Serba-serbi Menstrual Pad: Alasan Memakai, Tips Hingga Ulasan



Perempuan baligh identik dengan siklus bulanan. Kecuali ibu hamil, sebagian ibu menyusui atau perempuan-perempuan dengan kondisi tertentu. Selama ini pembalut sekali pakai atau disposable pads sudah lumrah menjadi "teman bulanan" para perempuan, termasuk aku. Tapi belakangan aku berhasil melepaskan diri dari disposable pads, beralih ke menspad. 

Sebenarnya aku pribadi mendengar kata menstrual pad (menspad) sudah sejak lama. Mendengar lho ya, belum sampai cari tahu apalagi mencoba. Alasannya simple, ngga mau ribet. Iya, se-negative thinking itu aku sama menspad. Selain karena posisiku sebagai ibu baru yang mau serba praktis. Hehe.

Sampai akhirnya anakku menjalani toilet training. Dan singkat cerita, yippie, we live with no diapers at all. No worst again. Eits, tapi kok bundanya masih "nyampah" pembalut sekali pakai?

Oke mulai dari situ aku mulai tersadarkan. Aku juga harus live with no disposable pads nih! Terlebih aku baru saja meluncurkan buku tentang zero waste bersama teman-teman komunitas menulis, masa  ngga diaplikasikan sih. Maka, bismillahirrahmanirrahim, aku memulainya.

Menspad adalah jenis cloth pad berupa pembalut cuci ulang yang bisa digunakan hingga sekitar dua tahun. Cloth pad terdiri dari menstrual pad dan cloth diaper atau biasa dikenal clodi untuk balita.


Sebelum membeli, kucoba browsing menspad. Harganya beragam. Ada yang satuan, ada pula yang paketan 6 pieces. Aku memutuskan membeli paketan dengan harga Rp 33.000. Iya aku kira awalnya paketan, ternyata satuan. Iya, satuannya Rp 33 ribu. Tapi menurutku worthed. Kenapa?

Yuk baca ulasanku!


Ulasan Menstrual Pad GG (Day)

Menspad ini terdiri dari day, night dan pantyliner. Aku beli yang day seharga Rp 33.000 dengan ukuran 22x28cm dan daya tampung 90cc. Dibandrol dengan harga Rp 33.000 untuk menspad GG day. Menspad ini diklaim mudah dibersihkan, cukup dengan air mengalir dan dikucek dengan tangan dan sabun.


Menpad Day
Menspad Day
(sumber: dokumen pribadi)


Menspad Day (Dalam)
Microfleece (Bagian Dalam) Menspad GG Day 
(sumber: dokumen pribadi)


Packaging

Menspad GG bentuknya sangat mirip dengan pembalut pada umumnya. Terdapat snap button di kedua sisi yang membuatnya dapat dilipat hingga berbentuk semacam amplop. Bahannya sangat halus, baik lapisan microfleece (bagian dalam) maupun lapisan inner (bagian luar) dan noda bisa cepat hilang, ini kelebihannya.


Menurutku ketebalannya pas , tidak tipis, tidak terlalu tebal juga. Dan kelebihannya, jadi lebih cepat kering.

Kekurangannya menurutku untuk day ini kurang panjang yaitu 28cm. Pertama kali memakainya, terasa ada yang "mengganjal", normal.

Jika kamu merasa kurang menutupi seluruh bagian, pastikan lagi bahwa celana dam yang kamu pakai tidak kendor.

Ulasan Menstrual Pad Azza (Day)

Menspad Azza
Tag Menspad Azza
(sumber: dokumen pribadi)


Produk ini sama dengan menspad terdiri dari day, night dan pantyliner. Untuk produk menspad Azza day dibandrol dengan harga Rp50.000 per 6 pieces menspad day. Azza mengklaim produknya berbahan waterproof yang tahan bocor, inner yang tetap kering, maksimal menyerap cairan, pilihan warna ceria dan motif funny serta mudah diatur dengan snap button

Packaging
Berupa bundling yang terdiri dari 6 pieces. Dikemas satuan dengan plastik bening tipis dan disatukan dalam tas kain. Bagian luarnya bermotif floral dan bagian dalam berwarna polos terdiri dari warna ungu, orange dan hijau. Di sisi kiri dan kanan terdapat snap button.
Menspad Day Azza
Menspad Day Azza
(sumber: dokumen pribadi)

Kekurangannya, bahannya kaku ketika dicuci dan terlalu tebal sehingga membuatnya ngga cepat kering. 

Bagian Inner Menspad Azza
(sumber: dokumen pribadi)

Pemakaian dan Perawatan
Cara Memakai
Letakkan menspad di atas underwear,  pastikan posisinya nyaman buatmu. Kancingkan bagian belakang menspad agar menyatu dengan celana.

Pengalaman Saat Pemakaian Kedua Menspad
Hampir sama dengan menspad pertama, saat pemakaian pertama kali aku berasa menspad "lari-lari" alias keluar dari tempatnya. Tapi rupanya itu karena masih adaptasi aja atau underwear agak longgar. So, penting banget pakai underwear yang pas ya. Di pemakaian berikutnya sudah terbiasa dan ngga "lari-lari".

Perawatan Dasar Menspad

  • Jangan gunakan pemutih ataupun pelembut.
  • Jangan disikat (kuat) dan diseterika 
  • Sebaiknya menggunakan deterjen bubuk/cair ketimbang sabun batangan
  • Sebaiknya dicuci di bawah sinar matahari agar langsung kering

Perawatan Khusus Menspad
Saking tebalnya bagian pad-nya, membuatnya bisa saja masih menyisakan detergent yang menumpuk di tengah sehingga baunya kurang enak. Menspad sebaiknya dicuci beberapa kali tanpa deterjen sampai busanya benar-benar hilang.


Karena aku tipe yang mau langsung nyuci, ngga suka ninggalin cucian bekas menstruasi. Jadi setiap selesai mandi langsung aku cuci dengan deterjen cair. Jangan disikat, kucek pakai tangan supaya lapisan microfleece tidak rusak. Bahkan setelah aku beres haid, semua menspad aku rendam lalu aku kucek kembali supaya benar-benar bersih sebelum disimpan di lemari.

Ketika menyimpan di lemaripun aku masukkan terlebih dahulu ke dalam plastik. Yha gimana ya, meskipun udah bersih secara kasat mata tapi tetap saja bekas "itu", hehe.


Alasan Beralih ke Menstrual Pad

Kalau aku shortlisted, setidaknya ada beberapa alasan yang menguatkanku untuk beralih dari pembalut sekali pakai ke pembalut cuci ulang atau menspad. Alasan ini bukan alasan yang saintifik banget atau inspiratif atau sejenisnya.

1. Bingung membuangnya

Sebenarnya aku belum sampai pada level sangat-sangat hidup minim sampah. Hanya saja memang di wilayah rumahku ini nyaris tidak ada petugas kebersihan yang rutin mengambil sampah warga sehingga warga sendiri yang harus berinisiatif membuangnya. Dulu sih ada, rutin, tapi belakangan sudah mulai menghilang. Mungkin itu juga warning buatku. :')


2. Aku baru saja menulis buku antologi bertema zero waste

Apa yang kita tulis adalah apa yang kita yakini dan lakukan, setuju? Pun ketika aku menulis buku Ramadhan Untuk Bumi, sebuah anak bertema Ramadan dan zero waste, aku sadar betul bahwa hidup minim sampah itu harus dilakukan. Pun aku sadar betul bahwa aku harus menjadi "teladan". Menulis buku artinya mengajak orang pada kebaikan lewat pesan dalam buku, Masa sih mengajak orang melakukan kebaikan tapi kitanya tidak melakukan? Salah satu hal kecil yang bisa kulakukan adalah menimalisir atau bahkan berhenti memproduksi sampah semacam pembalut sekali pakai.


3. Lebih hemat

Sebetulnya ini perhitungan kira-kira ala aku. Misal dalam sebulan kita membutuhkan 15 (asumsi minimal 3 pembalut sehari selama 5 hari) pembalut sekali pakai dengan harga Rp 1500 maka perhitungannya.

Pembalut Sekali Pakai

Rp 1500x15x12= Rp 187.500 jumlah ini jika selama 2 tahun maka menjadi  Rp 375.000

Sedangkan dengan Rp 50.000 kita sudah mendapatkan 6 pieces menspad yang bisa digunakan setiap bulannya, Anggap saja biaya sabun adalah Rp 5.000 maka hasilnya:

Menspad Rp 50.000/6 Pieces

Rp 50.000 + (Rp 5.000x12)= Rp 110.000, jumlah ini jika selama 2 tahun maka menjadi Rp 220.000


Atau kita membeli yang harga Rp 33.000, persediaan 4 pieces rasanya cukup digunakan selama 2 tahun. Maka perhitungannya:

Menspad Rp 33.000/piece

(Rp 33.000x4)+(Rp 5.000x12)= Rp 194.000 jumlah ini jika selama 2 tahun maka menjadi Rp 194.000+60.000= Rp 254.000

Tentunya ini lebih hemat ya. 


Oh ya, produk menstrual pad harus dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai ya.


Dari komentar teman-teman, aku cona update postingan ini dengan tanya jawab yang umum ditanyakan ya.

"Volume darahku di awal-awal haid biasanya cukup deras, apakah menspad ngga tembus?"

Nah ini dia mengapa penting mencari tahu menspad yang cocok untukmu dan yang terbaik. Jikapun volume darahku banyak, kamu bisa lebih sering menggantinya sebagaimana ketika kamu pakai pembalut sekali pakai.


"Apakah ketika selesai mencuci tidak menunggalkan noda?"

Tergantung cara pencucian dan sabun yang digunakan, menurutku. Ngga masalah juga disikat dengan sikat lembut. Oh ya tergantung mereknya menspad juga. Merek GG lebih cepat bersih dibandingkan emrek Azza yang butuh effort lebih besar.

Tips Sebelum Membeli Menspad

Dua kali membeli menspad setidaknya aku jadi punya pengalaman dan kesimpulan beberapa tips sebelum membeli menspad. 

1. Pastikan harga tertera untuk satu piece atau satu bundling

2. Belilah jauh hari sebelum hari perkiraan menstruasi untuk menghindari penggunaan pembalut sekali pakai

3. Bagi kamu yang kuantitas cairan menstruasinya standar, tidak terlalu banyak, sebaiknya membeli produk day saja

4. Produk pantyliner diperuntukkan bagi kamu yang kerap mengalami keputihan.


Jadi kamu udah coba menspad? Atau masih mempertimbangkan memakainya?



42 komentar:

  1. belum pernah sih pakai menstrual pad, tapi beberapa teman sudah pakai. Ramah lingkungan dan juga bisa banyak berhemat dr pada beli pembalut ya mbak.

    BalasHapus
  2. Itu ukuran terpanjang 28 cm, Mbak? Ada yang lebih panjang lagi? Saya kalau hari pertama haid biasanya pakai yang 36 cm. Itu aja sehari bisa berkali-kali ganti

    BalasHapus
  3. Aku mau pake tapi suka ragu mbak, karena mens aku banyak bgt karena menggunakan spiral. Aku hari2 aja pake yg night supaya gak tembus. Kepengen coba sih sebenarnya karena menspad ini lebih sehat dan ramah lingkungan

    BalasHapus
  4. Menstrual pad pastinya lebih aman, sehat dan hemat ya, Mbak? Hmmm... Jadi pengen beralih deh, soalnya kalau pake pembalut biasa, ada rasa was-was gitu dengan bahannya.

    BalasHapus
  5. Menstrual pad ini mendukung go green banget Mba. Selain itu juga sehat karena gak mengandung bahan berbahaya kayak di kebanyakan pembalut disposable.

    BalasHapus
  6. Pengen banget pakai menspad ini mbak dan belum pernah pakai. Apalagi ini bisa dicuci, di samping hemat ini juga bisa menjaga lingkungan.

    BalasHapus
  7. Aku sudah punya menspad sih, dikasih sama teman.
    Tapi kok msh maju mundur buat pakenya

    BalasHapus
  8. Belum pernah cobain menstrual pad ini, kalau saya, Mbak Visya. Masih pakai pembalut biasa, belum terbiasa dan belum nyaman aja.

    BalasHapus
  9. Wah ini nih yang kepengen banget aku lakuin sejak lama. Berasa sayang gitu ya kalo harus beli pembalut sekali pakai. Mana buangnya itu bikin sampah makin banyak. Tadinya kepengen beralih ke menstrual cup, tapi berasa gimana ngebayangin pakenya. Kudu nyoba menstrual pad deh.

    BalasHapus
  10. Kalau aku akhir-akhir ini tertarik pakai menstrual cup itu mba. Yg dari silikon bisa dicuci juga. Kalau bentuk pad gini aku masih takut bocor karena aku kalau hadi heboh gitu darahnya.

    BalasHapus
  11. Menstrual pad ini ramah lingkungan banget ya, mengurangi jumlah sampah yang sudah menggunung di sekitar kita. Tapi aku masih belum mencobanya. Kalau pas bepergian jauh gitu mungkin agak ribet ya saat mencuci dan mengeringkannya

    BalasHapus
  12. Wah, sepertinya bagus. Selain bisa menghemat pengeluaran, tentunya juga membantu mengurangi sampah pembalut sekali pakai ya.

    Duh senang sekali mampir ke mari. Jadi mau nyari juga.

    Enak buat dibawa traveling nggak nih mba, kira kira?

    BalasHapus
  13. Diantara mens pad, tampon dan mems cup emang paling nyaman pakai mems pad, tinggal di cuci bersih dan di jemur

    BalasHapus
  14. Aku belum pernah pake menstrual pads nih, alasannya sama sih, pengen praktis dan justru aku takut tembus kalo pake menstrual pads, tapi ternyata ngga ya mbak? Nanti aku pengen coba deh, apalagi cara perawatannya cukup mudah ya asal kita bener-bener bersih, dan bisa lebih hemat juga ternyata.

    BalasHapus
  15. Jujur nih aq belum beralih masih yang sekali buang. Next suatu saat nanti mau juga melirik pakai ini bisa di cuci juga dan perawatanya ga susah. Makasih yah mba sharingnya jdi tambah ilmu tentang Menstrual Pad ini deh

    BalasHapus
  16. saya sudah hampir setahun nih nggak pakai pembalut karena masih KB suntik. masih mikir juga sih mau berganti ke menspad atau menscup nantinya

    BalasHapus
  17. sepertinya saya pun kudu beralih nih. sungkan sama pengangkut sampah harian, pas saya mens kan sampahnya nambah dan bauuu

    BalasHapus
  18. udah lama pengen ganti mens pad sih karena memang yah penyumbang sampah ya mba jadi pengen kepoin nih menspad azza

    BalasHapus
  19. Mba, ini kalo lagi banyak2nya ga nembus ya? Kalo abis pakai sih emang lebih baik langsung cuci yah. Kayak kita pakai pembalut biasa yang di bersihin dulu baru di buang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku so far ngga Mbak. Tapi kembali lagi ke volume darah haid masing-masng, hehe.

      Hapus
  20. Udah kepikiran dari dulu pengen beli sebenernya, cuma bingung mau yang kayak gimana? Biasanya kalau kain kan bekas mens ada yang bandel nempel ya mbak, dan ampuh dengan sabun batangan di kucek aja nodanya langsung hilang, apa menspad ini nggak ninggalin noda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung mereknya kalo sepengalamanku Mbak. Merek GG lebih mudah dibersihkan dan ngga meninggalkan nods.

      Hapus
  21. Belum pernah sih mbak pake menspad, kira2 tembus gak mbak ya? Maaf nih mbak bekasnya nempel ndak mbak kalau udah di cuci?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo merek GG aku cuci ngga Mbak. Kalo merek Azza ask susah sih perlu disikat pakai sikat lembut gitu hehe

      Hapus
  22. Jujur aku belum pernah pakai menstruasi pad ini.kayaknya risih gitu. Mungkin karena dari awal pertama kali haid yang pakai yg bisaa itu. Tapi sekarang jadi pengen coba deh. Eh btw itu kalau banyak nembus gak sih kak? Soalnya aku kalau lagi Dateng bulan, dalam sehari bisa ganti beberapa kali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung posisi Mbak kalo posisinya pas insya Allah ngga nembus hehe harus rajin ganti juga

      Hapus
  23. amankah mbak? atau sering bocor gt? penasaran sih, pasti lebih irit dan lbh aman jg ya buat kesehatan diri dan lingkungan, tp kok kaya takut kurang bersih aja gt ehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah lebih aman dibanding pembalut sekali pakai Mbak.. maksudnya apanya yang kurang bersih Mbak? Kalo urusan nyuci merek GG lebih cepat bersih, pakai detergent atau sabun batangan. Gampang dibersihkan. Merek Azza lebih sulit.

      Hapus
  24. Jadi ingat mau bikin review belum jadi-jadi huhuhu.... Kalau di antara keduanya, aku punyanya GG. Cukup banyak malah karena dulu kulakan bareng teman-teman biar dapat harga murah beli banyak sekaligus kemudian dibagi-bagi. Termasuk yang nyaman dipakai, menurutku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kulakan lebih murah Mbak? Minta link-nya dong Mbak hehe aku paling nyaman GG tapi lumayan kalo Beli satuan. Kalo patungan kan lumayan hemat ya

      Hapus
  25. Aku belum pernah coba ini, tapi kata mamaku ini dulu pernah ada di eranya. Hehe. Btw kalau pakai kayak gini peer gak mba pas nyucinya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda beda tiap orang, hihi. Kalo busy aku alhamdulillah ngga karena pas ga langsung nyuci. Aku tipe ngga bisa nunda kalo udah kayak gitu XD

      Hapus
  26. Asli banget ya ini mba hemat banget
    aku belum coba, jadi penasaran. Jadi menspad itu tebal ya
    tinggal cuci nggak perlu ganti-ganti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung mereknya Mbak yang kuoakai merek GG itu enak ngga terlalu tebal. Kalo Azza tebal dan agak bulky hehe

      Hapus
  27. Aku bayangin kl kurang bersih nyucinya gmn, apa gak mlh nimbun bakteri 😅 apalagi aku orgnya agak perfeksionis jd harus yakin bener2 bersih baru mantep 😅 tp suka nih sm konsep zero waste nya, demi bumi yg lebih sehat

    BalasHapus
  28. Wih menstrual pad ini menarik banget, desainnya juga lucu. Btw, aku lebih tertarik sama menstrual cup dibanding menstrual pad macem ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya menscup memang lebih aman dan simple tapi aku belum berani pakainya hehe

      Hapus
  29. aku pakai 2 merek, GG dan Cluebebe
    Yang GG menurutku agak kasar dan kurang nyaman
    Cluebebe masih jadi favoritku, lembut dan nampak lebih eksklusif
    trus pernah beli merek abal-abal, murah banget tapi ya gitu bocooor, hahaha

    BalasHapus
  30. Belum pernah coba sih mbak, mau coba tapi masih mikir dulu, soalnya diriku kan pemalas, memungkinkan nggak aku rajin mencucinya...

    BalasHapus
  31. Aku udah pakai menspad, ada 4 buah nih di rumah. Waktu itu belinya 1 paket isi 4 di shopee tapi lupa merknya apa hehe.. Cuma kalo mens lagi banyak2nya ga bisa pake menspad karena kurang panjang jadinya aku pake pembalut yang 42 cm huhuhu terpaksa. Kalo udh mulai dikit baru deh pake menspad.

    BalasHapus