Menyingkap Makna Wonderful Papua di Kabupaten Boven Digoel




"Mimpi yang lama terlupakan, bisa saja seketika dibangkitkan oleh orang-orang tak terduga."

Hobi traveling sudah aku lakoni sejak duduk di bangku awal masa kuliah. Menjelajahi pulau-pulau di Indonesia, terlebih pelosok negeri adalah fokusku. Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa, NTB hingga NTT pernah kujelajahi. Ah, indahnya Indonesia!

Bagaimana dengan Papua?


Sejujurnya sejak pertama kali mendapatkan materi IPS tentang pulau di Indonesia, hatiku bertanya-tanya. Mengapa ada Pulau sejauh ini dari Pulau Jawa? Kukira juga orang sana "keras".

Waktu beranjak, memasuki bangku kuliah di tahun kedua, ada Salah seorang mahasiswa dari Papua melakukan pertukaran pelajaran di kampus kami. Salah satunya berada di kelasku (duh, maafkan aku lupa namanya😭). Aku suka mendengarkan ceritanya tentang kampung halamannya tersebut. Opiniku tentang masyarakat Papua berubah, ternyata mereka begitu ramah.

Hingga detik kukatakan bahwa belum pernah sekslipun aku menginjakkan  kaki di tanah Papua. Selain karena soal ongkos, belum adanya pula kesempatan. Tapi ada mimpi yang tercuat dari lubuk hati. Khususnya mengunjungi Raja Ampat yang fenomenal itu. Siapa yang tidak tahu?

Suatu hari nanti aku akan menjelajahi Papua.

Begitu mimpiku.

Waktu terus berjalan hingga aku menikah dan  melahirkan. Aku nyaris lupa dengan mimpi itu. Hingga suatu hari aku dipertemukan dengan seorang teman lama dari Kendari yang juga adik kelas suamiku. Namanya Mada. Saat itu ia sedang ada kegiatan di Jakarta. Kamipun berjumpa dan saling bercerita. Salah satu ceritanya yang hingga detik ini "ngena" buatku adalah pengalamannya melakukan ekspedisi NKRI ke Papua. Tepatnya di Kabupaten Boven Digoel.

"Kak Visya juga harus kesana ya, suatu hari nanti. Kalau bisa bersama Kak Andi dan del Abrisham." tukasnya.

Entah kenapa seolah ada energi yang tersetrum dalam diriku untuk kembali menggairahkan mimpi mengunjungi tanah Papua setelah mendengar kisah dari Mada. Berbekal smartphone dan paket internet aku mencari informasi seputar Papua, tepatnya Boven Digoel.

Sekilas Tentang Boven Digoel
Mendengar nama kabupaten ini kalian pasti terheran-heran, mengapa namanya seperti bau-bau Belanda? Ya, teman, inilah satu-satunya tempat di Papua yang mempertahankan nama Belanda. Kabupaten Boven Digoel merupakan pemekaran dari Kabupaten Merauke yang saat itu dikuasai oleh Belanda. Boven Digoel berarti Digoel Atas.
Letak Boven Digoel dari Peta Papua, re: merah
(sumber: Bennylin, 2019)


Peta Boven Digoel
(sumber: Pemkab Boven Digoel)

Secara geografis, Boven Digoel berada di provinsi Papua, berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Ya, Boven Digoel merupakan daerah perbatasan. Kabupaten ini beribukota di kota di Tanah Merah. Di sini pulalah Wakil Presiden RI pertama Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Sayuti Melik, dll pernah diasingkan Pemerintah Hindia Belanda. Boven Digoel yang baru menjadi kabupaten sejak 2002 ini memang penuh nuansa sejarah.

Rute Menuju Boven Digoel
Jika ingin mensyukuri betapa mudahnya akses di wilayah kita terlebih di Jakarta, cobalah tengok Boven Digoel. Jika ingin berhenti mengeluhkan macet disana sini, cobalah tengok Boven Digoel. 

Dari Jakarta, kita harus menempuh penerbangan sekitar 8 jam menuju Bandara Mopah, Merauke. Dari Kota Merauke jarak tempuhnya sekitar 494,26 km yang dihubungkan oleh Trans Papua. Perjalanan menuju Boven Digoel dari Merauke ditempuh melalui jalur darat selama sekitar delapan jam menggunakan kendaraan roda empathy off road. Membelah rimba dan rawa, menyusuri daerah perbatasan dan terus menuju arah utara.
Ikon I Love Boven Digoel di Bandara Tanah Merah

Selain lewat darat, Boven Digoel juga bisa dicapai via udara. Pesawat Trigana Air menyediakan penerbangan setiap hari dari Jayapura dan Merauke sekitar 55 menit atau menuju Bandara Tanah Merah. Jalur air melalui Sungai Digoel juga bisa menjadi pilihan.

Wonderful Papua di Boven Digoel
Papua itu Indonesia Sekalipun letaknya paling Timur. Indonesia punya banyak keindahan. Raja Ampat, Pulau Biak, kalian pasti pernah mendengarnya. Nyatanya Papua bukan sekadar Raja Ampat atau Biak. Wonderful Papua juga ada di Kabupaten Boven Digoel.


Mari kita singkap makna Wonderful Papua lewat tiga hal ini.

Wonderful Papua #1: Suku Korowai Batu dan Rumah Tinggi 
Hamparan hutan dengan pepohonan rimbun dan padat bagaikan kanopi alami. Itulah yang pertama kali menyambut para pendatang di distrik yang dihuni Suku Korowai.

Dari Ibukota, perjalanan darat bisa mencapai satu bulan. Tak heran karena wilayah yang dilalui adalah hutan padat pepohonan tinggi yang menyulitkan perjalanan. Jika menyewa kendaraan, setidaknya kita harus merogoh kocek di atas 1 juta. Jalur udara adalah satu-satunya pilihan.

Sebagian besar orang mungkin tak lagi asing dengan Suku Asmat sebagai suku asli primitif dari Papua. Namun bagaimana dengan Suku Korowai Batu, tahukah kalian?

Suku Korowai Batu adalah salah satu suku asli Papua yang berdiam di Yahukibau, Asmat, Pegunungan Bintang juga Boven Digoel. Suku ini ditemukan sekitar 30 tahun-an lalu. Orang yang pertama kali menemukan suku Korowai Baru ini bukanlah orang Indonesia, namun justru orang Belanda bernama Johanes Veldhuizen. Korowai Batu biasa mencari makan dengan baidunggakol atau berburu babi.

Hal yang unik dari suku ini adalah tempat tinggal mereka yang berada di atas pohon. Biasa disebut  Rumah Tinggi. Rumah ini terbuat dari bahan alami seperti daun pohon sagu untuk atap dan rotan untuk dindingnya. Tinggi antara tanah dengan rumah sekitar 5 hingga 30 meter, bahkan ada juga yang sampai 50 meter. Pohon yang dipilih bukanlah sembarangan pohon melainkan pohon berakar kuat. 

Rumah Tinggi Suku Korowai Batu
(sumber: GNFI)
Rumah Pohon Tinggi Suku Korowai
(sumber: Georgesteinmetz)

Lantas kenapa harus dibuat setinggi itu?
  • Melindungi diri dari hewan buas di hutan
  • Terhindar dari nyamuk malaria
  • Memantau jika ada penyerang dari kejauhan
  • Melindungi diri dari gangguan roh jahat & serangan “laleo” atau iblis yang kejam
Wonderful Papua #1 kumaknai dengan kearifan lokal, kelestarian adat, budaya dan alam serta keseimbangan hubungan antara manusia dan alam.

Jika berkesempatan ke Boven Digoel, aku akan mengunjungi suku Korowai Batu dan mencoba hidup di Rumah Tinggi.

Wonderful Papua #2: Mengunjungi Air Terjun Perbatasan

Air terjun Bitin Bondut di Kampung Ikcan, Distrik Waropko dikenal pula dengan nama air terjun perbatasan. Sesuai dengan namanya, air terjun ini menjadi perbatasan antara Boven Digoel dengan Papua New Guinea (PNG). Maret 2017, Airtel terjun ini baru ditemukan oleh Dinas Pariwisata Boven Digoel atas informasi warga sekitar dan belum diketahui banyak orang.
Air Terjun Perbatasan
(sumber: Info Publik)

Disinilah makna wonderful Papua kumaknai dengan "perdamaian". Hidup damai antara dua negara: Indonesia lewat Boven Digoel dan Papua Nugini.


Jika berkesempatan ke Boven Digoel, aku akan mengunjungi Air Terjun Perbatasan dan menikmati derasnya air, jauh dari hiruk pikuk kota.


Wonderful Papua #3: Menyusuri Tepi Sungai Digoel
Kabupaten Boven Digoel dilintasi oleh Sungai Digoel, sungai terpanjang di selatan Papua. Sungai sepanjang 525 km ini mengalir dari Pegunungan Sterren dan bermuara di Laut Arafura.

Sungai Digoel
(sumber: Korindo)

Alat transportasi yang bisa ditemukan di Sungai Digoel adalah longboat (perahu kayu panjang bermotor) dan speedboat, kapal kayu bermotor berukuran besar, juga kapal tongkang.

Pada pagi hari, tepian Sungai Digoel di pelabuhan Tanah Merah cukup ramai. Tak sedikit longboat  ditambatkan di sana. Mereka biasanya menyiapman material bangunan dan bahan bakar ke dalam longboat untuk dibawa ke Distrik Manggelum.
Kesibukan Warga di Tepi Sungai Digoel
(sumber:  National Geography/ @lutfifauzia)
Banyak tanaman merambat lainnya yang tumbuh di dekat sungai ini seperti tanaman pakis. Buaya, kura-kura dan berbagai jenis ikan air tawar seperti ikan gurami, ikan mujair, ikan lele, ikan gabus dan kura-kura memadati ekosistem di dalam sungai.

Wonderful Papua #3 ini kumaknai sebagai kerja keras, kerjasama antar warga dan kearifan lokal yang masih terjaga.

Jika berkesempatan ke Boven Digoel, aku akan menyusuri sepanjang Sungai Digoel dengan longboat dan berbaur dengan masyarakat sana khususnya di pagi hari saat sedang banyaknya aktivitas di tepian sungai.

Selain wisata alam di atas, Boven Digoel juga terkenal dengan wisata sejarahnya. Disini terdapat Penjara Belanda. Ya, dahulu Soekarno Hatta dan Sutan Syahrir pernah menyesap rasa penjara disini. Sungguh ,sebuah perjuangan anak bangsa yang ngga bisa dibandingkan dengan saat ini.


Itulah tiga hal Wonderful Papua yang ingin aku lakukan ketika diberi kesempatan menjelajahi Papua. Selama ikhtiar dimaksimalkan, doa dilangitkan, tak ada yang tak mungkin bukan?


Papua: Destinasi Wisata Hijau Potensi
Beberapa tahun terakhir umumnya orang berlomba-lomba memburu tiket pesawat luar negeri sebagai destinasi traveling. Tak ada salahnya. Namun tak salah juga menelisik keindahan negeri sendiri di Indonesia Timur khususnya Papua sebagai destinasi wisata hijau.
Ada beberapa alasan yang membuat Papua begitu potensial sebagai destinasi wisata hijau.

1. Luas Hutan Papua
Di antara pulau-pulau besar di Indonesia, Papua adalah salah satu pulau di Indonesia dengan luas hutan yang sangat luas. Total luas hutan di kedua provinsinya, Papua dan Papua Barat, adalah 33.710.523,22 hektar. Wow sangat luas, bukan?

Luas hutan di Provinsi Papua sendiri adalah 25.030.659,04 hektar dengan terdapat tiga kabupaten dengan wilayah hutan terluas  antara lain Kabupaten Mamberamo dengan luas hutan 2.700.997,69  hektar, Kabupaten  Asmat dengan luas  2.286.034,03 hektar dan Kabupaten Boven Digoel dengan luas hutan 1.977.514,85 hektar (EcoNusa, 2017).

Bagi masyarakat Papua, hutan adalah rumah mereka. Hutan adalah temapt mereka dibenarkan, bermain, hingga mencari penghidupan. Sehingga hutan dan masyarakat Papua tak bisa dipisahkan. Tak heran hingga detik ini bisa dikatakan hutan Papua masih sangat terjaga.

2. Wisata Hijau Bertebaran
Tidak dipungkir, salah satu destinasi paling diminati di Papua adalah wisata baharinya yang begitu menggoda. Pasalnya bahari di Papua masih tergolong aman dari polusi dan pencemaran. Wisata bahari merupakan salah satu wisata hijau Papua. Beberapa wisata bahari yang diminati antara lain Raja Ampat, Pulau Biak, Taman Nasional Lorentz Puncak Jayawijaya dan masih banyak lainnya yang belum cukup terekspos.

3. Keasrian Wisata Hijau
Masih minimnya wisatawan Papua dibandingkan daerah lainnya serta tradisi warganya yang begitu kental menjaga alam membuat wisata hijau di Papua tampak selalu asri hingga detik ini. Coba bandingkan dengan daerah lain yang kian lama kian tercemari, beruntung tidak dengan wisata hijau Papua.

4. Transportasi dan Akomodasi Semakin Lengkap
Papua dahulu berbeda dengan kini khususnya dalam hal fasilitas transportasi dan komodasi. Kini penginapan sudah banyak tersebar di Papua khususnya  di sekitar daerah wisata. Begitupun dengan transportasi khususnya bandara. Semakin baik pelayanan dan fasilitasnya.

Setidaknya ada 57 bandara besar maupun kecil seperti Bandara Mopah Merauke, Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo Biak, Bandara Tanah Merah dan lain sebagainya. Ini tentu menjadi daya tarik wisatawan.

Sedangkan infrastruktur seperti jalan protokol/jalan raya semakin berkembang. Bahkan baru-baru ini pemerintah baru saja meresmikan jalur Trans Papua yang membuat beragam destinasi lebih mudah dijamah.

Komitmen Eco Nusa Jaga Papua
Selain terselip harap bisa berkunjung ke Papua, terselip juga doa agar alam Papua tetap terjaga dan sosial budaya tetap terlestarikan. Berbagi keindahan Papua dan berdoa untuknya, mungkin itu saja yang bisa kulakukan.

Berbeda jauh dengan usaha EcoNusa sebagai lembaga NGO Yang fokus pada pengembangan di tanah Papua. Beragam kegiatan telah mereka lakukan di bidang pendidikan, sosial dan lingkungan.

Kalau kamu, punya mimpi ke Papua? Atau sudah pernah menjelajahinya? Share yuk!

Referensi:


http://infopublik.id/read/195541/boven-digoel-memiliki-wisata-air-terjun-di-daerah-perbatasan-ri---png-.html

Disclaimer:
Postingan ini diikutsertakan dalam lomba blog Papua Destinasi Wisata Hijau oleh Econusa & Blogger PerenpuaP

51 komentar:

  1. Aku juga punya impian ke Papua, semoga dalam waktu dekat bisa menikmati indah dan keramahan warganya.

    BalasHapus
  2. Impian kita hampir sama mbak. Aku ingin menjejak kaki di papua dengan mengenal kearifan lokal di sana. Semoga dimudahkan ya.

    BalasHapus
  3. Papua itu destinasi impian semua orang dan saya juga pengin ke beberapa tempat di Papua sambil bercengkrama dengan locals.
    Banyak tentang Papua yang belum terekspos namun saya juga penginnya Papua gak terlalu diekspos soalnya takut rusak euy

    BalasHapus
  4. Impian saya ke Papua bisa menginjakkan kaki di Puncak Cartenz, impossible tapi siapa tahu ada jalannya ya

    BalasHapus
  5. Subhanallah, indahnya alam Papus memang jadi magnet tersendiri untuk kita ya mbak.

    Aku aja sampe membayangkan liburan manis di Papua kalo udah punya suami nanti hehe

    BalasHapus
  6. Wih itu Papua paling ujung lho. Langsung berbatasan dengan negara sebelah. Dsana jg ada tempat pengasingan tokoh bangsa kita jg lho

    BalasHapus
  7. pengetahuan banget nih mba karena bisa jadi lebih kenal sama suku korowai ini dan aku kira mereka rumahnhya di bawah ya, ternyata pakai rumah diatas pohon

    BalasHapus
  8. Hutan Papua itu benar-benar jadi bagian penting buat dunia, jadi paru-paru dunia, dan membantu menurunkan suhu global sekarang.

    Kaya banget pula. semoga selalu terjaga kelestarian alamnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget dan tentui saja pastinya sangat penting buat kehidupan flora dan fauna di sana. APalagi katanya Papua itu banyak flora dan fauna yang langka dan eksotis serta unik ya

      Hapus
  9. Saya juga ingin ke Papua mba, soalnya orang tua dan adik udah pernah... Indah sekali ya mba semoga Papua kian jaya aamiin

    BalasHapus
  10. Boven Digul menarik juga, Mbak Visya. Papua ini tak hanya Indah secara alam saja tapi kehidupan masyarakatnya pun menarik, masih ada yang tinggal di rumah pohon yang tinggi. Ingin juga saya kunjungi Papua, yang paling terkenal adalah Raja Ampat. Moga suatu Hari saya punya kesempatan mengunjungi tanah Papua

    BalasHapus
  11. Dari dulu pengen banget bisa lihat raja ampat dan wisata lainnya di papua. Propinsi ini susah banget ya untuk dijangakau. Jauh dan mahal jg sih transportasinya. Tapi subhanallah bagus banget pemandangannya.

    BalasHapus
  12. impianku nih bisa menjejakkan kaki di tanah papua. Namun sayangnya untuk ke papua biayanya masih terasa mahal bahkan dibanding destinasi wisata LN.

    BalasHapus
  13. Boven Digoel walau jauh antah berantah dari pusat Indonesia, propinsi ini amat terkenal menurutku. Sebelum tahu letak geografisnya sudah masuk ke dalam memoriku. Ini kan penjara alamnya Bung Hatta dan Sutan Syahrir dulunya ya. Duh jadi ikutan ngimpi deh pengen ke sini :)

    BalasHapus
  14. Saya juga pengen banget ke Papua, dan setelah baca ini saya makin menyadari bahwavbanyak potensi dan keindahan tersembunyi yang bikin terkagum-kagum ya kak ternyata di Papua sana. Kereen!

    BalasHapus
  15. Salah satu bucket list yang harus didatengin yaitu Papua. Semoga ada rezeki untuk bisa pergi kesana :) biar bisa explore papua.

    BalasHapus
  16. Papua, sebuah destinasi wisata yang selalu ada dalam List para traveller.Semoga keindahan alam dan hutannya tetap lestari dan dijauhkan dari tangan jahil. I Love Papua.

    BalasHapus
  17. Kalo perjalanan darat mampir mampir ke banyak lokasi sih aku mau juga hehe tapi memang butuh banyak yang dipersiapkan ya.. ngga hanya persiapan fisik tapi juga persiapan keuangan hehe.. aarrggg jadi ingin segera ke papua nih.. bismillah semoga ada kesempatan untuk ke papua

    BalasHapus
  18. Digoel juga indah ya mbak..
    Aku klo ngomongin digoel langsung ingat sejarah2 dulu...
    Ksn banyak tokoh2 nasional dibuang belanda ke digoel

    BalasHapus
  19. Lokasinya hampir di ujung Timur Indonesia ya mbak dan masih asri sekali kyk gak terjamah pdhl udah jd pemekaran kabupaten gtu.
    Semoga kita semua kelak bisa mengunjungi Papua ya aamiin

    BalasHapus
  20. MasyaAllah, Papua itu memang indah banget. Nggak heran banyak tempat yang bisa jadi destinasi wisata di sana. Semoga suatu saat bisa menikmati keindahan alam Papua.

    BalasHapus
  21. Masyaa Allah, baca artikel ini seolah-olah saya sedang berada di sana. Siapapun pasti akan betah tinggal di Papua. Buat saya Papua ini jauh di mata dekat di hati

    BalasHapus
  22. Baca ini jadi makin ingin jalan-jalan. Huhuw ... pergilah penyakit.
    Aku juga ngiler saat teman seperjuangan di Palu resign trus kerja di Papua. Dia bahkan nyebrang ke Papua Nugini. Menarik!

    BalasHapus
  23. Masyaallah, Papua emang wonderful banget ya mbak, aku takjub banget sama tempat-tempat wisatanya yang kebanyakan masih hijau. Jadi pengen berkunjung ke Papua.

    BalasHapus
  24. Hmm, belum, sih, Mbak. Tapi melihat dari berita akhir-akhir ini fasilitas infrastruktur yang dibangun di sana memang semakin lengkap dan mempermudah aktivitas dan mobilitas pengunjung maupun masyarakat sana, ya.

    BalasHapus
  25. Papua ini ya, bener-bener sepotong syurga di ujung nusantara. Alamnya indah, kekayaan alamnya melimpah, budayanya juga unik. Semoga kesampaian deh bias traveling ke Papua.

    BalasHapus
  26. Masyarakat papua, menunggu kehadiran kita disana untuk bersinergi dan bersaudara. Aku kenal salah satu ustad terkenal dari papua, ust. Fadlan Garamatan. Beliau sudah seperti ayah bagiku. Karena setiap bercerita tentang papua, aku terenyuh.

    BalasHapus
  27. rumah pohonnya itu loh unik banget, berapa menit ya kira-kira naik turunnya? Ya allah tiba-tiba aku sangat bersyukur tinggal di Jawa. Tapi alam papua sangat cantik dan memukau mata. Pasti menyenangkan bisa berkunjung kesana. Semoga mbak Evi bisa menjejakkan kaki di Papua. amiin

    BalasHapus
  28. Yes, selama ini memang kita hanya mengenal Papua ya sekedar raja Ampat. Ternyata banyak banget tempat indah di Papua. Boven Digoel Papua namanya berasa di luar negeri ya Mba..

    Air terjun perbatasan bagus sekali.. ❤️

    BalasHapus
  29. Menarik sekali suku Korowai ini, baru diketemukan 30 tahun lalu. Bayangkan mungkin ada suku lain yang belum ditemukan di pedalaman Papua

    BalasHapus
  30. Aku penginnya ke Kaimana Mbak. Entah kenapa sejak suami dinas ke sana aku mupeng banget dengan senja dan alamnya yang luar biasa memesona. Kaimana ini di papua Barat dan sekarang papua barat menjadi provinsi konservasi pertama di dunia. Semoga saja kesampaian ya.

    BalasHapus
  31. Aku kepengen banget berkunjung ke Papua. Sebenernya buanyaak banget destinasi wisata hijau yg ingin aku datangi. Aku pilih Raja Ampat dan Lembah Baliem aja dulu deh heheh yang lain menyusul. Kudu kumpulin pundi2 yang banyak hihihi :D

    BalasHapus
  32. tengkyu mba Visya aku jadi lebih tau nih soal Boven Digoel ini, karena emang baru denger untuk namanya. Soon kita bisa explore Papua ya mba

    BalasHapus
  33. Raja Ampat yang sangat terkenal itu bikin saya menghayal kapan bisa travelling ke sana. Surga tersembunyi di timur Indonesia itu memang menarik untuk dikunjungi ya

    BalasHapus
  34. aku jadi kangen banget sama Papua. Semoga suatu hari nanti bisa mampir juga ke Boven Digoel :)

    BalasHapus
  35. Suatu hari nanti aku juga pengen deh jelajah Papua. Insaallah inves kesehatan dengan rajin olga nih hehehe. Luar biasa memang alam Papua

    BalasHapus
  36. Aku baru tahu nih tentang Boven Digoel. Kalau Papua yang di pikiranku keindahan lembah baliemnya dengan para suku dani yang tradisional sekali

    BalasHapus
  37. Wah, toss dulu yuk! Kita sama2 kepengen berkunjung ke Papua. Hutan Papua hampir semua alami ya dan ini harus bisa diberdayakan dengan baik oleh orang2 asli Papua sehingga hasil hutannya juga bisa meningkatkan taraf perekonomian mereka.

    BalasHapus
  38. Bagus banget nih alam papua apalagi kalau ke Boven ini mbak. Suatu saat nanti pengen main ke Papua dan melihat keindahan alamnya.

    BalasHapus
  39. rasanya Papua itu sebagai impian banget, sebuah destinasi dan juga ada sebuah tanggung jawab yg harus dipegang untuk para generasi penerus dengan jaga "hijaunya"

    BalasHapus
  40. Destinasi impian aku banget ini kak, Papua! Indah banget yaah kak Indonesia bagian timur ini. Semoga next ada kesempatan untuk kesana aamiin

    BalasHapus
  41. Hebat ya Mba, pengembangan Papua pun tidak merusak keindahan Alam Papua itu sendiri. Pesona wisata nya selalu menjadi salah satu daftar destinasi aku Dan keluarga..

    BalasHapus
  42. Aku juga ingin dong menjelajah Papua. Btw aku baru ngeh kalo Boven Digoel itu ada di Papua, hehe. Selama ini hanya familiar aja dg namanya, tempat pengasingan salah satu tokoh sejarah RI yg kukagumi, Bung Hatta. Ternyata di sana byk destinasi wisata menariknya juga ya. Pengen ke sana deh, sekalian wisata sejarah juga

    BalasHapus
  43. seneng banget memandangi hutan yang hijau hijau gitu jadi tambah pengen nie jalan jalan ke papua

    BalasHapus
  44. EcoNusa bagus sekali komitmennya ya mba dan ini yang harus didukung. Senangnya ya jika banyak daerah yang masih diperhatikan

    BalasHapus
  45. Kalau baca tentang distrik Boven Digoel ini jadi inget waktu lagi ngafe bareng pacar (yang sekarang jadi suami) saat itu dia izin mau ke Boven Digoel untuk urusan kerjaan, hati rasa berat banget lepasnya, eh ternyata bener besoknya dapet kabar kalau lagi ada konflik suku di sana. Jadilah distrik ini selalu terkenang dalam pikiran.

    BalasHapus
  46. Semoga kekayaan alam Papua bisa tetap dan masyarakatnya semakin sejahtera ya.
    Ingin deh suatu saat mengunjungi tanah Papua :)

    BalasHapus
  47. Saslut untuk EcoNusa degan segala programnya. Semoga pesona Papua takkan luntur jika nanti destinasi wisata hijau berkembang di sana dan kearifan lokan serta budaya tetap lestari adanya

    BalasHapus
  48. Begitu banyak keindahan dan pesona tanah Papua salah satunya di kabupaten Boven Digoel memiliki kecantikan wisata dari cagar alam, budaya hingga kearifan lokal masyarakat nya. Aku juga sangat mendambakan ke wilayah timur Indonesia ini

    BalasHapus
  49. Wonderful Papua, memang luar biasa. Baru tahu juga kalau ada suku yang berdiam di rumah pohon. Semoga suatu saat bisa kesini. Aamiin

    BalasHapus
  50. Melihat foto air tenjun begitu kangen, semoga covid-19 segera berakhir biar bisa jalan-jalan lagi. Semoga tetap terjaga dengan baik alam di Indonesia ini, pun para wisatawan bisa sadar akan kebersihannya.

    Aku kok jadi bayangin kalau kesana, bisa komunikasi dengan masyarakatnya, mengunjungi ke tempat-tempat wisatanya. Papua pasti jadi destinasi impian semua orang. Semoga bisa kesana suatu saat nanti.

    BalasHapus