Adopsi Hutan dengan Penuh Kesadaran Ala Masyarakat Perkotaan

 



Kaki kaki kecilku membentuk langkah besar di hutan itu sambil menyenandungkan syair di atas. Aku, si anak rumahan, akhirnya bisa juga turun ke hutan. Letaknya ngga begitu jauh dari Jakarta, tepatnya di Kabupaten Bogor. Bukan tanpa tujuan, aku dan teman-teman akan mengadakan pengabdian masyarakat di sebuah desa. Dan untuk sampai ke desa itu, kita harus melewati hutan.

Sayangnya aku ngga mencaritahu apa nama hutan itu, yang jelas perjalanan susur hutan saat itu sangat berkesan. Duh, rasanya seperti menyatu dengan alam!


Kami  minum dari mata air. Ketika hujan, memanfaatkan daun pisang sebagai payung dan kayu pohon sebagai tongkat melewati terjalnya jalanan.

Hutan adalah sumber penghidupan. Banyak masyarakat Indonesia di pedalaman yang masuh hidup di hutan, memanfaatkan sepenuhnya kebutuhan hidup dari hutan. Mereka juga berperan penting menjaga kelestarian hutan.

Kondisi dan Pentingnya Keberadaan Hutan di Indonesia
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam komunitas alam lingkungannya yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dan yang lainnya (UU No 18 tahun 2013). 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) KLHK, hasil pemantauan hutan Indonesia Tahun 2019, menunjukkan bahwa luas lahan berhutan seluruh daratan Indonesia adalah 94,1 juta ha atau 50,1% dari total daratan. Berbanggalah kita sebagai warga Indonesia dianugerahi Yang Maha Kuasa hutan dengan luas ketiga terluas di dunia. Sebuah anugerah yang tidak bisa dibuat oleh buatan tangan manusia, kalaupun bisa, yang buatan tidak sebandung dengan yang alami.

Adopsi Hutan, Cara Untuk Jaga Hutan Rayakan Hari Hutan Indonesia
Bicara soal hutan, setiap tanggal 7 Agustus diperingati sebagai Hari Hutan Indonesia. Demikian juga pada tangga 7 Agustus 2020 lalu. Indonesia butuh Hari Hutan sebagai kegiatan mensyukuri keberadaan hutan (hujan tropis) di Indonesia beserta kekayaan di dalamnya seperti air, udara bersih, habitat flora dan fauna, sumber pangan. bahan obat-obatan, penyerapan karbon hingga adat budaya. Pada hari itu, semua mata, pikiran dan usaha masyarakat Indonesia akan tertuju kesana. 
Hari Hutan Sedunia
Festival Hari Hutan Indonesia 2020
(sumber: harihutan.id)

Perayaan Hari Hutan Indonesia 2020 mengambil tema Hutan Juara juga menggalakkan kampanye adopsi hutan.

Apa sih adopsi hutan itu?

Adopsi hutan adalah gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada, mulai dari pohon tegaknya, hewannya, flora eksotisnya, serta keanekaragaman hayati lain di dalamnya. Melalui adopsi hutan, siapa pun di mana pun bisa terhubung langsung dengan ekosistem hutan beserta para penjaganya (harihutan.id).

Semua info di atas aku dapatkan dari website harihutan.id sebagai penyelenggara perayaan Hari Hutan Indonesia 2020. Ada beragam kegiatan yang telah dilaksanakan seperti talkshow, pertunjukan musik, meditasi, stand up comedy, pemutaran video dan masih banyak lagi lainnya. Jika kalian ketinggalan live streaming-nya, bisa ditondon di video berikut ini.

Pada kegiatan tersebut pula diadakan penggalangan dana adopsi hutan melalui platform Kitabisa. Dana yang terkumpul akan digunakan lembaga masyarakat setempat untuk patroli hutan desa/adat, modal wirausaha produksi hasil hutan non-kayu, dan klinik kesehatan warga. Para pengelola adopsi hutan yang akan dibantu saat ini:
  1. Forum Konservasi Leuser dan Yayasan HAkA di Aceh.
  2. Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI di Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu.
  3. Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) di Kalimantan Barat.
  4. PROFAUNA Indonesia di Kalimantan Timur dan Jawa Timur.
 Masih tersisa 64 hari lagi untuk turut terlibat, lho! Bagaimana caranya?
  1. Klik donasi sekarang
  2. Pilih nominal donasi
  3. Klik lanjutkan pembayaran
  4. Kamu akan diberikan nomor rekening sesuai pilihan metode pembayaran yang sudah kamu pilih
  5. Lakukan pembayaran
  6. Selesai. Terimakasih ya, sudah ikut berdonasi dalam program adopsi hutan.
Selengkapnya klik donasi adopsi hutan ya.

Hari Hutan Sedunia
Tampilan Donasi Adopsi Hutan
(sumber: dokumen pribadi)



Mengapa Harus Adopsi Hutan
Adopsi hutan berkaitan dengan bagaimana hutan bermanfaat bagi kehidupan: manusia dan makhluk hidup lainnya. Adopsi hutan juga berkaitan dengan hal-hal yang dapat dicegah bila hutan rusak. Jadi, mengapa harus adopsi hutan?

Hutan Untuk Sumber Oksigen Terbesar
Hutan merupakan produsen terbesar penghasil oksigen. Tentunya kerusakan hutan akan berdampak pada penurunan kualitas dan kuantitas oksigen. Semakin sedikit pohon yang ada di hutan, semakin sedikit pula oksigen yang dihasilkan. Selain itu, pohon berfungsi membersihkan udara dari partikel yang mencemarinya. Percayalah, tanpa pohon, manusia tidak lagi bisa menghirup udara segar.

Hutan Cegah Beragam Bencana
Pohon di hutan umumnya telah hidup pilihan bahkan ratusan tahun sehingga memiliki akar kuat dapat mencengkeram tanah dan menyimpan air saat hujan turun. Tak hanya itu, keberadaan akar tanah mampu memperkuat struktur tanah. Secara tidak langsung, hutan mampu mencegah banjir dan longsor.

Hutan Memperlancar Siklus Air
Bicara hutan, maka bicara pepohonan.
Pohon membantu menjaga keseimbangan antara air di darat dan air di atmosfer. Hutan yang penuh dengan pepohonan dapat menyerap air dengan baik karena langsung mengalir ke sungai atau danau. Jika pohon tidak ada, tentu ini mengganggu siklus air terganggu dan kualitas air lokal menurun yang akhirnya berdampak pada kesehatan.

Hutan Menjaga Banyak Spesies 
Indonesia sebagai salah satu negeri yang kaya akan flora dan fauna. Sebagian besar dari mereka hidup di hutan dengan seimbang. Sayangnya, data dari National Geographic menunjukkan sebanyak 70% tanaman dan hewan di dunia yang hidup di hutan kehilangan habitatnya karena deforestrasi. Padahal banyak penelitian obat-obatan dilakukan di hutan dan populasi lokal berguntung pada hewan dan tumbuhan di hutan untuk berburu dan berobat.

Hutan Mencegah Perubahan Iklim Global
Dampak paling nyata dari terjaganya hutan adalah terminimalisirnya perubahan iklim akibat besarnya jumlah gas rumah kaca. Perlu diingat, kerusakan hutan di Indonesia menyumbang 20% dari emisi gas rumah kaca setiap tahunnya. Untuk itu kita membutuhkan hutan dengan luasan besar agar dapat melawan perubahan iklim dan menjaga bumi.
adopsi hutan
Mengapa Adopsi Hutan?
(sumber: dokumen pribadi)


Kecenderungan Masyarakat Kota Terhadap Hutan
Manfaat hutan bukan hanya bagi warga sekitar hutan melainkan hingga perkotaan, secara tidak langsung. Misal, hutan mencegah banjir dan longsor yang sangat mungkin berlanjut ke kota. Penelitian byang dilakukan di hutan pun pada akhirnya akan tersentuh masyarakat kota. Beberapa warga perkotaan menaruh perhatian pada keberadaan hutan dengan beragam upaya baik langsung maupun tak langsung.

Yang paling sering terlihat adalah kegiatan dari UKM alam di kampus maupun sekolah yang terjun langsung ke hutan. Mereka adalah para pemuda yang sadar bahwa hutan milik bersama, bukan sekadar warga pedesaan.

Hutan memang biasanya berada di wilayah pedesaan atau pedalaman. Hutan yang ada di kota atau hutan kota biasanya "hanya" berupa taman dengan pepohonan "buatan". Hal ini berdampak banyak dari masyarakat kota yang abai terhadap keberadaan hutan.

Bagaimana Adopsi Hutan dengan Penuh Kesadaran Ala Masyarakat Perkotaan
Jika adopsi hutan sudah dijelaskan secara gamblang sebagai gerakan gotong royong menjaga hutan yang masih ada, maka pada tulisan ini aku ingin menyematkan satu kata sifat baru sehingga menjadi adopsi hutan dengan penuh kesadaran (mindfulness). Mindfulness sendiri dapat diartikan sebagai tindakan melakukan setiap kegiatan dengan sepenuh hati dan kesadaran, tanpa paksaan dan menikmatinya.

Masyarakat perkotaan dapat menerapkan adopsi hutan dengan penuh kesadaran ini sebagai upaya menjaga kelestarian hutan. Bagaimana caranya?

Pertama, tentunya kemunculannya rasa mindfulness. Sadar penuh hadir utuh pada kegiatan yang akan dilakukan yaitu adopsi hutan. Cari tahu apa dan mereka yang telah melakukannya terlebih dahulu.

Kedua, sesekali turun ke hutan dan hutan kota. Pepatah bilang dari mata turun ke hati. Bukan tak mungkin, setelah mengunjungi hutan, rasa cinta pada hugan akan semakin timbul sehingga akhirnya melakukan upaya adopsi hutan berkesadaran. Ini bukan sebuah keharusan karena kondisi setiap orang berbeda. Namun jika ada kesempatan dan kesehatan, tak ada salahnya dicoba. Jika susur hutan belum bisa dilakukan, kita bisa melakukan kunjungan ke hutan kota, hutan versi kecil.

Ke-tiga, melakukan penelitian di hutan. Umumnya mereka yang memanfaatkan hutan atau spesies/tumbuhkan di hutan sebagai objek penelitian adalah warga perkotaan, mengingat mereka memiliki fasilitas memadai. Jangan lupa, hasilnya diberitahukan juga pada warga sekitar hutan ya!

Ke-empat, bergabung menjadi kolaborator Hari Hutan. Menjadi kolaborator artinya menjadi bagian dalam sejarah peluncuran #HariHutanIndonesia perdana pada tanggal 7 Agustus 2020 ini, dan bergotong royong mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam aksi menjaga hutan bersama-sama dengan cara yang menyenangkan dan positif melalui berbagai acara hingga 31 Oktober 2020.

Ke-lima, ekspresikan cinta dan peduli pada hutan lewat sosial media. Di era digital seperti saat ini, sosial media berperan penting dalam menyebarkan pesan dan informasi termasuk kampanye Hari Hutan dan kecintaan pada hutan. Kamu bisa berbagi flyer hingga menggunakan twibbon. Materinya tersedia di website harihutan. 

Ke-enam, berdonasi pada kegiatan adopsi hutan dan mengajak teman-teman lainnya. Dana yang terkumpul akan digunakan lembaga masyarakat setempat untuk patroli hutan desa/adat, modal wirausaha produksi hasil hutan non-kayu, dan klinik kesehatan warga. Para pengelola adopsi hutan yang akan dibantu saat ini Forum Konservasi Leuser dan Yayasan HAkA di Aceh, Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI di Sumatera Barat, Jambi, dan Bengkulu, Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI) di Kalimantan Barat dan PROFAUNA Indonesia di Kalimantan Timur dan Jawa Timur.  Masih tersisa 64 hari lagi untuk turut terlibat, lho!


hari hutan
Adopsi Hutan Berkesadaran ala Masyarakat Perkotaan
(sumber: dokumen  pribadi)

Hutan adalah milik bersama, masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Hutan bukan sekadar tanggung jawab warga sekitar hutan tapi juga warga perkotaan. Adopsi hutan harus dilakukan dengan berkesadaran; hadir utuh, sadar penuh. Nisacaya hutan di Indonesia akan lestari, tidak terkurangi, bahkan semakin terjaga.

Yuk,jaga hutan, jaga juaranya bangsa kita!

Sumber-sumber:
Infografis: Visya
Foto: Visya & harihutan
Referensi:
Lemonilo
Rimbakita
Kementerian Lingkungan Hidup

15 komentar:

  1. Nggak bisa bayangin gimana jadinya kalo hutan Indonesia rusak, pdhl masih banyak daerah2 di Indonesia yg utk memenuhi kebutuhan sehari2 bergantung dgn hutan. Blm lagi hewan2 yg tinggal di dlmnya ☹️

    BalasHapus
  2. Hutan tuh bagai organ tubuhnya Indonesia. Luasnya hutan saat ini udah berkurang banyak bgt jadi menurutku adopsi hutan itu harus dilakukan karena manfaat hutan yg luar biasa. Semoga hutan kita tetap lestari.

    BalasHapus
  3. Bener ada yg nyeletuk dan saya denger katanya kita kan di kota, mana ada hutan. Gimana mau ikut melestarikan...
    Dia mainnya kurang jauh kali ya. Kalau saja saya kenal, tak sirih baca artikel ini deh. Gemes jadinya, hehehe

    BalasHapus
  4. Hutan memang benar jadi paru-paru dunia ya, dan segalanya rasanya melengkapi kehidupan. Ayoo jaga hutan kita biar bisa dinikmati sampai anak cucu :)

    BalasHapus
  5. Selamat Hari Hutan Indonesia. Semoga hutan Indonesia tetap terpelihara dengan baik supaya Indonesia tetap sejuk.

    BalasHapus
  6. Iyess setuju banget kalo hutan milik kita bersama, jadi kita harus bersama sama juga menjaga dan melindungi hutan ya.. bagaimanapun juga hutan adalah paru paru dunia dan negara kita masuk dalam negara yang memiliki hutan terbesar di dunia

    BalasHapus
  7. Bagus banget ya program Adopsi Hutan ini. Mmebuat hutan beserta isi, bahkan masyarakat yang ada disekitarnya lestari dan sejahtera. Semoga banyak yang ikutan ya program ini. Biar hutan kita selalu lestari. :)

    BalasHapus
  8. Hutan Indonesia itu sebenarnya paru-paru dunia. Tapi sayang, jumlahnya makin tergerus oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Sudah saatnya kita mengambil langkah tegas untuk melestarikan hutan di Indonesia.

    BalasHapus
  9. semoga dengan adanya program adopsi hutan ini banyak yang mengambil peran di dalamnya, ikut untuk melaksanakan adopsi hutan agar keberlangsungan tetap terus lestari.

    BalasHapus
  10. Indonesia termasuk salah satu pemasok hutan terluas di Dunia. Tapi sedih kalau byk berita yg malah mengambil keuntungan sepihak yah. Semoga hutan terus lestari

    BalasHapus
  11. Mbolang jadinya ya mbak 😀

    Asyik tuh. Apalagi bisa ngerasain minum air langsung dari sumbernya. Main hujan-hujanan pula. Pasti seru banget.

    Main di alam emang the best 👌

    BalasHapus
  12. Ternyata banyak yang bisa kita lakukan untuk turut menjaga hutan. Salah satunya adalah adopsi hutan itu. Jujur baru tahu soal adopsi hutan dari lomba-lomba adopsi hutan ini.

    BalasHapus
  13. seru banget kalo masuk hutan, banyak hal yang bisa disyukuri, nafas juga lega dan adem banget, eh segar juga, makanya patut dilestarikan

    BalasHapus
  14. baru tahu istilah adopsi hutan nih mba semoga hutan kita terjaga terus yah karena manfaatnya cukup penting buat kehidupan

    BalasHapus
  15. Semoga donasinya cepat bertambah ya biar makin sukses jaga hutannya..

    BalasHapus