digital.
Salah satu aplikasi fintech terpercaya adalah RupiahPlus, sebuah platform fintech tanpa jaminan, pertama di Indonesia. Rupiahplus menekankan kecepatan akan kebutuhan masyarakat Indonesia. Hanya 20-menitan! Customernya sendiri sekitar 2juta-an orang. Selain itu, total dana yg sudah dipinjamkan per Oktober 2018 adalah Rp3T. We-o-we!
FYI, untuk pembayaran pinjaman bs melalui Alfam*rt lho!
Kenapa Sih Harus Fintech?
Fintech bisa jadi salah satu pilihan dalam ebrinvestasi maupun mencari pinjaman dana dengan aman. Beberapa alasan lainnya yang mendukung antara lain:
![]() |
sumber: disini |
Fintech bisa jadi salah satu pilihan dalam ebrinvestasi maupun mencari pinjaman dana dengan aman. Beberapa alasan lainnya yang mendukung antara lain:
- transparansi data calon peminjam
- klaim mudah dan cepat
- keterbukaan antara peminjam dana dan perantara (tim fintech)
Nah disini saya ambil aplikasi Ruphiah Plus yang kini berubah nama menjadi Perdana. Kenapa? Karena berdasarkan rating di Google Play, Perdana mendapatkan nilai 4.6/5.0, dari para penggunanya.
Pertama-tama calon peminjam mengunduh aplikasi Perdana. Isi biodata yang diperlukan. Tunggu pihak fintech memverfikasi datamu. Kamu akan mendaptkan notifikasi begitu klaimmu disetujui. Gunakan dengan bijak dan bayarlah dengan tepat waktu. :)
Fintech hadir sebagai sebuah solusi atas permasalahan masyarakat.
Fintech hadir agar tak lagi ada yang terjerat lubang rentenir. Salah satu aplikasi fintech yang recommended adalah Perdana. Semoga kebaikan ini bisa terus terpelihara dan menjadi lebih baik!
Kehadiran fintech untuk membantu 'kesulitan' bukan menambah beban atau dimanfaatkan tanpa tanggung jawab.
Yuk kita bijak menggunakan fintech!
Referensi:
https://www.nesabamedia.com/pengertian-jaringan-peer-to-peer/
http://business-law.binus.ac.id/2016/05/31/mengenal-lebih-dekat-financial-technology/
https://www.duniafintech.com/pengertian-fintech-adalah/
Ngeri ya lihat di berita pinjam uang buat biaya hidup, apa daya bunganya lega banget jadinya bukannya menolong malah mencekik. Kasihan malah semakin besar dan ga bisa bayar.
BalasHapusHati2 dengan kecanggihan fintech yang sedang marak saat ini
Iya mok fintech pun kudu diawasi juga, maka dari itu OJK ketat juga dg fintech.
HapusYaa Alloh serem juga ya kalau berurusan dengan rentenir, jangan sampai menimpa kita ya mom.
BalasHapusDan Alhamdulillahnya Fintech memberikan solusi pinjaman dana yang aman dan banyak manfaatnya juga. Jadi gak perlu khawatir lagi cari pinjaman dana.
Sereeem meskipun alhamdulillah nya ga pernah lihat rentenir kejam beneran kek di film2 😅
HapusWah, sekarang ganti nama ya. Sempat ramai dibahas tentang pinjaman online sih. Semoga sama-sama amanah ya semuanya baik peminjam maupun yang meminjami.
BalasHapusOya mom yg penting amanah dan trust yaa.
HapusSaya baru tahu ini tentang fintech, praktis ya bisa melakukan pinjaman dana via online jadi bisa kapan aja dan dimana saja :)
BalasHapusBetul mok meski tetap harus teliti sebelum memilih fintevh yg tepat.
HapusSekarang pinjam uang jadi mudah ya dengan Fintech ini. Nggak kayak dulu seringnya ke rentenir. Apalagi fitect ini bisa dengan sistem syariah ya. Makin tenang pinjam uang kalau bener-bener saat darurat
BalasHapusAku setuju banget yg sistem syariah mom hehe
HapusKarena kecanggihan teknologi maka sekarang ada Fintech ya. Kalau aku biasanya lebih memilih pinjam uang dengan adik sepupuku.
BalasHapusNah kalo masih bs dg keluarga sbnrnya lebih baik mba hehe.
HapusWaa kayaknya kita barengan deh di event blogger x fintech ini di bsd..aku juga ikutan mba...hihi
BalasHapusHihi iyaa yaah ga ketemu nih kita XD
HapusPerlu kebijakan dan kehati-hatian saat meminjam uang. Jangan juga mencari fintech yang abal-abal hanya karena butuh uang, ya :)
BalasHapusNoted mom. Semoga bs lebih jeli 😊
HapusFintech emang menolong banget para pebisnis pemula, secara... ga ada bisnis tanpa modal ya :D
BalasHapusDan prosesnya yang mudah, memudahkan banget buat para pemula tersebut :)
Yap, yg penting cari yg amanah ya mom.
HapusApa ? per Okt sudah 3T dananya? ww-o-we beneran dah.
BalasHapusTapi tetap setuju dengan penutupnya. Musti bijak dengan Fintech ini. Bagaimanapun berhutang adalah solusi penghabisan.
Yaaapp kalo msh bs dg keluarga ya dg keluarga aja ya mbaa hehe
HapusSemakin banyak ya produk fintech. Jadi inget pas dulu masih kerja ngurusin fintech ini.
BalasHapusWaaah mantan pekerja di fintech ya mba 😍
HapusJadi kita bisa lakukan proses peminjaman dana secara online lewat fintech yang aplikasi ini ya mba? KEren juga ya. Pebisnis pemula kalau mau usaha bisa nih lakukan pinjaman melalui fintech
BalasHapusIya serba oine skrg mah apa apa mba hehe.
HapusMemudahkan banget buat yg mau memulai bisnis yaa. Semoga penggunanya juga bisa bijak pinjam buat hal perlu2 aja :)
BalasHapusBetul mom. Hanya ketika darurat bgt kalo saya hehe.
Hapusnah iya aku mikirnya duh gimana caranyaa kalau tanpa bertemu soalnya pinjem di ban aja duh itu putar2 bulak balik mastiin :D
BalasHapusRempong ya mom hehe.
HapusDalam penggunaan Fintech juga harus hati-hati nih, beberapa waktu lalu aku pernah ikutan acara bareng OJK. DAn secara legal menurut OJK hanya ada 73 Fintech yang terdaftar di OJK. Sisahnya mah harus waspada
BalasHapusWah ngeri juga mba. Harus waspada juga nih.
HapusIntinya bijak dan cerdasnya masyarakat dalam memanfaatkan layanan fintech, banyak-banyak cari info mendalam soal fintech
BalasHapusBetuuuul. Teliti sebelum membeli.
HapusSebenarnya kalo udah nemuin fitech yang terpercaya semuanya dipermudah dan praktis ya mom, apalagi di zaman sekarang.
BalasHapusYap nah tantangannya nyari yg dipercaya mom hehe.
HapusYang penting kita harus bijak menggunakan aplikasi pinjaman seperti ini. Jangan sampai kalap dan tidak bisa terbayar hehe
BalasHapusBetul. Harus membatasi diri ya mba
HapusIya dari jaman dulu diwanta wanti banget sama orangtua kenalan sama yg namanya rentenir, bahayanya ga habis2, Astaghfirullah. Apapun medianya sebaiknya bijak dalam penggunaan, baik fintech ataupun aplikasinya lainnya
BalasHapus