Sekolah Literasi Indonesia: Sarana Penyaluran Zakat untuk Pendidikan Masyarakat Marginal



Di bulan Maret 2015 sekelompok mahasiswa dari Sulawesi melaksanakan Ekspedisi Pendidikan ke pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Mereka adalah kawan-kawan saya. Berbeda asal saya dari Jawa, mereka Sulaeesi namun memiliki ketertarikan yang sama pada pendidikan. Di akhir program ekspedisi, barulah mereka menemukan sebuah tempat. Sekolah Tapal Batas, namanya.
Apa itu? Baru dengar...


Sekolah Tapal Batas (STB) adalah sebuah madrasah ibtidayah yang dikelola oleh seorang guru. Sekolah yang sederhana dengan siswa yang berasal dari keluarga kurang beruntung.
"Kak, kami ingin sekolah kami lebih bagus lagi. Kami ingin punya banyak guru. Disini hanya ada 2 guru yang mengajar. Mungkin tidak ya?" seorang murid tiba-tiba berujar demikian pada salah seorang relawan.
Ah... mimpi. Mereka punya mimpi. Salahkah? Tentu tidak. Mereka berhak. Tapi... siapakah yang akan membantu mewujudkannya?


Mereka Punya Mimpi
Setiap  manusia tentu punya mimpi atau cita-cita. Pun dengan saya. Tapi tak cukup dengan bermimpi, dibutuhkan ikhtiar diri dan dukungan dari pihak lain. Misal, saya bermimpi memenangkan sebuah lomba. Maka saya berupaya membuat tulisan sebaik mungkin. Dibutuhkan materi seperti laptop untuk menulis, kuota internet untuk mengunduh materi ide tulisan, dll.

Sedangkan anak-anak marginal?
Salah satu aktivitas di Sekolah Tapal Batas
sumber: Shalip, Guru Konsultan STB


Bagi mereka, jangankan mewujudkan mimpi, untuk memiliki mimpi saja sulit. Mimpi berpendidikan tinggi, mimpi hidup lebih sejahtera, mimpi kesehatan lebih baik. Tapi apakah selamanya semua hanya sekedar mimpi bagi mereka?
Lantas, dari mana semua berawal? Zakat, jawabannya.

Zakat Menjadi Jawabannya
Tepat pada Februari 1993, Dompet Dhuafa hadir, membawa misi sosial melalui pengelolaan zakat. Salah satu bidang turunan dari Dompet Dhuafa Republika adalah Sekolah Guru Indonesia, yang bertugas merekrut para lulusan sarjana seIndonesia yang memiliki keaktifan di bidang pendidikan, memberikan bimbungan dan pelatihan hingga siap ditempatkan selama setahun di pedalaman. Sementara itu, ada pula Sekolah Literasi Indonesia (SLI) yang merupakan program dari Dompet Dhuafa Pendidikan.

Dilansir dari situs makmalpendidikan.net,
Sekolah Literasi Indonesia dibuat untuk mewujudkan sekolah berbasis masyarakat yang berkonsentrasi pada peningkatan kualitas sistem instruksional (pembelajaran) dan pengembangan kultur sekolah. Program yang dimulai sejak 2004 ini sebagian besar bersumber dari perolehan Dompet Dhuafa ziswaf dan CSR perusahaan.
Ada 6 jenis keunggulan dalam program ini:
  1. Kecakapan Literasi;
  2. Efektivitas Pembelajaran;
  3. Kepemimpinan Instruksional;
  4. Lingkungan Belajar yang Kondusif;
  5. Pembiasaan Karakter;
  6. Efektivitas Manajerial.

SLI bertugas memetakan penampatan para bimbingan SGI. Setidaknya ada 10 daerah penempatan yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Hasil gambar untuk sekolah literasi indonesia
sumber DD Sumsel
Di tahun 2015, Sekolah Literasi Indonesia (SLI) mengirimkan guru relawan ke Sekolah Tapal Batas. Ya, sekolah yang pernah didatangi tim ekspedisi Tapal Batas dari Sulawesi.

Sejujurnya saya pribadi dulu hanya tahu program penempatan guru selama setahun dilakukan oleh lembaga NGO non zakat dan lembaga pemerintah saja. Tapi sejak tahun 2015, ketika salah seorang teman saya dari kampus lain terpilih menjadi relawan konsultannya, barulah saya mengetahui program ini juga dilaksanakan oleh Dompet Dhuafa melalui SLI.

Pemilihan wilayah penempatan pun tak main-main. Uniknya mereka membagi wilayah penempatan menjadi:
- Sekolah Beranda, sekolah yang terletak di perbatasan Indonesia dengan negara lain.
- Sekolah Desa, sekolah masyarakat marginal di wilayah perdesaan dan pertanian.
- Sekolah Urban, sekolah masyarakat marginal di kota-kota besar.
- Sekolah Kota, masyarakat marginal di wilayah perkotaan, kota-kota kecil, dan pinggiran kota.


Pemilihan sekolahnya juga melalui beberapa observasi. Semua dilakukan guna mencari para mustahik tepat sasaran. Masya Allah! Coba search di Google tentang Sekolah Literasi, betapa banyaknya program-program yang sudah dilangsungkan. Sebegitu besarnya manfaat zakat bagi umat. 

Berawal Dari Zakat, Mereka Berdaya
Zakat telah memberdayakan mimpi mereka. Zakat telah membuat mimpi mereka menjadi lekat. Zakat membuat mereka belajar jadi lebih nyaman. Zakat membuat potensi  guru-guru termaksimalkan. Zakat memang solusi permasalahan kesejahteraan umat.

Saya Merasa Salut...
Sungguh saya salut dengan perjuangan para guru konsultan tersebut, rela menghabiskan waktu setahun di daerah marjinal. Saya juga salut dengan tim pengelola SLI yang tak pernah lelah memonitoring secara online maupun datang ke lokasi, mengorbankan waktu, tenaga dan waktu. Terlebih, salut saya terhadap Dompet Dhuafa yang telah menggagas program ini, tahu betul kemana dan siapa yang harus diberdayakan melalui zakat. Ya, semua berawal dari zakat.

Saya Ingin Mengajak...
Tatkala menyadari program pemberdayaan zakat untuk pendidikan ini, jujur membuat semangat berzakat dalam diri ini kian besar. Namun tak enak rasanya jika meniti jalan ke syurga seorang diri saja. Maka melalui postingan ini, semoga dapat mencerahkan hati para pembaca untuk mau dan tetap berzakat. Aamiin. Lantas bagaimana caranya?
- Membagikan tulisan saya ini, seluas-luasnya.
- Mengajak orang turut membagikan tulisan saya ini, jika dirasa bermanfaat.
- Dan tentunya, AKSI dengan turut berzakat melalui Dompet Dhuafa, secara online maupun offline.

Akhir kata, semoga program Sekolah Literasi Indonesia dapat terus berjalan serta menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Aamiin.
Berawal dari Zakat, Mimpi Mereka Kian Dekat
Sumber: Shalip, Guru Konsultan STB

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog Berawal Dari Zakat, #25thnMembentangKebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa cek info lomba di donasi.dompetdhuafa.org/lombablo.

41 komentar:

  1. setuju kak, zakat juga dapat membantu mencapai cita2 saudara kita yang lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyesss. Itulah hebatnya zakat. Masya Allah beruntung banget dilahirkan sebagai muslim ya kak. Ada banyak pintu kebaikan terbuka.

      Hapus
  2. Yang di Jakarta ada di mana aja mba? Alhamdulillah, semoga DD bisa terus menebar manfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hanya ada di Mangga Dua. Aku pernah dua kali kesana. Tapi skrg lg menjaring relawan. Insya Allah Juli penempatan lg mba dan blm pasti lanjut yg di Jakarta. Hehe. Aamiin.

      Hapus
  3. Ternyata ada juga ya sekolah literasi macam begini. Bagus deh, lebih terfokus programnya. By the way, perkenalkan mom, sy juga mantan guru yg mengajar di daerah2 pelosok lewat SM3T. Sukses ya buat lombanya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah masya Allah. Salam kenal mba. Aku dlu mau ikut SM3T tapi udah keburu nikah, hehe padahal tertarik bgt ngajar di daerah sejak tahun 2012, hehe . Penempatan mana mba dlunya?

      Hapus
    2. Aq di kabupaten Manggarai provinsi NTT, di desa Nggalak tepatnya. Ngajar SD nya

      Hapus
    3. Aku tau mbaa. Aku pernah ke NTT ngabdi jg tapi di Rote. Taun 2015. Suamiku yg pernah ke Manggarai NTT, hehe.

      Hapus
  4. Guru dan orangtua adalah pondasi suatu bangsa. Jangan biarkan anak bangsa kehilangan masa depan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mpo.. yuk kita ikhtiar bareng bareng yaaah ;)

      Hapus
  5. Suka sedih ya Mba kalau di pelosok sana banyak yang kurang tenaga pendidikannya atau sarana pendidikannya. Allhamdulillah ada program zakat, sehingga paling tidak bisa mengurangi permasalahn pendidikan yang ada di Indonesia ini juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mba alhamdulillah zakat memberdayakan yah. Alhamdulillah zakat bermanfaat bagi umat. Alhamdulillah terlwhir sbg seorang muslim ;)

      Hapus
  6. Dompet dhuafa semoga makin berjaya, sebab sudah banyak program yg telah sukses diselenggarakn. Dan semoga dengan adanya program2 ini, makin banyak dhuafa ug terbantukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bwtul mba. Aku dlu taunya cuma nyalurin zakat tho'. Ga tau program2nya. Eh makin kesini, makin deket sama DD, alhamdulillah makin ngerasain banget manfaatnya

      Hapus
  7. Semoga dengan zakat akan semakin banyak lagi sektor-sektor pendidikan yang mendapat bantuan ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Makasih doanya bun. Yuk ikhtiar bareng bareng yah ;)

      Hapus
  8. Sukses terus untuk sekolah tapal batas. Dan yuk kita dukung selalu program pemberdayaan Dompet Dhuafa, biar semakin banyak lagi yang berdaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Makasih mba doanya yah. Insya Allah bisa. Yuk ikhtiar bareng bareng, hehe ;)

      Hapus
  9. bener banget..zakat jika dikelola dan diberdayakan dengan baik ke sektor sektor yang tepat akan mampu bermanfaat banyak.
    salah satunya adalah di bidang pendidikan
    semoga makin banyak yang paham akan kewajiban zakat dan menyalurkan ke lembaga resmi supaya bermanfaat bagi yang membutuhkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendidikan adalah proses seumur hidup so in my opinion itu pentung banget hehe aamiin. Yuk mbaa ;)

      Hapus
  10. Infonya bener banget nih kak. Aku tiap taun selalu bayar zakat tapi jujur aku tidak tau kemana diberdayakan. Tapi ngeliat penjelasan kakak aku jadi paham dan memang segitu pentingnya ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Semga diistiqomahkan dalam berzalat mba hehe iyaa memang penting bangettt

      Hapus
  11. Berzakat melalui dompet dhuafa membantu adik-adik di Sekolah Tapal Batas meraih mimpinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa mbaa. Tapi sepertinya taun ini sdh tdk ada penempatan di STB krn beberapa pertimbangan..hiks.

      Hapus
  12. Aamiin YRA! Semoga program ini terus bisa mendukung sekolah literasi dan sekolah lainnya yang memang membutuhkan perhatian kita. :) Indahnya berzakat yaaa, bisa membantu sesama.

    BalasHapus
  13. Semoga lancar terus programnya, dan orang-orang yanf terlibat diberi kesehatan agar bisa optimal menyebarkan kebaikan. Ah, mba tulisanmu sungguh menyentuh dan membuka mata untuk lebih bersyukur dengan cara berbagi rejeki :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Tim pengelola pusat dan relawan2nya hebat hebat mba. Salut banget aku :')

      Hapus
  14. Penyaluran zakat melalui dompet dhuafa bagus juga ya, mendukung sekolah literasi dan pendidikan anak. Karena memang sih di luar sana masih banyak anak-anak yang membutuhkan uluran tangan agar bisa melanjutkan pendidikan. Semoga program ini terus berjalan ya.

    BalasHapus
  15. Hebat anak-anak itu, punya mimpi yang sangat tinggi. Dan alhamdulillah banyak pihak yang berusaha mewujudkan mimpi2 mereka.

    BalasHapus
  16. Hai adik - adik, semoga kelak menjadi orang sukses, berguna bagi bangsa dan negara ya dik.. Semoga seluruh rakyat Indonesia sll ingat dgn zakatnya.. Aamiin..

    BalasHapus
  17. Semakin keren ya literasi dari dompet dhuafa. Semakin berkembang ke ranah yang jauh lebih baik. Salut buat program dompet dhuafa.

    BalasHapus
  18. Acungin jempol deh buat dompet dhuafa. Semua programnya untuk membantu sesama. Jadi ga cuma kalangan berada yg bisa ngerasain namanya sekolah. Semua jg bisa karena dompet dhuafa.

    BalasHapus
  19. apalagi di zaman ini sudah ada zakat online yang memudahkan dalam melakukan ibadah zakat

    BalasHapus
  20. Setuju sekali, memang dari zakat itulah bisa membantu, memberdayakan ummat, perekonomian terbantu dengan hadirnya zakat,yes tulisan yang sangat menginspirasi #lam kenal and happy blogging

    BalasHapus