Memaknai Penciptaan Diri, Waktu dan Kebahagiaan Lewat Buku "Hanya CintaNya"


Rasanya udah lama ngga menikmati buku-buku self-religi. Biasanya yang dibaca buku parenting. 
Sampai akhirnya aku menemukan sebuah buku berjudul Hanya CintaNya, Tujuan Jiwa Terlahir.




Judul: Hanya CintaNya
Penulis: Riawani Elyta
Memaknai Penciptaan Diri, Waktu dan Kebahagiaan Lewat Buku "Hanya CintaNya": Elex Media Komputindo
ISBN:
Tahun Terbit: 2019


Mengambil tema religi, buku ini bisa banget menjadi reminder kita terhadap tujuan penciptaan diri kita oleh Allah dan bagaimana memaksimalkan kehidupan di dunia. Buku ini ditulis duet oleh dua orang namun ketika membacanya seolah ditulis satu orang saja karena pilihan kosakata yang serima. Ah, salut sama Mbak Ria dan Mbak Risa!

By the way buku ini terbagi menjadi tiga bab dengan setiap bab berisi beberapa sub-bab dengan model penceritaan tausyiah. Setiap tulisan dalam sub-bab sungguh relate dan tak henti membuatku mengangguk-angguk
"Ah iya bener banget."
"Duh, jleb."
Bab 1: Tidak Ada Kebaikan yang Sia-Sia
Pada bab ini benar-benar menguatkan diri para pembaca untuk selalu berada dalam jalan kebaikan dan senantiasa melakukan amal kebaikan. Meskipun pasti ada aral melintang di depannya. Kuncinya adalah keistiqomahan.

Tapi penulis coba keyakinan para pembaca bahwa selalu ada balasan terbaik untuk setiap amal kebaikan. Salah satu amal kebaikan yang dibahas adalah berbagi. Berbagi dalam berbagai kondisi dengan ikhlas. Penulis juga memberikan sebuah kisah teladan tentang berbagi yang mampu membuat pembaca dibuat terharu membacanya.



Ada juga teladan dari Rasulullah ketika mengalami ujian dakwah. Salah satu bagian yang kusuka adalah kisah teladan dari seorang Razzan, seorang relawan di medan jihad. 

Bab2: Waktu adalah Kehidupan yang Terus Melaju
Pada bab ini pembaca diajak mengetahui betapa waktu adalah sebuah anugerah, serta ajakan agar tidak silau oleh kemilau dunia yang mengakibatkan lupa waktu atau menghabiskan waktu untuk hal yang kurang berfaedah.

Penulis dengan gaya bahasa yang lugas, menegaskan makna dunia, bahwa dunia hanyalah tempatnya persinggahan. Meski begitu segala sesuatu yang dilakukan haruslah bernilai ibadah kepaslda Allah. Ditutup dengan ajakan agar tak mengumbar aib suadaranya.
Bab 3: Meraih Bahagia yang Hakiki
Pada sub-bab ini penulis mengajak pembaca menjadi pribadi pemaaf, selalu bersyukur, jujur dan berpikir positif. Salah satu bagian yang kusuka adalah sub-bab Fokus pada Kelebihan. Disini pembaca diajak untuk melihat kelebihan diri dan memanfaatkannya dengan baik.

Selain fokus pada kelebihan, juga ada baiknya kita fokus pada jalan hidup yang telah Allah takdirkan. Melupakan kesalahan orang lain pada diri kita, menjadikannya sebagai pembelajaran. Hal itu niscaya membuat pribadi menjadi semakin dekat kepada Allah.

Penulis juga menjembrengkan kunci meraih kebahagiaan hakiki dengan cara yang tak banyak diketahui orang. Ternyata ada hal-hal yang kadang terlupakan sehingga membuat kebahagiaan sirna begitu saja. Aku suka bagian ini karena benar-benar "menampar" diri.
Bab 4: Optimis adalah Bingkai Cinta
Setiap orang tentu memiliki masalah. Dan setiap masalah tentu disertai jalan keluar. Penulis berusaha menguatkan pembaca melalui sub-bab dalam bab empat ini. Bahwasanya ada kekuatan tersembunyi di baliknya.
(sumber: dokumen pribadi)

Setelah masalah terselesaikan, ada kesuksesan yang membersamai, penulis membagikan kunci-kuncie kesuksesan dalam buku ini. Jangan lupa untuk menuliskan impian-impian besar agar bersemangat meraihnya.

Bab terakhir ini memiliki daftar sub-bab paling banyak karena memang muara dari buku ini, mengajak pembaca menjadi pribadi yang lebih optimis. Aku sangat setuju dengan judul bab ini, optimis adalah bingkai cinta. Optimis adalah permulaan meraih cinta Allah.

Salah satu sub-bab yang aku suka adalah Mengubah Energi Negatif Menjadi Energi Positif. This is life, tak melulu soal kebahagiaan, ada kalanya disertai kesedihan atau gunjingan sana-sini. Tinggal bagaimana kita mampu memandangnya dan mengolahnya menjadi energi positif.

Bagi kalian yang juga ingin membacanya, Dapat membeli secara langsung di toko buku terdekat atau melalui e-commerce seperti Shopee, Bukalapak, Tokopedia dan Lazada.

Mari belajar jadi pribadi yang kian menghargai waktu dengan melakukan amal kebaikan dan terus merasa bahagia agar menular sehingga  menjadi pribadi optimis.

14 komentar:

  1. mashaa Allah bagus banget bukunya, aju jd pengen baca semuanya. masuk list bacaan tahun ini deh kayaknya hehe

    BalasHapus
  2. Wah baca tulisan ini jadi ingat sudah berapa lama ya aku nggak baca buku.. apalagi buku2 self motivation dan religi seperti ini.

    BalasHapus
  3. wah bagus isinya mba, aku ikutan daftar buat review buku ini namun ga kepilih hahaha yeay ternyata isinya bagus yah

    BalasHapus
  4. Sometime perlu banget baca buku realigi yg membangkitkan lagi rasa takwa dan syukur.

    BalasHapus
  5. Saya juga sudah lama nggak baca buku-buku religi seperti ini. Bahkan sepertinya sudah lama nggak baca buku karena sedang reading slump yang sangat parah hiks. Tapi kayanya ini menarik ya, Mbak. Ringan kah bacaannya? Kalau iya mungkin bisa jadi pilihan mengalahkan reading slump dan recharge jiwa nih.

    BalasHapus
  6. Tidak ada kebaikan yang sia-sia. Ulasan dalam buku yang sudah terkenal ini tetap menjadi tambahan informasi bagi kita semua ya

    BalasHapus
  7. Terima kasih mbak rekomendasi bukunya. Menarik ya. Apalagi mengajak kita untuk menjadi pribadi yang positif dengan melakukan berbagai amal kebaikan
    InshaAllah

    BalasHapus
  8. Masyaa Allah sunggu bukunya bagus sekali mbaaa. Aku juga akhir-akhir ini sudah tidak banyak membaca buku lagi mbaa, bisa bagi tipsnya mbaa. Agar rutin membaca buku ?

    BalasHapus
  9. Menghargai waktu terkadang masih kerap dilupakan. Tapi menurut daku kalau sudah terbiasa maka untuk konsisten awal waktu mudah dilakukan

    BalasHapus
  10. Aku udah jarang baca buku kek gini mbak, sekarang lebih sering baca science dan beberapa trik formulasi. Gatau kenapa tiba-tiba tertarik banget😂

    BalasHapus
  11. Btw total 4 bab ya Mbak bukunya? Poin-poinnya sungguh jleb ya, apalagi yg bab 3 dan 4 itu. Mau baca juga ah nanti, biar bisa selalu jadi reminder buat diri.

    BalasHapus
  12. Kadang, dibalik takdir yang Tuhan berikan, ada banyak hikmah yang akan datang, meski hati sering lelah dan nyaris menyerah. Namn hidup butuh berjuang, bukan patah arang, mbak.

    BalasHapus
  13. masyaallah bagus banget kak bukunya. judul per bab nya aja aku suka banget sama kata-katanya. bagus pokonya ih kerennn

    BalasHapus