Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan Mulai dari Rumah

 

Beberapa tahun lalu, setiap kali mendengar berita tentang kebakaran hutan dan lahan, aku cenderung "tidak peduli". Mungkin hal ini karena rasa empat iki yang kurang, dan juga wilayah tempat tinggal lu yang notabene jauh dari kawasan hutan. Apakah kalian juga begitu? 

Tapi semenjak menerapkan hidup lebih ramah lingkungan di tahun 2020, aku tak lagi menutup telinga. Setidaknya empatiku muncul, seperti yang terjadi beberapa hari lalu. 

Saat itu aku membaca sebuah berita kebakaran lahan. 

Tapi... Apakah ada yang bisa dilakukan oleh manusia yang hidup jauh dari kawasan hutan untuk mencegah Karhutla? 

Nyatanya ADA! 


Indonesia dan Ratusan Juta Hektar Hutannya

Namun sebelum membahas apa yang bisa dilakukan, aku ingin  kita punya persepsi yang sama mengenai hutan. 

Hmm.. Apa yang terlintas dalam benak kalian ketika mendengar tentang hutan? .

Sebagian besar dari kita mungkin akan mengasumsikanya sebagai kawasan dengan pepohonan yang banyak tumbuh diatasnya. 

Ya, lebih detail lagi, hutan adalah ekosistem bagi beragam vegetasi dan flora. Hutan adalah rumah terbesar bagi para tumbuhan.

Tahukah kalian? Hutan Indonesia menempati urutan ketiga sebagai hutan terluas di dunia! 

Menurut Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK) yang melakukan pemantauan pada tahun 2020 menunjukan bahwa luas lahan yang berhutan di Indonesia sebesar 95,6 juta Ha dari seluruh daratan Indonesia yang memiliki luasan 187 juta hektar. It's fantastic

Data terbaru lebih mencengangkan. Kawasan Hutan Indonesia seluas 125.795.306 Hektar dengan panjang batas 373.828,44 KM yang terdiri dari 284.032,3 KM batas luar dan 89.796,1 KM batas fungsi kawasan hutan.

"Wait deh.. emang seberapa pentingnya sih keberadaaan hutan?"

PENTING PAKE BANGET. 

Secara umum, fungsi hutan adalah mencegah berbagai kerusakan alam yang kerap dihubungkan dengan fenomena efek rumah kaca dan perubahan iklim. Kehadiran tumbuhan yang  menghasilkan oksigen jelas menunjukkan betapa pentingnya keberadaan hutan terutama bagi kelangsungan hidup manusia. 

Tapi berbeda jenis hutannya, ternyata berbeda fungsinya lho! 

Jenis-jenis Hutan & Fungsinya

Berikut ini  sembilan jenis hutan di Indonesia beserta fungsinya: 

1. Hutan Bakau

 Hutan bakau berbeda dengan hutan mangrove. Bakau adalah salah satu spesies penyusun kawasan mangrove yang dominan 

Beberapa fungsi jenis hutan bakau antara lain:

- Sebagai tempat tinggal dan perkembangan rantai makanan untuk berbagai fauna seperti biawak, kepiting bakau, udang lumpur, dan berbagai jenis siput. 

- Pelindung pantai dari abrasi dan ombak tsunami

- Penjaga kualitas air di daerah pesisir, menjadi katalis tanah atau menjaga lapisan tanah agar lebih padat

- Peluang ekonomi yang luas untuk masyarakat di bidang pariwisata, perkebunan ataupun tambak.


2. Hutan Mangrove

Mangrove adalah varietas komunitas yang ada di pantai tropik dan subtropik berupa pepohonan atau semak-semak yang tumbuh di daerah pasang surut air laut.

Beberpa fungsi keberadaan hutan mangrove antara lain: 

- Pencegah dan menanggulangi erosi pantai.

- Pencegah intrusi air laut atau perembesan air laut ke daratan 

- Pencegah abrasi air laut

- Penghambat dan penyaring alami untuk sampah-sampah yang tergenang di laut

- Mempercepat proses penguraian sampah organik

- Sebagai tempat tinggal dan sumber makanan untuk berbagai jenis satwa seperti ikan-ikanan dan kepiting

- Membantu dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir. 


3. Hutan Lumut

Hutan ini berada di kawasan yang memiliki curah hujan tinggi sehingga kelembapan tinggi dan berembun.

Fungsi hutan lumut di antaranya: 

- Senagaitempat hidup untuk flora dan fauna, khususnya dengan kelembaban tingi

- Sebagai sumber makanan dan membantu kamuflase fauna tertentu dari predator


4. Hutan Rawa

Hutan rawa adalah hutan dengan lantai berupa lapisan gambut. Biasanya hutan jenis ini terbentuk akibat luapan air sungai naik semasa musim hujan sehingga terbentuk di sekitar aliran sungai. 


5. Hutan Sabana

Hutan sabana adalah kawasan hutan dengan komposisi berupa padang rumput yang dikelilingi oleh pepohonan atau semak-semak. 

Fungsi dari jenis hutan sabana di antaranya:

- Sebagai habitat tempat tinggal dan sumber makanan bagi flora dan fauna

- Sebagai tempat menyimpan cadangan air tanah akibat luasnya permukaan lahan rumput

- Penjaga keseimbangan alam

- Sebagai lahan peternakan yang dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar

 - Peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar jika dijadikan tempat wisata. 


6. Hutan Stepa

 Hutan stepapada dasarnya mirip dengan hutan sabana. Yang membuatnya berbeda adalah hutan stepa didominasi oleh vegetasi jenis rumput dan tidak ada pohon ataupun semak-semak. 

Beberapa fungsi dari hutan stepa yaitu:

-  Sebagai ekosistem beberapa fauna khususnya mereka hewan ternak

- Sebagai lahan peternakan bagi masyarakat yang memiliki hewan ternak

- Peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar karena dapat dijadikan tempat wisata. 


7. Hutan Musim

Sesuai namanya, hutan musim adalah hutan dengan jenis tumbuhan yang dipengaruhi oleh pergantian musim. 

Fungsi dari hutan musim antara lain:

- Sebagai pengatur tata air an pengatur iklim

- Sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi flora dan fauna

- Sebagai sumber obat-obatan alami. 


8. Hutan Gugur

Hutan gugur didominasi oleh tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim tertentu seperti pohon jati. 


9.Hutan Hujan Tropis

Sesuai namanya, hutan hujan tropis adalah jenis hutan dengan tingkat kelembaban yang tinggi akibat curah hujan sebesar lebih dari 2.000 mm/tahun.

Beberapa fungsi hutan hujan tropis antara lain:

- Sebagai penyimpan jutaan ton karbon 

- Pelindung daro banjir dan kekeringan

- Stabilitator tanah

- Pemberi pengaruh pada pola curah hujan

- Sebagai rumah untuk flora fauna liar.

Indonesia dan Hutan Hujan Tropisnya 

Indonesia dengan dua musim dimana salah satunya adalah musim penghujan, menjadikannya sebagai negara dengan hutan hujan tropis terluas ketiga di dunia. Hutan hujan Indonesia tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, tepatnya di pulau-pulau besar Indonesia.

Fun fact pertama, sebagian besar kehidupan hutan hujan tropis ditemukan di pepohonan dibandingkan di lantai hutan. Tak heran, sebab pada jenis hutan ini terdapat tumbuhan yang besar dan menaungi tumbuhan kecil di bawahnya dan menjadi tempat para satwa menghabiskan waktu ketika siang hari.


Fun fact kedua, hutan hujan tropis juga kerap menjadi sumber daya bagi masyarakat sekitar hutan untuk bertahan hidup.


Fun fact selanjutnya, menurut FSC Indonesia, keanekaragaman flora dan fauna hutan hujan Indonesia tergolong lebih tinggi dibandingkan Amerika Selatan dan Afrika lho! 


Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Indonesia

Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan atau lahan baik secara alami maupun oleh perbuatan manusia sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbulkan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya, dan politik (sumber: dlhk.jogjaprov.go.id) 


Kebakaran hutan bisa disebabkan oleh dua faktor alami seperti pengaruh El-Nino yang menyebabkan kemarau panjang sehingga tanaman menjadi kering dan mudah terbakar, kilat, petir dan gesekan.

Kebakaran hutan juga bisa dipicu oleh faktor manusia melaluiaktivitas seperti api unggun, atau pembakaran lahan yang disengaja. 

Lantas apa saja dampak kebakaran hutan dan lahan bagi iklim dan lingkungan? 

Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan dengan Memilah Sampah 

Sebagaimana yang aku sampaikan di awal, kita sebagai individu, tak peduli bertempat tinggal dekat kawasan hutan ataupun tidak, nyatanya bisa melakukan "sesuatu" Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan lho! Kata kuncinya, mulai dari diri sendiri dan wilayah terdekat. 

Bagaimana caranya? 

Dengan mulai memilah sampah. Ini berdasarkan pengalaman pribadiku tiga tahun lalu, tepatnya di tahun 2020. Sebelum tahun 2020 aku terbiasa membakar sampah. Kegiatan ini dulu kuanggap sebagai cara paling bijak dalam mengelola sampah, setidaknya dibandingkan dibuang ke TPA. 

Namun seiring berjalannya waktu aku tahu bahwa cara itu juga termasuk tidak bijak! Asap pembakaran akan melanglang buana ke angkasa, membahayakan manusia dan juga bumi. Bayangan "keberhasilan" melenyapkan sampah nyatanya salah besar. 



sumber: dokumen pribadi

Sejak saat itu akupun mulai memilah sampah; organik dan anorganik. Aku berhenti perlahan sampai berhenti total untuk tidak membakar sampah. Mungkin sekilas ini sepele tapi untuk segala praktik hidup minum ssmpah tidak ada kata sepele. Bukan soal kesempurnaan melainkan konsistensi dan keteladanan. 



sumber: dokumen pribadi

Selain "small things, big effects" yang aku sampaikan di atas, ada beberapa solusi yang dilansir dari lindunguhutan.co.id, untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang bisa dilakukan khususnya oleh pemerintah, antara lain:

- Penyuluhan kebakaran hutan di setiap desa sekitar kawasan hutan

- Pengadaan alat-alat pemadam dan penunjang kegiatan pemadam kebakaran

- Persiapan berupa pengecekan alat-alat pemadam kebakaran hutan

- Pembentukan satuan petugas kebakaran, termasuk pembagian tugas jaga dan patrol di daerah rawan kebakaran

- Perumusan metode pemadaman kebakaran hutan

- Hindari membakar sampah di lahan atau hutan terutama saat angin kencang

- Setelah selesai melakukan pembakaran, pastikan api benar-benar sudah padam sebelum meninggalkan lokasi pembakaran.

Semua ini aku lakukan bukan hanya untuk diriku dan anak cucu melainkan juga #UntukmuBumiku.  Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan!


Referensi:

http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7017/menteri-lhk-tata-batas-kawasan-hutan-selesai-tahun-ini

https://lindungihutan.com/blog/9-jenis-hutan-dan-ciri-hutan-di-indonesia/?amp=1

https://www.lindungihutan.com/blog/10-penyebab-kebakaran-hutan-di-indonesia/%3famp=1

https://www.lindungihutan.com/blog/9-jenis-hutan-dan-ciri-hutan-di-indonesia/%3famp=1

0 komentar: