Tips Mengasuh Anak Menjadi Visioner Melalui Metode Mind Mapping






Apa yang Moms pikirkan begitu mendengar kata visioner? Biasanya visioner diidentikkan dengan sifat orang dewasa. Nyatanya, anak anak pun bisa menjadi visioner, tepatnya dilatih menjadi anak visioner lho Moms.

Terlebih saat ini kita berada di VUCA world, dimana persaingan ke depan akan semakin ketat dan tidak oasti. Pun kondisi pandemi seperti saat ini sebenarnya membuat kita berlatih dengan adanya ketidakpastian dan bagaimana anak & keluarga menghadapinya. Sebut saja visioner sehingga anak bisa menciptakan masa depannya sendiri.

Tidak hanya dalam kondisi pandemi namun juga jangka panjang kehidupan anak. Perlu kita ingat bahwa:
"Yang kita besarkan adalah orang dewasa di masa depan. Bukan sekadar anak-anak."




Karakter Anak Visioner
Orangtua harus memotivasi anak agar anak memiliki tujuan, menjadi visioner. Ingat, visioner berbeda dengan ambisius ya, Moms. Berikut karakter anak visioner.



Prinsip Anak Belajar Maksimal


Prinsip belajar naksimal anak diawali dengan koneksi antar syaraf di otak. Koneksi terjadi bula ada interaksi membahagiakan selama proses belajar. Interaksi, setidaknya dalam kondisi pandemi, didapatkan dari orangtua terutama ibu. Oleh karenanya penting bagi ibu memiliki manajemen mindset positif umyang bisa didapatkan melalui mind mapping.

Hal yang mempengaruhi perkembangan otak salah satunya adalah genetik, tapi tidak 100% menentukan. Ingat, masih ada nutrisi baik juga pengasuhan positif.

Penggunaan Mind Mapping pada Pengasuhan Anak

Otak anak yang optimal dapat dicapai apabila ada hubungan membahagikan dengan orangtua. Jika tidak, syaraf otak anak tidak tersambung dengan baik sehingga tidak optimal menyerap informasi.

Bagaimana memulai mengasuh anak agar siap menghadapi masa depan?

Metode mind mapping bisa diterapkan dalam pengasuhan, tak hanya dalam pembelajaran di sekolah. Mind mapping adalah model cara pencatatan  yang membantu otak mengingatkan sesuatu dan mengatur strategi. Biasanya di tengah da konsep umum, lalu ada cabang-cabang untuk mengatur strategi.

Mengapa mind mapping?

Membantu orangtua merapihkan informasi, berbagi daya ingat  dengan informasi, mudah disambungkan dengan kegiatan sehari-hari.

Mind Mapping Ibu (Bagian 1)
Mind mapping sebagai sebuah cara pencatatan merapihkan mindset dan strategi mengasuh anak visioner dimulai dengan bagaimana cara ibu mengatur mindset positif.

Pertama, dengan struktur yang jelas kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi setelahnya. Yang perlu diperhatikan adalah pembagian jadwal, pengaturan lokasi kerja, pengaturan waktu.

Kedua, pembagian yang jelas antara ibu, ayah dan pengasuh/nenek/kakek.

Ketiga, love yourself. Jangan lupa sediakan waktu untuk ibu menyayangi diri sendiri.

Ke-empat, pengaturan harapan. Ibu harus mengatur ekspektasi supaya tidak terlalu over expectation terhadap tentang atensi belajar  anak, hal yang bisa dikontrol (aktivitas anak, menu masak).

Jadi ngga apa juga ya kadang sedih, marah, atau kesal. Dirasakan emosinya supaya bisa segera pulih.

Mind Mapping Ibu (Bagian 2)
Ini berkaitan langsung dengan bagaimana mengasuh anak visioner. Kunci menjadikan anak visioner ternyata adalah dengan memberikan tugas kepada anak sesuai kemampuannya.

Pertama, membiasakan anak punya tujuan: Libatkan anak dalam membuat rencana (misal bersama anak menentukan menu anak), bermain dengan konsep start-finish.

Kedua, melatih anak disiplin dan mendiri dengan menyiapkan peralatan sekolah sendiri dan melakukan kerjaan rumah sederhana.

Ketiga, memberi anak ruang untuk mengatasi kebosanannya sendiri dengan memberikan anak bermain sendiri, memberikan ruang main yang aman. Penting membiarkan anak bisa memecahkan kebosanannya sendiri. Ini secara tak langsung, melatih anak mengatasi masalahnya sendiri.

Ke-empat, melatih empati anak supaya tercipta rasa bermakna dan bikin hidup anak lebih bahagia. Di situasi sekarang, Mama bisa ajak anak main role play atau bikin baksos virtual. Seru!

Kelima, melatih anak bersyukur dan berpikir positif terhadap suatu masalah. Berpikir positif seperti fitness. Jika sering dilatih akan menguat jika  jarang-jarang akan mengendur. Bersyukur itu bisa dimulai dari hal sederhana dengan bertanya 3 hal yan disyukuri hari ini sebelum tidur.


Mind Mapping Anak
Berikut contoh lembar mind mapping anak yang bisa Moms gunakan. Anak bisa mengajak anak dan ayah mengisi bersama kolom-kolom yang kosong.

Bagaimana dengan anak usia belum paham? Bisa menggunakan media gamba agar lebih menarik.
Mungkin akan terlihat ketika dewasa, tapi masa kini (kanak-kanak/balita) adakah momen melatih.

Perkembangan dan Pertumbuhan Anak

Perkembangan diidentikkan dengan fungsi otak sehingga penting memastikan perkembangan otak anak optimal pada tiap tahapannya, dimulai kehamilan hingga 1000 HPK pertumbuhan sel otak sangat besar.

Setelah 2 tahun kembali berkembang untuk myelinisiasi sel-sel otak sehingga fungsional semakin baik.

Berlanjut saat remaja muda, otak dilatih fokus dan jaringan yang tak berguna  akan dibuang sehingga otak semakin efisien. Ini berlanjut hingga 30 tahun sesudahnya tidak ada lagi pertumbuhan.


Tanya Jawab
1. Bagaimana menghandle perasaan anak ketika goal yang dia inginkan tidak tercapai dengan maksimal? 
Jawab:
Suasana kompetisi belum terlalu matang untuk anak usia 6 tahun.
Melatih rasa kecewa. Misal anak berhasil, yg dipuji bukan hanya hasil akhir tapi prosesnya juga.
"Kemarin kamu belum bisa... sekarang kamu sudah bisa..."

2.  Biasanya saya memberikan Omega 3 menjelang ujian, apakah cukup? Atau boleh diberikan setiap hari? Apakah Omega 3 bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak?
Jawab:
Proses menyerap informasi dan me-recall adalah proses terus menerus sehingga otak selalu butuh asupan.

Data dari penelitian  mengatakan bahwa Omega 3 Meningkatkan pertahanan tubuh sehingga ngga mudah terinfeksi penyakit.

3. Kira-kira apa yang mendasari perbedaan tumbuh kembang anak-anak dalam satu keluarga?
Jawab:
Yang mempengaruhi tumbuh kembang setiap individu memang tidak se-simple teorinya. Jika ditelaah lebih lanjut dari faktor genetik sendiri banyak hal yang bisa terjadi dan ini tidak bisa dimanipulasi, bahkan untuk anak kembar identik sekalipun, sehingga kita memang berusaha membenahi dr faktor eksternal. Disini pun banyak hal yang bisa terjadi sehingga output nya pun akan berbeda. Bawaan intelektual, bawaan temperament berbeda bisa menjadi faktornya juga.

4. Bagaimana cara menerapkan mind mapping di rumah bila ada yang tinggal kakek neneknya? Karena biasanya mereka lebih dominan
Jawab:
Libatkan kakek nenek. Buka pembicaraan dengan hal yang baik. Misal:
"Misal, Mah, Pah, makasiih Sudha bantu aku mengasuh A. Tapi dari konsultasi dengan psikolog, A harus begini begitu. Boleh ngga aku minta support Papa Mama?"

5. Bagaimana kalo jalan pikiran mama atau guru tidak sama dengan anak, apakah anak perlu dipaksa supaya sama?  Apakah adae kelemahan/kebutuhan mind mapping?
Jawab:
Lihat kembali jadwal anak, kapan anak pendampingan. Perlu juga diberikan ke pihak sekolah, misal anak kurang tertarik mengerjakan tugas tertentu. Jangan lupa mama untuk punya me time juga ya walau sekadar tarik nafas sejenak atau beberapa menit.

Sebenarnya tidak ada keburukan/kelemahan mind mapping tapi lebih cocok ngga cocok. Kalau ngga cocok, bisa dilatih.


6. Apakah anak yang cenderung pendiam atau bahkan pemarah, bisa diarahkan menjadi anak visioner? Apakah sifat pendiam atau pemalu itu akan hilang seiring waktu bila kita ajarkan prinsip prinsip visioner?
Jawab:
Jangan langsung melabel anak negatif ketika melihat perilaku anak. Misal anak pendiam, berarti dia anak nyang berhati-hati dalam mengambil langkah. Atau misal snake pemarah, mungkin tipe anak yang energinya banyak dan butuh mengeluarkannya. Perilaku anak ngga bisa dibilang buruk tapi berdasarkan kebutuhan.
Dimulai dari seprti apa karakternya.

Jika anak pendiam, membuat dia lebih terbuka, mencoba sesuatu yang baru. Untuk anak pemarah, Mama perlu memikirkan bagaimana strategi melampiaskan energinya lebih sehat.

Sebenarnya bisa anak pendiam/pemalu menjadi lebih terbuka meskipun ngga masalah selama dia butuh sesuatu dia bisa mengkomunikasikan.

Bisa diterapkan tips-tips menjadikan anak visioner asalkan disesuaikan dengan usia & kebutuhan anak.


8. Apa saja tanda anak sudah bisa atau siap diajak untuk membuat mind mapping? Apakah bisa diaplikasikan pada anak ABK tertentu? 
Jawab:
Untuuk anak normal tanda2nya adalah anak bisa menggambar (kasar) atau bisa menempel gambar.
Untuk ABK, tergantung sudah sampai level mana. Misal gambar pohon, dia tabu itu pohon. Intinya bisa mengubah apa yang kita katakan dengan gambar.


8. Untuk kakak beradik dengan perbedaan usia dekat, sebaiknya  si adik diajarkan mind mapping juga nanti ketika ia sudah mempunyai keinginan sendiri atau  bersamaan dengan si kakak?
Jawab:
Ngga papa jika dilakukan berbarengan antara kakak dan adik. Memang ada beberapa anak butuh orang lain sebelum melakukannya sendiri. Mulai latih independensi-nya. Misal, ditinggalnya 5 menit, lalu kita kembali. Amati apa yang dilakukannya. Pastikan bahwa kita akan kembali.

9. Bagaimana cara kita sebagai orang tua memanage waktu anak supaya kebutuhan akan kegiatan keagamaan & seni dapat terpenuhi karena jam sekolah online anak yang padat?
Jawab:
Diutamakan kegiatan dari sekolah, tetap juga berikan jadwal bermain di antara jadwal sekolah. Agak dikurangi kegiatan ekstrakurikuler lain. Perhatikan bahwa anak perlu beristirahat saat belajar. Ambil waktu 30 menit anak untuk stretching. Mengatur ekspektasi, jangan terlalu fokus pengetahuan yang harus dimiliki anak tapi bagaimana supaya anak tidak stress. Plus sangat perlu diperjelws kapan anak punya waktu bebas/main sendiri.



10. Apakah baik jika mau mengalihkan keinginan anak untuk membantu dengan kegiatan lainnya?
Jawab:
Anak-anak memang kadang suka membantu walau kadang menjadi lebih berantakan. Ngga papa, biarkan aja karena ngga banyak anak yang berinisiatif demikian. Metode sama tapi tingkat kesulitan dimodifikasi. Misal, meminta anak menyapu di bahkan pojok.


11. Bagaimana tips agar anak bisa percaya diri? 
Jawab:
Berikan special time antara Moms dan anak. Misal bermain role play, biarkan anak menjadi leader permainan tanpa mencela. Jika anak perlu bantuan baru kita terlibat.

Untuk bergaul dengan orang lain, perlu proses. Saat konsumsi normal bisa lewat playdate atau kegiatan di sekolah. Untuk konsumsi seperti saat ini bisa dirangsang dengan kegiatan role play, melatih kepekaan sosial anak.




Disclaimer:

Materi disarikan dari Kuliah Whatsapp Popmama X Cerebrofort bertema Penerapan Mind Mapping pada Anak Visioner dengan narasumber Sashkya Aulia Prima, M.Psi Psikolog & dr. Helmin Agustina Silalahi


16 komentar:

  1. Bagus banget Mom sharingnya. Manfaat banget. Gamau kecolongan sama yg namanya kepengurusan anak. Soalnya golden age emang early age dan itu ada di tangan kita banget seutuhnya. Makasi ya Momm. Izin share ya di story instagram :)

    BalasHapus
  2. Tantangan masa depan pasti lebih dasyat daripada jaman sekarang. Sebagai orangtua harus menciptakan anak visioner, tangguh dan tidak melempem

    BalasHapus
  3. Materinya bagus banget buat buat mendidik anak bisa mind mapping sejak kecil. Saya juga mau share nih buat temen2 saya soal mind mapping buat anak. Boleh ya mom

    BalasHapus
  4. Terima kasih untuk tulisannya. Sangat bagus dan bermanfaat banget. Terkadang aku salah sendiri, karena ga bisa memberikan perintah dengan jelas. harus diperbaiki lagi ya. Terima kasih sharingnya :)

    BalasHapus
  5. Pengen coba praktek mind map ini untuk apapun tp yg ada kemudian yg penting kelar, hehehehe

    BalasHapus
  6. Soal pengasuhan anak saya sangat memprioritaskan. Tidak ingin anak salah asuh sehingga terbiasa dengan hal yg tidak baik. Jadi kalau ada tips seperti ini saya sangat antusias sekali dong. Terimakasih ya

    BalasHapus
  7. Ternyata ngebesarin anak ngga melulu "yang penting asupan gizi terpenuhi" ya Mba.

    Itu point' "Yang kita besarkan adalah orang dewasa di masa depan. Bukan sekedar anak-anak" siap digarisbawahi.

    Kalau di drama drama, banyak anak yang dewasanya mengikuti cerita masa kecilnya. Jadi nakal karena sejak kecil orang tua mencontohkan hal seperti itu atau sebaliknya. Dan point ini kulihat sendiri juga di kehidupan nyata.

    BalasHapus
  8. Lengkap sekali pembahasannya ya mba. Dan memang untuk ABK penerapannya ini membutuhkan kajian dari anak itu berada dalam level mana

    BalasHapus
  9. Selama ini aku gak pernah bikin mind maping nih, tapi sebenarnya ini boleh dicoba juga ya mbak. Apalagi dimasa pertumbuhan anak-anak tuh yang harus banyak berperan ibunya, makasih ya sharingnya.

    BalasHapus
  10. Mind mapping pun bisa digunakan dalam pengasuhan anak ya, daku pikir dalam hal pekerjaan di kantor aja menggunakan mind mapping 🙈 haddeh, maafkeun

    BalasHapus
  11. Wah ini bagus sekali mbak.
    Idealnya mulai umur berapa ya anak diajak bikin mind map seperti ini

    BalasHapus
  12. Mbak, makasih banget sudah menuliskan ini. Aku jadi tahu bagaimana baiknya bersikap terhadap anak-anak ku. Pengen juga menerapkan ini terutama buat si sulungku yang mau 7 tahun ini

    BalasHapus
  13. Suka bangeett..
    Membuat anak berpikir logis dan jangka panjang ini penting banget. Kelak ketika ada masalah, bisa menjadi problem solver yang baik. Juga dalam merencanakan cita-citanya di masa depan.

    haturnuhun sharingnya.

    BalasHapus
  14. Saya juga pengen menjadikan anak Saya visioner mba Dan baru belajar main mapping ternyata cukupsusah hehehehe

    BalasHapus
  15. Wah aku selalu suka sama orang yang visioner soalnya rata-rata mereka yang visioner ini orang yang sukses karena selalu punya tujuan yang jelas dalam hidupnya. Ternyata untuk jadi visioner ini bisa diajarkan dari kecil yaa

    BalasHapus