Bicara tentang klinik kecantikan, perawatan kulit dan sejenisnya adalah sebuah hal yang asing bagiku, setidaknya beberapa bulan silam. Tidak asa jerawat, tidak merasakan masalah kulit di area kulit terbuka khususnya membuatku sungguh percaya diri bahwa kulitku "baik-baik saja". Misalnya di saat sebagian besar teman saat remaja mulai dihinggapi jerawat, syukur-syukur wajahku aman. Memakai produk perawatan apalagi datang ke klinik kecantikan ngga pernah masuk list to-do-ku. Please, jangan ditiru "kesombongan"ku ini ya.
Semua berubah ketika aku datang ke dokter kecantikan akhir tahun 2019 lalu. Sebelum memulai sesi konsultasi, aku melakukan skin check. Ini pertama kali bagiku. Aku sudah cukup percaya diri, kulitku baik-baik saja hanya karena aku ngga pernah berjerawat.
Tapi apa yang terjadi?
Hasil skin check menunjukkan wajahku kering, daerah T-zone berminyak dan... kerutan lumayan banyak! Sebuah pembelajaran, jangan terlalu PD.
Setelah kunjungan itu aku yang awalnya ngga pernah mau pakai eye cream pun mulai mengaplikasikannya setiap pagi dan malam hari.
Rupanya tak hanya aku. Teman-teman perempuan di luar sana yang punya masalah kulit sedikit saja, langsung mencari beragam solusi. Sebegitu hebohnya ketika kulit kenapa-kenapa.
Lho, lho, memang, ada apa sih dengan kulit?
Imbasnya para perempuan "bersikeras" memiliki kulit yang glowing. Klinik-klinik kecantikan pun semakin menjamur, menawarkan beragam pelayanan yang bisa mempercantik diri. Mereka paham betul bahwa tak ada perempuan yang tidak ingin tampil cantik, ya setidaknya sebagian besar perempuan. Hmm, termasuk aku, sih.
Sebenarnya tidak salah, perempuan berusaha memiliki kulit yang demikian. Itu adalah sebuah bentuk usaha menghargai pemberian-Nya. Asalkan tidak mengubahnya.
Tapi percayalah, kulit sehat jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar glowing.
Materi Kesehatan Kulit di We The Health, Seru! (sumber: dokumen pribadi) |
- Melindungi tubuh
- Menjaga suhu tubuh
- Menyimpan lemak dan membantu proses sintesis vitamin D
- Menjadi indera perasa
- Melindungi tulang, otot, ligamen, sel saraf, dan berbagai organ lainnya di dalam tubuh
Menurut dr Listya, kulit sehat tidak ada kaitannya dengan warna kulit. Kulit sehat adalah kulit yang ngga ada rasanya. Kalo ada rasanya, maka bermasalah. Misal, kulit terasa panas atau gatal, maka sudah bisa dipastikan adalah masalah kulit. Salah satu indikator kulit sehat adalah dari gangguan kulit di permukaan.
- Jaga pola makan dan gizi seimbang. Konsumsi supplemen direkomendasikan jika konsumsi sayur buahnya belum baik.
- Menjaga asupan cairan. Yang dihitung sebagai kebutuhan cairan harian adalah air mineral. Jika kamu minum minuman yang berwarna, harus juga minum air mineral untuk memenuhi kebutuhan harian
- Jaga pola tidur. Minimalisir tidur larut malam. Ideal durasi tidur orang dewasa adalah 7 jam.
- Memakai sunscreen secara rutin dan cara yang tepat. Sunscreen yan dipakai rutin. SPF 30 cukup, pagi dan siang. Untuk kegiatan d luar yang lebih lama pakai SPF lebih lama. Pilih oil based ketika kegiatan di luar. Pakai 2 jari untuk muka dan leher. Untuk klaim foundie plus SF bisa asal sesuai takaran SPF, 2 jari.
- Sebagai konsumen, jangan mudah termakan produk endorsement. Pun sebagai influencer lebih cerdas memilih produk endorsement dan menyampaikan pesannya.
- Jika terjadi breakout pasca menggunakan skincare, hentikan produk yang dicurigai. Perbaiki basic skincare, jika membaik lanjutkan. Jika tidak, konsultasikan ke dokter.
- Hilangkan bekas warna pada bekas jerawat bisa dengan sesuatu yang dioleskan. Tapi bekas tekstur kulit (bopeng, hipertropi dll), harus tindakan medis.
- Gunakan hand sanitizer hanya saat tidak ada air dan sabun cuci tangan. Terlalu sering menggunakan handsanitizer dapat membuat kulit kering, perih dan luka.
"IImbangi skincare mahal dengan lifestyle yang sehat." pesan dr. Listya di akhir sesi.
Berawal dari masa transisi (new normal) dengan berbagai perubahan perilaku masyarakat serta masih kurangnya informasi seputar isu kesehatan, Jovee & Lifepack, perusahaan yang bergerak di bidang digital health menginisiasi kegiatan We The Health. We The Health adalah konferensi kesehatan digital sebagai sebuah wadah yang menyediakan informasi seputar isu kesehatan yang tepat dengan narasumber berpengalaman di bidangnya terkait kondisi normal baru. Kegiatan ini diselenggarakan berbentuk webinar pada 27 Juni 2020 silam pukul 10.00 - 17.00 WIB di platform Zoom.
Nyimak We The Health (sumber: dokumen pribadi) |
Peserta cukup mengisi link pendaftaran sebelum hari H, kemudian jelang hari H, panitia akan mengirimkan email berisi kode zoom meeting beserta password-nya. Rangkaian kegiatannya terbagi menjadi Jovee track dan Lifepack track yang dilakukan secara paralel. Dan pastinya free entry. Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Kesehatan dan disponsori oleh Sehatpedia, Rata, Prosehat, Aveecena, Houzcall, Perawatku, Klinikgo, Homecare 24, Sehatmental, Kisah Tani, Doogether, Bumi Nusantara Jaya, Ceklab, Jacquelle dan Lemonilo, Ada juga community partner dan media partner. Wah banyak deh. Beberapa rangkaian kegiatannya antara lain:
Narasumber Dokter We The Health (sumber: We The Health) |
Narasumber We The Health (sumber: dokumen pribadi) |
Insight tentang kesehatan semakin bertambah
Melalui konferensi kesehatan digital We The Health pemahamanku tentang kesehatan semakin bertambah, khususnya tentang mitos-mitos kesehatan yang kurang tepat. Dan tentunya semakin siap menghadapi new normal, berbentuk info kesehatan dri We The Health.
Bertabur challenge dengan hadiah jutaan rupiah
Challenge ini terbagi menjadi live tweet competition dan blog competition. Ssst, untuk blog competition masih berlangsung sampai 5 Juli 2020 lho!
Voucher We The Health (sumber: dokumen pribadi) |
- Ke depannya aku berharap Konferensi Kesehatan Digital We The Health diadakan secara rutin, kalau bisa setahun dua kali, atau per-dua bulan sekali. Apalagi mengingat kita sedang ada di masa pandemi yang menuntut kegiatan diadakan serba daring.
- Materi tentang hoax kesehatan diperbanyak
By the way, kalian sudah kenal dengan penyelenggara konferensi ini? Yuk kenakan dulu sama Jovee & Lifepack.
Keunggulan Jovee (sumber: dokumen pribadi) |
Cara Menggunakan Aplikasi Jovee (sumber: dokumen pribadi) |
Lifepack adalah aplikasi berbasis mobile yang menawarkan layanan penebusan resep dan beli obat online dengan cara praktis, aman dan nyaman. Jovee dan Lifepack berada dalam naungan perusahaan yang sam dan hadir unruk saling melengkapi. Kehadiran apotek online seperti Lifepack emang sangat membantu deh.
Tebus Obat di Lifepack (sumber: Lifepack) |
Dokter di Lifepack (sumber: Lifepack) |
Lifepack |
Bener banget mba. Temen temen ku pada anggap kulit putih glowing itu baik, pake skincare *maaf* yg 'gituan' padahal di youtube kata dokter jelas merek yg dia pake itu berbahaya.
BalasHapusTerus jualan 'muka' nya biar orang pake produk yg sama dan beli ke dia, bukan apa apa, kasihan sama yg beli kak
Kita sebagai konsumen juga harus cerdas, jangan langsung cepat termasuk. Pin sebagai influencer harus lebih bisa mengatur kata-kata :D
Hapusmakasih sharingnya
BalasHapusSama samaaa mbak
Hapus