Belajar Praktik Hidup Minimalis dalam Film Nussa




Setelah lebih dari setahun tertunda penayangannya, akhirnya film Nussa rilis juga di bioskop per Oktober 2021 di bioskop! Meskipun film ini lebih identik dengan anak-anak, tapi orang dewasa sepertiku ternyata berhasil dibuat terharu dan terenyuh ketika menonton film ini lho!

Awal Mula Perkenalan dengan Nussa

Sebelum melangkah lebih jauh, aku ingin sedikit kilas balik awal perkenalanku, aku, suami dan anakku, mengenal tentang Nussa. 

Berawal sekitar 2 tahun lalu saat anakku, Cham, menginjak usia 2,5 tahun. Ayahnya mengajaknya ke kantor. Di kantor, salah seorang rekan kerja yang memang sudah akrab dengan Cham mengajaknya menonton sebuah video YouTube berjudul Makan jangan Asal Makan. Ya, itu salah satu video dari akun YouTube Nussa. Ayahnya yang saat itu baru pertama kali menonton video Nussa pun tertarik. Alhasil sejak saat itu kami mulai mengenalkan Nussa pada Cham :D

Kali itu pertama kalinya juga Cham kami bolehkan menonton YouTube dan seterusnya. Eits meski begitu tentu saja kami punya rule sendiri soal screen time ini. 

Balik lagi ke video Nussa. Ternyata akunya jadi keranjingan nonton, hehe. Setiap video sellau memuat pesan moral Islami. Duh Nussa dan Rara itu seperti oase bagi orangtua muslim dalam memberikan tayangan edukatif nan religius bagi anak-anak mereka!

Produksi video Nussa berada di bawah naungan Little Giantz yang bermarkas di daerah Jakarta Selatan. Aku yakin ngga mudah membuat video animasi seperti ini makanya aku apresiasi banget dengan kehadiran Nussa! 

Setiap pekannya Nussa akan menayangkan satu video baru yang diunggah di Jumat subuh. Aku yakin para pengikut akun YouTube nya selalu menantikan kehadiran video baru tersebut. Hingga akhirnya....

Bad New & Good News dari Nussa

Baru setahun mengenal Nussa, muncullah kabar buruk itu; Nussa akan berhenti tayang! Aku berharap hanya kabar burung hingga akhirnya benar-benar terjadi. Mungkin salah satunya akibat kondisi pandemi yang menyebabkan ketidakstabilan pemasukan. Wallahu'alam. Yang jelas aku dan pastinya semua penggemar Nussa bersedih :( Beruntung akun YouTube nya tidak ditutup jadi kami masih bisa menonton ulang. 

Oh ya sebenarnya beberapa saat sebelum pandemi, Nussa sempat mengumumkan film animasi versi studio bioskopnya akan tayang di tahun 2020. Teasernya pun sudah tayang. Tapi lagi-lagi karena pandemi, harus tertunda yang waktu itu kami tidak tahu akan kapan ditayangkan. 

Hingga waktu itu tiba. Ketika suasana Indonesia mulai kondusif, angka kasus Covid19 menurun, bioskop dibuka dan anak-anak diperbolehkan masuk tentu dengan prokes ketat. 

Tepat pada 14 Oktober 2021 film animasi Nussa naik ke bioskop!

film nussa


Awalnya aku dan suami tidak merencanakan menonton, masih menimbang ulang sampai akhirnya memutuskan untuk menontonnya di hari Minggu 31 Oktober 2021 di salah satu bioskop terdekat. 

Cham tentu saja sangat excited, hohoho. 

Film Nussa distrudarai oleh Bony Wirasmknondengan produduser Anggia Kharisma dan Ricky Manoppo dengan durasi 1 jam 30 menit. Film yang diproduksi oleh Little Giant bekerjasama dengan Visinema Pictures ini punya animasi yang oke punya! Gambar dan grafik yang ditampilkan sungguh detail. Serat kain pada baju karakter hingga permukaan wajah karakter terlihat jelas lho.  

Sekilas Cerita dalam Film Nussa

Cerita dalam film Nussa berisah tentang Nussa (Muzakki) yang setiap tahunnya mengikuti Ramadan Science Fair dan selalu meraih juara satu. Oh ya di Science Fair tersebut Nussa selalu menampilkan roketnya, begitupun pada Science Fair tahun ini. Hingga akhirnya muncullah siswa baru di sekolah yang menjadi kompetitornya, bernama Joni (Ali Fikry).

Di sisi lain, Nussa dan Rara (Ocean Fajar) menantikan kepulangan Abba (Alex Abbad) yang ternyata selalu menunda kepulangannya karena satu dan lain hal. Hingga Nussa bersikeras ingin Abba pulang ketika ia bertanding di Science Fair. 

Apakah Nussa berhasil menjadi juara Ramadan Science Fair kembali? Bagaimana dengan Abba, apakah Abba berhasil menepati janjinya untuk pulang, menyaksikan Nussa bertanding? 

Semua bakal terjawab di film Nussa tentu saja, hehe. Beberapa karakter lainnya yaitu Umma (Fenita Arie), Abdul, Syifa, Pak Ucok, Mama Joni (Maudy Koesnaedi), Papa Joni (Imam Darto), Bik Mur (Astri Welas), Pak Ucok, Babe Djaelani, Bu Anggi (Raisha) & Tante Dewi (Dewi Sandra).

Sudah kebayang dong, ada banyak pesan moral yang bisa dipelajari, mulai dari nilai keluarga, persahabatan hingga nilai minimalisme.

Praktik Hidup Minimalis dalam Film Nussa

Nah ini dia setidaknya 4 praktik hidup minimalis yang bisa didapatkan dari film "Nussa"!


1. Memanfaatkan Barang Bekas Menjadi Barang "Berkelas"

Barang yang jadi spotlight banget dalam film Nussa adalah roket Nussa. Nah dalam film ini lebih detail diperlihatkan bentuk dan pembuatan roket Nussa. Ternyata oh ternyata Nussa membuatnya dari barang-barang bekas lho! Mulai dari garpu, kardus hingga spare part barang elektronik digunakannya untuk membuat roket yang bisa dibilang "berkelas"!


Nussa dengan kreativitasnya berhasil memberikan "kehidupan kedua" bagi barang bekas tersebut, alih-alih dibuang.

Dalam kehidupan nyata kita juga bisa mempraktikkan hal tersebut, tak perlu yang rumit, bisa dari barang sederhana seperti media stimulasi bersama anak.


2. Jangan Mubadzir

Ada salah satu scene dalam film ini ketika Nussa meminta dibelikan sparepart roket baru oleh Umma, padahal sparepart yang ada masih bisa dipakai. Alih-alih mengabulkan, Umma menjawab:

"Bukannya Nussa masih punya ya sparepart yang lama? Nanti mubadzir (yang lama).."

Dalam Islam, para Muslim tentu sudah paham bahwa teladan hidup minimalis bagi para muslim adalah Nabi Muhammad. Salah satu praktik minimalis yang beliau ajarkan adalah tidak mubadzir, tidak menjadikan sesuatu sia-sia atau terbuang karena berlebihan.


3. Self Control

Meskipun Nussa sempat impulsive buying untuk membeli sparepart baru, pada akhirnya dia berhasil mengontrol dirinya. Nah soal self control ini yang dibutuhkan banget bagi setiap orang, termasuk self control untuk mengkonsumsi ataupun membeli sesuatu.



Mengontrol diri untuk tidak menuruti nafsu impulsive buying dan mengkonsumsi serta membeli dengan bijak adalah beberapa praktik hidup minimalis yang jika dijalani akan membawa efek domino lho!


4. Memakai Apa yang Ada

Masih dengan kreativitas Nussa, pada beberapa scene, Nussa berhasil memakai apa yang ada untuk menyelesaikan masalah. Contohnya dalam scene ketika bel sekolah rusak. Babe Djaelani yang sedang kebingungan karena bel tidak kunjung berbunyi, dibantu Nussa.

Apakah Nussa mengotak atik bel sampai akhirnya kembali berfungsi?

Oh, tidak. Cukup dengan menggunakan tempelan magnet yang ada di majalah dinding sekolah, masalah bel pun selesai.

Memakai apa yang ada sangat bisa menadi pilihan pertama sebelum kita memutuskan membeli, baik yang baru maupun yang bekas. Misal, ketika membutuhkan wadah penyimpanan, coba lihat dulu di rumah, apakah ada barang yang bisa dipakai untuk kebutuhan itu. If it's yes, why not to use it?



Itu dia praktik hidup minimalis yang bisa dipelajari dari film Nussa. Semoga menambah inspirasi dan motivasi bagi kita untuk mulai menerapkan nilai minimalism ya.

Buat yang belum nonton, pastikan kalian memang butuh menonton film ini yaa, meski rasanya ngga menyesal nonton film ini, hehe. Eits sesuaikan dengan budget juga~

Buat yang sudah nonton filmnya, share juga dong first impression atau kesan kalian setelah menonton film tersebut, di kolom komentar ya!

20 komentar:

  1. saya suka mereka : Bony Wirasmknonm, Anggia Kharisma dan Ricky Manoppo

    dengan lahirnya film Nussa, dan serialnya di YouTube,

    bangsa Indonesia bisa bernafas laga karena banyak sosok kreatif (asli Indonesia, bukan negara lain :D) yang fokus berkarya bagi anak-anak Indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya Mbu, Alhamdulillah. Senang dan turut bangga :')

      Hapus
  2. Saya belum pernah nonton Nussa, Evi. Saya sangka Nussa itu film religi.

    Mungkin saya akan coba googling YouTube untuk cari film Nussa ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngga strictly religi sih kak, lebih ke kehidupan anak anak tapi relate juga dengan orang dewasa hihi

      Hapus
  3. Selain dari sisi sosial dan menerima takdir film Nuga mengajarkan minimalis dengan membuat hidup jauh lebih sehat dan bersih.

    BalasHapus
  4. Wah bagus yach ada nilai-nilai baik yang ditayangkan oleh film Nussa. Pasti lebih seru film di bioskop ketimbang di youtube. Sayang jika tidak diteruskan di youtube.

    BalasHapus
  5. Ulasan yang kreatif. Mengambil satu sudut pandang film sesuai dengan niche blog/kesukaan penulisnya tentang minimalisme.

    Dan saya juga senang Nussa akhirnya bisa tayang di bioskop. Karena bikin animasi tuh susahnya minta ampun, sayang saja kalau cuma disaksikan sebatas layar handphone.

    BalasHapus
  6. Nussa selalu menarik perhatian. Gak cuma buat anak, tapi juga buat orang tua. Banyak pesan di setiap episode film Nussa

    BalasHapus
  7. Filmnya ini bisa jadi tayangan asik untuk anak-anak di bioskop sekalian liburan juga

    BalasHapus
  8. Wah belum nonton filmnya nih, tapi kalau serialnya di YT sudah banyak yang ditonton. Memang ya Nussa Rara ini membawa banyak pesan positif untuk keluarga.

    BalasHapus
  9. Nussa dan Rara, animasi kesukaannya anakku. Dan aku juga suka, soalnya banyak pelajaran yang bisa dipetik dalam setiap ceritanya. Baguuusss!

    BalasHapus
  10. Anak anakku suka nonton Nussa, Karena Rara nya lucu sih, hehe. Aku sih gak ada rules screen time, selama PJJ sudah, latihan menulis, membaca dan menggambar dan ngaji sudah semua, mereka boleh nonton atau bermain. Tahu waktu kapan harus melakukan kewajiban dan hak. Karena saya sendiri juga termasuk ibu yang hobi nonton 😂🤭🙈


    Anyway, prinsip hidup minimalis di Islam udah ada sejak awal ya. Tidak ada istilahnya memang tapi ya hidup Islam ya begitu, minimalis, ikigai dan apapun istilahnya ya sama di Islam ada semua itu. Terus diangkat dan dijadiin konten positif di anime anak islami, duh keren banget Yaaa. Semoga makin banyak anime Islam seperti Nussa dan Rara ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anakku jga suka Nussa Rara hehe idola banyak anak yaa.

      Iyes sepakat mbak soal Minimalisme dalam Islam.

      Hapus
  11. Aku malah mudengnya di rumahnya Nussa perabotnya minimalis banget nggak banyak barang hehee...

    BalasHapus
  12. Aku belum nonton padahal waktu proses pembuatan sempat mampir ke kantornya Little Giantz. Lama ya proses pembuatan film animasi. 1 episode butuh waktu 4 bulan dari plan sampai tayang. Nah kalau film 90 menit gini kebayang kan berapa tahun

    BalasHapus
  13. Waah sama banget Mbak Visya, ketagihan film Nussa juga sejak ngenalin Aiza ke video-video Nussa. Akupun nangis nonton film ituuu bagus banget, wajib ditonton semua kalangan. Totally worth the wait.

    BalasHapus
  14. Setuju banget mbak. Nussa mengajarkan kita untuk menggunakan barang sesuai kebutuhan. Lalu, mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang bisa bermanfaat dengan menjadikannya sebuah eksperimen sains. Keren. Anak-anak suka sama film ini. Dalam film nussa ini juga kita belajar arti kemenangan sejati

    BalasHapus
  15. Wah, kebetulan sama Mbak Visya, ak pun baru bulan lalu ajak anak-anak nonton Nussa. Memang film ini seperti oase ya bagi orangtua ya, bisa menyuguhkan film yang bermanfaat utk anak-anak.. Pelajarannya banyak sekali 😍
    Dan setelah baca tulisan Mbak Visya baru terpikir untuk menjelaskan value cinta lingkungannya juga ke anak-anak hehe..

    BalasHapus
  16. Sama mba... Aku belum nonton nih .. jadi kepo

    BalasHapus
  17. Saat membaca review film Nussa di media sosial, aku kira hukmahnya seputar hubungan sosial antara Nussa dengan irangtua, guru, dan teman-temannya. Ternyata kalau udah nonton bisa melihat hikmah lain secara lebih jelas ya :') Makasih mbak evi tulisannya, menjadi pengingat diri juga untuk hidup sederhana dan secukupnya

    BalasHapus