Peran Orangtua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Berprestasi Sesuai Passion

 




Suatu hari, aku membaca salah satu postingan seorang ibu yang juga kakak kelasku, di Facebook. Beliau bercerita bahwa anaknya terlahir prematur dan bagaimana beliau berjuang merawat bayinya saat itu. 

Yang aku tahu saat itu, bayi prematur adalah bayi  yang lahir "sebelum waktunya" atau belum cukup bulan dan biasanya memiliki berat badan di bawah minimal. That's it. Kedua anakku sendiri, qadarallah, lahir cukup bulan. 

Tapi ternyata lebih dari itu, ada banyak khal berkaitan dengan perawatan, pengasuhan dan mantainance anak lahir prematur yang tidak kuketahui. Dan semua itu baru aku ketahui saat mengikuti bicara gizi yang diselenggarakan Danone Indonesia. 


World Health Organization (WHO) menyebutkan 1 dari 10 anak lahir prematur. Setiap tahunnya di seluruh dunia diperkirakan ada sebanyak 15 juta anak di seluruh dunia yang lahir prematur, kelahiran yang terjadi kurang dari 37 minggu. Pertumbuhan dan perkembangan anak-anak ini harus dipantau karena mereka masuk dalam kategori high risk atau risiko tinggi.


Tahukah Moms? Tanggal 17 November diperingati sebagai World Prematurity Day (WPD) atau Hari Prematur Sedunia. Tema tahun ini yaitu ‘A Parent's Embrace: A Powerful Therapy”. Sejalan dengan itu, Danone Specialized Nutrition Indonesia menyelenggarakan edukasi dengan topik “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi” dengan menghadirkan pembicara yakni Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi dan Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga, secara daring pada (15/11). Edukasi Bicara Gizi ini adalah bentuk dukungan aktif Danone Indonesia dalam membentuk generasi Indonesia yang berkualitas dan tumbuh menjadi generasi maju.  




“Semua anak butuh dipantau, terlebih bayi prematur. Mereka punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan di awal kelahirannya,” tegas Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi.

Mengapa Anak Prematur Punya Risiko & Tantangan yang Lebih Kompleks?
Anak lahir prematur punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan. Mengapa begitu? 

Ini berkaitan dengan empat hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak antara lain:
Kesehatan Fisik (Physical Health)
Masalah physical health yang dapat timbul pada anak lahir prematur sangat bermacam-macam, mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin. Mereka juga berisiko untuk mengalami gangguan pertumbuhan stunting yang membuat pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal
 
Pembelajaran & Kecerdasan (Learning and Cognition)
Secara kemampuan kognitif dan bahasa anak lahir prematur harus distimulasi agar mampu mencerna informasi serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Ini nantinya akan memengaruhi keterampilan pra sekolah dan akademisnya. 
 
Kesehatan Mental (Mental Health)
Kesehatan mental anak lahir prematur sbisa dibilang lebih punya potensi untuk mengalami gangguan. 

Kualitas Hidup (Quality of Life)
Jika tidak dilakukan perawatan sejak dini, kualitas kehidupan anak lahir prematur bisa menjadi rendah karena berkaitan dengan hardskill, softskill & kognitifnya 


Apa yang Bisa Dilakukan Orangtua?

Observasi hingga Dewasa
Orangtua harus terus memantau perkembangan anak dengan pedoman buku KIA. Perkembangan yang dimaksud bukan hanya secara fisik namun juga psikis, kecerdasan sosial, emosional dan lain sebagainya.  

Meminta Bantuan Pihak Medis & Konsultasi Rutin
Ketika memasuki usia sekolah, yang tidak kalah penting untuk diperhatian menurut Prof. Rinawati adalah kesehatan metabolik anak. Karena sering kali menjelang usia remaja, muncul gejala pubertas terlalu dini karena gangguan hormon. Inilah salah satu alasan mengapa pemantauan anak-anak prematur harus dilakukan sesering mungkin dengan melibatkan berbagai macam dokter spesialis. Idealnya anak dengan risiko tinggi harus ditangani oleh tim khusus yang terdiri atas tenaga kesehatan dari berbagai ilmu multidisplin.


Intervensi Nutrisi & Stimulasi 
Dengan melakukan pemantauan secara rutin maka intervensi nutrisi juga dapat dilakukan optimal. Meski anak prematur lahir dengan berat badan yang tidak sama dengan anak lahir cukup bulan, bukan berarti targetnya kemudian adalah menjadikan anak itu gemuk.  Menaikkan berat badan anak prematur tidak perlu cepat-cepat karena tidak ada yang instan. Semua harus diupayakan dengan sungguh-sungguh.
 
Artinya orangtua harus berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui intervensi nutrisi yang tepat untuk anak lahir prematur. Terkait berat badan, sambung Prof. Rinawati, yang terbaik adalah protein hewani. “Harus ada protein hewani seperti daging, telur atau ikan.”  

Enam Langkah Stimulasi Potensi Anak Prematur
Bicara soal stimulasi, ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini antara lain:


Pertama, deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini. Penanganan sedini mungkin sangat penting untuk mencegag ketidakcukupan gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang optimal.

Kedua, meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan. 

Ketiga, menemukan tanda awal potensi anak. Sama halnya dengan anak yang alhir non prematur, anak prematur juga penting untuk mendapatkan pantauan dari orangtua. Perhatikan kebiasaan dan minat anak, berikan peluang untuk eksplorasi dan mendorong kreativitas anak.

Keempat, menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri. Bagaimana caranya? Dengan memberikan kasih sayang, jangan memberikan label tertentu padanya, memotivasi anak untuk mau mencoba, serta puji usahanya ketika melakukan sesuatu.

Kelima, modifikasi kegiatan dan terapi.  Menurut Mbak Irma, anak yang lahir prematur dengan beberapa hambatan membuat orangtua harus berpikir kreatif agar keinginan anak untuk eksplorasi tetap terpacu. Sehingga kesempatan pengembangan potensi anak tetap optimal. Misalnya terapi sensori integrasi untuk mengembangkan kemampuan belajar, konsentrasi dan emosinya.

Keenam, menjaga kualitas emosi orangtua. Karena apapun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mengoptimalisasi kemampuannya akan terhambat jika orangtua tidak terampil mengelola emosinya.

"Setiap anak Indonesia berhak untuk tumbuh berprestasi dan menjadi generasi maju, tidak terkecuali anak lahir prematur. Dan orangtua memiliki peran penting untuk mengontrol asupan nutrisi anak lahir prematur sejak dini sehingga kebiasaan makan bergizi seimbang akan membuat anak lahir prematur tumbuh optimal,” kata Arif Mujahidin – Corporate Communication Director Danone Indonesia. 

Lantas bagaimana dengan kemampuan kognitif anak lahir prematur?

Kemampuan Kognitif Anak Lahir Prematur

"Orang tua yang anaknya lahir prematur tidak perlu khawatir. Journal of America Medical Associaton atau JAMA mengungkapkan, hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, sekolah dasar, maupun menengah. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki bakat luar biasa yang tak disangka-sangka. Anak prematur adalah anak yang istimewa, mereka bisa tumbuh kembang optimal dan berprestasi,” ucap Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi – Psikolog Anak dan Keluarga

Anak prematur dapat menjalani kehidupan yang sehat dan Tangguh dengan fungsi keseluruhan yang baik. Bahkan kebutuhan skin to skin contact yang tinggi akan memaksimalkan perkembangan otak anak. Dan respon otak yang lebih kuat terhadap sentuhan lembut, ini karena anak prematur melalui kontak fisik yang lebih banyak dengan orangtua atau pengasuh di rumah sakit selama perawatan. Ini dipaparkan dalam Journal Lancet Neurology.

Hal tersebut semakin menegaskan bahwa yang memengaruhi tumbuh kembang anak selain genetika adalah lingkungan. Dimana faktor lingkungan selain status gizi juga termasuk stimulasi dan kualitas pengasuhan. Dari faktor stimulasi, Irma menjelaskan ketika orangtua melakukan stimulasi maka akan merangsang otak untuk membentuk sinaps baru antar sel-sel otak. Semakin sering dirangsang maka akan semakin kuat sinaps antar sel-sel otak. Inilah yang nantinya akan membuat variasi antar sinaps semakin kompleks dan luas.

Dari sisi stimulasi kognitif, belajar melalui pengalaman atau experiental learning adalah salah satu metode yang baik dilakukan. Metode pembelajaran ini membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalamannya secara langsung. Mbak Irma juga menyebutkan pengalaman adalah katalisator untuk membuat pembelajaran berkembang menjadi kapasitas kemampuan. Artinya anak-anak harus diberikan diberikan peluang untuk mengeksplorasi agar dapat mencoba hal baru sehingga banyak neuron di otaknya tersambung secara kuat dan kompleks. Maka dari sinilah tumbuh kembang anak prematur secara kognitif terjadi.
 
Adapun dari sisi kualitas pengasuhan, Irma menyebutnya sebagai hubungan antara orangtua dan anak yang multidimensi dapat terus berkembang. Karena tujuan pengasuhan adalah agar anak mampu berkembang secara optimal dan dapat bertahan hidup dengan baik. Maka peran orangtua sangat penting untuk menstimulasi anak lahir prematur yang dimulai paska kelahiran hingga fase pertumbuhannya. 


Cerita Shahnaz Anak Lahir Prematur yang Berprestasi 
Bicara dari sisi orangtua, menurut Mbak Irma, ada beragam tantangan psikologis yang bisa dirasakan, mulai dari ketidaksiapan mental, postpartum emotion, tantangan ketika menyusui, kurang percaya diri, kelelahan, kemampuan finansial, masalah keluarga, dukungan pasangan, hingga stigma tentang anak prematur. Orangtua harus lebih dulu mampu mengelola emosinya agar anak tetap berada dalam hubungan yang aman dan nyaman maka bisa dimulai dari penerapan langkah pertama dan kedua.
 
Peran orangtua dan lingkungan terdekat dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak lahir prematur menjadi anak yang berprestasi ada pada sosok Benazir Shahnaz Alqori yang akrab disapa Shahnaz. Shahnaz lahir dengan berat 529 gram dengan usia kelahiran 25 minggu. Masya Allah~

Kini ia duduk di kelas 9 dan memiliki segudang prestasi mulai dari mengikuti balet selama delapan tahun hingga mengikuti National Science and Mathematics Olympic.

“Insya Allah tanggal 19 November nanti akan mewakili sekolah untuk tampil di Manila Ochestra atas undangan Kedutaaan Besar Indonesia untuk Filipina,” ucap orangtua Shahnaz, Desi Fatwa.

Bagi Desi semua prestasi anaknya adalah wujud ketekunannya dalam memberikan nutrisi yang optimal dan stimulasi yang baik serta dukungan kasih sayang dari keluarga yang mendampingi tumbuh kembang anaknya. Meski banyak perawatan intensif yang harus dijalani sejak kecil, namun orangtua Shahnaz tetap memberikan kepercayaan bahwa dirinya dapat tumbuh seperti anak-anak lainnya. 

“Kami sangat bersyukur Shahnaz dapat tumbuh sehat serta berprestasi seperti sekarang. Alhamdulillah Shahnaz anak yang mau berjuang, kami sebagai orangtua hanya berusa memberikan yang terbaik,” kata Desi.

Sebagai penutup, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) menegaskan 
"Jangan pernah banding-bandingkan dengan anak lain, karena ini unik dan hanya milik si anak itu sendiri.”  

Yuk, Moms, kita pantau terus tumbuh kembang anak-anak kita, baik yang lahir prematur maupun cukup bulan! 


 

0 komentar: