#IniTentangKita Untuk Kuatkan Ragam Kebaikan Kolektif



Setiap orang pasti punya turning point' salam hidupnya. Entah sekali, dua kali atau bahkan berkali-kali. Turning point yang mengubah (drastis) diri dan kehidupannya. Apalah kalian pernah mengalaminya?

Aku?  Tentu pernah. 

Salah satunya turning point aku yang semasa sekolah (SD hingga SMP) adalah seorang anak yang introvert dan sangat pemalu, lalu mengalami titik balik menjadi seseorang yang suka bertemu banyak orang lewat komunitas dan berkegiatan sosial. 

Berlanjut ke masa kuliah, kecintaan pada dunia sosial kemanusiaan semakin menjadi jadi. Hal itu aku buktikan dengan menjaid relawan pengajar di dekat tempat tinggal dan di kampus. Tak hanya itu, aku juga menggagas kegiatan pengabdian ke daerah bersama teman-teman organisasi di kampus setiap libur panjang kuliah atau ikut bergabung dengan proyek komunitas lain.

Dompet Dhuafa Volunteer menjadi salah satu tempatku menyalurkan passionku di dunia sosial kemanusiaan. Saat itu, di pertengahan tahun 2015, aku mengikuti kegiatan pengabdian di Banten. 



Bukan jalan yang mudah untuk tiba di sana. Selepas di perhentian terakhir, kami harus berjalan kaki menuju desa selama kurang lebih 1 jam! Belum lagi. Untunglah sebelumnya aku sudah ditempa dengan kondisi-kondisi seperti itu lewat kegiatan pengabdian sebelum-sebelumnya. Dan.. semua terbayarkan begitu melihat tawa dan kebahagiaan adik-adik di desa ketika bertemu kami.



Bukan materi yang aku bagikan, melainkan waktu dan sedikit ilmu yang kami punya ke mereka. Sesederhana itu saja sudah membuat mereka dan juga aku bahagia. 



Kecintaan pada dunia sosial dan pendidikan juga secara tidak langsung membawalu "bertemu" lelaki yang saat ini menjadi suamiku. Di perjalanannya ia "menemukanku" dan menawarkanku berjalan bersama hingga aku pun mengiyakan~ 

Kok Bikin Nagih? 

Memang setiap kali melakukan kegiatan sosial, aku tidak diberi upah siapapun. Bahkan aku dan teman-teman cenderung mengeluarkan modal. Tapi semua itu tidak membuatku gentar dan mundur, justru aku semakin nagih! 

Mengapa? 

Kebahagiaan berbagi, mungkin jadi jawabannya. Selain itu, mesadaran bahwa untuk bahagia ngga perlu muluk-muluk, mulai dari hal sederhana saja. Ketika melakukan kegiatan sosial pun menjadikan aku lebih banyak dan lebih sering bersyukur atas apa yang aku miliki dan dapatkan saat ini, juga hadir utuh & sadar penuh. 

aku dan Dompet Dhuafa


#IniTentangKita dari Humanesia Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa, dimana aku memiliki "pertemuan" awal yang begitu manis dengannya, adalah salah satu lembaga ZISWAF di Indonesia. Sudah banyak mengadakan aksi aksi sosial kemanusiaan. Beberapa di antaranya pernah kuikuti, seperti yang aku ceritakan di atas. Setiap waktu, sepanjang tahun selalu ada aksi dan perbaikan yang dilakukan. Apalagi mengingat belakangan Indonesia diguncang beragam bencana. 

Jelang tutup tahun, beragam bencana silih berdatangan. Yang cukup membuat tertegun adalah terjadinya gempa Cianjur. Belum lagi, ancaman gelombang resesi dan inflasi juga membuat banyak orang terhimpit. Dompet Dhuafa tentunya berusaha cepat mengambil peran sebagai perantara antara mereka yang membutuhkan dan donatur.



Di hari Jumat, 9 Desember 2022, Dompet Dhuafa kembali menggelar acara dwimingguan, Jumat Dahsyat, di Gedung Philanthropy, Jakarta Selatan. Pada kegiatan ini, Dompet Dhuafa memperkenalkan program Humanesia 2022 dengan jargon Ini Tentang Kita.

Gelar wicara (talkshow) dipandu oleh Anndini Dwi Putri, dengan para pemateri Maya Nuraini (Ketua Humanesia 2022), Utammi S. Lestari (Wakil Ketua Humanesia 2022) dan Ade Herina (Tim Assessment Disaster Management Center/DMC pada respon gempa Cianjur). 

Maya Nuraini menjelaskan, selama ini Dompet Dhuafa sudah banyak dan sering mempublikasikan tentang kontribusi dan perannya. Namun di masa sekarang ini, ajakan-ajakan kebaikan itu akan difokuskan dengan tema #IniTentangKita. Makna ‘Kita’ menggambarkan semua pihak dari berbagai latar belakang, status, pekerjaan, usia, baik dari perspektif lembaga, donatur, mitra, stakeholders maupun penerima manfaat. Harapannya, semua pihak dapat menjadi bagian dan terlibat dalam momen Humanesia 2022, ungkap Maya.

sumber: Dompet Dhuafa


Berbeda dengan target Ramadan, Tebar Hewan Kurban, maupun Wakaferse yang identik dengan penghimpunan bernilai rupiah, Humanesia fokus membangun kesadaran (awareness) masyarakat terhadap kemanusiaan. Meski begitu, Dompet Dhuafa tetap menargetkan sejumlah 50 miliar rupiah pada Humanesia kali ini melalui zakat, infak, sedekah, maupun wakaf.

Utammi S. selaku Wakil Ketua Humanesia 2022  menambahkan, setidaknya ada 4 (empat) program sorotan pada Humanesia tahun ini antara lain Indonesia Siap Siaga, Kado Anak Yatim, Perempuan Tangguh, dan Wakaf untuk Bunda. Sementata itu, ajakan kampanye dibingkai dalam 7 (tujuh) program, yaitu Cianjur Bangkit, Sedekah Menolak Bala, Kado Akhir Tahun, Wakaf Untuk Bunda, Kado untuk Ibu Tangguh, Zakat Akhir Tahun, dan Kado untuk Yatim.

Hal ini bertujuan untuk dapat melibatkan semua pihak sehingga terbentuk kebaikan kolektif. Redaksionalnya akan disesuaikan dengan bahasa lokal masing- masing daerah cabang agar bisa lebih dekat dan melekat ke stakeholder setempat.

“Sebelumnya, Dompet Dhuafa membuka semangat Humanesia ini melalui acara Sound of Humanity (S.O.H.) yang berlangsung akhir November lalu di Jakarta. Ini menjadi salah satu upaya kita dalam dedikasi Indonesia Siap Siaga untuk membantu korban bencana di Cianjur. Tergerak beberapa keterlibatan musisi seperti Indra The Rain, Marjinal, Mr. Jarwo feat. Abdel Achrian dan V1Mast, serta dimeriahkan oleh Aldi Taher dan Dini Andromeda sebagai pembawa acara,” cetus  Utammi.


Pembicaraan disambung dengan kisah ketangguhan Ade Herina, atau yang akrab disapa Nuguh. Menurut Niguh, DMC memberdayakan sebanyak 10 (sepuluh) perempuan yang berkecimpung di dunia kebencanaan dengan masing-masing keahliannya. Nuguh adalah Srikandi DMC yang fokus pada vertical rescue.


Ia menambahkan, tim asssessmet DMC berugas mencatat dan mencocokkan data dari pemerintah atau BNPB dengan yang sebenarnya ada di lapangan. Itu juga yang menjadi acuan Tim DMC dalam menentukan program yang akan dilaksanakan.  Hal ini juga dapat mengurangi kasus kelebihan atau tumpang tindih bantuan sehingga dapat lebih merata, tepat sasaran dan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masing-masing penyintas.

“Karena tidak semua pengungsi atau korban itu sama kebutuhan mendesaknya. Ada yang kebutuhan logistik cukup namun sanitasi nya buruk. Atau ada yang lainnya.termasuk kebutuhan medis dan lainnya. Saat ini mulai masuk masa recovery. DMC sedang merancang dan mulai membangun MCK dan musala,” terangnya.

Selama menjalankan tugas di Cianjur, ada satu hal yang membuat Niguh tersentuh. Meskipun para penyintas mengalami kebutuhan kekurangan logistik, namun ketika tim DMC datang, mereka tetap memiliki jiwa berbagi yang kuat. Memang benar yang dikatakan “Kalo kita bantu urusan orang lain, insha Allah, Allah akan bantu kemudahan urusan kita,”

Melalui Humanesia kali ini, Dompet Dhuafa akan memfokuskan diri membangun kesadaran (awareness) masyarakat terhadap kemanusiaan, sehingga menumbuhkan program-program berkesinambungan dalam perjuangan dedikasi yang ada. Untuk mewujudkan hal tersebut, Humanesia akan menyasar keterlibatan masyarakat dari kalangan Milenial dan Gen Z.


Ragam Kebaikan Kolektif dari Kita untuk Mereka yang Lebih Membutuhkan

Pengalaman di dunia sosial dan pendidikan membuatku menyadari bahwa membantu orang lain sama dengan membantu diri sendiri. #IniTentangKita adalah sebuah tagline sekaligus kampanye yang ingin menguatkankan bahwa ragam perbedaan ada dalam satu persamaan. Bersama saling merasa empati lalu kuatkan dengan kebaikan kolektif.

#IniTentangKita, dengan ragam perbedaan dalam satu persamaan. Dengan ikhtiar dan keimanan, bahwa dukungan kemanusiaan akan turut saling menguatkan. Dedikasi kepedulian itu Dompet Dhuafa rangkum dalam  Humanesia, agar optimis menyala yang membuka tahun 2023.

Ada banyak kisah di sekitar kita yang menghadirkan bahagia, tawa, juga bangga. Bahkan lelah, masalah, dan rasa bersalah. Mungkin saja ini sedang kita alami bersama. Semakin kita membantu orang lain, semakin juga kita menyadari, betapa kita sedang membantu diri kita sendiri. Mungkin, sesuatu yang kita cari dalam perjalanan hidup ini, ada dekat dengan kita. Bukan tentang seberapa jauh pencapaian itu.

Sesederhana apapun, setiap orang bisa melakukan kebaikan untuk menolong orang lain. Kebaikan apabila dilakukan secara kolektif tentunya akan berdampak besar. 

Dedikasi program ‘Indonesia Siap Siaga’ bagi mereka yang terdampak bencana. Berbagi makna semangat kepada para ‘Perempuan Tangguh’. Berikan ‘Kado Akhir Tahun’ untuk adik-adik yatim, dari kita si kakak asuh. Pun ‘Wakaf untuk Bunda’ menjadi dedikasi doa abadi bagi orang tua kita.

Bersama saling merasa, kuatkan dengan kebaikan kita untuk Indonesia Siap Siaga.



Selengkapnya Ini Tentang Kita bisa diakses disini

0 komentar: